Wibowo, Bogi Pratomo
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN POTENSI TELBIVUDIN DAN TENOFOVIR DALAM MENURUNKAN SKOR ASPARTATE TRANSAMINASE TO PLATELET RATIO INDEX (APRI) PADA PASIEN HEPATITIS B Wibowo, Bogi Pratomo; Susanto, Edy; Supriono, Supriono; Mustika, Syifa
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 1 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.155 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.01.5

Abstract

Telbivudin dan tenofovir merupakan analog nukleosida untuk terapi hepatitis B dengan efektivitas tinggi meskipun telbivudin memiliki resistensi yang lebih tinggi daripada tenofovir. Telbivudin memiliki resistensi 2,3-5% pasien pada terapi tahun pertama dan 21,6% pasien pada terapi tahun kedua, sedangkan tenofovir dapat digunakan selama 3 tahun tanpa memunculkan resistensi. Hal ini menyebabkan tenofovir direkomendasikan sebagai terapi lini pertama oleh beberapa panduan. Namun demikian, bila terjadi resistensi tenofovir, sampai saat ini belum ada obat pengganti yang bisa digunakan. Tujuan pengobatan hepatitis B disamping menekan HBV DNA juga memperbaiki histologi jaringan hati. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan potensi telbivudin dan tenofovir sebagai pilihan terapi hepatitis B kronis dengan melihat penurunan HBV DNA dan skor Aspartate Transaminasi to Platelet ratio Index (APRI). Penelitian analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional. Data rekam medik dari pasien dengan terapi telbivudin dan tenofovir meliputi parameter skor APRI, yaitu kadar AST dan jumlah platelet, serta HBV DNA bulan 0 dan bulan 12. Data skor APRI dibandingkan menggunakan uji t independen dan dependen dengan nilai P < 0,05.Dari 145 pasien, 103 pasien mendapat terapi telbivudin, dan 42 pasien diterapi dengan tenofovir. Rerata penurunan skor APRI pada kelompok telbivudin adalah 1,17±0,17, sedangkan pada kelompok tenofovir 0,75±0,42. Pada kedua kelompok terjadi penurunan skor APRI sebelum dan sesudah terapi yang signifikan (p=0,00). Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok (p=0,28).Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam potensi terapi antivirus antara telbivudin dan tenofovir dalam menurunkan skor APRI pasien hepatitis B kronis