Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Belajar Pendidikan Agama Islam pada Kurikulum Merdeka M, Amril; Panggabean, Witari Triarni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12855

Abstract

Pendidikan agama islam adalah usaha yaitu berupa bimbingan terhadap anak didik disekolah agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup. Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode,inovasi serta penerapan pendidikan agama islam pada kurikulum merdeka belajar. Implementasian Kurikulum Merdeka sangat relevan dengan mata pelajaran PAI sebab pembelajaran dilakukan dengan bertahap dan berkesinambungan antara fase satu ke fase yang lain. PAI harus disampaikan secara bertahap dan menyeluruh serta dimulai dari hal yang paling dasar yaitu penanaman akidah yang kuat baru kemudian berlanjut keranah yang lainnya. Kemampuan guru PAI dalam menentukan tujuan pembelajaran dari capaian pembelajaran yang ditentukan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran pembelajaran PAI kepada para siswa.
Pendidikan Bagi Pengembangan Individu dan Implikasinya dalam Pembelajaran PAI M, Amril; Pasaribu, Ummi Salamah Br
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12856

Abstract

Pendidikan agama islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikaannya dapat memahami dan mengamalkan agaran agama islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of live).Tujuan Pendidikan agama islam adalah untuk iimembimbing dan mendidik seseorang untuk memahami ajaran agama islam, diharapkan mereka memiliki kecerdasan berfikiri( IQ ), KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)idan memiliki kecerdasan Spritual (SQ).
Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif M. Amin Abdullah sa'adah alwi, Nailis; M, Amril
GHIROH Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : MGMP PAI SMP BINTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61966/ghiroh.v3i1.55

Abstract

Artikel ini menyajikan gambaran umum tentang pemikiran M. Amin Abdullah mengenai integrasi agama dan sains, dan bagaimana perspektifnya dapat diterapkan dalam konteks akademik dan sosial. M. Amin Abdullah adalah seorang cendekiawan Indonesia yang dikenal karena upayanya dalam mengintegrasikan agama dan sains. Dalam pandangannya, kedua domain ini tidak seharusnya dipandang sebagai entitas yang saling bertentangan, tetapi justru sebagai dua sisi dari mata uang yang sama yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Dengan pendekatan epistimologi integrasi, multidisiplin, kontekstual, dan dialogis, Abdullah menunjukkan bahwa agama dan sain dapat bekerja sama untuk mencapai pemahaman yang lebih holistik dan bermanfaat bagi umat manusia. Pendekatan ini tidak hanya relevan bagi dunia akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mencari harmoni antara iman dan pengetahuan.
Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif Ismail Raji Al-Faruqi Sandi, Radila; Dewi, Eva; M, Amril
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 20 No 2 (2023): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i2.816

Abstract

The purpose of this research is to find out the thoughts of Ismail Raji Al-Faruqi related to the Integration of religion and Science. This research method uses descriptive qualitative using a literature study approach (Library Research). The results of this study show that Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986) was born in Jaffa, a city on the southern coast of Palestine, (now in the territory of Israel). Al-Faruqi's monotheistic worldview is actually based on the desire to renew and refresh the initial ideational insights of the Salafiyah movement reformers, such as: Muhammad ibnu Abdul Wahab, Muhammad Idris As-Sanusi, Hasan Albana and so on. The Islamization of science is done by synthesizing Islam and modern science. This process must go through twelve stages, namely: (1) Mastery of modern scientific disciplines (2) Survey of disciplines. (3) Mastering the treasures of Islam, (4) If anthologies have been prepared, the treasures of Islamic thought must be analyzed from the perspective of relevant contemporary problems. (5) Determination of specific relevance for each discipline. (6) Critical appraisal of the modern discipline. (7) Critical appraisal of the Islamic treasury (8) Survey of the problems facing Muslims. (9) Survey of the problems facing humanity. (10) Creative analysis and synthesis. (11) Recasting modern disciplines into an Islamic framework. (12) Dissemination of the Islamicized knowledge.
Konsep Tauhid Ismail Raji’ Al Faruqi dalam Islamisasi Ilmu Haryanti, Tutik; M, Amril
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.6361

Abstract

The development of science for decades has been influenced by Western and Eastern philosophers, resulting in science that is considered too rationalistic and wastes humanity. This has a huge impact on Muslims, because the development of science causes a decline in morals and ethics that are not based on Islam. Therefore, the purpose of writing this article is to find out Ismail Raji' Al Faruqi's views on the Islamization of knowledge through the concept of monotheism. This research uses a qualitative descriptive approach with a literature review method. Where the author collects factual data and information and explores sources contained in journals and scientific articles, encyclopedias, documents and other relevant data sources. From the results of the analysis, it was found that the main thought of Ismail Raji' Al Faruqi was the concept of integrating Islamic education and science, namely combining two scientific fields to become interrelated and inseparable, so that science can develop harmoniously and there is no dichotomy. Islamization is not just the activity of naming Islamic verses or sciences, but rather the process of building an appropriate methodology based on Islamic concepts, ensuring that the sciences applied follow existing Islamic law.