Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kesiapan Masyarakat Pengguna Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 Adib, Moh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Analisis Kesiapan Masyarakat Pengguna Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap masyarakat tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di fasilitas pelayanan kesehatan terhadap kesiapan  dalam kepatuhan terhadap penerapan KTR. Metodologi: Menggunakan desain penelitian Kuantitatif–Deskriptif, dengan metode potong lintang. Penelitian ini dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dilingkungan Provinsi Kalimantan Barat yang ada di Pontianak. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling dari cluster unit pelayan kesehatan pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Barat dan responden dipilih berdasar accidental sampling. Jumlah sampel 126 orang. Data dikumpulkan dengan  menggunakan kuesioner. Hasil: Responden yang merokok 37,3%. Sebanyak 54,8% pengetahuan responden tentang dampak asap rokok dalam katagori kurang baik. Kesiapan responden dalam penerapan Perda KTR sebanyak 88,89% mendukung. Analisis variabel: Ada hubungan antara pengetahuan  tentang dampak asap rokok dengan kesiapan responden dalam menerima penerapan perda KTR, dengan analisis chi-square, nilai p = 0,037. Tidak ada hubungan antara pengetahuan  tentang  KTR dengan kesiapan responden dalam menerima penerapan perda KTR, dengan analisis chi-square didapat nilai p= 0,949. Tidak ada hubungan antara sikap  penolakan paparan asap rokok dengan kesiapan responden dalam menerima penerapan perda KTR, dengan analisis chi-square didapat nilai p= 0,379 (nilai Fisher’s Exact Test). Kesimpulan: Sebagian besar pengetahuan responden tentang dampak asap rokok dalam katagori kurang baik. Kesiapan responden dalam penerapan Perda KTR sebagian besar juga mendukung.     Abstract. Analysis of Community Readiness Health Care Facilities Users about No Smoking Area in Region West Kalimantan 2014. Purpose: To determine the relationship between knowledge and attitudes about No Smoking Area (KTR) in health care facilities for preparedness in compliance with the application of KTR. Methodology: Using Quantitative-Descriptive study design, with a cross-sectional method. This research was conducted in health care facilities within the province of West Kalimantan in Pontianak. The sampling technique is done in a non-probability sampling of clusters of local government health care unit of West Kalimantan Province and respondents were selected based on accidental sampling. Total samples 126 people. Data was collected using a questionnaire. Results: Respondents who smoke 37.3%. A total of 54.8% of the respondents knowledge about the effects of smoke in the category of less well. Readiness of respondents in the application of Regulation KTR as much as 88.89% in favor. Analysis of variables: There is a relationship between knowledge of the effects of cigarette smoke with the readiness of respondents to accept the application of regulations KTR, the chi-square analysis, the value of p = 0.037. There is no correlation between knowledge of KTR with the readiness of respondents to accept the application of the regulations KTR, the chi-square analysis obtained p = 0.949. There is no relationship between cigarette smoke exposure rejection by the readiness of the respondents in accepting the application of regulations KTR, the chi-square analysis obtained p value = 0.379 (the value of Fisher's Exact Test). Conclusions: The majority of respondents' knowledge about the effects of cigarette smoke in the category of less well. Most of the readiness of respondents in the application of Regulation KTR also support.
Prolonged standing and work fatigue on sales promotion girl workers at the Kubu Raya Regency Shopping Center Sunarsieh, Sunarsieh; Adib, Moh
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 4: December 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i4.22677

Abstract

Standing positions are used for almost all jobs, including sales promotion girl or SPG workers. Standing in working positions for long periods can cause work fatigue. This study aimed to analyze the relationship between the length of work in a standing position and the work fatigue of SPG workers. This research is a cross-sectional study. Fatigue data collection was carried out by interviews using the industrial fatigue research committee (IFRC) questionnaire. Data on the length of work in a standing position are obtained by interview and observation. Based on the results of the study, as many as 66.7% of workers at SPG in the shopping center of Kubu Raya Regency, Indonesia in one day work in a standing position for eight hours, and 33.3% work in a standing position for >8 hours. The average level of work fatigue at the beginning of work is 49.38, and after work is 52.95, with the results of statistical analysis showing a p-value of 0.000, meaning that there is a significant relationship between long-standing position and work fatigue. There is a need for supervision and monitoring related to the work safety system regularly carried out by the manager of the shopping center, which is also supervised by the Ministry of Health and the Ministry of Manpower.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KITOLOD (Isotoma Longiflora) TERHADAP KEMATIAN KECOA AMERIKA (Periplaneta Americana) METODE PENYEMPROTAN Utin Tressa Fadilla Purnama; Adib, Moh; Iswono, Iswono
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 1 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v3i1.290

Abstract

Kecoa merupakan salah satu vektor yang berada di lingkungan rumah yang dapat menularkan penyakit kepada manusia baik secara mekanis maupun secara biologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektivitas Ekstrak Daun Kitolod (Isotoma longiflora L.) terhadap kematian Kecoa Periplaneta Americana. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (Quasi eksperimen), dimana Kecoa Periplaneta Americana dimasukkan ke kandang sebanyak 20 ekor setiap perlakuan kemudian disemprot dengan Ekstrak Daun Kitolod (Isotoma Longiflora) variasi konsentrasi 60%, 65% 70%, 75%, 80% dan 0% sebagai kontrol. Kemudian dicatat kematian Kecoa setelah 1 jam, 3 jam, 6 jam, 9 jam, dan 24 jam. Hasil penelitian didapat jumlah Kecoa yang mati setelah disemprot Daun Kitolod (Isotoma Longiflora) dengan pengamatan setelah 24 jam pada konsentrasi 60% = 57%, 65% = 70%, 70% = 86%, 75% = 75% dan 80% = 80%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah berdasarkan Uji statistik One Way Anova yang digunakan yaitu ada perbedaan yang signifikan pada jumlah Kematian Kecoa (Periplaneta Americana) setelah kontak dengan Ekstrak Daun Kitolod (Isotoma Longiflora) pada konsentrasi 60%, 65%, 70%, 75% dan 80% dengan ρ < 0,05.
PEMANFAATAN RUMPUT KUMPAI (Hymenachine Amplexicaulis (rudge) Nees) DALAM MENURUNKAN Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) PADA LIMBAH LAUNDRY Melynardi Fellixs; Adib, Moh; Zainal Akhmadi
Journal of Environmental Health and Sanitation Technology Vol 3 No 2 (2024): Journal of Environmental Health and Sanitation Techology
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jehast.v3i2.334

Abstract

Pencemaran lingkungan sekitar sudah menjadi salah satu masalah di lingkungan masyarakat. Salah satu diantara pencemaran lingkungan menjadi masalah yaitu air, pencemaran air sering terjadi dan belum tertangani dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui kemampuan Rumput Kumpai (Hymenachine Amplexicaulis (rudge) Nees) dalam menurunkan kadar Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) dengan metode Fitoremediasi pada limbah cair Laundry. Penelitian yang menggunakan penelitian eksperimental semu (quasi eksperimental design). Sampel yang digunakan yaitu, sampel tanaman Rumput kumpai yang direndam pada air limbah laundry “One Vest” dengan variasi berat 500 gram, 600 gram, 700 gram, 800 gram, 900 gram. Yang dilakukan 5 kali pengulangan pada masing-masing variasi kelompok selama 14 hari perendaman pada air limbah laundry. Dari hasil uji perbedaan menggunakan uji one-way Anova didapatkan p value 0,000 ˂ α 0,005 sehingga dinyatakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan fitoremediasi tiap varian berat tanaman Rumput Kumpai menurunkan kadar Methylene Blue Active Surfactant (MBAS) pada limbah laundry "One Vest”.
Pengaruh Penggunaan Media Game Nana Tooth Islans Terhadap Pengetahuan Cara Memelihara Kesehatan Gigi di SD Binaan Poltekkes Ningsih, Neny Setiawaty; Mahmiyah, Erma; Adib, Moh; Herlina, Rita; Fathiah, Fathiah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15043

Abstract

ABSTRACT 58.33% of children aged 5-9 years have tooth decay/cavities/pain, this is due to bad behavior in maintaining dental health. Early age is an age that is vulnerable to dental and oral health problems due to lack of knowledge and bad habits in maintaining dental and oral health. In the modern era, technological developments are developing very rapidly in everyday life, especially in the health sector. One of the media used is the Nana Tooth Island game which introduces how to maintain healthy teeth and mouth in children. This study aims to determine the effect of using the media game Nana Tooth Island on knowledge of how to maintain dental health. The research method is a quasi-experimental or simple experiment with a pre-test and post-test design, namely carrying out the same treatment or intervention for a sample group by comparing the results obtained before and after the treatment of 30 students with porposive non- random sampling. A paired sample test was carried out to find out the effect of knowledge using the Nana Tooth Island game media. The results of this study note that the average knowledge before being given using the Nana Tooth Island game media on students' knowledge of how to maintain dental health is 6.53. While the average knowledge after being given using the Nana Tooth Island game media to students' knowledge of how to maintain healthy teeth is equal to 7.90. So there is an average difference of -1.367. After testing, the probability is 0.00 (<0.05), which means that Ho is rejected, while Ha is accepted, meaning it is significant or influential. The conclusion from this study is that the use of the Nana Tooth Island game media has an effect on knowledge of how to maintain healthy teeth.  Keywords: Nana Tooth Island Game, Knowledge, Dental Health  ABSTRAK Anak usia 5-9 tahun 58,33% memiliki masalah gigi rusak/berlubang/sakit, ini disebabkan perilaku yang buruk dalam memelihara kesehatan gigi. Usia dini merupakan usia yang rentan akan terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kebiasaan yang buruk dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. Era modern perkembangan teknologi berkembang sangat pesat dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang kesehatan. Salah satu media yang digunakan yaitu game nana tooth isalnd yang memperkenalkan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulu pada anak.  untuk mengetahui pengaruh penggunaan media game nana tooth island terhadap   pengetahuan   cara   memelihara kesehatan gigi. Penelitian bersifat eksperimen semu atau percobaan sederhana dengan pre test dan post test design yaitu melakukan perlakuan atau intervensi yang sama kepada suatu kelompok sampel dengan membandingkan hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah perlakuan terhadap 30 siswa-siswi dengan pengambilan sampel secara porposive non random sampling. Dilakukan uji paired sampel test untuk menggetahui pengaruh pengetahuan dengan menggunakan media game nana tooth island. Hasil penelitian ini diketahui bahwa rata-rata pengetahuan sebelum di berikan menggunakan media game nana tooth island terhadap pengetahan cara memelihara kesehatan gigi pada siswa-siswi yaitu 6,53. Sedangkan rata- rata penegetahuan sesudah di berikan menggunakan media game nana tooth island terhadap pengetahuan cara memelihara keseahatan gigi pada siswa-siswi yaitu sebesar 7,90. Sehingga terdapat perbedaan rata-rata yaitu -1,367. Setelah dilakukan uji didapatkan probabilitas 0,00 (<0,05) yang artinya Ho ditolak sedangkan Ha diterima berarti signifikan atau berpengaruh. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan media game nana tooth island berpengaruh terhapat pengetahuan cara memelihara kesehatan gigi. Kata Kunci: Game Nana Tooth Island, Pengetahuan, Cara Memelihara Kesehatan Gigi
Pengaruh Riwayat Asi Eksklusif Dan Cuci Tangan Pakai Sabun Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi Adib, Moh; Putri, Elvina Triana; Saputri, Nurul Aini Suria; Al Wahid, Sucahyo Mas'an; Sutriyawan, Agung
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 9, No 1 (2023): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2023
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v9i1.1272

Abstract

Diare masih menjadi permasalahan kesehatan di Kota Bandung dan salah satu penyakit penyebab kematian pada bayi dan balita. Meningkatnya kejadian diare seiring dengan penurunan ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh riwayat ASI eksklusif dan perilaku cuci tangan pakai sabun terhadap kejadian diare pada bayi. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu ibu yanng memiliki bayi usia 7-12 bulan yang mengalami diare, sedangkan populasi kontrol bayi yang tidak menderita diare. Sampel diambil secara random sampling sebanyak 120 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar balita tidak memiliki riwayat berat badan lahir rendah (70,8%), memiliki riwayat mendapatkan ASI Eksklusif (75,8%), memiliki riwayat imunisasi dasar lengkap (67,5%), dan ibu yang melakukan perilaku cuci tangan pakai sabun (67,5%). Faktor penyebab yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah Riwayat ASI eksklusif (p=0,033) dan Perilaku cuci tangan pakai sabun (p=0,019). Bayi lebih berisiko mengalami diare jika tidak diberikan ASI eksklusif dan ibu tidak melakukan perilaku cuci tangan pakai sabun. Tenaga kesehatan bagian promosi kesehatan diharapkan bisa bekerja sama dengan instansi lainnya seperti Kecamatan untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun dan pemberian ASI eksklusif.