Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESA DIGITAL SEBAGAI UPAYA MENGANGKAT POTENSI LOKAL DESA KARANGREJO Ainiyah, Roisatul; Burhan, Shokiful; Ardiansyah, Muhammad Firman; Fidanti, Dhyan Putri
Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat (JADM) Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.59 KB) | DOI: 10.31764/jadm.v2i2.5999

Abstract

Desa Karangrejo merupakan desa yang sedang berkembang dengan lokasi berada di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangannya, dibutuhkan dukungan sistem teknologi dan informasi sebagai upaya mengenalkan potensi lokal desa kepada masyarakat umum. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan digitalisasi desa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan desa digital sebagai upaya mengangkat potensi lokal desa Karangrejo. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi observasi, wawancara, FGD, dan dokumentasi. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar membuat situs web desa yang berisi informasi profil desa, kependudukan, potensi desa (potensi wisata, UMKM & produk unggulan, pangan lokal), pelayanan publik, berita, dan informasi kontak. Potensi wisata desa Karangrejo meliputi kolam renang Arsmaper79, Wisata Air Sumber keling, BUMDES Mavendra, dan Perkebunan Melon. Produk unggulan desa berupa hasil tenun dan peralatan kebersihan (selimut, kain lap, kain pel, sumbu kompor, wiper air, sapu ijuk, gantungan baju, dan keset). Produk tersebut diproduksi oleh 806 UMKM di desa Karangrejo dan telah menembus pasar internasional. Beberapa produk diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia (bekerja sama dengan pihak luar desa). Potensi pangan lokal desa meliputi umbi-umbian, rempah rimpang, dan perkebunan melon. Potensi pangan lokal tersebut akan terus dikembangkan ke pengolahan produk sehingga dihasilkan produk pangan unggulan. Melalui situs web diharapkan dapat mengangkat potensi lokal desa dan mengenalkan desa Karangrejo kepada masyarakat luas, sehingga mempercepat kemajuan desa. Digitalisasi desa dapat dilengkapi dengan program lain seperti pembuatan e-commerce desa dan aplikasi desa berbasis android, sehingga layanan digital menjadi lebih efektif dan efisien.
Formulasi Penyedap Rasa Alami Berbahan Dasar Ikan Teri (Stolephorus Sp) dan Tomat (Solanum Lycopersicum): Natural Flavoring Formulation Based on Anchovies (Stolephorus Sp) and Tomatoes (Solanum Lycopersicum) Rofiq, Ainur; Ainiyah, Roisatul
MIYANG Vol 4 No 1 (2024): April 2024: Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/j.miy.v4i1.1003

Abstract

Penyedap rasa merupakan bahan tambahan pada makanan, sehingga makanan dapat bertambah manis, asin, asam, dan sebagainya. Penyedap rasa alami biasanya didapatkan dari ekstrak tumbuhan maupun hewan yang secara langsung melalui proses fisik, mikrobologi, atau enzimatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Formulasi penyedap rasa alami berbahan dasar ikan teri (Stolephorus sp) dan tomat (Solanum lycopersicum). Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktorial. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan berupa variasi perbandingan penambahan ikan teri dan tomat yang berbeda yaitu F1 (50,4 g : 33,6 g), F2 (54,6 g : 29,4 g), F3 (58,8 g : 25,2 g), F4 (63 g : 21 g ), F5 (67,2 g : 8 g). Metode pengumpulan data pada penelitian ini melalui uji organoleptik (uji kesukaan). Data dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik sesuai dengan tingkat kesukaan panelis terhadap penyedap rasa alami berbahan dasar ikan teri dan tomat yaitu perlakuan F5 . Hasil organoleptik aroma penyedap memiliki nilai rerata tertinggi pada sampel F5 sebesar 3,65 sedangkan F1 sebesar 3,35. Warna penyedap pada sampel F5 sebesar 3,85 dan F1 sebesar 3,2, tekstur dari hasil organoleptik penyedap memiliki nilai rerata tertinggi pada F5 sebesar 3,75 dan F1 sebesar 3,3, rasa dari hasil organoleptik penyedap memiliki nilai rerata tertinggi pada sampel F5 sebesar 3,75 dan F1 sebesar 2,8.
Bioinformatics Approach: Evaluating the Antiviral Potential of Flavonoid Compounds from Phyllanthus urinaria against Foot-and-Mouth Disease in Livestock Animals Nugroho, Endik Deni; Sururi, Ahmad Misbakhus; Ardiansyah, Reza; Rahayu, Dwi Anggorowati; Ainiyah, Roisatul; Fathurrohman, Amang; Ahwan, Zainul; Dayat, Muhammad; Wibisono, Mulyono; Aji, Fatit Rahmar; Kasiman, Kasiman
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 12, No 1 (2024): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v12i1.23575

Abstract

Foot-and-mouth disease is a severe problem that must be faced in the livestock sector. This disease has a negative impact on various aspects, especially the economy. One way to develop herbal medicinal compounds is through local Indonesian wild plants, meniran (Phyllanthus urinaria). This research aims to determine the potential of the wild plant P. urinaria as an antiviral agent for FMD using an in silico approach using molecular docking. The compounds used as ligands are flavonoid compounds in P. urinaria, namely, routine, quercetin 7-methyl ether, quercetin 3-O-β-D-glucoside, quercetin, rhamnocitrin, astragalin, and kaempferol. This study used the control drug ribavirin as a comparison. The research stage began with the preparation of the RdRp protein from the FMD virus with Discovery Studio, ligand preparation with the Lipinski druglikeness test and minimization using OpenBabel, followed by docking and visualization. The research results found that the six flavonoid compounds in P. urinaria have potential as antiviral FMD by inhibiting RdRp, with the most potent compound being quercetin (-7.9 kcal/mol). Further research is needed, including in vitro and in vivo testing, to provide confidence in the potential of this wild plant as an antiviral for FMD.