Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian risiko usaha tani padi di Indonesia Marten Umbu Kaleka; Elita Maulida; Egidius Taek; I Putu Edi Swastawan; Gede Mekse Korri Arisena

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.287 KB) | DOI: 10.35891/agx.v11i2.1928

Abstract

Rice is one of the food crop commodities that plays an important role in meeting the primary needs of the Indonesian people. The high demand for rice can be seen from the increase in the amount of public consumption of these commodities. The basic method used in this research is the literature study method and the library method. The results showed that factors affecting the production of rice farming in Indonesia with various conditions were land area, fertilizer costs, pesticides, labor, seeds / seeds, age, capital; and counseling. The dominant influencing factor is land area factor. In general, things that are most likely to become production risks are natural disasters, weather and climate, pests, topology, and capital. It is known that there are differences in the risk of rice production between cropping patterns. The risk of rice farming can also be seen from an income perspective, one of the variables that has a significant positive effect on the risk of rice farming income is land area. For the two main stakeholders (farmers and insurance companies), the level of risk is also the basis for the implementation of AUTP. Risk management of rice farming must be adjusted based on a risk perspective. In the internal aspect, risks can be anticipated through increasing the capacity of farmers. On the external aspect, risks are still possible to be overcome through AUTP. The government can take a role in the aspect of capacity building for farmers and optimizing the downstreaming of the AUTP program so that it is right on target.
Analisis Nilai Tambah Dan Finansial Pengolahan Tepung Menjadi Pie Kelor Bali Marten Umbu Kaleka; I Wayan Budiasa; I Nyoman Gede Ustriyana
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Manajemen Agribisnis
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2022.v10.i01.p01

Abstract

Pengembangan sektor pertanian perlu diversifikasi hasil pertanian menjadi suatu produk yaitu pie kelor yang bernilai tambah, disamping itu guna melayani pasar yang besar perlu mematenkan suatu produk dengan mendirikan suatu pabrik pengelolahan yang menjadi eksintensi dari produk pie kelor tersebut. Pengembangan agroindustri pie kelor perlu dikaji dari segi nilai tambah dan finansial. Penelitian ini dilakukan di PT Bali Agro Investama, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu. Analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif yakni nilai tambah dan kriteria investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Nilai tambah dari pengolahan pie kelor tergolong tinggi yaitu Rp 697.725,42 dengan rasio nilai tambah adalah 37,03%, (2) Hasil analisis finansial seperti Break Even Point (keping) sebesar 355.043 (keping) dan Break Even Point penjualan (rupiah) Rp 710.086.624,03, Net Present Value Rp 3.402.121.393,90 tanpa pembiayaan maupun dengan pembiayaan bank, Net B/C 3,12 tanpa pembiayaan jika menggunakan pembiayaan bank nilai Net B/C 3,70. Selanjutnya Internal Rate of Return memperoleh tingkat pengembalian 78,43% tanpa pembiayaan, jika menggunakan pembiayaan bank nilai IRR 89,36% dan Payback Period yang pendek yaitu 20,37 bulan tanpa pembiayaan, dan dengan pembiayaan bank menjadi 23,04 bulan. (3) Hasil analisis sensitivitas diskon penjualan 15% memperoleh Net Present Value Rp 159.977.262,90 tanpa pembiayaan maupun dengan pembiayaan bank, nilai Net B/C 1,10 tanpa pembiayaan, dan dengan pembiayaan bank sebesar 1,13. Internal Rate of Return 27,28% tanpa pembiayaan dan dengan pembiayaan bank sebesar 27,59%. Sedangkan sensitivitas biaya operasional naik 15% memperoleh nilai Net Present Value Rp 914.489.765,54 tanpa pembiayaan maupun dengan pembiayaan bank, Net B/C sebesar 1,57 tanpa pembiayaan dan dengan pembiayaan bank sebesar 1,73, Internal Rate of Return memperoleh nilai 39,35% tanpa pembiayaan dan dengan pembiayaan bank 41,52%. Hasil perhitungan tersebut memenuhi kriteria kelayakan investasi sehingga usaha pengolahan pie kelor layak dilaksanakan.
PROSPEK PENGEMBANGAN KELOR GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR Marten Umbu Kaleka; Victoria Ayu Puspita; Maria Alfonsa Ngaku
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3556

Abstract

Moringa plants are excellent because they have high nutritional content, and economic value and are resistant to drought. This study aims to map potential opportunities and directions for developing moringa product businesses to support food security. The method used is a literature study method by collecting material from previous research. The results of the study show that moringa business opportunities in East Nusa Tenggara Province are very wide open for anyone. The number of moringa companies in this area is relatively small. Developing the moringa business to support food security by establishing policy direction, namely encouraging people to utilize the potential of dry land and increasing training and assistance in diversifying processed moringa products such as nuggets, noodles, pudding, cakes, tea, and moringa sticks into superior products in overcoming the problem of stunting and improving community income. Based on the results of the study, it can be concluded that developing Moringa into a superior product can create high added value, thereby providing large profits for managers and creating large employment opportunities for the community.. Key-words: Development, Food security, Moringa INTISARITanaman kelor menjadi primadona karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, bernilai ekonomis, dan tahan terhadap kekeringan. Hampir semua bagian dari tanaman kelor dapat  bermanfaat untuk kehidupan manusia. Kajian ini bertujuan untuk memetakan peluang potensi serta arah pengebangan usaha produk kelor dalam mendukung ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka dengan mengumpulkan bahan hasil penelitian sebelumnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa peluang usaha kelor di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat terbuka luas bagi siapapun. Jumlah perusahaan kelor di wilayah ini tergolong sedikit. Pengembangan usaha kelor dalam mendukung ketahanan pangan dengan menetapkan arah kebijakan yakni mendorong masyarakat memanfaatkan potensi lahan kering dan meningkatkan pelatihan dan pendampingan dalam  memversifikasi produk olahan kelor seperti nugget, mie, pudding, kue, teh, dan stik kelor menjadi produk unggulan dalam mengatasi persoalan stunting serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pengembangan kelor menjadi produk unggulan dapat mencipatkan nilai tambah yang tinggi sehingga memberikan keuntungan yang besar bagi pengelolah serta menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.  Kata kunci: Kelor, Ketahanan pangan, Pengembangan
KELAYAKAN DAN PENGEMBANGAN USAHA TOKO TANI TERNAK PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) TURE MOE DI DESA BORANI, KECAMATAN BAJAWA, KABUPATEN NGADA Marten Umbu Kaleka; Amario Yohanes Seo; Elfridus Andi Loke Nono; Maria Alfonsa Ngaku
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 9, No 1 (2024): Volume 9 Nomor 1, April 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v9i1.15820

Abstract

Penelitian ini berjudul mengalisis potensi dan kelayakan usaha toko tani ternak pada bumdes di desa borani kecamatan bajawa kabupaten ngada. metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang bersumber dari Desa Borani. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara mendalam (indeph interview), dokumentasi dan studi pustaka dengan menggunakan  analisis kelayakan seperti Net B/C, NPV, dan IRR dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi yang ada di desa borani cukup beragam mulai dari penduduknya yang didominasi oleh petani, peternak dan wiraswasta serta adanya dukungan dari pemerintah dan masyrakat setempat sehingga menjadikan pengembangan usaha toko tani ternak cukup stratgeis untuk dilaksanakan. Hasil analisis kelayakan usaha seperti Net Present Value lebih besar dari nol yakni Rp13.525.501,34, Net Benefit Cost Ratio lebih besar dari satu (1,2) dan Internal Rate of Return lebih besar dari suku bungan berlaku yakni sebesar 16% yang menerangkan usaha ini sangat layak untuk dilaksanakan karena memberikan manfaat bagi pengembang dan masyarakat dimasa yang akan datang.Kata Kunci: Kelayakan, Pengembangan, Usaha, BUMDes 
KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NAGEKEO Agnes Yunita Dea; Marten Umbu Kaleka
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2, November 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v8i2.14609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo dan menganalisis pengaruh sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagekeo. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan maksud untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) Sektor pertanian bernilai positif dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo dengan nilai signifikansi sebesar 0.069 > 0,05 dan koefisien regresi sebesar 1.518 yang menjelaskan ketika Sektor Pertanian mengalami kenaikan sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan sebesar 1.518. Sektor industri pengolahan bernilai positif dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo dengan nilai signifikansi sebesar 0.229 > 0,05 dan koefisien regresi sebesar 19.319 yang menjelaskan ketika ketika Sektor Pertanian mengalami kenaikan sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan sebesar 19.319. Berdasarkan hasil uji secara simultan (uji f) dipeoleh nilai f hitung sebesar 38.524 dengan probabilitas 0,007 < 0,05 yang menunjukkan bahwa sektor pertanian dan industri pengolahan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagekeo.
PEMBELAJARAN DAN PENDAMPINGAN PROJECT BASED LEARNING DAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRODUK UNGGULAN PADA JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI SMKN 1 BORONG Nicolaus Noywuli; Marten Umbu Kaleka; Umbu A. Hamakonda; Elfridus Andi Loke Nono; Victoria Coo Lea; Karina Dhena Goda
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.4051

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Borong adalah sekolah mitra yang ada di kabupaten manggarai timur, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini dipilih karena belum menerapkan pembelajaran berbasis proyek terkhusus produk unggulan sekolah. Kemitraan sudah berlangsung selama delapan bulan diantaranya dan menghasilkan kurikulum dan bahan ajar hasil link and match serta produk umbi singkong. Tujuan pembelajaran dan pendampingan project based learning dan kewirausahaan pada Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura SMKN 1 Borong untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyiapkan lulusan yang siap bekerja dan berwirausaha. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah dan pendampingan kewirausahaan. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik yang diikuti oleh seluruh Guru Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama Kepala Sekolah SMKN 1 Borong dan koordinator pengawas SMA/K Kabupaten Manggarai Timur. Peserta kegiatan telah memperoleh pengetahuan tentang penerapan pembelajaran berbasis proyek dan kewirausahaan yang akan berguna untuk mempersiapkan peserta didik menjadi lulusan siap kerja dan berwirausaha.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN Agnes Yunita Dea; Marten Umbu Kaleka; Maria Alfonsa Ngaku
Jurnal AGRIBIS Vol. 17 No. 1 (2024): Jurnal Agribis
Publisher : Program Studi Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agribis.v17i1.5950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui konsep pembangunan pertanian berkelanjutan dan peran penyuluh pertanian dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. dengan cara membaca, mendalami dan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan turunan dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs atau Global Goals) yang merupakan agenda pembangunan dunia yang telah disepakati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penerapan konsep pertanian berkelanjutan memiliki hubungan erat dengan tujuan SDGs nomor 13, 14 dan 15 yaitu penanganan perubahan iklim, pengelolaan ekosistem laut dan pengelolaan daratan yang berkelanjutan. Penerapakan pembangunan pertanian berkelanjutan berfokus pada bagaimana mengusahakan sektor pertanian dengan megurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat. Penyuluh memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan pertanian di Indonesia ini. Penyuluh dapat dikatakan sebagai penentu dalam keberhasilan program pemerintah jika di kelolah dengan baik. Peran penyuluh dalam membangun pertanian berkelanjutan adalah sebagai edukator, motivator, komunikator, organisator, fasilitator, dinamisator, dan inovator dengan selalu mengedepankan peningkatan kinerja penyuluh semakin meningkat.
Pengembangan Usahatani Tanaman Singkong di Lahan Smkn 1 Borong Kabupaten Manggarai Timur Marten Umbu Kaleka; Victoria Coo Lea
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 9, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v9i1.226

Abstract

The establishment of the cassava agribusiness business owned by SMKN 1 Borong is the result of a learning program that uses a production/service-based learning model, or factory-based learning, to educate students and prepare participants to face the world of industry and the world of work by improving their skills and competencies before students enter working world. The aim of the research is to produce recommendations for cassava cultivation guidelines in the Department of Food Crops and Horticulture at SMKN 1 Borong and to determine the feasibility of cassava farming at SMKN 1 Borong. The results of this research were reported to the Astra Education Foundation as the owner of the Borong 1 State Vocational High School transformation program into a superior vocational school. The research uses qualitative and quantitative research approaches. The method for determining the location is purposive (deliberately) by considering several things. In this research, primary data from key informants was used combined with secondary data from educational institutions and other relevant sources. The data analysis used is descriptive analysis and farming feasibility analysis which includes net present value, net B/C ratio and internal rate of return. The research results show that the requirements for cassava cultivation include planting specifications, land preparation, seed and seed preparation, land processing, planting, maintenance and harvesting. The results of the farming feasibility analysis show that the net present value is Rp. 16,862,618.58, which is more than zero, the net B/C achieved is 2.03 times greater than one, and the internal rate of return is 1.39, which is higher than bank interest of 12%. used. This means that cassava cultivation is feasible.Kata Kunci: Kelayakan; Usahatani; Singkong; Borong        Â