This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STABILISASI TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN CAMPURAN GYPSUM SINTETIS (CaSO4 2H2O) dan GARAM DAPUR (NaCl) DITINJAU DARI PENGUJIAN CBR Rizki, Dwi; Surjandari, Niken Silmi; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.738 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37095

Abstract

Tanah gambut dikategorikan tanah lunak yang berarti tanah dalam keadaan kurang baik dan bermasalah apabila akan dibangun suatu konstruksi perkerasan jalan raya diatasnya. Perlu adanya upaya peningkatan daya dukung tanah gambut salah satunya yaitu stabilisasi tanah secara kimiawi, dengan cara menambahkan zat aditif (bahan tambah) yang dapat bereaksi dengan tanah. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan adalah gypsum sintetis (CaSO4. 2H2O) dan garam dapur (NaCl). Reaksi yang terjadi disini diamati dan dianalisis pada perubahan nilai parameter CBR laboratorium keadaan terendam (soaked) dan tak terendam (unsoaked). Pengujian ini dilaksanakan di laboratorium mekanika tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Besar persentase gypsum sintetis yaitu 10%, 15%, 20% dan garam dapur sebesar 2%, 4%, 6%. Variasi campuran dibuat empat varian yaitu tanah gambut asli, tanah gambut ditambah gypsum sintetis, tanah gambut ditambah garam dapur dan tanah gambut ditambah gypsum sintetis dan garam dapur. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai CBR yang terbesar berada pada campuran, tanah gambut + 20% gypsum + 6% NaCl sebesar 5.08 dalam keadaan terendam dan 5.21 pada keadaan tak terndam.
ANALISIS STABILITAS LERENG AKIBAT BEBAN HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN DAN BEBAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Desa Tambakmerang, Girimarto, Wonogiri) Prabawa, Desta; Surjandari, Niken Silmi; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.135 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36994

Abstract

Wonogiri merupakan daerah di Indonesia yang kondisi geografisnya terdiri atas banyak bukit dan lereng. Infrastruktur diatas lereng dan musim penghujan menyebabkan beban semakin berat sehingga meningkatkan potensi terjadi bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan harian maksimum bulanan dan beban lalu lintas terhadap stabilitas lereng di Desa Tambakmerang, Girimarto, Wonogiri. Data hujan yang dihitung sebagai beban lereng diamati pada bulan basah selama periode sepuluh tahun dari 2004 - 2013. Data beban lalu lintas didasarkan pada kriteria jalan. Variasi kemiringan lereng 30°, 45°, 60° dan kemiringan eksisting lereng dengan pengamatan visual 48°. Perhitungan infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam tanah menggunakan metode Green-Ampt. Analisa stabilitas lereng menggunakan metode Morgenstern-Price dengan bantuan program Slope/W. Hasil analisa stabilitas lereng dengan kondisi sebelum hujan pada sudut 30°, 45°, 48°, dan 60° menghasilkan angka keamanan (SF) berturut-turut yaitu 2.241, 1.67, 1.59, dan 1.351. Pada kondisi setelah hujan dengan pembebanan paling besar menunjukan angka keamanan (SF) pada sudut 30° adalah 2.215, pada sudut 45° adalah 1.646, pada sudut 48° adalah 1.563, dan pada sudut 60°adalah 1.317. Hubungan angka keamanan dengan tahun analisis menunjukan bahwa bulan yang paling kritis nilai SF terjadi pada bulan Desember 2007, sedangkan rerata bulan selama kurun waktu 10 tahun bulan paling kritis terjadi di bulan Februari. Kedua kondisi tersebut menunjukan angka keamanan (SF) diatas SF kritis sebesar 1.07 sehingga lereng masih aman terhadap bahaya tanah longsor. Hasil analisa menunjukan bahwa hujan, beban diatas lereng, dan kemiringan lereng berpengaruh terhadap penurunan angka keamanan (SF).
KORELASI INDEKS KOMPRESI (Cc) DENGAN PARAMETER KADAR AIR ALAMIAH (wn) DAN INDEKS PLASTISITAS (IP) Rostikasari, Astri; Surjandari, Niken Silmi; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.835 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37014

Abstract

Indeks kompresi (Cc) merupakan salah satu parameter yang sangat berpengaruh pada penurunan yang terjadi akibat proses konsolidasi tanah pendukung, terutama pada lapisan tanah lunak. Untuk mendapatkan parameter indeks kompresi (Cc) dilakukan pengujian laboratorium dengan alat uji oedometer. Akan tetapi pengujian ini banyak memakan waktu serta diperlukan adanya pengawasan dan ketelitian, maka sering diinginkan untuk memperoleh nilai indeks kompresi (Cc) dengan menggunakan parameter tanah lainnya yang lebih mudah untuk ditentukan. Terdapat rumus-rumus empiris yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam mencari nilai indeks kompresi (Cc) yang telah dibuat oleh para peneliti terdahulu antara lain Naccl et al. (1975) untuk lempung yang dibentuk kembali (remolded clays), Azzouuz (1976) untuk tanah lempung Chicago dan tanah organik, gambut dan Nugrahanto (2014) yang melakukan penelitian untuk mencari persamaan indeks kompresi (Cc) tanah dengan parameter batas cair (LL), angka pori (eo) dan indeks plastitas (IP) untuk tanah yang ada di Pulau Jawa dan Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari persamaan indeks kompresi (Cc) dengan parameter kadar air alamiah (wn) dan indeks plastisitas (IP) dengan menggunakan tanah yang ada di beberapa wilayah di Pulau Sumatera dan dibandingkan dengan indeks kompresi (Cc) hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan data dari lapangan yang berupa data sekunder, kemudian dipilih dengan batasan nilai indeks plastisitas >17% dan prosentase butiran halus >50%. Sebanyak 2/3 dari data sekunder dianalaisis dengan metode statistika untuk mendapatkan persamaan regresi linier. Dilanjutkan dengan uji signifikansi (uji t), uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas dan verifikasi dengan Cc penelitian sebelumnya. Hasil dari data yang dianalisis dengan metode statistika menghasilkan persamaan Cc = 0,0055(IP) dan Cc = 0,0049wn, korelasi terbaik didapatkan dari dari persamaan Cc = 0,0049wn dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,9243 atau 92,43%. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa persamaan indeks kompresi, Cc = 0,0055(IP) dan Cc = 0,0049wn menghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan indeks kompresi (Cc) hasil penelitian sebelumnya.
ANALISIS DEFLEKSI LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF Kristianto, Angga; Surjandari, Niken Silmi; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.045 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36877

Abstract

Pondasi tiang pancang didesain untuk mendukung beban aksial maupun beban lateral. Salah satu faktor penting dalam perencanaan struktur-struktur bangunan tinggi adalah beban lateral. Beban lateral yang bekerja pada tiang pancang mengakibatkan terjadinya defleksi atau pergeseran. Besarnya defleksi yang terjadi pada tiang dapat diketahui dengan melakukan pengujian lapangan atau yang sering disebut dengan lateral test. Selain melakukan pengujian lateral test, besarnya defleksi lateral tiang juga dapat dianalisis menggunakan metode Broms (1964), metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve). Penelitian ini akan mengamati analisis defleksi dan kapasitas lateral tiang tunggal free-end pile pada tanah kohesif. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa nilai defleksi maksimum tiang menurut metode Broms (1964), metode elemen hingga, metode beda hingga (p-y curve), dan hasil uji lateral test berturut-turut sebesar 116,6457 mm; 55,16 mm; 68,059 mm; 55,74 mm. Perbandingan defleksi lateral menunjukkan hasil analisa metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve) lebih mendekati hasil uji lateral test dibandingkan dengan metode Broms (1964), hal ini dikarenakan parameter tanah dan parameter tiang pada metode elemen hingga dan metode beda hingga (p-y curve) lebih detail dibandingkan dengan metode Broms (1964) yang hanya berdasarkan korelasi dalam analisisnya..
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN TERASERING DAN PERKUATAN BRONJONG DI DESA SENDANGMULYO, TIRTOMOYO, WONOGIRI Saputro, Cahyo Dwi; Djarwanti, Noegroho; Purwana, Yusep Muslih
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.92 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36949

Abstract

Indonesia yang beriklim tropis mempunyai curah tinggi yang dapat memberi dampak terjadinya bahaya longsor pada daerah lereng atau daerah perbukitan.. Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah yang pernah terjadi longsor pada tanggal 25 dan 26 Desember 2007 akibat musim hujan di penghujung tahun tersebut. Melihat besarnya dampak yang terjadi akibat pengaruh hujan dan pemanfaatan lahan terhadap kelongsoran, maka penelitian ini sangat penting untuk dilakukan guna untuk keperluan perbaikan lereng, dalam penelitian ini lereng didesain agar mencapai safety factor yang aman. Perbaikan lereng yang digunakan adalah perbaikan lereng dengan terasering dan perkuatan bronjong. Stabilitas lereng dianalisis dengan menggunakan metode Bishop. Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah Slope W. Data-data yang dibutuhkan dalam penggunaan program ini adalah parameter tanah, jenis material yang digunakan, dan lain-lain. Stabilitas lereng akan dianalisis dalam 2 kondisi yang berbeda yaitu pada kondisi sebelum dan setelah hujan. Setiap kondisi yang dianalisis menggunakan veriabel yang berbeda antara lain dengan sudut kemiringan lereng 60?, 45? dan 30?. Terasering berjumlah 3 trap dengan ketinggian 5, 3, 2 meter yang dihitung dari kaki lereng serta menggunakan bronjong berdimensi 0,5 x 1 meter dan 0,3 x 2 meter. Hasil dari analisis dengan Program Slope W ini merupakan solusi kondisi tanah berpasir adalah kemiringan dan terasering lereng, hal ini dibuktikan bahwa nilai safety factor aman pada kondisi sebelum dan setelah hujan yang didapat pada kemiringan lereng (a) 30? dengan terasering dan diperkuat dengan bronjong.
PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA TANAH EKSPANSIF Himamul, Himamul; Setiawan, Bambang; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.778 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36898

Abstract

Tanah ekspansif adalah tanah bermasalah yang memiliki kekuatan yang rendah dan potensi kembang susut tinggi karena perubahan kadar air tanah. Tanah ekspansif akan menyusut jika kadar airnya berkurang, dan mengembang jika kadar air bertambah. Perbaikan tanah dibutuhkan untuk mengurangi potensi kembang susut tanah dan meningkatkan kekuatannya. Salah satu metode perbaikan yang digunakan adalah menggunakan bahan tambah sebagai pengisi. Plastik merupakan bahan perbaikan yang mulai banyak digunakan dalam teknik sipil. Penelitian ini mencoba memperbaiki tanah ekspansif menggunakan plastik. Pengaruh penambahan plastik pada tanah ekspansif diketahui dari variasi penambahan plastik sebanyak 0%, 0,5%, 0,75%, dan 1% berdasarkan berat tanah. Plastik yang ditambahkan berjenis polypropylene (PP) berdimensi ±5 mm x ±15 mm. Variasi kadar air juga digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi kembang susut tanah. Variasi kadar air yang digunakan adalah kondisi kadar air kering optimum dan kadar air optimum. Kondisi kadar air kering optimum yang digunakan ialah pada penambahan air sebanyak 350 ml dan 450 ml. Kadar air awal pada sampel tanah adalah ±10%. Pengujian yang dilakukan menggunakan uji swelling, swelling pressure, dan California Bearing Ratio (CBR). Hasil penelitian didapatkan penambahan plastik pada tanah ekspansif paling optimum berdasarkan parameter ujinya didapatkan pada penambahan kadar plastik sebesar 0,5%. Penambahan kadar plastik 0,5% menghasilkan nilai swelling dan swelling pressure yang rendah. Nilai swelling yang dihasilkan meningkat sebesar 0,39% dan nilai swelling pressure-nya turun sebesar 24,07%. Nilai CBR-nya mengalami penurunan namun tidak terlalu besar. Nilai CBR terendam dan tidak terendam yang didapatkan turun sebesar 0,219 % dan 9,879%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan penambahan plastik dapat menurunkan nilai potensi pengembangan tanah ekspansif sedangkan nilai CBR-nya juga mengalami penurunan.
SIMULASI PERILAKU PELAT BETON SEBAGAI PERKERASAN KAKU DI ATAS TANAH LUNAK DENGAN ANALISIS WESTERGAARD SOLUTION Nugraha, Wanda; Setiawan, Bambang; Djarwanti, Noegroho
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i3.37534

Abstract

Konstruksi perkerasan jalan diatas tanah lunak membutuhkan ketepatan dalam memilih tebal perkerasan dan mutu bahan yang digunakan, utamanya dianalisis terhadap nilai tegangan dan lendutannya. Rumusan Westergaard Solution memberikan nilai tegangan dan lendutan pada pembebanan tengah, ujung, dan tepi pelat. Model pelat berukuran 6x3 m dengan ketebalan 15, 25, dan 35 cm. Mutu beton yang digunakan adalah f'c 20, 25 dan 30 MPa, kemudian sampel lempung lunak berasal dari Saradan, Caruban, dan Soko. Penurunan nilai lendutan dan tegangan akibat perubahan nilai kv berturut-turut antara 61%-65%, dan 41%-43%, penambahan mutu pelat terhadap penurunan nilai lendutan berkisar 1,5%-3% dan peningkatan nilai tegangan yaitu berkisar 5%-7%. Penambahan ketebalan pelat menyebabkan penurunan nilai lendutan berkisar 36% - 64% untuk pembebanan penuh pada tepi, 49% - 69% untuk pembebanan sebagian pada tepi dan 50%-70% untuk pembebanan pusat, serta 7%-70% untuk pembebanan ujung, sedangkan untuk nilai tegangan yang terjadi yaitu sebesar 40%-68% untuk pembebanan penuh pada tepi, 42%-64% pada pembebanan sebagian pada tepi, dan untuk pembebanan pusat 48% - 74%, untuk pembebanan ujung peningkatan sebesar 50%-150%.