Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Asuhan Keperawatan Pada Bayi BBLR Dengan Penerapan Terapi Nesting Terhadap Saturasi di Ruang Perinatologi RSUD Tangerang Rini Handayani; Ria Setia Sari; Eni Prihati
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v2i2.3081

Abstract

Background: LBW has emerged as a significant public health issue due to its role as a primary factor contributing to high Infant Mortality Rates (IMRs). LBW stands as one of the major factors leading to increased rates of neonatal, infant, and child mortality, morbidity, and disability. Its implications on their future lives are long-term. Management of LBW can be carried out using invasive methods such as CPAP, supported by developmental care innovations, including nesting.Objective: To understand Nursing Care in patients experiencing LBW, encompassing the processes of application, evaluation, intervention, and assessment with the utilization of nesting innovation for LBW infants receiving CPAP in the Perinatology Ward of Tangerang District General Hospital.Method: Provision of nursing care interventions and implementation of nesting therapy innovations.Results: Following the application of nursing care for three consecutive days, improvements were observed in respiratory frequency, stabilization of infant body temperature, and successful nutrition management.
Asuhan Keperawatan Pada Bayi BBLR Yang Terpasang CPAP Dengan Penerapan Terapi Nesting dan Posisi Pronasi Terhadap Status Hemodinamik Dewi Sumiyati; Ria Setia Sari
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v2i2.3082

Abstract

Background: BBLR refers to a disruption in the respiratory system of a baby caused by unstable physiological functions, including temperature, pulse, and oxygen saturation. One strategy for managing the condition is the implementation of continuous positive airway pressure (CPAP), a non-invasive technique. Developmental care further reinforces the efficacy of CPAP. One specific effort in providing developmental care is to modify the position of newborns to a comfortable state via nesting. Objective: This scientific paper seeks to examine the effects of nesting therapy and pronation posture on the hemodynamic status of low weight newborns in the BBLR population. CPAP is installed in the Perinatology Room of RSUD Kabupaten Tangerang. Method: Provision of Nursing Care Intervention and innovation in the application of nesting and pronation position against hemodynamics. Results: Based on case studies in managed patients, there were changes in hemodynamic status such as pulse, breathing and temperature in patients before and after treatment.
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERBILIRUBIN PADA NEONATUS DENGAN INTERVENSI MANAGEMEN NUTRISI DALAM UPAYA MENCEGAH DEHIDRASI AKIBAT TINDAKAN FOTOTERAPI DIRUANG PERINATALOGI RS AN-NISA Salsabila, Rannan; Ria Setia Sari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i2.5030

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Berdasarkan situasi di ruang perinatalogi Rs An-Nisa Tangerang perbulan januari-juni 2024 sebanyak 0,45% dati 85 bayi yang mengalami hiperbilirubin. Penggunaan fototerapi pada bayi hiperbilirubin sangat membantu memperpanjang kehidupan tetapi efek dari tindakan fototerapi dapat menyebabkan beberapa komplikasi salah satunya dehidrasi. Tindakan keperawatan mandiri managemen nurtrisi merupakan salah satu cara dalam mencegah dehidrasi akibat Tindakan fototerapi, managemen pemberian ASI setiap 3jam ( 30- 60cc ) pada bayi yang mendapat fototerapi untuk meminimal kan timbul nya dehidrasi Tujuan: Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan Hiperbilirubin pada neonatus dengan intervensi managemen pemberian asi dalam upaya pencegahan dehidrasi akibat tindakan fototerapi di ruang Perinatalogi Rs An-Nisa Tangerang. pemeberian asuhan keperawatan Hiperbilirubin pada neonatus dengan intervensi managemen pemberian asi dalam upaya pencegahan dehidrasi akibat tindakan fototerapi. Hasil: Berdasarkan Studi kasus pada pasien kelolaan diperoleh hasil terdapat adanya perubahan nilai bilirubin dan bayi tidak mengalami dehidrasi setelah dilakukan Tindakan managemen nutrisi Kata Kunci: Hiperbilirubin, Fototerapi, Managemen nutrisi Abstract Introduction: Based on the situation in the perinatology room of An-Nisa Hospital Tangerang, as of January-June 2024, 0.45% of 85 babies experienced hyperbilirubinemia. The use of phototherapy in hyperbilirubinous babies greatly helps prolong life, but the effects of phototherapy can cause several complications, one of which is dehydration. Independent nursing actions for nutritional management are one way to prevent dehydration due to phototherapy, management of breastfeeding every 3 hours (30-60cc) in babies receiving phototherapy to minimize the occurrence of dehydration. Purpose: This Scientific Paper aims to provide nursing care for Hyperbilirubinemia in neonates with interventions for breastfeeding management in an effort to prevent dehydration due to phototherapy in the Perinatology Room of An-Nisa Hospital Tangerang. provision of nursing care for Hyperbilirubinemia in neonates with interventions for breastfeeding management in an effort to prevent dehydration due to phototherapy. Results: Based on case studies on managed patients, the results showed that there were changes in bilirubin values ​​and the baby did not experience dehydration after nutritional management measures were carried out. Keywords: Hyperbilirubinemia, Phototherapy, Nutritional management
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME DENGAN PEMBERIAN PRONE POSITION DI RUANG PERINATOLOGI RS AN-NISA TANGERANG NURSING CARE FOR BABIES WITH RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME BY PROVIDING PRONE POSITION IN THE PERINATALOGY ROOM OF AN-N Rusmiyati, Rosy; Ria Setia Sari; Siti Muthoharoh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i2.5031

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Respiratory Distress Syndrome merupakan salah satu penyebab kematian neonatus yang paling ditemukan, penyakit ini membunuh sekitar 40.000 neonatus setiap tahun di Amerika Serikat. Sindrom gangguan pernapasan Respiratory Distress Syndrome diketahui disebabkan oleh defisiensi surfaktan primer dan tekanan saluran napas positif.. Tujuan: Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome dengan intervensi inovasi prone position terhadap status oksigenasi di ruang perinatalogi Rs An-Nisa Tangerang. Metode: pemberian asuhan keperawatan pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome dengan intervensi inovasi proe position terhadap status oksigenasi. Hasil: Berdasarkan Studi kasus pada pasien kelolaan diperoleh hasil dari intervensi yang telah dilakukan bahwa adanya pengaruh pemberian pronasi terhadap perbaikan oksigenasi pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS). Kata Kunci: Respiratory Distress Syndrome, Prone Position ABSTRAC Background: Respiratory Distress Syndrome is one of the most common causes of neonatal death, this disease kills approximately 40,000 neonates every year in the United States. Respiratory distress syndrome Respiratory Distress Syndrome is known to be caused by primary surfactant deficiency and positive airway pressure. Objective: This scientific paper aims to provide nursing care to babies with Respiratory Distress Syndrome with innovative prone position interventions on oxygenation status in the perinatology room at An-Nisa Hospital, Tangerang. Method: Providing nursing care to babies with Respiratory Distress Syndrome with innovative pro-position interventions on oxygenation status. Results: Based on case studies on managed patients, the results of the interventions that have been carried out show that there is an effect of providing pronation on improving oxygenation in babies with Respiratory Distress Syndrome (RDS). Keywords: Respiratory Distress Syndrome, Prone Position
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI HIPERBILIRUBIN DENGAN TERAPI FIELD MESSAGE UNTUK MENURUNKAN SKOR KRAMER DIRUANG PERINATALOGI RS AN-NISA NURSING CARE FOR HIPERBILYRUBIN BABIES USING FIELD BABY MASSAGE THERAPY TO REDUCE CREMERS SCORE IN THE PERINATOLOGY ROOM Aini, Fadiatul; Ria Setia Sari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5086

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar serum bilirubin dalam darah sehingga melebihi nilai normal. Pada bayi baru lahir biasanya dapat mengalami hiperbilirubinemia pada minggu pertama setelah kelahiran. Fototerapi diberikan pada bayi dengan hiperbilirubin untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah, dan terapi field baby massage membantu menurunkan kadar bilirubin perubahan.Tujuan: Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis implementasi terapi field baby massage untuk menurunkan skor kramer di Ruang Perinatologi RS AN-NISA Tangerang Tahun 2024. Metode: Pemberian intervensi asuhan keperawatan dan inovasi terapi field baby massage dilakukan area pijitan dibagian dada, perut, wajah, dan tungkai. Hasil: Berdasarkan studi kasus pada pasien kelolaan didapatkan terapi field baby massage memiliki pengaruh terhadap penurunan skor kramer. Kata Kunci: Neonatus, Hiperbilirubin,Field Baby Massage ABSTRACT Background: Hyperbilirubinemia is an increase in serum bilirubin levels in the blood so that it exceeds normal values. Newborn babies usually experience hyperbilirubinemia in the first week after birth. Phototherapy is given to babies with hyperbilirubin to reduce bilirubin levels in the blood, and field baby massage therapy helps reduce changes in bilirubin levels. Objective: This scientific paper aims to analyze the implementation of field baby massage therapy to reduce kramer scores in the Perinatology Room at AN-NISA Hospital Tangerang Year 2024. Method: Providing nursing care interventions and innovative field baby massage therapy using massage areas on the chest, stomach, face and legs. Results: Based on case studies on managed patients, it was found that field baby massage therapy had an influence on reducing Kramer scores. Keywords: Neonates, Hyperbilirubin, Field Baby Massage
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI HIPERBILIRUBIN DENGAN TINDAKAN PERUBAHAN POSISI TIDUR SELAMA FOTOTERAPI TERHADAP PENURUNAN KADAR BILIRUBIN DI RUANG PERINATOLOGI RS AN-NISA TANGERANG NURSING CARE FOR INFANTS WITH HYPERBILIRUBIN MEASURES TO CHANGE SLEEPING PO Hasanah, Hilda; Ria Setia Sari; Siti Muthoharoh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5087

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Fototerapi diberikan pada bayi dengan hiperbilirubin untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah, dan perubahan posisi tidur selama fototerapi perlu dilakukan untuk mengoptimalkan paparan sinar ultra violet pada area kulit bayi. Tujuan: Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis implementasi perubahan posisi tidur terhadap penurunan kadar bilirubin di Ruang Perinatologi RS AN-NISA Tangerang Tahun 2024. Metode: Pemberian intervensi asuhan keperawatan dan inovasi perubahan posisi tidur seperti miring kanan, miring kiri, telentang dan tengkurap selama 2 jam terhadap penurunan kadar bilirubin. Hasil: Berdasarkan studi kasus pada pasien kelolaan didapatkan pemberian perubahan posisi tidur memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar bilirubin. Kata Kunci: Neonatus, Hiperbilirubin, Perubahan Posisi Tidur ABSTRACT Background: Newborn babies, also known as neonates, are individuals who are growing and have just experienced birth trauma and must be able to adjust from intrauterine life to extrauterine life. Phototherapy is given to babies with hyperbilirubin to reduce bilirubin levels in the blood, and changes in sleeping position during phototherapy need to be done to optimize exposure to ultraviolet light on the baby's skin area. Objective: This scientific paper aims to analyze the implementation of changes in sleeping position to reduce bilirubin levels in the Perinatology Room at AN-NISA Tangerang Hospital in 2024. Method: Providing nursing care interventions and innovations in changing sleeping positions such as right side, left side, supine and prone during 2 hours to decrease in bilirubin levels. Results: Based on case studies in managed patients, it was found that changing sleeping positions had an effect on reducing bilirubin levels. Keywords: Neonates, Hyperbilirubin, Changes in Sleeping Position
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK GASTROENTERITIS DENGAN PEMBERIAN TERAPI MASSAGE DI RUANG PERAWATAN ANAK RS AN–NISA TANGERANG Anisatun Zahroh; Ria Setia Sari; Siti Muthoharoh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i1.5163

Abstract

Latar Belakang: Diare menjadi salah satu masalah kesehatan global yang signifikan, dengan angka kejadian yang tinggi di berbagai belahan dunia. WHO mengatakan bahwa diare merupakan penyebab utama kematian pada balita, dengan lebih dari 1,7 miliar kasus setiap tahunnya. Berdasarkan data Riskesdas angka kejadian diare pada balita mencapai 12,3%, sementara pada bayi sebesar 10,6%. Penanganan diare dapat diberikan kepada penderita diare dengan intervensi pemberian oralit, ASI atau makanan yang cukup, dan memberikan edukasi kepada keluarga balita. Selain dengan pemberian suplemen zink, diare juga dapat di tangani dengan terapi non – farmakologi, salah satunya yaitu terapi pijat. Tujuan: Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan diare dengan pemberian terapi massage pada anak. Metode: Menggunakan Studi kasus pada An. N usia 23 bulan dengan diare. Pengkajian didapatkan An. N diare selama 2 minggu, dengan diagnosis keperawatan utama adalah diare. Intervensi keperawatan utama untuk mengatasi diare yaitu dengan pemberian intervensi terapi massage yang dikolaborasikan dengan pemberiam obat zinc dan lacto B untuk mengatasi diare. Hasil: Berdasarkan studi kasus pada pasien kelolaan didapatkan pemberian terapi massage memiliki pengaruh terhadap dapat untuk penurunan frekuensi diare selama 3 hari.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGUE HAEMORAGIC FEVER DENGAN PEMBERIAN TEPID WATER SPONGE UNTUK MENGATASI DEMAM DI RUANG PERAWATAN ANAK RS AN-NISA Agista Rahmayanti; Ria Setia Sari; Siti Muthoharoh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i2.5192

Abstract

Latar Belakang: Program pencegahan dan penanggulangan infeksi dengue di Indonesia telah dilaksanakan, namun masalah dengue belum dapata diselesaikan sampai sekarang. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat jumlah kasus warga yang terjangkit DHF pada pekan ke-17 tahun 2024 terdapat 88.593 kasus dengan 621 kematian. Anak sangat berisiko mengalami infeksi dan komplikasi DHF, salah satu nya hipertermia. Selain pemberian antipiretik, salah satu tatalaksana yang dapat memperbaiki masalah hipertermia adalah pemberian tepid water sponge. Tujuan: Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan dengue haemoragic fever untuk mengatasi hipertermia dengan pemberian tepid water sponge pada anak. Metode: Menggunakan metode studi kasus pada An.C usia 14 tahun dengan DHF. Pengkajian didapatkan An.C demam sudah 3 hari naik turun, dengan diagnosis keperawatan utama adalah hipertermia. Intervensi keperawatan utama untuk mengatasi hipertermia yaitu dengan tepid water sponge. Hasil: Berdasarkan studi kasus pada pasien kelolaan didapatkan pemberian tepid water sponge memiliki pengaruh terhadapat penurunan hipertermia pada An.C selama 3 hari.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK BRONKOPNEUMONI DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER UAP AIR PANAS PLUS MINYAK KAYU PUTIH DALAM MENGURANGI BATUK DI RUANG PERAWATAN ANAK RS AN-NISA Aprilia Nur Rohmah; Ria Setia Sari; Siti Muthoharoh
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i2.5196

Abstract

Latar Belakang: Sistem pernapasan pada anak dengan bronchopneumonia seringkali mengalami kelebihan produksi lendir di paru-paru. Dahak atau sputum biasanya akan menumpuk hingga kental dan menjadi sulit untuk dikeluarkan Tujuan: Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran Asuhan keperawatan pada anak bronkopnrumoni (BP) dengan terapi komplementer uap air panas plus minyak kayu putih dalam mengurangi batuk di ruang perawatan anak RS AN-NISA. Metode Pasien dengan bronkopneumonia dengan keluhan batuk selama 3 hari dan sulit mengeluarkan dahak diberikan terapi komplementer uap air panas plus minyak kayu putih satu kali perhari selama 3 hari selama 10 menit, intervensi dilakukan setelah pasien diberikan inhalasi salbutamol 1x1 ampul dan dilakukan fisioterapi dada. Hasil: Setelah dilakukan terapi uap air panas plus minyak kayu putih terdapat berbedaan dari tanda gejala pada hari pertama yaitu batuk, kesulitan mengeluarkan dahak, serta terdengar suara tambahan ronki pada kedua lapang paru dibandingkan dengan tanda gejala dihari ketiga batuk berkurang, sekret sudah dapat dikeluarkan, suara ronki pada lapang paru bagian kanan Kesimpulan: Intervensi kolaborasi inhalasi dikombinasikan dengan terapi komplementer inhalasi salbutamol efektif dalam mengurangi batuk.
PENGARUH EDUKASI PERAWATAN GIGI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANAK DI SEKOLAH DASAR KEDAUNG IV Nurjajilah Nasuha; Ria Setia Sari; Martono Diel
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i1.5298

Abstract

Pendahuluan: Karies gigi mempengaruhi sejumlah besar anak-anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan sering kali disebabkan oleh kebersihan gigi yang buruk. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh edukasi perawatan gigi terhadap tingkat pengetahuan anak sekolah dasar. Desain penelitian: Penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain pra-eksperimental satu kelompok pretest-posttest. Teknik sampel: Purposive sampling dengan 60 siswa kelas dua SD Kedaung IV. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan anak setelah mendapatkan edukasi perawatan gigi, dengan nilai p-value sebesar 0,000 (<0,05). Kesimpulan: Edukasi perawatan gigi secara signifikan meningkatkan tingkat pengetahuan anak-anak sekolah dasar, menyoroti pentingnya intervensi edukasi dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi.