Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pencegahan Terjadinya Surge Pressure Pada Saat Akhir Pemuatan LNG Di Kapal Tangguh Jaya I Kadek Laju; Dwi Prasetyo; Rauf Budi Hermawan
Meteor STIP Marunda Vol 12 No 2 (2019): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36101/msm.v12i2.111

Abstract

LNG adalah hasil dari gas alam yang dicairkan, yang merupakan sekumpulan gas hidrokarbon, dengan metana sebagai gas dengan rasio paling besar (umumnya di atas 90%) ditambah dengan nitrogen dan zat lainnya dalam konsentrasi kecil. Dengan kritikal muatan tersebut, maka sistem pengangkutan kapal ini memiliki perlindungan berlapis dan sangat canggih. Namun dari kecanggihan instrument tersebut, ada kalanya mengalami kesalahan pembacaan khususnya pada saat proses pemuatan sedang berlangsung. Penulisan ini membahas tentang apa penyebab terjadinya terjadinya surge pressure dan bagaimana cara penanggulangannya. Metode penelitian yang digunakan diantaranya studi lapangan dengan cara melakukan survey secara langsung, studi kepustakaan dengan mengumpulkan literatur serta penyebaran angket kepada responden yang berhubungan langsung dengan kapal LNG. Kesimpulan dari penulisan ini yaitu (1) bagaimana cara yang dilakukan agar sistem proteksi pada tangki saat memuat tetap berfungsi namun tidak terjadi kesalahan pembacaan dan tetap ada kontrol dari operator yaitu dengan memperbolehkan penggunaan override hanya pada tangki terakhir. (2) mencegah timbulnya ESD dan surge pressure dengan cara melakukan pengawasan serta pelarangan kapal lain melintas di dekat pelabuhan muat dikarenakan akan timbul gelombang yang menyebabkan kesalahan pembacaan pada instrumen serta melakukan penutupan katup muat secara manual (override) untuk mencegah terjadinya lonjakan tekanan pada saat akhir pemuatan.
Evaluasi Penyelenggaraan Angkutan Kapal Perintis di Indonesia Tahun 2015-2020 Antoni Arif Priadi; I Kadek Laju; Hasan Iqbal Nur; Tri Achmadi; Aditya Verdifauzi
Warta Penelitian Perhubungan Vol 33, No 2 (2021): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v33i2.2004

Abstract

Untuk menunjang perkembangan daerah-daerah terpencil, pemerintah telah menerapkan kebijakan dalam menyediakan sarana angkutan perintis yang menghubungkan daerah-daerah terpencil tersebut dengan daerah-daerah lainnya dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakatnya. Hal ini diharapkan dapat memacu perkembangan perekonomian daerah terpencil tersebut dalam mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain yang lebih maju sehingga nantinya dapat meningkatkan effective purchasing power masyarakat pengguna jasa transportasi di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi layanan angkutan kapal perintis selama kurun waktu 2015 sampai dengan 2020. Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian layanan perintis berdasarkan voyage pada tahun 2019 adalah sebesar 96% dari total target voyage sebesar 1.893 voyage. Tingkat ketercapaian layanan perintis berdasarkan layanan barang pada tahun 2019 adalah sebesar 58% dari total target sebesar 140.662 ton. Tingkat ketercapaian layanan perintis berdasarkan layanan penumpang pada tahun 2019 adalah sebesar 180% dari total target sebesar 430.974 pax. Berdasarkan jumlah voyage, layanan perintis tahun 2019 memiliki 16 trayek dengan realisasi di bawah 60% (14%), 1 trayek dengan realisasi di atas 100% (1%), dan 96 trayek lainnya dengan realisasi 60%-100% (85%). Berdasarkan jumlah layanan penumpang, layanan perintis tahun 2019 berdasarkan penumpang terlayani memiliki 24 trayek dengan realisasi di bawah 60% (26%), 50 trayek dengan realisasi di atas 100% (53%), dan 20 trayek lainnya dengan realisasi 60%-100% (21%). Berdasarkan jumlah layanan barang, layanan perintis tahun 2019 berdasarkan barang terlayani memiliki 25 trayek dengan realisasi di bawah 60% (33%), 5 trayek dengan realisasi di atas 100% (7%), dan 45 trayek lainnya dengan realisasi 60%-100% (60%).Kata kunci: Angkutan perintis, daerah terpencil.