Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Nurani: Jurnal Kajian Syariah dan Masyarakat

PERAN PEMBIMBING AGAMA PADA PEMULUNG PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AGAMA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUKAWINATAN PALEMBANG Fathimah, Ema; Isa, Muhammad Legawan; Kasisnawati, Kasisnawati
Nurani Vol 18 No 2 (2018): Nurani: jurnal kajian syari'ah dan masyarakat
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v18i2.1905

Abstract

Problematika kemiskinan telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Peran dan kedudukan perempuan di masyarakat dahulu masih berkisar di dalam rumah tangga dan berkutat dengan 3M, yaitu Masak, bersolek, melahirkan anak. Namun, dengan adanya pergerakan kaum perempuan mendorong terjadinya perubahan yang membuat perempuan kini mampu mengekpresikan dirinya tidak hanya di ranah domestik tetapi di ruang publik. Banyak perempuan bekerja bermunculan dengan adanya kesetaraan gender. Keterlibatan perempuan dalam bekerjaa, dipengaruhi oleh beberapa sebab, yaitu:tekanan ekonomi, lingkungan keluarga yang mendukung. Dari permasalah diatas dari rendahnya pendapatan suatu keluarga mendorong kaum perempuan yang tinggal di daerah TPA Sukawinatan Palembang, untuk turut membantu perekonomian keluarga. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara termasuk dengan menjadi pemulung perempuan. Disinggung diatas adanya fungsi religius bagi perempuan pemulung yaitu fungsi keagamaan, para pemulung perempuan perluh adanya pendidikan agama pemulung perempuan itu harus ada peran pembimbing agama didalamnya. Karena bisa jadi pemulung tersebut kurang memperhatikan menegenai masalah kewajiban sebagai seorang Perempuan muslimah, seperti melaksanakan ibadah sholat, puasa maupun zakat, yang memang itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Disinilah tenaga pembimbing agama berperan penting untuk merubah pola pikiran pemulung melalui intraksi yang baik antara pembimbing agama dengan pemulung perempuan dalam hal ibadah dan muamalah. Berdasarkan pandangan peneliti merasa tertarik melakukan penelitian terhadap masalah di atas dan menuangkannya pada penelitian ini yang berjudul “Peran Pembimbing Agama Pada Pemulung Perempuan Dalam Meningkatkan Kualitas Agama Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang. Metode penelitian jenis penelitian lapang (Field reseach. Lokasi penelitian dilakukan di TPA Sukawinatan Kecamatan Sukarame Palembang. Sumber data diantaranya, pembimbing agama dan pemulung perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu; observasi, wawancara, dokumentasidan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja pada data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian penulis dapat disimpulkan bahwa, Peran pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan keagamaan Pada pemulung perempuan dalam sebagai teladan, memberikan pemahaman, menanamkan rasa percaya diri perempuan pemulung, penyelenggara edukasional, pembangkit kesadaran masyarakat, membangun kedekatan emosional dan advokatif, dengan materi keagamaan yang diberikan meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Bimbingan agama terhadap pemulung dalam meningkatkan pengamalan agama bisa dikatakan berhasil dilakukan walaupun tidak terlalu signifikan dikarenakan masih banyak warga pemulung yang masih belum tergerak hatinya untuk meningkatkan pengamalan agama mereka. Pemulung perempuan tetap menjalankan tugas mereka sesuai perannya dalam keluarga, perempuan pemulung memberikan konstribusi yang baik dalam hal bekerja dan membantu keperluan keluarga.
EXISTENCE OF KHIYAR IN ONLINE TRANSACTIONS (E COMMERCE) (COMPILATION OF SHARIAH ECONOMIC LAW) Fauziah, Fauziah; Fathimah, Ema
Nurani Vol 20 No 1 (2020): Nurani: jurnal kajian syari'ah dan masyarakat
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v20i1.6063

Abstract

Along with the development of culture and technology, selling and buying of goods was in the form of exchange of one item for another, and the medium of transaction is by using money and the sellers and buyers meet in one assembly or face to face. However, with current technological developments, transactions are no longer face to face or meet in one place. With the internet network, transactions are easily carried out. One of the phenomena of transactions in the economic field is the selling and buying transactions using electronic media. This is called online transactions or e-commerce, which is transactions carried out through internet services and internet technology. Since the two parties do not meet and face to face in this online transaction, it is very prone to fraud or cheating between the two. Based on this background, the researcher is interested in examining the Compilation of Sharia Economic Law that governs the concept of khiyar which is then applied to e-commerce. The results of this study indicate that khiyar stipulated in the Compilation of Sharia Economic Law is the khiyarof condition, in which the sellers and buyers may specify the terms of the transaction, which is for 3 days. Khiyarnaqdi, in practice, is a deferred payment. In khiyarru’yah, one of the parties when shopping online may first look at pictures presented by the online store. In khiyar ‘aib, there isa suffrage of the goods, so that when the goods have been received and there isa defect in the goods, it may be cancelled or continued. And the last is khiyarghabn and taghrib, which is the suffrage when finding something wrong about the quality of the goods sold if it does not in accordance with the picture or explanation of the sellers. Keywords: Khiyar, e-commerce, Compilation of Sharia Economic Law.