Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MAPPING VALUE CHAIN SEBAGAI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN KAMPUNG BATIK TULIS DI SURABAYA Sujani, Sujani; Arif, M S; Edi, Agus Sarwo
Media Mahardhika Vol 17 No 3 (2019): May 2019
Publisher : STIE Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.851 KB) | DOI: 10.29062/mahardika.v17i3.107

Abstract

            The creative industry which is one of Indonesia's valuable cultural heritages and has been known throughout the world is Batik. The culture of making batik has also been occupied by some residents of Surabaya, but only its presence has not been widely exposed. However, its existence is still not developed optimally, the Surabaya city government initiated the Putat Batik House as the center handmade Batik Village in Surabaya. The purpose of this research is to obtain the formulation of strategies that can be applied to maximize the utilization of potential effort to develop the Medium Creative Industry (IKM) of handmade batik in Surabaya. The value chain mapping is carried out as a basis of information on value formation in a creative industry which can be seen from the aspects of creation, production, distribution and commercialization. Information of value chain mapping is valuable for an input to determine the strategic factors of batik industry village. The results of the study were obtained, that a value chain process of the IKM handmade batik activities began from material planning to network marketing. The total internal matrix value of 4.013 is classified as "Strong" and the total external matrix value of 4,286 shows the response to the external environment is classified as "High". If the total score of internal and external factors is mapped in the matrix, then the position of the company in the "First" quadrant is a growth strategy, namely: concentration on human resources, skills, target markets,  market expansion and networking and product development.
PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN BELANJA DI INDOMARET Sujani, Sujani
Majalah Ekonomi Vol 22 No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritel merupakan salah satu peluang bisnis yang menawarkan berbagai jenis barang dan jasa dari ratusan merek di pasaran. Persaingan setiap produk yang ditawarkan berdampak pada konsumen untuk membuka peluang dalam memilih varian produk. Untuk menunjang minat calon konsumen dalam belanja, maka pilihan varian produk yang ditawarkan harus berkualitas dengan harga competative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap perilaku konsumen untuk belanja di Indomaret. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel populasi secara sampling purposive di wilayah Surabaya dan Gresik (daerah perbatasan). Data diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada 120 responden dan yang memenuhi syarat untuk sampel sejumlah 114. Hasil penelitian, diperoleh : (1). Faktor pribadi dan psikologis berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian; (2) Faktor budaya tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian; (3). Faktor sosial tidak layak dijadikan alat variabel penentu, sebab pola arah variabel ini tidak konsisten.
IMPLEMENTASI PROGRAM INOVASI DESA UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DESA DI KABUPATEN JOMBANG: KEMANDIRIAN DESA Dwiningwarni, Sayekti Suindyah; Sujani, Sujani; Widiyah Ningsih, Sumita; Triyanti, Safira Yuni; Andari, Syamsiyah Yuli Dwi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Vol. 20 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jieb.v20i2.12715

Abstract

Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Kemendes PDTT menginiasi desa inovasi dan kreatif dengan mengeluarkan Keputusan Menteri tentang Program Inovasi Desa (PID). PID ini mempunyai tujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui penggunaan dana desa. Implementasi PID dilakukan dengan cara, mengidentifikasi potensi dan peluang desa, mengidentifikasi tantangan PID, mengidentifikasikan kualitas sumber daya manusia yang ada di desa dan mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur desa. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor penentu, pendukung dan penghambat implementasi PID dan untuk merumuskan strategi implementasi PID dalam meningkatkan kemandirian desa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga strategi yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan PID dalam meningkatkan kemandirian desa, antara lain: strategi pengembangan kelembagaan PID, strategi fasilitas dan strategi pelayanan.
PKM RECOVERY ECONOMY KELOMPOK UMKM SUKOLILO BERBASIS SUSTAINABILITY OF BLUE ECONOMY RESOURCE Muliatie, Yurilla Endah; Suwondo, Ampar Jaya; Sujani, Sujani
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2029

Abstract

Mitra pengabdian masyarakat ini merupakan Toko Krupuk Risma. Permasalahan mitra pengabdian adalah: 1) Kualitas produk terkadang tidak konsisten; 2) Dibutuhkan pengikat packaging yang memadai; 3) Kebersihan sekitar Toko yang kurang memadai; 4) Marketing online tidak berjalan maksimal; 5) Tidak melakukan promosi diluar wilayah Kenjeran; 6) Penggunaan otomatisasi transaksi dan pembayaran; 7) Kebijakan keuangan yang belum optimal, penggunaan kasir yang manual. Tujuan kegiatan yang dilakukan PKM secara umum sebagai berikut: 1) Meningkatkan konsistensi produksi; 2) Meningkatkan jumlah produksi mitra; 3) Meningkatkan kualitas produksi mitra; 4) Meningkatkan penjualan di marketing online; 5) Meningkatkan penjualan di luar daerah Kota Surabaya; 6) Meningkatkan otomatisasi pembayaran virtual; 7) Meningkatkan kebijakan pengambilan keputusan pengelolaan keuangan. Metode pelaksanaan melalui dua tahapan yaitu: 1) Pelatihan dan 2) Peningkatan literasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan upaya kolaboratif dalam menjaga ekosistem laut dan mengelola sumber daya laut yang dilakukan mitra secara berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian. Melalui partisipasi aktif masyarakat, termasuk nelayan, pelaku industri, serta komunitas pesisir, blue economy dapat terus berkembang tanpa mengorbankan lingkungan laut yang penting bagi kehidupan kita. Dampak Pengabdian masyarakat yaitu 1) Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan blue economy; 2) Meningkatkan keterampilan mitra; 3) Meningkatnya kemampuan mitra mengelola sumber daya laut.