Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan art therapy dalam manajemen stres akademik pada mahasiswa tahap emerging adulthood. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa usia 18-21 tahun yang telah dipilih sebagai sampel dengan jumlah 15 partisipan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempersiapkan kuesioner pretest dan posttest dalam bentuk google form mengenai persepsi stres akademik yang terdiri dari 18 aitem yang dibuat dalam 4 pilihan untuk mengukur tinggi rendahnya stres akademik mahasiswa. Kami memanfaatkan desain model explanatory sequential design yang merupakan mixed method dengan mengkombinasikan penelitian kuantitatif serta kualitatif secara bertahap untuk memperoleh data yang lebih komprehensif. Hasil analisis data deskriptif menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat stres akademik sebelum dan sesudah sesi art therapy yaitu dari 47.93 menjadi 41.27. Hasil pretest dan posttest dengan uji paired sample T-test menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan art therapy berupa menggambar dan mewarnai mampu secara efektif menurunkan tingkat stres akademik pada mahasiswa tahap emerging adulthood. Hasil penelitian kualitatif yang diambil pada sesi sharing session mengimplikasikan perasaan peserta selama melakukan art therapy, yaitu perasaan lega dan rileks yang dapat mereduksi stres.