p-Index From 2019 - 2024
1.564
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal MIPA PHARMACON
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA SAUS TOMAT JAJANAN BAKSO TUSUK YANG BEREDAR DI MANADO Mansauda, Karlah L. R.
PHARMACON Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The tomato sauce is one of the processed foods that are often presented as a complement to a wide variety of foods that many consumers demand. But in the daily life the cleanliness of tomato sauce is often overlooked. This research aims to analyze the microbial contamination of 12 tomato sauces of bakso tusuk snack in the city of Manado such as examining total plate count, coliform bacteria and Escherichia coli bacterial identification. This type of research is Observational. The results showed that of the 12 samples of tomato sauce all sample are positive bacterial contaminated, coliform bacteria contaminated and Escherichia coli is contained in all sample. Testing of microbial contamination showed that tomato sauce samples did not meet predetermined requirements in SNI 01-3546-2004 and Regulation of the Food and Drug Administration of The Republic of Indonesia number HK.00.06.1.52.401.   Key words : Tomato sauce, Total Plate Count, Coliform, Escherichia coli    
UJI AKTIVITAS AMARA DARI PRODUK JST TERNAK, PREBIOTIK TERNAK, DAN ASAM AMINO TERNAK TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS L.) GALUR WISTAR Sumerah, Marsella E.; Yudistira, Adithya; Mansauda, Karlah L.R
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27447

Abstract

ABSTRACTLivestock  JST Products, Livestock Prebiotic Products, and Livestock Amino Acid Products, are herbal products that have the potential to be used as animal feed which functions to increase appetite in livestock. This study aims to determine the amara activity of male white rats (Rattus norvegicus L.) Wistar strain. The rats were treated with an idealized treatment for Animal JST Products, Animal Prebiotic Products, and Animal Amino Acid Products, as much as 2 ml, every afternoon for 10 days using an oral sonde device and a 5 cc dispo and the treatment group without giving the product as a negative control, which was only given food cattle in the form of concentrate. The results showed that the administration of Animal JST Products, Animal Prebiotic Products, and Animal Amino Acid Products, affected the appetite of Male White Rats (Rattus norvegicus L.) Wistar strain, which was marked by weight gain.Keywords  :     Animal JST Products, Animal Prebiotic Products, Animal Amino Acid Products,        Rattus norvegicus L. ABSTRAK Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, dan Produk  Asam Amino Ternak, merupakan suatu produk herbal yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang berfungsi dapat meningkatkan nafsu makan pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas amara terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar. Tikus diberi perlakuan dioralkan Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, dan Produk Asam Amino Ternak, sebanyak 2 ml, setiap sore selama 10 hari dengan menggunakan alat sonde oral dan dispo 5 cc dan kelompok perlakuan tanpa pemberian produk sebagai kontrol negatif, yang hanya diberikan pakan ternak berupa konsentrat. Hasil menunjukkan bahwa pemberian Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, dan Produk Asam Amino Ternak, berpengaruh terhadap nafsu makan Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar, yang ditandai dengan kenaikan berat badan.Kata Kunci  : Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, Produk  Asam Amino Ternak,  Rattus norvegicus L.
REVIEW - PENGEMBANGAN KURKUMIN DAN ANDROGRAFOLIDA UNTUK SEDIAAN PARENTERAL Mansauda, Karlah; Rumondor, Erladys Melindah
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27419

Abstract

ABSTRACTCurcuma longa Linn (Kunyit) and Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees (Sambiloto) are some examples of plants that grown in Indonesia that provides many health benefits with their isolated coumpound Curcumin and Andrographolide, respectively. However, due to their low water-solubility, low stability, rapid metabolism, poor absorption, and degradation during processing or within the gastrointestinal tract and alkaline conditions therefor reduces its oral bioavailability and consequently decreasing its development as a therapeutic drugs via oral. The advantage of parenteral route of administration including reduced toxicity, improved drug solubility and stability, prolonged circulation time, and enhanced tissue penetration. This review summarizes and discusses published journals on the key development on parenteral delivery system of curcumin and andrographolide as active ingredients. Keywords : Curcumin, Andrographolide, Parenteral ABSTRAKCurcuma longa Linn (Kunyit) dan Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees (Sambiloto) adalah beberapa contoh tanaman yang tumbuh di Indonesia yang memberikan banyak manfaat kesehatan dengan senyawa yang terkandung didalamnya seperti Kurkumin dan Andrografolida. Namun karena sifatnya sukar larut dalam air, stabilitas rendah, metabolisme yang cepat, susah diabsorbsi, dan terdegradasi dalam asam lambung dan kondisi alkali, akibatnya menurunkan bioavailabilitas oralnya dan mengurangi manfaatnya. Pemberian secara parenteral adalah rute yang memiliki keuntungan termasuk mengurangi toksisitas, meningkatkan kelarutan obat dan stabilitas, memperpanjang waktu sirskulasi, dan peningkatan penetrasi jaringan. Ulasan ini merangkum dan membahas jurnal pada mengenai pengembangan sistem penghantaran secara parenteral dengan kurkumin dan andrografolida sebagai senyawa aktifnya. Kata Kunci : Kurkumin, Andrografolida, Parenteral
UJI AKTIVITAS AMARA DARI PRODUK JST TERNAK, PREBIOTIK TERNAK, DAN ASAM AMINO TERNAK TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L.) GALUR WISTAR Sumerah, Marsella; Yudistira, Adithya; Mansauda, Karlah L.R
PHARMACON Vol 9, No 2 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.29278

Abstract

ABSTRACTLivestock  JST Products, Livestock Prebiotic Products, and Livestock Amino Acid Products, are herbal products that have the potential to be used as animal feed which functions to increase appetite in livestock. This study aims to determine the amara activity of male white rats (Rattus norvegicus L.) Wistar strain. The rats were treated with an idealized treatment for Animal JST Products, Animal Prebiotic Products, and Animal Amino Acid Products, as much as 2 ml, every afternoon for 10 days using an oral sonde device and a 5 cc dispo and the treatment group without giving the product as a negative control, which was only given food cattle in the form of concentrate. The results showed that the administration of Animal JST Products, Animal Prebiotic Products, and Animal Amino Acid Products, affected the appetite of Male White Rats (Rattus norvegicus L.) Wistar strain, which was marked by weight gain.Keywords  :     Animal JST Products, Animal Prebiotic Products, Animal Amino Acid Products,        Rattus norvegicus L. ABSTRAK Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, dan Produk  Asam Amino Ternak, merupakan suatu produk herbal yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang berfungsi dapat meningkatkan nafsu makan pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas amara terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar. Tikus diberi perlakuan dioralkan Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, dan Produk Asam Amino Ternak, sebanyak 2 ml, setiap sore selama 10 hari dengan menggunakan alat sonde oral dan dispo 5 cc dan kelompok perlakuan tanpa pemberian produk sebagai kontrol negatif, yang hanya diberikan pakan ternak berupa konsentrat. Hasil menunjukkan bahwa pemberian Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, dan Produk Asam Amino Ternak, berpengaruh terhadap nafsu makan Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar, yang ditandai dengan kenaikan berat badan.Kata Kunci  : Produk JST Ternak, Produk Prebiotik Ternak, Produk  Asam Amino Ternak,  Rattus norvegicus L.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Mokoginta, Rizkah V.; Simbala, Herny E. I.; Mansauda, Karlah L.R
PHARMACON Vol 9, No 3 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.30031

Abstract

ABSTRACTDayak onion plant (Eleutherine americana Merr.) or commonly called forest onion is a typical plant of Central Kalimantan that has been used by local peoples for cure a various types of diseases. This study aims to determine the activity of antioxidant compounds from Dayak bulb ethanol extracts from Kotamobagu City. This research method is an experimental laboratory. Initially the Dayak bulb sample was extracted maceration with 96% ethanol solvent then evaporated until a thick extract was obtained. As a parameter, the DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) was used to test the antioxidant activity of the samples at concentrations of 50, 60, 70, 80 and 90 mg / L and as a comparison standard used Vitamin C with concentrations of 2, 4, 6, 8 and 10 mg / L. The results obtained showed antioxidant activity in Dayak bulb ethanol extracts with IC50 values of 41.46 mg / L and on vitamin C IC50 values of 1.04 mg / L. Based on these results it can be concluded that the onion bulb ethanol extract has very strong antioxidant activity. Keywords: Dayak Onion bulbs, Activity, Antioxidant, DPPH  ABSTRAK Tanaman bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) atau biasa disebut bawang hutan merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sudah dipergunakan masyarakat lokal sebagai obat berbagai jenis penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas senyawa antioksidan dari ekstrak etanol bulbus bawang Dayak yang berasal dari Kota Kotamobagu. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Awalnya sampel bulbus bawang Dayak diekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian dievaporasi hingga didapatkan ekstrak kental. Sebagai parameter, digunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) untuk pengujian aktivitas antioksidan sampel pada konsentrasi 50, 60, 70, 80 dan 90 mg/L dan sebagai standar pembanding digunakan Vitamin C dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/L. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol bulbus bawang Dayak dengan nilai IC50 sebesar 41,46 mg/L dan pada vitamin C nilai IC50 sebesar 1,04 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bulbus bawang Dayak memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci: Bulbus Bawang Dayak, Aktivitas, Antioksidan, DPPH
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KARANG LUNAK (Nepthea sp.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Langi, Priski; Yudistira, Adithya; Mansauda, Karlah L.R
PHARMACON Vol 9, No 3 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.30028

Abstract

ABSTRACTSoft corals (Nepthea sp.) are soft corals that have the ability to be antibacterial and anticancer. These chemical compounds are the result of secondary metabolites of living organisms that are often known as natural products, which are generally in the form of terpenoids. This study aims to analyze the antioxidant activity of Nepthea sp. Soft Coral (Nepthea sp.) Samples were obtained from Bangka Island waters, Likupang. This research is an experimental laboratory with maceration as method of extraction. Testing of ethanol extracts of soft corals (Nepthea sp.) was using the DPPH method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazy) with concentrations of 25, 50, 75, 100, 125, 150 mg / L to analyze antioxidant activity using a spectrophotometer. The greatest antioxidant level is found in Nepthea sp. with a concentration of 150mg/L. The results of this study showed that the antioxidant levels of Nepthea sp. from Bangka waters have antioxidant activity and the higher of the concentration the higher the antioxidant levels produced.  Keywords: Activity, Antioxidants, DPPH, Nepthea sp. ABSTRAK Karang lunak (Nepthea sp.) adalah karang lunak yang mempunyai kemampuan sebagai antibakteria dan antikanker. Senyawa kimia tersebut merupakan hasil metabolit sekunder organisme hidup yang sering dikenal dengan natural producty yang umumnya berupa terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan dari Nepthea sp. Sampel Karang Lunak (Nepthea sp.) diperoleh dari perairan Bangka, Likupang. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode ekstraksi maserasi pengujian terhadap ekstrak etanol karang lunak (Nepthea sp.) menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazi) dengan kosentrasi 25, 50, 75, 100, 125, 150 mg/L untuk menganalisis aktivitas antioksidan dengan menggunakan spektrofotometer. Kadar antioksidan yang paling besar terdapat pada Nepthea sp. dengan konsentrasi 150mg/L. Hasil penelitian ini memperlihatkan kadar antioksidan Nepthea sp. di perairan Bangka mempunyai aktivitas antioksidan dan semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi pula kadar antioksidan yang dihasilkan. Kadar antioksidan yang paling besar terdapat pada Nepthea sp. dengan konsentrasi 150 mg/L.Kata Kunci  : Aktivitas, Antioksidan, DPPH, Nepthea sp.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sesewanua (Clerodendron Squamatum Vahl.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Escherichia coli dan Salmonella typhi Kumakauw, Vanesa Vebiola; Simbala, Herny Emma Inonta; Mansauda, Karla Lifie Riani
Jurnal MIPA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.2.2020.28946

Abstract

Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat dibeberapa daerah di Sulawesi Utara untuk mengobati berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sesewanua terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella typhi menggunakan tiga kosentrasi yakni 20%, 40% dan 60%. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan cakram kertas (difusi Kirby dan Bauer). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sesewanua berpotensi sebagai antibakteri dan memiliki kekuatan antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella typhi, pada kosentrasi 20%, 40% dan 60% termasuk golongan kuat untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kosentrasi 40% dan 60% termasuk dalam golongan kuat untuk menghambat bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi.Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) have been used by communities in North Sulawesi for to treat or handle various diseases. This study aims to determine the antibacterial activity from ethanol extract Sesewanua Leaves against the growth inhibition of the bacterium Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Salmonella typhi using three concentrations of 20%, 40% and 60%. Extraction was done by maceration method using ethanol 96%. Antibacterial activity test was performing using the paper disk diffusion method (Kirby and Bauer diffusion). This results of this study indicate that ethanol extracts of Sesewanua leaves are considered as antibacterial and have antibacterial strength against Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Salmonella typhi, at concentrations of 20%, 40% and 60% include strong groups to inhibit Staphylococcus aureus, while at a concentration of 40% and 60% include strong groups to inhibit Escherichia coli and Salmonella typhi.
Skrining Fitokimia Dan Potensi Antioksidan Dari Ekstrak Daun Tumbuhan Ekor Tikus (Stachytarpheta jamaicensis L) Dengan Metode 1.1 Diphenyl-2-Picrylhydracyl (Dpph) Rante, Trian Rizki Kala’; Simbala, Herny Emma Inonta; Mansauda, Karla Lifie Riani
Jurnal MIPA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.2.2020.29000

Abstract

Tumbuhan Ekor Tikus (Stachytarpheta jamaicensis L.) merupakan famili Verbenaceae. Tumbuhan Ekor Tikus (Stachytarpheta jamaicensis L.) atau biasa disebut Pecut Kuda, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahiu potensi dari daun tanaman ekor tikus yang tumbuh di kota Tomohon berdasarkan kandungan fitokimia dan kemampuan aktivitas antioksidannya. Ekstrak daun tumbuhan ekor tikus diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol 96%. Srining  fitokimia menggunakan beberapa reagen yang disesuaikan dengan jenis uji fitokimia. Metode 1.1 diphenyl-2-picrylhydracyl (DPPH) digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan memiliki kandungan steroid, tanin dan saponin dengan nilai IC50 19,76 µg/mL. Ekstrak etil asetat memiliki kandungan steroid dan tanin dengan nilai IC50 12,91 µg/mL. Ekstrak etanol memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin dengan nilai IC50 16,66 µg/mLEkor tikus (Stachytarpheta jamaicensis L.)  are family of verbenaceae. Ekor tikus (Stachytarpheta jamaicensis L.)  or pecut kuda, The aim of this study was determining the potential of the leaves of ekor tikus that growing in Tomohon city based on phytochemicals content and antioxsidant activities. The leaves of ekor tikus extract done extraction with using maceration terraced methods used n-heksan, ethyl acetate and ethanol 96%. Phytochemicals screening are used some reagent that 's adapted to type of phytochemical test. Dpph methods are used to evaluate the antioxidant activities. The results showed that n-hexane extract contained steroids, tannins and saponins, IC50 value of 19.76 µg / mL. Ethyl acetate extract has steroid and tannin content, IC50 value of 12.91 µg / mL. Ethanol extract contains alkaloids, flavonoids, triterpenoids, tannins and saponins, IC50 values 16.66 µg / mL
EVALUASI STABILITAS FISIK KRIM M/A EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) DENGAN VARIASI ASAM STEARAT DAN TEA SEBAGAI EMULGATOR Mansauda, Karlah Lifie Riani; Jayanto, Imam; Tunggal, Ryan Irwanto
Jurnal MIPA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v11i1.36786

Abstract

Biji alpukat (Persea americana Mill.) telah diteliti mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder yang memiliki banyak manfaat misalnya antioksidan, antimikroba, dan antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi stabilitas fisik krim ekstrak biji alpukat dengan variasi asam stearat dan TEA sebagai agen pengemulsi. Biji alpukat diekstraksi dengan menggunakan pelarut aseton 70% kemudian diformulasikan menjadi krim M/A. Formulasi krim diuji stabilitasnya dengan uji penyimpanan pada suhu  tinggi (40±2ºC), suhu kamar (25º±2C), dan pada suhu rendah (4±2ºC) selama 8 minggu. Krim juga diuji stabilitasnya menggunakan uji sentrifugasi dan cycling test. Hasilnya krim F1 dan F2 berhasil mempertahankan karakteristik fisiknya seperti penampilan, pH, daya sebar dan daya lekat selama penyimpanan dan memenuhi spesifikasi pada uji sentrifugasi dan cycling test.
Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Kulit Buah Alpukat Dengan Variasi Perbandingan Asam Stearat dan Trietanolamin Karlah Lifie Riani Mansauda; Surya Sumantri Abdullah; Ryan Irwanto Tunggal
Jurnal MIPA Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v12i1.44221

Abstract

Karakteristik emulsi krim dipengaruhi oleh suhu, kecepatan agitasi, waktu, tekanan dan surfaktan. Variasi emulgator seperti asam stearat dan trietanolamin (TEA) dapat mempengaruhi stabilitas krim. Tujuan penelitian yaitu menguji kestabilan fisik krim M/A ekstrak kulit alpukat dengan variasi kombinasi asam stearat dan TEA sebagai emulgator. Kulit buah alpukat diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton 70%, kemudian diformulasikan menjadi sediaan krim m/a dan diuji stabilitas fisiknya pada penyimpanan selama 4 minggu dalam suhu rendah (4±2ºC), suhu kamar (25±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC) juga uji stabilitas sentrifugasi. Hasil penelitian menunjukkan sediaan F3 dan F4 tidak menunjukkan adanya perubahan pada uji organoleptik dan homogen setelah 4 minggu, memenuhi syarat uji pH, daya sebar dan daya lekat serta tidak ada pemisahan fase setelah uji sentrifugasi sedangkan F1 dan F2 mengalami perubahan pada uji organoleptik dan tidak memenuhi syarat pH. Berdasarkan hasil penelitian sediaan krim, F3 dan F4 merupakan krim yang stabil secara fisik.