Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SURYA ASBES CEMENT GROUP MALANG) Ratih Dwi Kartikasari; Bambang Swasto
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 44, No 1 (2017): MARET
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.104 KB)

Abstract

PT. Surya Asbestos Cement Group is a prayer One of asbestos cement producer, its located in Malang. The author chose the company because the Singer Company is a Company That checklists Verify Program (K3) Occupational Health and Safety BECAUSE PT. Surya Asbestos Cement Group thinks that employees are entitled to get has been used K3 When WORK. Workforce should be protected from Danger and Disease resulting from the work environment so that employees feel safe hearts complete the job. Employee productivity is affected by health, WITH thus expected productivity of employees can be INCREASED to review support the success of the Company's Business and achieve its business objectives. Objective singer for a review conducted several reviews MORE ABOUT Profound influence of Safety (X1) and Health (X2) Operating simultaneous and partial IN PERFORMANCE Employees (Y) PT. Surya Asbestos Cement Group. The research method used is quantitative research and techniques using multiple linear regression analysis. Acquisition analysis is applied to prove the contribution of the two model of managerial program Health and Safety (K3), by 20.2% to form employee performance. It shows that the company has given a guarantee for employees in order to work safely and reduce the risk of accidents and increased employee comfort while working so that employees feel protected  Keywords        : Occupational Health and Safety (K3), Employee Performance ABSTRAK PT. Surya Asbes Cement Group adalah salah satu produsen asbes semen yang berlokasi di Kota Malang. Penulis memilih perusahaan ini sebab perusahaan merupakan perusahaan yangmenerapkan program (K3) Keselamatan dan Kesehatan Kerja karena PT. Surya Asbes Cement Group berfikir bahwa karyawan berhak mendapatkan fasilitasK3 saat bekerja. Tenaga kerja perlu dilindungi dari bahaya dan penyakit yang diakibatkan dari lingkungan kerja sehingga karyawan merasa aman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh kesehatannya, dengan demikian diharapkan produktivitas kerja karyawan dapat meningkat untuk mendukung keberhasilan bisnis perusahaan dan mencapai tujuan usahanya.Tujuan penelitian ini untuk melakukan telaah lebih mendalam tentang pengaruh Keselamatan Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) karyawan dg cara simultan dan parsial kepada Kinerja Karyawan (Y) PT. Surya Asbes Cement Group. Hanya penelitian kuantitatif yg bisa digunakan pada metode ini dan teknik analisis regresi linier berganda. Perolehan analisis yang dterapkan mbuktikan kontribusi ke-2 model program manajerial keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sebesar 20,2% untuk membentuk kinerja karyawan. Hal ini memberitahukan bahwa perusahaan telah memberikan jaminan bagi karyawan supaya bekerja dengan aman serta dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja dan meningkatnya kenyamanan karyawan saat bekerja sehingga karyawan merasa dilindungi. Kata kunci     : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kinerja Karyawan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN BERBELANJA BERAS ORGANIK DI SURAKARTA RATIH DWI KARTIKASARI; KUSRIANI PRASETYOWQATI; SUSWADI SUSWADI
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 19 No. 2 (2019): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.817 KB) | DOI: 10.36728/afp.v19i2.897

Abstract

Perkembangan permintaan akan produk organik banyak disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi produk pangan yang rendah residu bahan kimia sebagai bagian dari kecenderungan gaya hidup sehat dan kembali ke alam. Salah satu hasil pertanian yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah beras. Persepsi konsumen tentang produk sangat bervariasi, oleh karenanya pemasar harus memperhatikan kebutuhan dan selera konsumen demi menghadapi persaingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengethaui tingkat kepentingan konsumen dalam berbelanja beras organik di Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan  Maret 2019 di Kota Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total 30 resoponden. Analisis data menggunakan Prosentase Excel dan dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kesehatan menjadi alasan paling penting bagi konsumen dalam mengkonsumsi beras organik dengan prosenatse sebesar 91%. Rata-rata tingkat kepentingan konsumen dalam berbelanja beras organik tergolong tinggi yaitu 80%. Oleh karena itu penting bagi pedagang atau produsen untuk menjaga dan meningkatkan kinerjanya sehingga konsumen memperoleh kepuasan dalam berbelanja beras organik.
ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN BAWANG PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU mahananto; Ratih Dwi Kartikasari; endang suprapti
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 21 No. 2 (2021): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v21i2.1474

Abstract

This study aimed to determine what internal and external factors affect the marketing of garlic in the Ngudi Rejeki farmer group in Tawangmangu District. The method of determining the sample was purposive sampling with the snowball technique and the number of samples is 8 key respondents. Factors analyzed are management, production, marketing, government, competitors, consumers, socio-cultural, and information technology. The study was conducted from January to March 2021 in Tawangmangu District, especially the Ngudi Rejeki Farmer Group. The analytical methods used are IFE, EFE, and SWOT Matrix. The results showed that several alternative strategies that can be done are maintaining and improving the quality of the garlic produced, optimizing farmer group institutions to build a system with consumers without intermediaries, optimizing the role of extension workers and the government in garlic development and marketing, maintaining consumer confidence with farmer group management. good practices, and optimal use of technology such as cooperating with agricultural e-commerce.