Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA KARAKTERISTIK DAN TINGKAT EFISIENSI PADA PENGEMBANGAN USAHA TANI PADI ORGANIK (Oryza Sativa, L.) DI KABUPATEN BOYOLALI Suswadi, Suswadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.85 KB)

Abstract

Beberapa faktor yang berhubungan dengan tingkat pendapatan diantaranya adalah karakteristik sosial ekonomi petani sendiri. Usaha tani padi organik merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para petani. Bahaya yang ditimbulkan dari sistem pertanian pertanian modern terhadap kesehatan dan lingkungan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap produk organik meningkat. Pertanian organik bersertifikat merupakan produk yang mempunyai daya saing dan peluang untuk komudite ekspor. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik petani, (2) Menganalisis jumlah total biaya dan penerimaan serta pendapatan padi organik, (3) menganalisis tingkat efisiensi dan BEP(Break Even Point) usaha tani padi organik bersertifikat. Metode penetuan sampel yang digunakan pada penelitian adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 30 petani. Analisis yang digunakan dengan menggunakan: (1) analisis Rataan Skor untuk karakteristik petani (2) metode analisis biaya dan penerimaan serta pendapatan usaha tani, dan (3) Analisa efisiensi usaha tani menggunakan metode analisis R/C (Return Cost Ratio). Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu desa Dlingo Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa adalah: (1) Karakteristik petani organik adalah Kaum laki-laki lebih lebih berperan dibanding kaum perempuan, usia pelaku usaha pertanian organik diatas 50 tahun, Sebagian besar petani di desa Dlingo sudah bertempat tinggal lebih dari 30 tahun, mata pencaharian utama petani adalah sektor pertanian. (2) Berdasarkan total keseluruhan rata-rata biaya untuk pertanian organik dari kelompok yang bersertifikat rata-rata Rp.20.495.000,- Rata-rata penerimaan Rp. 35.000.000,-. Pendapatan tiap musim tanam adalah Rp. 14.505.000,-. Kelompok tani yang bersertifikat organik memperoleh nilai R/C ratio 1,7 berarti menujukkan bahwa R/C >1, maka usahatani dengan sistem organik bersertifikat efisien. Usahatani padi dengan sistem organik bersertifikat menguntungkan karena Nilai BEP volume produksi 2,927< produksi petani, sedangkan nilai BEP harga produksi 4,099 < harga jual ditingkat petani.Kata kunci: Karakteristik, Pertanian organik, pendapatan, efisiensi
ANALISIS PEMASARAN BERAS ORGANIK BERSERTIFIKAT DAN NON ORGANIK DI DESA DLINGO KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI Suswadi, Sutarno dan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.862 KB)

Abstract

Kesadaran masyarakat akan bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan menyebabkan terjadinya peralihan budidaya pertanian ke sistem organik. Pertanian organik sebagai bagian dari upaya terbaru untuk mendorong sistem pertanian yang baik secara sosial dan ekologis berkelanjutan. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam menjalin keberlanjutan usaha pertanian orgaganik karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran beras, besarnya margin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran beras organik dan non organik, besarnya bagian harga yang diterima oleh petani pada masing-masing saluran pemasaran beras, dan mengetahui efisiensi pemasaran beras di desa Dlingo, kecamatan Mojosongo, kabupaten Boyolali. Mengambil sebanyak 30 responden petani organik dan 30 petani non organik dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (Simple RandomSampling Method). Selain itu untuk menentukan responden pedagang di gunakan metode penjajakan responden (Tracing Sampling Method). Berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: margin pada setiap pelaku disaluran pemasaran beras organik adalah ditingkat kelompok tani 38,74%; ditingkat pedagang besar 38, 74% dan ditingkat pasar modern 22,52%. Sedangkan margin pada tiap pelaku di saluran pemasaran beras non-organik adalah di pengepul desa 72,86%; ditingkat pedagang besar 15,71% dan ditingkat pengecer 11,43%. Keuntungan yang diterima oleh setiap pelaku pada saluran pemasaran beras organik adalah petani menikmati keuntungan 16%; kelompok tani 39,4%; pedagang besar 4,1% dan pasar modern 40,2 %. Pada saluran pemasaran beras non-organik petani menikmati keuntungan 7,4%; pengepul desa 70,4%; pedagang besar 9,8 % dan pengecer 12,4%. Tingkat efisiensi pada saluran pemasaran beras organik 26,04% sedangkan tingkat efisiensi pada saluran pemasaran beras non-organik 36,36% artinya pada kedua saluran pemasaran tersebut belum efisien.Kata Kunci : Saluran pemasaran, margin, keuntungan, efisiensi
ANALISIS PEMASARAN BERAS ORGANIK BERSERTIFIKAT DAN NON ORGANIK DI DESA DLINGO KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI suswadi; Kusriani Prasetyowati; Haryuni
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 21 No. 2 (2021): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v21i2.1488

Abstract

Marketing was an important thing in establishing the sustainability of the organic farming business because marketing was an economic activity that affects the high and low income of farmers. non-organic, the share of the price received by farmers in each rice marketing channel, and knowing the efficiency of rice marketing in Dlingo Village, Mojosongo District, Boyolali Regency. Taking as many as 30 respondents organic farmers and 30 non-organic farmers using the simple random sampling method (Simple Random Sampling Method). In addition to determining the respondents, traders used the method of scoping respondents (Tracing Sampling Method). Based on the results of the study are as follows: (1) The margins for each actor in the organic rice marketing channel are 38.74% farmer group level, 38.74% wholesaler level, and 22.52% modern market level. Meanwhile, the margins for each actor in the non-organic rice marketing channel are 72.86% for village collectors, 15.71% for wholesalers, 11.43% for retailers. (2) The benefits received by each actor in the organic rice marketing channel are: farmers enjoy 16% profit, farmer groups 39.4%, wholesalers 4.1%, and modern markets 40.2%. In the marketing channel of non-organic rice, farmers enjoy 7.4% profit, village collectors 70.4% and wholesalers 9.8%, retailers 12.4%. (3) The efficiency level in the organic rice marketing channel is 26.04% while the efficiency level in the non-organic rice marketing channel is 36.36%, meaning that both marketing channels are not efficient.
PENGARUH PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHATANI KUBIS ( Brassica oleracea ) suswadi; sutarno; Kusriani Prasetyowati; Agung Riyanto
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 21 No. 2 (2021): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v21i2.1489

Abstract

This study aims to determine the effect of each variable of the Gapoktan cooperation system on the productivity variable of Cabbage farming. And to analyze the coefficient of determination which serves to determine the magnitude of the influence of the independent variable on the dependent variable. This research was conducted at Gapoktan in Bandungrejo Village, Ngablak District, Magelang Regency. The method of determining the location used a purposive method and the sampling method was carried out by the Random Sampling method with the number of respondents as many as 30 cabbage farmers. The results showed that the linear regression analysis showed that the effect of the effectiveness of the Gapoktan cooperation system on increasing farm productivity had a significant effect. The effectiveness of the Gapoktan cooperation system has a positive effect on-farm productivity. The effect of the effectiveness of the cooperation system in increasing farm productivity is 22.8%. The remaining 77.2% is influenced by other variables. So that the effectiveness of the cooperative system in increasing productivity has a low relationship.
PENDAMPINGAN PEMASARAN ONLINE TANAMAN HIAS DENGAN PERBAIKAN PROMOSI MELALUI TEKNIK FOTOGRAFI SEDERHANA suswadi; Agung Prasetyo; Wiyono; Teguh Supriyadi; Eko Hartoyo
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2021): Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v1i02.1451

Abstract

Peningkatan kesejahteraan masyarakat dari waktu ke waktu mengakibatkan peningkatan permintaan akan barang tersier. Barang tersier akan diantaranya adalah barang untuk keperluan kemewahan dan pariwisata termasuk didalamnya barang untuk pemenuhan kesenangan atau hobi. Salah satu hobi yang sedang mendapatkan respon baik dipasar saat ini adalah hobi akan tanaman hias. Kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan milibatkan ibu-ibu rumah tangga Desa Tawangmangu sebagai mitra. Pemberdayaan melalui program pengabdian ini akan dilakukan melalui kegiatan produktif untuk memaksimalkan potensi desa melalui peningkatan sumber daya manusia. Hasil dari pelatihan ini adalah perbaikan promosi dengan teknologi sederhana yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam memanfaatkan kamera HP untuk menghasilkan gambar yang menarik dalam promosi penjualan produk tanaman hias. Mitra juga semakin luwes dalam memanfaatan sosial media sebagai alat jual beli online.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS C4 DI KOTA SURAKARTA Tanjung Kusumaningrum; Suswadi; Kusriani Prasetyowati; Mahananto
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 22 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v22i1.1749

Abstract

Permintaan beras c4 bisa yang mengalami penurunan di Kota Surakarta dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras c4 biasa di Kota Surakarta dan bagaimana peranan masing-masing variable dan derajat kepekaan dalam menentukan permintaan beras c4 di Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Surakarta. Metode penelitian dilakukan dengan metode diskriptif selama kurun waktu 20 tahun dari tahun 2000-2019 menggunakan data dari Badan Pusat Statistika Kota Surakarta. Variabel yang diteliti yaitu permintaan beras c4 biasa, harga beras c4 biasa, harga beras c4 raja, harga telur ayam, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita. Model yang digunakan adalah model regresi linier berganda dalam bentuk logaritma natural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga beras c4 biasa berpengaruh terhadap permintaan beras c4 biasa, sedangkan harga beras c4 raja, harga telur ayam ras, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan beras c4 biasa. Nilai elastisitas harga beras c4 biasa, harga beras c4 raja (barang subtitusi) dan harga telur ayam ras (barang komplementer) bersifat inelastis, sedangkan elastisitas pendapatan positif menunjukkan hubungan barang normal
PERSEPSI WANITA TANI TERHADAP PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANG DALAM PENGEMBANGAN ANGGREK (Orchidaceae) Suswadi; Lutfi Septi Mardiyanti; Kusriani Prasetyowati; Mahananto
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 22 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v22i1.1750

Abstract

Jumlah perbandingan wanita lebih besar dibandingkan laki laki. Dengan perbandingan tersebut diperlukan upaya pemberdayaan wanita untuk mengembangkan potensi yang ada. Salah satunya lewat pembentukan kelompok wanita. Kelompok Wanita Tani Dewi Sri menjadi salah satu bentuk usaha pemberdayaan wanita dalam sektor pertanian terkhusus pengembangan anggrek. Dalam keberjalanan pengembangan anggrek, Wanita Tani masih mengalami kendala baik dalam budidaya maupun penjualan. Dengan adanya peran penyuluh pertanian lapang, harapannya mereka dapat mendampingi kelompok Wanita Tani dan membantu memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui persepsi wanita tani terhadap peran penyuluh pertanian lapang dalam pengembangan anggrek di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri, Gaum, Tasikmadu, Karanganyar. Metode penentuan sampel dilakukan melalui sampel jenuh dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reabilitas, tingkat capaian responden dan uji spearman rank. Hasil penelitian ini menunjukan persepsi wanita tani tergolong tinggi terhadap peran penyuluh sebagai motivator, fasiliatator dan tergolong sedang terhadap peran penyuluh sebagai konsultan, komunikator, dan supervisor. Pengembangan anggrek tahap budidaya dan penjualan tergolong dalam kategori sangat rendah. Hasil uji spearman rank (1) terdapat hubungan yang nyata antara persepsi wanita tani terhadap peran penyuluh pertanian lapang sebagai komunikator, supervisor dalam pengembangan anggrek tahap budidaya dan berhubungan yang tidak nyata antara persepsi wanita tani terhadap peran penyuluh pertanian lapang sebagai motivator, fasilitator dan konsultan dalam pengembangan anggrek tahap budidaya. (2) terdapat hubungan sangat nyata antara persepsi wanita tani terhadap peran penyuluh pertanian lapang sebagai fasilitator dalam pengembangan anggrek tahap penjualan dan berhubungan yang tidak nyata antara persepsi wanita tani terhadap peran penyuluh pertanian lapang sebagai motivator, konsultan, komunikator dan supervisor dalam pengembangan anggrek tahap penjualan.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENSTRA PEMASARAN HASIL PERTANIAN ORGANIK Suswadi; Setie Harieni; Endang Suprapti; Kusriani Prasetyowati
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 01 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v1i01.1238

Abstract

Pemasaran merupakan ujung tombak dari dunia usaha untuk mengembangkan usaha dan memperoleh keuntungan. Tetapi kenyataannya banyak kelompok atau individu dalam mengembangkan usahanya masih disulitkan dengan beberapa kendala yang menghambat berjalannya sistem pemasaran produk. Pengabdian dengan pendampingan petani ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membuat perencanaan strategi pemasaran yang sesuai untuk peningkatan pemasaran hasil pertanian organik dengan metode menganalisa faktor internal dan eksternal apa saja yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pemasaran beras organik di Kelompok Tani Pangudi Bogo Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali dan untuk merumuskan prioritas strategi pemasaran di Kelompok Tani Pangudi Bogo, Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Pengabdian ini menggunakan metode FGD dalam melakukan penggalian informasi, pendampingan analisa informasi menggunakan matrik IFE, matrik EFE, matrik IE, matrik SWOT, dan matrik QSPM. Berdasarkan hasil pendampingan petani mampu menggali informasi tentang kekuatan, kelemahan kondisi kelompok tani dan mampu menganalisa hambatan dan peluang dalam pemasaran produk organik. Petani mampu menyusun strategi kelompok untuk memperbaiki pemasaran produk organic melalui beberapa kegiatan: (1) memperbaiki kualitas SDM dengan pelatihan pemasaran, (2) pemanfaatan teknologi komunikasi (social media) untuk pemasaran, dan (3) pelibatan pemuda dalam pemasaran dan promosi.
PELATIHAN BUDIDAYA HIDROPONIK SISTEM WICK DAN SISTEM TALANG Agung Prasetyo; Suswadi Suswadi; Mahananto Mahananto; Kusriani Prasetyowati; Eko Hartoyo
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.88 KB) | DOI: 10.36728/ganesha.v2i01.1669

Abstract

Kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Tawangmangu bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran pentingnya wirausaha sebagai salah satu solusi menghadapi situasi pandemi Covid-19 dan membantu meningkatkan pengetahuan akan budidaya secara hidroponik. Metode yang dipakai guna mencapai tujuan yang dimaksud adalah penyuluhan, pelatihan pembuatan hidroponik sistem wick dan talang (NFT). Penyemaian benih dalam rockwool dan pengukuran kepekatan larutan nutrisi menggunakan TDS meter dan pH meter. Hasil menunjukan bahwa pelatihan budidaya hidroponik sistem wick dan sistem talang mampu meningkatkan pengetahuan mitra akan hidroponik. Mitra dapat memilih sistem yang akan digunakan dalam hidroponik dan mampu mencampur dan mengukur kepekatan larutan agar menyesuaikan dengan jenis tanaman yang diusahakan. Besar harapan penulis bahwa dengan memperkenalkan hidroponik ke pemuda diharapkan mampu meningkatkan kembali ketertarikan pemuda pada dunia pertanian.
PELATIHAN PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) UPAYA PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DI DESA GLONGGONG BOYOLALI Suswadi; Wiyono; Azies Fatchul Aziez; Dwi Susilo Utami; Haryuni; Sapto Priyadi
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.382 KB) | DOI: 10.36728/ganesha.v2i01.1766

Abstract

Peranan Mikro Organisme Lokal (MOL) sebagai salah satu materi yang berguna bagi pertanian perlu mendapatkan perhatian dan adanya pengujian serta penelitian lebih lanjut. Sebagai Biofertilizer berbasis mikroorganisme diharapkan mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah, biologi tanah serta menyeimbangkan kembali ekosistem pertanian, baik lingkungan rhizosfer maupun lingkungan di atas rhizosfer. Artikel ini berupaya memberikan gambaran dan penjelasan terkait program kerja pembuatan MOL, meliputi proses, tahapan, hasil, dan manfaatnya. Penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-eksplanatif. Hasilnya, masyarakat menerima pemahaman dan wawasan baru dalam hal pemanfaatan limbah tanaman dan limbah rumah tangga. Selain itu, petani dapat mengurangi penggunaan bahan pupuk organic dari luar dan juga pupuk organik pupuk buatan pabrik yang umumnya sudah banyak digunakan oleh petani di desa lain, sehingga dapat meminimalkan pengeluaran masyarakat petani desa dalam proses bercocok tanam. Artikel ini diharapkan dapat berkontribusi dalam keilmuan pertanian serta praktik dan strategi pengimplementasian pengembangan pertanian organik.