Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Istikmal al Turuq al-Taqldiyya: Dirasa Tajribiyya li-Turuq al-Tawhid fi Ta'allum al-Qur'an al-Karim fi al-Manzil Tahfiz al-Qur'an al-Hajj Sanardi Wahyu, Muhammad; Harahap, Elly Warnisyah
IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7 No. 01 (2024): IQ (Ilmu Al-qur'an): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37542/iq.v7i01.1738

Abstract

This article aims to make a new contribution in learning to read the al-Qur’an from generally known methods, namely the Iqra, Baghdadi and Albarqy methods, that each of these methods has its uniqueness, advantages and disadvantages. Therefore, methods are needed to complement each other. What are the steps in applying the method that can be understood easily, clearly and holistically. To answer this, the research method used is an experimental study by identifying each uniqueness, weakness and superiority of existing methods, then analyzing and applying them in several class categories, namely the mubtadi class, mutawassith and tahfidz classes, analyzed descriptively-analytically to draw a conclusion. The experimental study was implemented during January-December 2023. A conclusion was drawn that the unification method applied in H. Sunardi's RTQ (Rumah Tahfidz al-Qur’an) showed adaptation and new contributions by combining the three existing methods. This research confirmed that the unification method succeeded in making it easier for students to introduce the original names of letters, pronounce letter pronunciations and memorize them. gain a deep understanding of recitation, facilitate reading so that teachers can apply it by looking at the cognitive needs of students.
Moderasi Beragama dalam Islam Harahap, Elly Warnisyah; Sufriyansyah; Wedi Samsudi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 7 No. 2 (2023): 7 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country that has cultural, ethnic and religious diversity. In such a multi-dimensional society, tensions and conflicts often occur between ethnic, religious, racial and cultural groups (SARA) which have an impact on the harmony of life. This research aims to see how the concept and practice of religious moderation from an Islamic perspective can be applied in a pluralistic Indonesian society. This type of research is qualitative research using the literature review method. The conclusion of this study is that an attitude of religious moderation takes the form of recognizing the existence of other parties, having a tolerant attitude, respecting differences of opinion and not imposing personal will. In Islam, the values ​​of religious moderation are known as the concept of tawasuth (moderation), which includes several pillars, namely tasamuh (tolerance), tawazun (balance) and i'tidal (justice and equality). Alquran reminds Muslims not to overdo their religion or be extreme (ghuluw).
Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam Pandangan Masyarakat Minangkabau (di Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area Kota Medan Manday, Khairuna Herlin; Harahap, Elly Warnisyah; Ekowati, Endang
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13762

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi uang japuik dan larangan pernikahan sapasukuan pada masyarakat Minangkabau di Kelurahan Sukaramai I, Peneliti menjelaskan pandangan masyarakat terhadap tradisi uang japuik dan pernikahan sapasukuan ditinjau dari Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, Penulis memperoleh hasil bahwa ada pelarangan terhadap pernikahan sesuku pada masyarakat di Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area tetapi seiring berjalannya waktu larangan pernikahan sesuku mulai pudar karena masyarakat meyakini bahwa hubungan sedarah bukan karena memiliki suku sama, dan disana tradisi uang japuik adalah adat turun temurun.
IMPLEMENTASI HADIS AQIQAH DI MASYARAKAT DUSUN 1 SUKAMULIA DESA TEGAL SARI KEC. DOLOK MASIHUL Andini, Putri; Harahap, Elly Warnisyah
Universum Vol. 18 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : LPPM IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/universum.v18i1.2223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi hadis-hadis aqiqah pada masyarakat dusun 1 Sukamulia desa Tegal Sari Kec. Dolok Masihul. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskrptif untuk memaparkan dan menggambarkan objek yang diteliti. Peneliti menggunakan prosedur wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa praktik aqiqah yang berlaku pada masyarakat dusun 1 Sukamulia desa Tegal Sari Kec. Dolok Masihul sudah sesuai dengan hadis Rasulullah. Akan tetapi, dalam waktu pelaksanaannya masyarakat dusun 1 Sukamulia desa Tegal Sari tidak mempraktikkan hal tersebut sebagaimana yang disebutkan secara tekstual dalam hadis. Dalam mengimplementasikan hadis-hadis aqiqah masyarakat dusun 1 Sukamulia desa Tegal Sari memahami esensi aqiqah sebagai bentuk kesyukuran bukan penyembelihan hewan sebagaimana yang telah disebutkan dalam berbagai hadis