Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI METODE INQUIRY LEARNING DALAM PERMAINAN ULAR TANGGA PADA PELAJARAN TAUHID DI KELAS 3 MADRASAH DINIYAH DI PONPES NGALAH Kholishotul Amaliyah; Wiwin Fachrudin Yusuf

Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/muallim.v2i2.2273

Abstract

Metode Inquiry Learning adalah pengajaran yang menetapkan peserta didik untuk memecahkan masalah sehingga mendapatkan pengetahuan, pengalaman, keahlian, dan keterampilan. Kenapa menggunakan metode Inquiry Learning, karena dilihat dari keadaan kelas, di kelas tiga tersebut rata-rata peserta didik tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran di depan. Di kelas tersebut juga terdapat peserta didik kalau sudah jenuh mereka mengantuk. Jadi guru mengajak perserta didik belajar sambil bermain. Dilihat dari permasalahan tersebut peneliti mengambil rumusan masalah (1) bagaimana Implementasi Metode Inquiry Learning Dalam Permainan Ular Tangga Pada Pelajaran Tauhid Di Kelas 3 Madrasah Diniyah Di Ponpes Ngalah (2) apa saja kelebihan dan kelemahan dari metode inquiry learning di Madrasah Diniyah Di Ponpes Ngalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Temuan penelitian yang didapat yakni berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data dalam penelitian kualitatif. Yang pertama reduksi data, yang kedua paparan data, yang ketiga kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan temuan peneliti menggunakan triangulasi, dimana triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan berbagai sumber dari luar data sebagai bahan perbandingan. Hasil penelitian peserta didik merespon apa yang guru sampaikan. Peserta didik juga lebih bersemangat dalam proses belajar mengajar. Kelebihan dari implementasi metode Inquiry Learning dalam permainan ular tangga pada pelajaran tauhid di kelas 3 Madrasah Diniyah Ponpes Ngalah adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik bisa belajar berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah, 2) Peserta didik juga diajari tentang hidup yang kompak dan berkeluarga, 3) Mempermudah peserta didik untuk mengulang pelajaran yang telah diajarkan, 4) Menambah wawasan peserta didik. Kelemahan dari implementasi metode Inquiry Learning dalam permainan ular tangga pada pelajaran tauhid di kelas 3 Madrasah Diniyah Ponpes Ngalah adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik masih memilih-milih teman kelompoknya masing-masing, 2) Kurang kerja kelompoknya, 3) Satu dua anak masih tidak mau mengikuti kegiatan belajar mengajar, 4) Ada beberapa peserta didik yang tidak bisa menjawab soal yang terdapat dipermainan.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI MALAM JUM`AT LEGI di SUWAYUWO SUKOREJO PASURUAN Wiwin Fachrudin Yusuf

Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/mu'allim.v3i2.2455

Abstract

Indonesia is a country which is rich in traditions, such as the Friday night legi tradition. The Friday night legi tradition is a tradition that is preserved by the community, especially in the Javanese community in Pasuruan Regency, Sukorejo District and especially in Suwayuwo Village. The values of Islamic education are a clear conception, to be expressed and implied from a certain person or group of what is desired which i nfluences the choice and purpose of action. Friday night Legi is Legi market day which is believed by people to come to the mosque to carry out gathering and prayer with the aim of worshiping Allah SWT. Where this Friday night leg is called the night on Fr iday which some people might consider a very special night compared to other Fridays. The formulation of the problem in this study is the values of Islamic education in the Friday night Legi tradition in Suwayuwo Sukorejo Pasuruan, and the public's view of the Friday night tradition of Legi in Suwayuwo Sukorejo Pasuruan. This study uses a qualitative approach with a descriptive type. There are two data in this study covering primary data, and secondary data. The data were collected using in - depth intervie ws, participant observation, and documentation studies. Triangulation is a data analysis technique used in this study. Meanwhile, checking the validity of the data findings is carried out by means of persistence/consistency in observation. The results of t his study indicate that: (1) the values of Islamic education in the Friday night Legi tradition in the village of Suwayuwo, namely the value of monotheism, and society (2) the community's view of the Friday night tradition of Legi that the community is v ery enthusiastic, and they think that the night on Friday is very special compared to other Friday nights.
INOVASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muhammad Nur Hadi; Syaifullah; Wiwin Fachrudin Yusuf

Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/muallim.v4i1.2948

Abstract

This research is motivated by the current condition of Islamic religious education in Indonesia, which is still experiencing problems in various aspects and efforts to improve it have not been carried out in a basic way, seeming improvised. The government's attention to Islamic education is very small, on the other hand the government expects the people to have a socialist and religious spirit. It can be said that Islamic education in Indonesia occupies a "second class" in a Muslim-majority society. Social change is essentially a part of cultural change. Aspects of culture are art, science, knowledge, technology, philosophy. Ibn Khaldun said in his muqodimah there is no human society that does not change, meaning that the work of stopping the course of change is an impossible job. In social change, an in-depth philosophical study is needed to produce values ​​that can bring more benefits to society, to realize the values ​​contained in philosophy can be pursued in various ways, one of which is through education. With education, humans can communicate their culture and intellectual heritage to future generations, and provide inspiration and life goals.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF ACCEPTANCE DENGAN MOTIVASI MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN NURUL HUDA SINGOSARI MALANG Wiwin Fachrudin Yusuf

Publisher : Ilmu Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.708 KB)

Abstract

Sudah menjadi kewajiban seluruh umat islam untuk mempelajari dan memahami ayat-ayat al-Qur’an, karena al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam yang diyakini kebenarannya, karena di dalamnya terdapat kandungan-kandungan hukum yang mengatur tata hidup manusia. Di dalam agama islam semua kejadian-kejadian yang ada didunia ini telah termaktub dalam al-Qur’an sebagai Kalam Allah yang harus dipelajari dandimengerti oleh setiap umat islam sebagai pedoman hidup dalammelakukan aktifitas sehari-hari serta untuk memahami dan mengetahuilebih jauh tentang peristiwa yangterjadi di  dunia ini. Untuk menjagake-outentikan al-Qur’an yaitu dengan menghafalkan dan mengamalkan isial-Qur’an tersebut. Dalam islam al-Qur’an mempunyai kedudukan yangsangat tinggi, karena Al-Qur’an selain sebagai kitab suci bagi orangislam juga sebagai sumber hukum yang pertama dan sebagai rujukanuntuk menuntaskan perselisihan.Peneliti menjelaskan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimanaterjadi keselarasan psikis individu dari beberapa faktor utama: agama,spiritual, sosiologis, dan jasmani.Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatanpsikisnya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit. Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalandengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidanghafalan al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis denganperbedaan yang sangat jelas.Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik islam atau asing, yangseluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan ke-sehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagai-mana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yangmenegaskan peran al-Qur’an al-Karim dalam meningkatkanketerampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yangpositif dari hafalan al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagimahasiswa.
PENDAMPINGAN SALAT DHUHA DAN SALAT DHUHUR BERJAMAAH UNTUK PEMBIASAAN DIRI DI SMK DARUL ULUM PURWODADI Wiwin Fachrudin Yusuf; Askhabul Kirom; Yusti Aulia Wuni; Lailatus Syarifah; Khoirotun Nafisatul M; Aning Agustyarini
Jurnal Pengabdian Masyarakat : BAKTI KITA Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bakti Kita
Publisher : LPPM Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/baktikita.v4i1.4177

Abstract

In times like this, there are still many young people who ignore morals or commendable behavior towards themselves, other people and the environment in which they are. Seeing incidents like that the school should also take part in improving the attitude and mentality of their students because this is also a link in the learning process. Knowing about such things at the school we met, namely SMK Darul Ulum Purwodadi, handled it by deepening their religious knowledge by disciplining Duha and Dhuhur prayers in congregation every day. The goal in this case is to accompany Duha prayers and congregational Dhuhur prayers for self-accustoming at Darul Ulum Purwodadi Vocational School. The method of implementing the activity is using the PAR (participatory action research) method. The results of the activity show that 90% of this habituation has been very successful in its application, so that students are able to get used to thinking, behaving, and acting in accordance with the teachings of Islam.