Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang terjadi anak putus sekolah diSekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gerokgak, (2) Implikasi yang ditimbulkan dari adanya anak putussekolah, (3) Upaya yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gerokgak dalammelakukan pencegahan anak putus sekolah. Anak putus sekolah sendiri diartikan sebagai berhentinyaseorang anak dalam suatu jenjang pendidikan formal tertentu. Menurut Suyanto ada beberapa faktorpenyebab anak putus sekolah yaitu rendahnya minat anak untuk bersekolah, kemampuan siswa rendah,ekonomi, kurangnya perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan bermain. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yang berusaha menggambarkan danmenginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Lokasi penelitian yaitu di Sekolah MenengahPertama 1 Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Informan dalam penelitian ini meliputiKepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gerokgak, wakil kepala, guru bimbingan konseling, KepalaDesa Gerokgak, anak putus sekolah dan keluarga anak putus sekolah. Teknik pengambilan datamenggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan validasi data. Teknik analisis data meliputireduksi data, display data dan verfikasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Penyebab anakputus sekolah dikarenakan faktor ekonomi, kurangnya perhatian orang tua, kemampuan siswa rendahdan hamil diluar nikah, (2) Implikasi anak putus sekolah meliputi implikasi kepada anak itusendiri,keluarga, sekolah dan masyarakat, (3) Upaya pencegahan yang dilakukan meliputi sosialisasi,pemberian beasiswa, kunjungan kerumah siswa dan kontrol ijin sekolah.Kata kunci: Anak Putus Sekolah, Implikasi, Upaya pencegahan