Claim Missing Document
Check
Articles

Deconstructing Gender Stereotypes in Leak Atmadja, Nengah Bawa; Sendratari, Luh Putu; Rai, I Wayan
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology Vol 7, No 1 (2015): Komunitas, March 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v7i1.3597

Abstract

The belief of Balinese people towards leak still survive. Leak is a magic based on durgaism that can transform a person from human to another form, such as apes, pigs, etc. People tend to regard leak as evil. In general, the evilness is constructed in gender stereotypes, so it is identified that leak are always women. This idea is a power game based on the ideology of patriarchy that provides legitimacy for men to dominate women with a plea for social harmony. As a result, women are marginalized in the Balinese society. Women should be aware of so it would provide encouragement for them to make emancipatory changes dialogically. Kepercayaan orang Bali terhadap leak tetap bertahan sampai saat ini. Leak adalah sihir yang berbasiskan durgaisme yang dapat mengakibatkan seseorang bisa merubah bentuk dari manusia ke wujud yang lain, misalnya kera, babi, dll. Leak termasuk magi hitam sehingga dinilai bersifat jelek. Pada umumnya perempuan diidentikkan dengan leak sehingga melahirkan asumsi yang bermuatan steriotip gender bahwa leak = perempuan. Gagasan ini merupakan permainan kekuasaan berbasis ideologi patriarkhi dan sekaligus memberikan legitimasi bagi laki-laki untuk menguasai perempuan dengan dalih demi keharmonisan sosial. Akibatnya, perempuan menjadi termarginalisasi pada masyarakat Bali.  Perempuan harus menyadarinya sehingga memberikan dorongan bagi mereka untuk melakukan perubahan secara dialogis emansipatoris.
Deconstructing Gender Stereotypes in Leak Atmadja, Nengah Bawa; Sendratari, Luh Putu; Rai, I Wayan
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 7, No 1 (2015): Komunitas, March 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v7i1.3597

Abstract

The belief of Balinese people towards leak still survive. Leak is a magic based on durgaism that can transform a person from human to another form, such as apes, pigs, etc. People tend to regard leak as evil. In general, the evilness is constructed in gender stereotypes, so it is identified that leak are always women. This idea is a power game based on the ideology of patriarchy that provides legitimacy for men to dominate women with a plea for social harmony. As a result, women are marginalized in the Balinese society. Women should be aware of so it would provide encouragement for them to make emancipatory changes dialogically. Kepercayaan orang Bali terhadap leak tetap bertahan sampai saat ini. Leak adalah sihir yang berbasiskan durgaisme yang dapat mengakibatkan seseorang bisa merubah bentuk dari manusia ke wujud yang lain, misalnya kera, babi, dll. Leak termasuk magi hitam sehingga dinilai bersifat jelek. Pada umumnya perempuan diidentikkan dengan leak sehingga melahirkan asumsi yang bermuatan steriotip gender bahwa leak = perempuan. Gagasan ini merupakan permainan kekuasaan berbasis ideologi patriarkhi dan sekaligus memberikan legitimasi bagi laki-laki untuk menguasai perempuan dengan dalih demi keharmonisan sosial. Akibatnya, perempuan menjadi termarginalisasi pada masyarakat Bali.  Perempuan harus menyadarinya sehingga memberikan dorongan bagi mereka untuk melakukan perubahan secara dialogis emansipatoris.
CERPEN PEREMPUAN TANPA NAMA: MARGINALISASI DAN INFERIORITAS PEREMPUAN (TANTANGAN MENUJU SASTRA YANG MEMBEBASKAN) Sendratari, Luh Putu
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.923 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v3i1.11466

Abstract

Literary works are often interpreted as a medium for the distribution of artistic desires alone. In fact, such a worldview is a mirror of superficiality in understanding literature. Kadek Sonia Priscayanti's short story is one of literary works critical of gender issues, especially in women's bodies, through what women's bodies are viewed and how the body is treated socially and culturally. Semiotic method used to dissect this work with interpretation supported by critical theory about Antonio Gramscie dominance / hegemony, Derrida decontruction and Bourdieu Interpretatif Kontrukstif hence can be found there is depiction of marginalization, inferioritas woman and way of woman do resistance to condition of injustice that happened. At least, this work adds to the list of articles that are sensitive to gender issues and can be an inspiration for the development of the Gender Mainstreaming program in the School World through the aspirations of literary works.Keywords: marginalization, inferiority, resistance, Gender Mainstreaming
KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN TANPA NAMA: MARGINALISASI DAN INFERIORITAS PEREMPUAN (TANTANGAN MENUJU SASTRA YANG MEMBEBASKAN) Sendratari, Ni Luh Putu -
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 11, No 01 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.039 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v11i01.10976

Abstract

-
KEPERCAYAAN RAKYAT DI SEKITAR LINGKARAN HIDUP MANUSIA SEBAGAI MEDIA KONTROL SOSIAL PADA MASYARAKAT BAYUNGGEDE, KINTAMANI, BANGLI, BALI (Potensinya sebagai Sumber Belajar Sosiologi di SMA) Windiasih, Ni Wayan; Sendratari, Luh Putu; Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang masyarakat Bayunggede menggunakan kepercayaan rakyat di sekitar lingkaran hidup manusia sebagai media kontrol sosial. (2) Jenis-jenis kepercayaan rakyat di sekitar lingkaran hidup manusia yang terdapat di Desa Bayunggede. (3) Cara pemanfaatan kepercayaan rakyat sebagai sumber belajar Sosiologi di SMA. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tahap-tahap meliputi; (1) Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bayunggede, Kintamani, Bangli, Bali. (2) Teknik penentuan informan menggunakan Purposive Sampling yaitu pengambilan dengan tujuan tertentu yakni dengan mempertimbangkan bahwa informan atau subjek penelitian dianggap memiliki kemampuan dan dapat memahami permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. (3) Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. (4) Teknik penjamin keabsahan data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. (5) Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang masyarakat Bayunggede menggunakan kepercayaan rakyat sebagai media kontrol sosial dilandasi dua faktor yaitu faktor ideologi dan sosiologi. (2) Pada masyarakat Bayunggede terdapat 20 kepercayaan rakyat di sekitar lingkaran hidup manusia yang berbentuk ungkapan kepercayaan rakyat dan tradisi. Ungkapan kepercayaan rakyat terdiri dari 13 ungkapan dan 7 tradisi. (3) Kepercayaan rakyat yang terdapat di Desa Bayunggede di manfaatkan sebagai sumber belajar Sosiologi sesuai dengan kurikulum 2013 dengan kompetensi dasar yaitu memiliki pengetahuan bagaimana melakukan strategi pemberdayaan komunitas dengan cara mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di era globalisasi saat ini.Kata kunci: Kepercayaan rakyat, masyarakat Bayunggede, sumber belajar Sosiologi.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL PADA SEKAA TRUNA TRUNI PARA GOTRA SENTANA DALEM TARUKAN (STT PGSDT) SEBAGAI MODEL INTERAKSI BERBASIS IT DI BANJAR DINAS MELAKA BULELENG, BALI Ariasa, Gede Wiga Anggara; Sendratari, Luh Putu; Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i2.28057

Abstract

AbstrakMedia sosial merupakan media online dengan para penggunanya mudah berinteraksi dalam dunia virtual (dunia maya). Zaman semakin berkembang dengan terciptanya media sosial, yang memudahkan masyarakat berkomunikasi tanpa terhalang jarak dan waktu. Media sosial saat menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat, karena tanpa adanya media sosial, masyarakat tidak bisa mengetahui berita dan informasi yang terbaru. Media sosial memiliki beberapa fungsi yaitu digunakan dalam bisnis, hiburan dan termasuk juga dalam organisasi kepemudaan. Organisasi kepemudaan merupakan lembaga yang menghimpun segenap potensi anak muda yang akan mendidik mereka dengan tujuan menjadi berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Organisasi kepemudaan berdiri bersama dengan visi, misi dan beberapa aturan yang mengikat para anggotanya. Organisasi kepemudaan menggunakan media sosial sebagai alat bantu komunikasi dengan tujuan mempermudah komunikasi yang dilakukan oleh para anggota organisasi. Para anggota yang mayoritas sudah mempunyai sosial media akan dengan cepatnya mendapatkan informasi terkait dengan kegiatan di organisasi.Kata Kunci : Media Sosial, Organisasi Kepemudaan, Interaksi Sosial
POLA PENGANAN GELANDANGAN PENGEMIS (GEPENG) DI KOTA SINGARAJA, BULELENG, BALI (POTENSI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA) Dewi, Mevilia Taryo A; Margi, I Ketut; Sendratari, Luh Putu
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i1.28044

Abstract

Berdasarkan data mengenai jumlah gelandangan pengemis pada tahun 2015 dan 2016 yang didapat dari dinas sosial mengalami penurunan, yang awalnya hanya 23 menjadi 15 orang. Tidak hanya dari segi jumlah yang berkurang, dari data ini terlihat bahwa jumlah anak-anak dan jumlah perempuan masih terlihat sangat banyak. Tidak hanya itu saja mereka berasal dari satu daerah yang berada di Bali yaitu Desa Munti Gunung, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem yang masih mendominasi. Dapat dilihat pada data jika data mengalami penurunan tapi masih ada gelandangan pengemis yang datang ke Kota Singaraja. Dalam data tahun 2015-2016 orang yang datang lebih sedikit dan orangnya pun berbeda namun persamaan yang ada disini yaitu tentang asal mereka, yaitu dari Desa Munti Gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem.Kata kunci: gelandangan, pengemis, Singaraja
POLA PEMBELAJARAN DAN KENDALANYA PADA PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) LESTARI GEROKGAK, BULELENG, BALI Wibowo, Aris; Sendratari, Luh Putu; Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i1.26665

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Faktor warga belajar yang putus sekolah menempuhjenjang pendidikan program kesetaraan paket B di PKBM Lestari Gerokgak, Buleleng, Bali, (2) Polapembelajaran program kesetaraan paket B di PKBM Lestari Gerokgak, Buleleng, Bali, (3) Kendala yangdihadapi pada pembelajaran kesetaraan paket B di PKBM Lestari Gerokgak, Buleleng, Bali. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan lokasi penelitian di kantorPKBM Lestari Gerokgak, Buleleng, Bali. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi,wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Tiga faktor warga belajaryang putus sekolah menempuh jenjang pendidikan pada program kesetaraan paket B di PKBM Lestariyaitu disebabkan oleh faktor kesadaran dan keinginan peserta didikmenempuh jenjangpendidikankesetaraan paket B di PKBM Lestari, kesadaran dan keinginan orang tua untuk anaknya, danadanya sosialisasi dan peranan PKBM Lestari, (2) Dua pola pembelajaran pada program kesetaraanpaket B di PKBM Lestari menggunakan Pola Pembelajaran di dalamkelas dan pembelajaran di luarkelas. Pola Pembelajaran di dalam kelas dilakukandengan memanfaatkan guru dan media sebagaifasilitator untuk menunjang keberhasilan kegiatan pebelajaran mata pelajaran IPS,serta Polapembelajaran di luar kelasdilakukan dengan memanfaatkan guru dan media sebagai fasilitator untukmelatih keterampilan warga belajar dalam pembuatan kerupuk dari rumput laut dengan tujuan melatihketerampilan peserta didik dalam tuntutan dunia kerja, (3) Tujuh kendala yang dihadapi padapembelajaran kesetaraan paket B di PKBM Lestari seperti usia yang berbeda, aktifitas di luar kelas yangberbeda, manajemen waktu, tenaga pendidik atau tutor terbatas, motivasi belajar peserta didik rendah,hambatan dalam belajar komputer, tidak memilikitempat belajar yang otonom.Kata kunci: PKBM, Kesetaraan Paket B, Pola Pembelajaran, Kendala Pembelajaran.
BIAS GENDER PADA SISTEM PERKAWINAN NYEROD (STUDI KASUS DI DUSUN MUNDUK, DESA BANJAR, BULELENG, BALI) DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI Lestariani, Ida Ayu Komang Dina; Sendratari, Luh Putu; Margi, I Ketut
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26850

Abstract

Penelitian ini berawal dari paswara tahun 1950 yang mengatur perkawinan asu pundung alangkahi karang hulu, sehingga berdampak pada perempuan tri wangsa yang melakukan kawin nyerod. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perempuan tri wangsa di Dusun Munduk melakukan kawin nyerod. 2) Mengetahui sistem perkawinan nyerod. 3) Mengetahui implikasi sosial dari perkawinan nyerod yang dilakukan perempuan di Dusun Munduk, Desa Banjar. 4) Mengetahui bias-bias gender yang muncul pada sistem perkawinan nyerod, yang bisa dijadikan sumber belajar Sosiologi di kelas XI. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Munduk, Desa Banjar tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualtitatif bersifat studi kasus, melalui langkah-langka penentuan informan yang terdiri dari pasangan suami istri kawin nyerod, pemangku, klian adat dan klian dusun, bendesa adat dan guru sosiologi. Pengumulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan langkah reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor yang menyebabkan perkawinan nyerod yaitu faktor cinta, kedekatan, ekonomi, dan hamil diluar nikah. 2) Sebagai sebuah sistem, dalam perkawinan nyerod terdapat mempelai, pemangku, klian dinas, klian dusun, bendesa adat, masing-masing mempunyai tugas dalam pelaksaan kawin nyerod. 3) Implikasi sosial dari perkawinan nyerod yaitu adaptasi sosial, labelling dan bias gender. 4) Bias gender dalam sistem perkawinan nyerod yang bisa dijadikan sumber belajar yaitu pengertian stratifikasi sosial wangsa, marginalisasi, stereotype dan kekerasan. Maka dengan adanya beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perempuan yang melakukan kawin nyerod mendapatkan perlakuan tidak adil, sehingga untuk memahami fenomena ketidakadilan gender tersebut, dapat diajarkan lewat sumber belajar mata pelajaran sosiologi.Kata kunci: nyerod, bias gender, sumber belajar
PERAN DAN FUNGSI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA JARA MARA PATI BULELENG, BALI DALAM PEMBERIAN LAYANAN KEPADA LANSIA (Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sosiologi SMA Kelas X) Septiarini, I Gusti Ayu Virgin; Sendratari, Luh Putu; Maryati, Tuty
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i1.26673

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)faktor-faktor yang melatarbelakangi lansia berada di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati, (2)mengetahui pelayanan yang di berikan panti sosial kepada lansia, dan (3)aspek dipanti sosial yang dapat di gunakan sebagai sumber belajar sosiologi. Metodepenelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Narasumber penelitian ini terdiri dari Koordinator panti sosial, staf panti sosial, danlansia. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi,serta studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksidata, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkanbahwa (1) terdapat 3 faktor yang menyebabkan lansia berada di panti sosial antaralain faktor ekonomi, sosial, dan usia. Tingkat ekonomi yang rendah membuat lansiatidak dapat menghidupi diri sendiri. Keadaan lingkungan sekitar yang membuatlansia merasa tidak nyaman membuat lansia tidak dapat beradaptasi dikarenakanusia yang semakin tua. Hal ini membuat lansia memilih tinggal di panti sosial. (2)Pelayanan yang di berikan panti sosial berupa pemberian tempat tinggal, makan,pakaian, pemeliharaan kesehatan, bimbingan keagamaan, rekreasi dan pengurusanpemakaman. (3) Keberadaan lansia di panti sosial kemudian dimanfaatkan sebagaisumber belajar. Aspek yang dapat di pelajari dari panti sosial antara lain aspekkognitif, afektif, dan psikomotor.Kata Kunci: peran dan fungsi, panti sosial, layanan dan sumber belajar.
Co-Authors ., Ali Rausan Fikri ., I Nengah Dodong ., I Wyn Krisnayana R d ., Kadek Dwi Mahayoni ., Mukti Ali Asyadzili ., Ni Km Dina Indrayani ., Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. Aflachatun Nia Aizil Mamnun Alfrida Nola Ali Rausan Fikri . Ariasa, Gede Wiga Anggara Aris Wibowo Aris Wibowo Bawazir, Ema Maulidya Damayani, Kadek Putri Meita Dela Safitri Desak Made Oka Purnawati Desak Putu Wirastini . Dewi, Mevilia Taryo A Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Drs. Wayan Sugiartha, M.Si. . Eky Pratiwi Ema Maulidya Bawazir Fani Haryadi Fantiya, Hetwin G.B. Surya Utama . Gede Aris Adi Sanjaya . Gede Senjaya . Gede Wiga Anggara Ariasa Gita Juliana Haryadi, Fani Hetwin Fantiya I Gede Oka Parwata . I Gede Putra . I Gede Yogi Sastrawan . I Gusti Ayu Virgin Septiarini I Gusti Made Arya Sutha Wirawan I Gusti Made Aryana I Kadek Dharma Tanaya . I Made Agus Eri Antara . I Made Pageh I Nengah Dodong . I Nengah Narendra Permana I Nyoman Candra Wiguna . I Nyoman Mantaka I Putu Sandiasa Adiawan . I Putu Widiarta . I Putu Widiarta ., I Putu Widiarta I Wayan Kertih I Wayan Pardi I Wayan Rai I Wayan Rai I Wayan Suwartika . I Wyn Krisnayana R d . Ida Ayu Komang Dina Lestariani Ida Ayu Komang Natika Wuni . Ida Ayu Komang Sintia Dewi . Juliana, Gita Kadek Aprianti . Kadek Aprianti ., Kadek Aprianti Kadek Dwi Mahayoni . Kadek Putri Meita Damayani Kadek Ranti Ketut Jasiani . Ketut Jasiani ., Ketut Jasiani Ketut Sedana Arta Komang Sri Wahyuni Lapak, Maria Muda Mai Meria Lestariani, Ida Ayu Komang Dina Lola Utama Sitompul Luh Dessy Rismayani M Al Qautsar Pratama . M Al Qautsar Pratama ., M Al Qautsar Pratama M.Si Drs. I Ketut Margi . M.Si. Drs. Wayan Sugiartha . Mabruza, Qisti Sofi Made Wahyu Ari Wiarsana Mamnun, Aizil Maria Muda Mai Meria Lapak Mariyastini, Sang Ayu Putu Mevilia Taryo A Dewi Mudinillah, Adam Muhammad Syafri Muhammad Syafri, Muhammad Mukti Ali Asyadzili . Nela Agustin Permata Sari Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Ni Kadek Ari Indrayani . Ni Kadek Ari Indrayani ., Ni Kadek Ari Indrayani Ni Ketut Eka Kresna Dewipayanti . Ni Km Dina Indrayani . Ni Komang Rusna Dewi . Ni Komang Sukariasih . Ni Komang Trisna Suparwati . Ni Luh Anik Arisa Dewi . Ni Luh Suarmini Ni Made Dwipayani . Ni Nengah Suartini Ni Nengah Suartini, Ni Nengah Ni Nyoman Yelik NI Putu Swandewi Ni Wayan Astini . Ni Wayan Nonoriati . Ni Wayan Windiasih Ni Wayan Wiwik Astuti . Nia, Aflachatun Nola, Alfrida Permana, I Nengah Narendra Pratiwi, Eky Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. . Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Putu Adi Sutama . Putu Adi Sutama ., Putu Adi Sutama Putu Ari Antara . Qisti Sofi Mabruza Ranti, Kadek Safitri, Dela Sang Ayu Putu Mariyastini Santana Sembiring Sari, Nela Agustin Permata Septiarini, I Gusti Ayu Virgin Suarmini, Ni Luh Susanti . Swandewi, Ni Putu UNDIKSHA . Wiarsana, Made Wahyu Ari Windiasih, Ni Wayan Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha Yelik, Ni Nyoman Zainal Abidin Zainal Abidin