Santoso, Asfari Hariz
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN PENGARUH MODIFIKASI JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TORSI MOTOR INDUKSI SATU FASA Asfari Hariz Santoso; Hari Santoso; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.32 KB)

Abstract

Motor induksi satu fasa banyak digunakanpada kehidupan sehari-hari. Sampai saat ini di pasaranmotor induksi 1 fasa yang dengan putaran rendah ataudengan putaran dibawah 1000 rpm sangat jarang ditemui,jika ada hanya sampai putaran 1000 rpm. Untukmendapatkan putaran motor induksi 1 fasa dibawah 1000rpm biasanya disiasati dengan menggunakan pulley-belt.Sebagai solusi dilakukan analisis pengaruh perubahanjumlah kutub sejumlah 8 kutub pada motor induksi satufasa jenis rotor sangkar terhadap besar nilai daya dantorsi yang dihasilkan. Didapatkan besar daya keluaransebesar 552,34 watt dan 563,023 watt sedang besar nilaitorsi sebesar 7,9 Nm dan 7,83 Nm.Kata Kunci— Motor Induksi, Kutub, Daya, Torsi
Pengaruh Tipe Belitan Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Satu Fasa Asfari Hariz Santoso; Rini Nur Hasanah; Hadi Suyono
Jurnal EECCIS Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.576 KB)

Abstract

Motor induksi satu fasa banyak digunakan karena konstruksinya yang kokoh, relatif sederhana, mudah dalam perawatan, dan harga yang murah. Konfigurasi atau tipe belitan stator berpengaruh terhadap nilai impedansi motor. Pada penelitian ini dibuat dua tipe belitan atau  konfigurasi yang berbeda. Tipe belitan yang diteliti adalah terbagi-skrup (Mesin A) dan terpusat terdistribusi (Mesin B). Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan tipe belitan yang menghasilkan unjuk kerja motor yang baik. Langkah yang dilakukan adalah mendapatkan beda sudut fasa arus antara kumparan utama dan bantu yang ideal dengan kumparan yang simetri. Beda sudut fasa arus yang ideal adalah sebsesar 90°. Kumparan yang simetri yaitu jumlah kumparan utama dan bantu sama banyaknya. Hal tersebut dapat menghasilkan torsi yang optimum dan arus yang setimbang. Motor yang dirancang dianalisis menggunakan metode elemen berhingga dengan bantuan perangkat lunak FEMM 4.2. Simulasi dilakukan pada keadaan nominal. Kerapatan fluks rata-rata celah udara (Bav) yang didapat dari simulasi digunakan untuk menghitung kapasitas motor. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis daya dan torsi dengan perhitungan parameter dan pengujian berbeban. Hasil simulasi dan pengujian menunjukkan Mesin B memiliki torsi yang lebih tinggi dibanding Mesin A. Faktor yang berpengaruh adalah jumlah komponen harmonisa pada gaya gerak magnet (Magnetomotive force-MMF) dan distribusi medan yang dihasilkan kumparan stator.