Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Identifying factors influencing the low-income community in urban slum settlements in South Sumatera, Indonesia Suhel Suhel; Imam Asngari; Mardalena Mardalena; Ariodillah Hidayat; Abdul Bashir
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah
Publisher : Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.214 KB) | DOI: 10.22437/ppd.v9i1.10385

Abstract

The study is identifying factors influencing the low-income community in urban slum settlements in South Sumatra. The data utilized is primary data is taken through surveys and in-depth interviews. The samples were taken from 115 respondents purposively in the three cities of Palembang, Prabumulih, and Pagar Alam that are receiving benefits from the KOTAKU Program. The methods utilized are descriptive qualitative and quantitative approaches by applying multiple regression models. This study's findings indicate that jointly the variables of education level, age, family members, income expectations, and work types significantly affect the low-income communities' income level. Likewise, partially the education level variables, the family members, income expectations, and types of work positively and significantly affect income level. In contrast, the age variable has a negative and significant effect on the low-income community's income level in urban slums of South Sumatra.
Pelatihan Kewirausahaan dan Perencanaan Usaha Masyarakat di Desa Ulak Kembahang II, Pemulutan Barat, Sumatera Selatan Muhammad Teguh; Harunnurrasyid Harunnurrasyid; Ariodillah Hidayat; Imelda Imelda; Shelly Febriana Kartasari; Liliana Liliana
Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services Vol 3, No 2 (2022): Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services
Publisher : Faculty of Economics, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29259/jscs.v3i2.86

Abstract

Kemampuan berwirausaha harus dioptimalkan dan dimaksimalkan sejak dini, karena berwirausaha merupakan salah satu kunci penting untuk dapat menunjang kehidupan masa depan yang lebih baik dari segi ekonomi dan sosial masyarakat karena adanya peningkatan pendapatan. Namun, masih banyak potensi dan ide kreatif yang belum tergali secara optimal. Oleh karena itu, penyuluhan dan pelatihan kewirausahaan akan sangat bermanfaat untuk memberikan edukasi tentang pentingnya jiwa wirausaha sehingga tercipta wirausaha baru dan diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat serta memberikan pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat sehingga agar mereka dapat mengetahui dan menemukan peluang usaha yang dapat dikembangkan dan dapat merencanakan usaha. Oleh karena itu, masyarakat Desa Ulak Kembahang II membutuhkan pelatihan kewirausahaan agar masyarakat sadar akan pentingnya memiliki jiwa wirausaha dalam rangka menciptakan kemandirian dan membantu masyarakat untuk memperoleh sumber pendapatan lain dengan menggunakan metode Focus Group Discussion dan pendistribusian kuesioner. Hasil pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat agar dapat mengetahui tentang kewirausahaan, peluang usaha, dan perencanaan usaha yang dapat dikembangkan telah berjalan dengan baik, terbukti dengan tingkat pemahaman materi yang telah diberikan sebesar 89,73% dari 25 peserta.
FINTECH 4.0 TRAINING TO INCREASE CAPITAL AND BUSINESS INCOME FOR SME IN ULAK BANDING VILLAGE, INDRALAYA Ariodillah Hidayat; Liliana Liliana; Abdul Bashir; Yunisvita Yunisvita; Sri Andaiyani; Nazeli Adnan
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i1.1548

Abstract

During the COVID-19 pandemic, SME in Indonesia became one type of business that was able to adapt and survive and even become a solution for improving the national economy. Fintech has supported SME to develop their business through collaboration with e-commerce partners. This is very helpful for SME during the Covid-19 pandemic. In increasing the capacity of SME actors towards fintech, it is necessary to provide permanent assistance such as digital training. It is intended that actors have digital skills which are expected to have an impact on their financial capabilities. Ulak Banding Village is one of the villages in South Sumatra, Ogan Ilir Regency where SME in the village still lack information about fintech. The problem of SME in Ulak Banding Village in terms of financing can be overcome with capital assistance from peer to peer (P2P) lending and crowdfunding. As well as to increase revenue using digital payment transfers through digital wallet applications, marketplaces, and social media. The training participants are expected to play an active role in increasing capital and expanding their business and transmitting the knowledge they have acquired to other SME.
PENERAPAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN MEMBUAT PRODUK OLAHAN IKAN DI DESA ULAK BANDING, KECAMATAN INDRALAYA, KABUPATEN OGAN ILIR Nazeli Adnan; Sri Andaiyani; Ariodillah Hidayat; Alghifari Mahdi Igamo
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.7.1.121-127.2023

Abstract

Rendahnya rasio kewirausahaan di Indonesia akibat beberapa masalah krusial seperti akses permodalan yang sulit, rendahnya pengetahuan mengenai wirausaha, kurangnya inovasi, serta stigma masyarakat yang cenderung berminat menjadi karyawan. Permasalahan serupa juga terjadi di lingkungan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir, salah satunya di Desa Ulak Banding. Masyarakat Ulak Banding tidak memiliki akses pasar sendiri sehingga pengetahuan tentang perdagangan dan kewirausahaan masih terbilang rendah. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya akan melakukan pelatihan pemberdayaan kewirausahaan bagi masyarakat non-produktif dengan memanfaatkan peluang usaha kuliner khas Sumatera Selatan menggunakan sumber daya alam perikanan sebagai salah satu pendamping dari pertanian yaitu pempek yang berprotein tinggi. Mayoritas mata pencarian utama masyarakat Desa Ulak Banding sebagai petani dan nelayan. Dengan demikian, peluang ini dapat memberikan kemudahan proses pembuatan, bahan mentah dan biaya yang rendah. Model kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa Ulak Banding dalam kegiatan ini adalah pelatihan keilmuan wirausaha yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta penginisiasian kewirausahaan dengan ceramah, diskusi serta experimental learning diiringi pendampingan dengan pendekatan partisipatif di mana melibatkan peran masyarakat secara langsung dalam berbagai proses pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk usaha rumah tangga agar kegiatan ekonomi di Desa Ulak Banding menjadi lebih aktif. Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan, usaha kuliner, pertumbuhan ekonomi ABSTRACT The low ratio of entrepreneurship in Indonesia is due to several crucial problems such as difficult access to capital, low knowledge about entrepreneurship, lack of innovation, and the stigma of people who tend to be interested in becoming employees. Similar problems are also rife in the community of Ogan Ilir Regency, one of which is in Ulak Banding Village. The Ulak Banding community whose main livelihood is as farmers, do not have their own market access so that their knowledge about trade and entrepreneurship is still relatively low. The local government also did not make efforts to establish people's businesses or household businesses. Therefore, we will conduct entrepreneurship empowerment training for non-productive communities by taking advantage of culinary business opportunities typical of South Sumatra using fishery natural resources as one of the companions of agriculture, namely Pempek lenjer and high protein egg pempek. Because of the ease of the manufacturing process, raw materials and low costs. The model of community empowerment activities in Ulak Banding Village in this activity is entrepreneurship scientific training that provides added value to the community as well as initiating entrepreneurship with lectures, discussions and experiential learning accompanied by assistance with a participatory approach which involves the role of the community directly in various process implementation activities. This activity received a positive response from the community. It is hoped that this activity can form a household business so that economic activities in Ulak Banding Village become more active. Keywords: community empowerment, entrepreneurship, culinary business, economic growth
SOSIALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA MEMBAYAR PAJAK DI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKA TIGA Ermadiani; Mukhis; Ariodillah Hidayat; Nilam Kesuma
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 5 (2023): Oktober
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i5.125

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya membayar pajak di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Saka Tiga. Sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah, pemberian materi bacaan, dan studi kasus. Tujuan utama adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dasar-dasar perpajakan, meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan, dan memberikan informasi tentang sanksi perpajakan. Manfaatnya mencakup peningkatan kesadaran wajib pajak, memperkuat pemahaman dasar-dasar perpajakan, meningkatkan kontribusi pajak dalam pembangunan negara, serta memperkuat hubungan antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam perpajakan. Khalayak sasarannya adalah masyarakat di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Saka Tiga Ogan Ilir, dengan harapan agar mereka dapat menjadi wajib pajak yang patuh dan bertanggung jawab. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana dengan baik, disambut positif oleh peserta, dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kesimpulan ini menegaskan pentingnya upaya sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran perpajakan di lingkungan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Saka Tiga Ogan Ilir.
Trilemma to Quadrilemma: An empirical study from Indonesia Sri Andaiyani; Ariodillah Hidayat; Fida Muthia; Nona Widharosa; Mardalena Mardalena
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 18 No. 2 (2020): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Department of Development Economics, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29259/jep.v18i2.12346

Abstract

The objective of this study is to test the trilemma and the quadrilemma monetary policy using Indonesia data with covering years 1983 – 2017. The research suggest that the monetary independence and capital account openness might have been more passionately pursued by Bank Indonesia for testing the trilemma; while testing of the quadrilemma, the concentration seems to have shifted to take a middle position within each policy objectives. In this study, the full sample period is split in three subsamples: 1983-2017, 1983 – 1999 and 2000 – 2017. The methodology used in this research is ordinary least square. Our findings show that the policy might have shifted from exchange rate stability, capital account openness and foreign reserves in the first subsample to other four policy objectives in the second subsample. It indicates that foreign reserve plays as fourth objective leading the central bank to achieve at the same time the three “impossible” goals. Therefore, taking into account foreign reserve as a monetary policy objective is deserved. Adequacy of reserves could higher our capacity to prevent or mitigate external shocks.
Penguatan Budaya Lokal melalui Pemberdayaan Kelompok Pengrajin Angkinan Berbasis E-Commerce: Strengthening Local Culture through E-Commerce based Empowerment of Angkinan Craftsman Group Yunisvita Yunisvita; Sri Andaiyani; Ariodillah Hidayat
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 6 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i6.4468

Abstract

The Angkinan Craftsmen are included in homemade crafts, so the right strategy is needed to develop them. Applying this local culture is essential to the e-commerce business that can help increase Angkinan Craftsmen's income. This activity aims to assist in promoting products and provide training on the use of e-commerce applications. The method of implementing this service is training by providing counseling, tutorials, and discussions. The results show that the training participants can understand the importance of strengthening e-commerce-based local culture and apply online selling sites through Instagram and Shopee. It is very relevant to the current conditions where knowledge of the preferences and behavior of local shoppers is more dominant in online shopping using the most popular e-commerce applications. In this case, Angkinan embroidery artisans can provide detailed information regarding the products offered and how to interact with customers online. Without implementing local values, artisans will not have an effective go-to-market strategy and opportunities for embroidery artisans.