Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Metode Ijtihad Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Aplikasinya dalam Fatwa Heri Fadli Wahyudi; Fajar Fajar
Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.655 KB) | DOI: 10.31603/cakrawala.v13i2.2402

Abstract

Al-Quran and Hadits as main sources of Islamic law are of a limit in numbers, yet the emerging matters in life are complex and limitless. In order to face problems which are more complicated and fuller of novelty, sometimes there is no specific law on the matters in Al-Quran and Hadits, thus ijtihad is necessary for this situation. One of the reasons in the formation of the Indonesian Ulama Council (MUI) is to respond and answer many religious matters emerging within society. As an Islamic community-shading institution with authority to issue a fatwa, MUI must have a method in performing ijtihad. Based on that reality, this paper seeks to explore the MUI-used ijtihad method and its implementation in the fatwa issue. This research found that the ijtihad method of MUI uses three approaches; Nash Qath’i approach, Qauli approach, and Manhaji approach based on its contexts
STRATEGI EL-PSIKA DALAM MENGHADAPI MULTIKULTURAL PERSONALITY SANTRI TARBIYATUL MUALLIMIN AL-ISLAMIYAH (TMI) PUTRA AL-AMIEN PRENDUAN Syahrir Ridho; Heri Fadli Wahyudi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 11: April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i11.483

Abstract

Multikultural adalah keberagaman budaya masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan suatu kenyamanan dalam membentuk persatuan dan kesatuan yang utuh. Keberagaman budaya yang ada di Indonesia itu sangat banyak, begitu pula dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul Muallimin Al-Islamiyah (TMI) Putra Al-Amien Prenduan, sehingga dengan keragaman budaya yang dibawa oleh para santri harus di hilangkan sejenak, karena harus mengikuti sistem pendidikan dan kebudayaan yang berada di Al-Amien prenduan, hal tersebut menuntut para santri untuk beradaptasi secara baik dalam budaya yang ada di pesantren Al-Amien. Tujuan penelitian ini adalah agar bisa tahu tentang cara-cara yang dilakukan El-Psika untuk mengatasi keragaman budaya santri yang ada di Al-Amien, dan bisa membimbing mereka agar bisa tahu budaya yang ada di Al-Amien. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik berupa teknik wawancara, observasi, dokumentasi dalam pengambilan datanya. Adapun teknik pengecekan keabsahan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah melakukan triangulasi. Dari hasil penelitian tersebut adalah santri yang masih baru harus bisa beradaptasi dengan budaya yang berada di Al-Amien, karena Al-Amien sudah mempunyai aturan-aturan yang wajib diikuti oleh semua santri. Mengenai tentang strategi El-Psika jikalau menangani suatu kasus dari seorang santri yaitu dengan melakukan penyadaran, pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
PRINSIP EKONOMI KEBERSAMAAN DALAM AL-QUR’AN Fajar Fajar; Heri Fadli Wahyudi
Reflektika Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/reflektika.v16i1.566

Abstract

Manusia sebagai makhluk yang disebut sebagai makhluk sosial, tentu tidak dapat hidup dalam kesendirian diberbagai sektor kehidupan, temasuk juga dalam bidang perekonomian. Dalam kajian ini, penulis tertarik untuk meninjau secara lebih jauh terkait bagaimana konsep perekonomian kebersamaan dalam  islam. Adapun hasil dari kajian yang ditemukan oleh penulis adalah: Pertama, prinsip kebersamaan dalam al-quran terdapat dalam surat al-Hujurat ayat ke 13 dan surat al-Ma’idah ayat 2. Kedua, Prinsip kebersamaan  sebagai salah satu pilar penting dalam ekonomi umat yang dapat mendatangkan kemaslahatan dalam perekonomian seluruh elemen masyarakat. Ketiga, Koperasi, BUMR serta penyertaan Modal merupakan sebagai salah satu wadah dalam perealisasian dari Prinsip ekonomi kebersamaan. 
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KIPRAH KIAI DALAM KANCAH POLITIK Heri Fadli Wahyudi
Asketik : Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v5i2.3843

Abstract

The legitimacy authority of kiai’s diversity it’s nothing for the Indonesian muslim communities. even for some people, the figure of kiai gets the title as a holy person, wise along with other attributes that are embedded to the kiai. Whereas lately, the picture of politics continues to be torn apart and degenerates so that you are in an uncomfortable zone, thas is a negative view of dirty world. So is there a synergistic meeting point betwen these two poles ? so that both of them can be in tune to become a single. This study aims to determine the publics of kiai, by using the type field qualitative reasearch when  the reasearcher conducts reseacrh in the Somber Bentong hamlet, Karang Cempaka Village, Bluto District, Sumenep regency. to get understanding description, public percepstion and dakwah from political kiai. The techniques used in this research are observation, interview and documentation which are then analyzed by data reduction, data presentation and data verification. The conclusion of this study is that the term kiai undergoes a transformation of function that is only intended for a person with religious understanding who is considered capable. While public perception of kiai figures involved in politics practically does not result in a shift in community compliance. As well as the public's view of da'wah kiai politics remains in the optimistic space of healthy and clean politics.
Bimbingan Nilai-Nilai Spiritual Di Madrasah Aliyah Mafaza Bantul Yogyakarta Heri Fadli Wahyudi
Dirosat : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 2 (2021): Dirosat: Journal of Islamic Studies
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/dirosat.v6i2.377

Abstract

The cultivation of spiritual values to learners is a very vital step in shaping the characteristics and character of the human person, because the internalization of spiritual values is closely related to the cultivation of religious values, and is part of the formation of adolescent character as the next generation of religion and nation. This research is to find out the process of planting and internalizing spiritual value education conducted at The Senior high school of Mafaza Institute located in the Maguntapan Bantul area of Yogyakarta, while the type in this study is qualitative with a descriptive approach, while the subject in this study is teachers or teachers at this institution as well as some M.A. Mafaza students. While the data collected passes through the process of interviews, observations and documentation which then the author of the data analysis to draw conclusions. The results of this study show the following: 1). The process of planting and internalizing values and spiritual in this institution is carried out with an understanding of the material in the classes. 2). Then as a follow-up in the form of application in programs and activities such as requiring mandatory congregational prayers, sunnah worship and others, there are also activities such as the loving mosque and the the Adiwiata program. So from there it is seen that all aspects in value and spiritual, namely the aspect of Aqidah and Worship become the center of attention in planting to their students. So that it covers everything, either in the pattern of vertical relationship (Servant-Godnya) or horizontal (Servants and Environment).
Gegar Budaya Mahasantri dalam Perspektif Albert Bandura Ervan Efendi; Heri Fadli Wahyudi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 5 No 1 (2021): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.382 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v5i1.1222

Abstract

Setiap individu tentu akan merasa asing ketika berada di tengah lingkungan yang berbeda dari budaya asalnya. Hal yang demikian juga dialami oleh beberapa mahasantri kampus IDIA Prenduan, dimana mahasantri mengalami gegar budaya pendidikan khususnya bagi mahasantri baru. Hal ini dikarenakan budaya pendidikan kepesantrenan yang ada di Kampus IDIA Prenduan berbeda dengan budaya pendidikan tempat tinggal mereka sebelumnya. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti terkait gegar budaya pendidikan mahasantri dan faktor penyebabnya. Dalam penelitian ini peneliti memilih penggunaan pendekatan kualitatif lapangan, dengan jenis penelitian berupa penelitian deskriptif, data-data yang diperoleh dari penelitian ini melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Dan yang menjadi subjek penelitian adalah Mahasantri Intensif IDIA Prenduan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Yang akan diambil sampel dari penelitian ini ialah 14 mahasantri IDIA Prenduan yang mengalami gegar budaya pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Gegar budaya pendidikan sebagai sebuah reaksi individu dalam penyesuaian diri terhadap budaya pendidikan dan lingkungan baru. Adapun faktor yang mempengaruhi gegar budaya pendidikan Mahasantri ada dua faktor; pertama, karena tingkat perbedaan atau ketimpangan yang jauh antara kebudayaan pendidikan lama dengan kebudayan pendidikan baru. Kedua, karena perbedaan kepribadian individu itu sendiri. Gegar budaya pendidikan yang dialami mahasantri IDIA Prenduan sejalan teori pembelajaran sosial (social learning) Albert Bandura, dimana Mahasantri melalui proses pengamatan dalam melakukan penyesuaian terhadap kondisi budaya dan lingkungan yang dihadapi.
Prokrastinasi Belajar Mahasantri di Lingkungan Kampus Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Idul Fitri; Heri Fadli Wahyudi
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v5i1.3428

Abstract

This research aims to give an overview and reveal the causes of learning procrastination experienced by the students of the intensive program of the Institute of Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. This research is a type of descriptive research with qualitative approach with data retrieval techniques in the form of observations, interviews, documentation, research subjects used in this research, is 15 people in the intensive program. The results showed that the procrastination occurred in the form of delays to the work of academic tasks with a diversion to activities that are entertainment, while the cause of procrastination of learning in students, The Institute of Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. Among others are: 1) Lazy and bored; 2) Poor processing and time control; 3) Difficulty in concentrating; 4) Difficulty finding references; 5) Not understanding lessons and assignments; 6) Number of activities and lack of facilities; 7) Not understanding the nature of learning.
URGENSI BIMBINGAN PRA NIKAH DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH MAWADDAH DAN WARRAHMAH DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) PRAGAAN Shulfitrah Mahayuni Rmd; Heri Fadli Wahyudi; Syaifatul Jannah; Luthfatul Qibtiyah
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Hudan Linnaas Vol. 3 No. 2, 2022
Publisher : Al-Amien Prenduan for Islamic Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v3i2.829

Abstract

Islam adalah agama yang memberikan kebebasan kepada umatnya untuk memeluk agamanya. Dan tentu saja dalam islam juga dianjurkan untuk menyempurnakan separuh keimanannya salah satunya dengan menikah dan memiliki keturunan. Karena dalam pernikahan itu adanya tujuan-tujuan yang akan dicapai. Dari anjuran ini, pasti adanya hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya di dalam membangun rumah tangga kedepannya. Pada penelitian kali ini peneliti mendeskripsikan bahwa dengan adanya program bimbingan pranikah yang diadakan maka diharapkan akan menjadikan sebuah keluarga yang harmonis, keluarga yang aman, damai, dan yang terpenting adalah keluarga yang bisa mewujudkan pertahanan keluarganya supaya menjadikannya sebagai keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan terpenting dari pernikahan itu sendiri sebagaimana yang ada dalam Q.S ar-Rum ayat 21 dimana didalam ayat itu menjelaskan bahwa dari pernikahan itu kita dapat memperoleh yang namanya ketentraman, kenyamanan, rasa kasih sayang, cinta dan lain sebagainya.