Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Diplomasi Pertahanan Dalam Kerja Sama Pertukaran Informasi Indonesia-Filipina Menghadapi Terorisme di Wilayah Perbatasan Indonesia-Filipina Ramadhan, Muhammad Wirayudha; Sutrimo, Sutrimo; Sitorus, Harangan
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Jurnal ini membahas tentang kerja sama pertukaran informasi yang dilakukan oleh Indonesia dan Filipina, dalam menghadapi ancaman terorisme yang menjadi ancaman bagi kedua negara. Ancaman terorisme terjadi di wilayah kedua negara, sering terjadinya aksi terorisme di perairan Sulu, kekhawatiran dengan returning figthers yang kembali dari Syria, dan terjadinya krisis Marawi. Dalam menyelesaikan masalah ancaman ini dibutuhkan kerja sama kedua negara. Salah satu bentuk kerja sama ini adalah kerja sama pertukaran informasi. Informasi adalah unsur yang sangat penting dalam keamanan nasional, bersama dengan diplomasi, militer, dan ekonomi (DIME). Jurnal ini mengkaji tentang dua pertanyaan besar yang berkaitan dengan implementasi kerja sama pertukaran informasi, dan mengapa terorisme Filipina Selatan menjadi ancaman bagi Indonesia. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Didukung oleh data-data primer dan sekunder, melalui wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa diplomasi pertahanan memiliki peran yang sangat penting dalam kerja sama ini. Lebih lanjut implementasi kerja sama ini masih memiliki kendala dalam bidang komunikasi dan teknologi.Kata Kunci : Pertahanan, Keamanan Nasional, Pertukaran Informasi, Diplomasi Pertahanan Abstract –This journal discusses about the information exchange cooperation between Indonesia and The Philipines, two countries confronted by the threats of terrorism . The terrorists act happens in both countries, particulary the terrorist act in Sulu, the threats of returning fighters from Syria, and Marawi Crisis. Combatting the terrorism Indonesia conduct defense cooperations with The Philipines. One of the defense cooperation is the information exchange cooperation. Information is an important elements to the national security, along with diplomacy, military, and economy (DIME). The research  will be researching  about two grand questions concerning  the implementations of the information exchange cooperation, and the reasons of Southern Philipines Terrorism becomes a threat to Indonesia.  The research will be conducted uttilizing qualitative approach. Primary and secondary datas from interview and literature study, will support the research. The research revealed that defense diplomacy has an important role in this kind of cooperation. Furthermore the implementation of this cooperation is having some problems such as in communication aspect and the aspect of technology.Keyword  : Defense, National Security, Information Exchange, Defense Diplomacy
STRATEGI INTEGRASI KOMANDO GABUNGAN WILAYAH PERTAHANAN I DAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PADA OPERASI MILITER DALAM MENDUKUNG KAMPANYE MILITER Adam Mardamsyah; Surya Wiranto; Harangan Sitorus; Hipdizah Hipdizah; Dwi Saptono; Haposan Simatupang
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 9: Februari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i9.1281

Abstract

Kampanye Militer merupakan serangkaian dari beberapa Operasi gabungan yang dilaksanakan secara berurutan, untuk mencapai sasaran strategis dan operasional pada suatu ruang dan waktu (TNI 2019). Penelitian ini bertujuan a). Untuk menganalisis pelaksanaan operasi militer Kogabwilhan I dalam mendukung Kampanye militer di wilayah Natuna. b) Untuk menganalisis Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam mendukung Kampanye militer. c) Untuk menganalisis Strategi integrasi Kogabwilhan I dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan Kampanye militer. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian 1) Kogabwilhan I bertugas sebagai penindak awal, pemulih, penangkal sesuai kebijakan Panglima. 2) fungsi Pemerintah Kepri meliputi Keamanan, pembangunan ekonomi dan Infrastruktur. 3). Terselenggaranya kegiatan pembinaan teritorial melalui metode Komsos dengan komponen masyarakat. Pembahasan konsep Kampanye militer Kogabwilhan I dalam pelaksanaan kerangka Strategis negara menentukan tujuan dalam usaha pertahanan dan keamanan negara dan mengembangkan sumber daya nasional termasuk militer, namun untuk mencapainya konteksnya juga ditentukan oleh hubungan masyarakat yang menopang dan terjalin aktivitas antara sipil dan militer sehingga prajurit dapat mencintai dan dicintai rakyat serta terbangun kesadaran bela negara. Kerjasama dimaknai sebagai bentuk proses sosial untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing. Maka terselenggaranya kebijakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan dengan dukungan masyarakat Kepri terbangun hubungan emosional yang erat dan positif antara prajurit dengan masyarakat.
THE ROLE OF INDONESIA’S FEMALE PEACEKEEPERS IN UNITED NATIONS PEACEKEEPING OPERATIONS TO PROMOTE GENDER EQUALITY Yulia Fadillah; Jonni Mahroza; Harangan Sitorus; Helda Risman
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jp.v6i2.756

Abstract

Women expand their feminist value to protect local societies from conflict impacts which put mostly women and children as victims, in line with the growth of women's capacity in peacekeeping operations. Women perform a significant role as peacekeepers in UN missions for peace and conflict resolutions to create a counterbalance in masculine dominance of UN Peacekeeping Operations based on UNSCR 1325. Women have played an important role as peacekeepers in the UN missions for peace and conflict resolution, to build trust among local communities especially women and children who are vulnerable to sexual harassment and violence. This paper will analyze the strategic role of Indonesia’s female peacekeepers in peace and conflict resolution under UN missions with a qualitative method in the concept of gender equality based on a phenomenological approach. This research finds that Indonesia’s female peacekeepers can provide approaches that can foster the inclusive peace process and become a role model for local women to achieve their right socially and politically. Indonesia’s female peacekeepers prove their vital part in fostering the achievement of peace and conflict resolution with a psychosocial approach that emphasizes psychological recovery and social development by Indonesian Peacekeeping Contingent under UN Missions.
MENINGKATKAN PEMBINAAN KARIR PERWIRA TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS POKOK TNI AD DI KODAM JAYA/JAYAKARTA (STUDI BIDANG JABATAN PERWIRA PERTAMA DI BRIGIF MEKANIS 1 PIK/JAYASAKTI) Muhammad Hanafi; Harangan Sitorus; Thomas Gabriel
Strategi Perang Semesta Vol 5 No 2 Jurnal Strategi Perang Semesta (Agustus 2019)
Publisher : Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.883 KB)

Abstract

Abstrak -- Di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik dan unggul sebagai aset kekuatan pertahanan matra darat, pimpinan TNI AD melakukan pembinaan secara sistematis, terarah dan berkelanjutan yang meliputi Pembinaan Tenaga Manusia dan Pembinaan Personel. Penyelenggaraan pembinaan prajurit meliputi penyediaan tenaga, pembinaan pendidikan, penggunaan personel, perawatan personel, penyaluran personel, dan pemisahan personel. Dari keenam bentuk pembinaan, Penggunaan Prajurit Angkatan Darat sebagai bagian dari pembinaan personel diarahkan pada optimalisasi penugasan personel untuk kepentingan organisasi. Untuk memperoleh pola penggunaan prajurit TNI AD yang dapat mendukung pencapaian tugas pokok TNI AD secara efektif dan efisien adalah dengan melakukan pembinaan karir Perwira yang lebih baik dan maksimal. Fenomena yang ada dalam pembinaan karir Perwira Pertama adalah banyak kekosongan jabatan pada tingkat Perwira Pertama Golongan VIII/Letnan dan Golongan VII/Kapten. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam merumuskan kebijakan terkait dengan peningkatan pembinaan karir Perwira Pertama terhadap pelaksanaan tugas pokok TNI AD di Satuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh untuk meningkatkan manajemen pembinaan karir Perwira Pertama yang lebih baik dan maksimal dilakukan melalui kegiatan pengembangan karir personel meliputi: prestasi kerja, exposure/promosi, rotasi/mutasi kerja, kesetiaan organisasi, kesempatan untuk berkembang, dan peran pimpinan sebagai mentors/sponsors. Hasil lain penelitian ini adalah pimpinan mempunyai pengaruh penting menentukan strategi paling tepat dijalankan dan prinsip the right man and the right place dalam meningkatkan pembinaan karir Perwira Pertama terhadap pelaksanaan tugas pokok TNI AD di Satuan.Kata kunci: manajemen sumber daya manusia (sdm), pembinaan karir, peran pimpinan  Abstract -- In the Indonesian National Armed Forces (TNI AD), to produce the best and superior Human Resources (HR) as an asset of land-based defense forces, the leadership of the Army carried out a systematic, directed and sustainable development which included Manpower Development and Personnel Development. The implementation of soldier guidance includes the provision of personnel, education coaching, personnel use, personnel maintenance, personnel distribution, and personnel separation. Of the six forms of guidance, the use of Army Soldiers as part of personnel development is directed at optimizing the assignment of personnel for the benefit of the organization. To obtain a pattern of use of the army of the army that can support the achievement of the main task of the army in an effective and efficient way is to do better and maximum career guidance for the officers. The phenomena that exist in First Officer career coaching are more job vacancies at the level of First Officer Group VIII/Lieutenant and Group VII/Captain. The results of this study are expected to be used as study material in formulating policies related to the improvement of First Officer career development towards the implementation of the main duties of the Army in the Unit. The method used in this study is a qualitative method through observation, interviews and documentation. The results of the research were obtained to improve the management of First Officers' career development which was better and maximal carried out through personnel career development activities including: work performance, exposure/promotion, work rotation/transfer, organizational loyalty, opportunities to develop, and the role of leaders as mentors/sponsors. Another result of this study is that the leadership has an important influence in determining the most appropriate strategy to be implemented and the principles of the right man and the right place in improving First Officer career development on the implementation of the main tasks of the Army in the Unit.Keywords: human resource (hr) management, career development, leader role
Strategi Pembangunan Infrastruktur Fisik Pada RPJMN 2015-2019 Dalam Mendukung Sistem Pertahanan Negara Ongky Harja Winata; Syaiful Anwar; Harangan Sitorus
Strategi Perang Semesta Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta
Publisher : Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429 KB)

Abstract

Abstrak -- Pemerintah saat ini sedang melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur fisik diberbagai daerah. Kegiatan pemerintah ini sesuai dengan apa yang telah direncakan melalui program prioritas pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, yang merupakan periode ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2004-2025. Pembangunan infrastruktur saat ini menjadi program prioritas dan memakan cukup banyak anggaran APBN diharapkan mampu memberikan multiplier effect termasuk sektor pertahanan militer maupun nir-militer. Namun, pada proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur fisik ini belum melibatkan Kementerian/Lembaga bidang pertahanan secara optimal. Sehingga, pembangunan yang dilaksanakan hanya bertujuan pada penyelesaian program kerja pada pemerintahan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk menganalisis strategi dan dampak pembangunan infrastruktur terhadap sektor pertahanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh dari informan yang sudah dipilih secara langsung berupa wawancara dan studi dokumentasi selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pembangunan infrastruktur fisik belum mendukung sektor pertahanan. Sehingga dampak dari strategi pembangunan itu hanya terasa sebagian pada sektor pertahanan. Upaya yang perlu dilakukan dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi pembanguan infrastruktur fisik adalah dengan melibatkan Kementerian/Lembaga bidang Pertahanan secara atif untuk memberikan kajian teknis terhadap pembangunan infrastruktur fisik yang mendukung sistem pertahanan negara secara militer dan nir-militer. Kesimpulan bahwa strategi pembangunan infrastruktur fisik berpengaruh terhadap upaya memberikan dukungan kekuatan pada sistem pertahanan negara.Kata Kunci: strategi, pembangunan, infrastruktur, dan pertahanan negara Abstract -- The government is currently carrying out accelerated development of physical infrastructure in various regions. This government activity is in accordance with what has been planned through priority programs in the National Medium Term Development Plan (RPJMN) for 2015-2019, which is the third period in the National Long Term Development Plan (RPJPN) for 2004-2025. Infrastructure development is currently a priority program and consuming a considerable amount of the APBN budget is expected to be able to provide a multiplier effect including both the military and non-military defense sectors. However, in the process of implementing physical infrastructure development, the defense sector Ministries / Institutions have not yet optimally involved. Thus, the development carried out only aims at the completion of work programs for the government. The purpose of this research is to analyze the strategy and the impact of infrastructure development on the defense sector. This study uses a qualitative method. Data obtained from informants who have been directly selected in the form of interviews and documentation studies are then analyzed by qualitative analysis techniques. The results of the study show that the physical infrastructure development strategy does not support the defense sector. So that the impact of the development strategy is only felt in part in the defense sector. Efforts that need to be made in the formulation and implementation of the strategy for developing physical infrastructure are involving the Ministry / Defense Agency in an effective manner to provide technical studies of the construction of physical infrastructure that supports the military and non-military defense systems. The conclusion that the strategy for developing physical infrastructure has an effect on efforts to provide strength support to the national defense system.Keywords: strategy, development, infrastructure, and national defense
Evaluasi Program Pemberdayaan Bintara Pembina Desa Komando Distrik Militer 0503/Jakarta Barat Harangan Sitorus
Strategi Perang Semesta Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta
Publisher : Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.424 KB)

Abstract

Abstract -- This study aimed to evaluate the empowerment program of (NCO) of Village Builder in The District Military Command 0503 / West Jakarta. The research method was descriptive qualitative, using DEM model       (Discrepancy Evaluation Model). Data collection procedures through primary data and secondary data obtained through observation, interviews, documentation and Focus Group Discussion (FGD). Furthermore, all data is analyzed to obtain the results. The Validation of the data  was carried out through triangulation. The results showed that the empowerment program  (NCO) Village Builder  The District Military Command 0503 / West Jakarta review of aspects of drafting stage of program design  (definition), the stage of determination of completeness (installation), the stage of implementation of the empowerment program (NCO) Village Builder (process), the stage of the measurement results (produck) and comparison phase, overall shows less effective results. To increase the effectiveness of development programs further provided recommendations according  the result of research analysis.Keywords: program evaluation, empowerment, Non-Commissioned Officers (NCO) Village Builder Abstrak -- Penelitian ini bertujuan  untuk mengevaluasi program pemberdayaan  Bintara Pembina Desa  Komando Distrik Militer 0503/Jakarta Barat. Metode penelitian ini adalah deskriptif, kualitatif, dengan menggunakan model  DEM (Discrepancy Evaluation Model). Prosedur pengumpulan data  melalui data primer dan data sekunder yang didapatkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan Focus Group Discussion ( FGD). Selanjutnya seluruh data dilanalisis untuk mendapatkan hasil penelitian. Validasi data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan Bintara Pembina Desa Kodim 0503/Jakarta Barat ditinjau dari aspek  tahap penyusunan desain program      (definition), tahap penetapan kelengkapan ( installation ), tahap pelaksanaan program pemberdayaan Babinsa (process), tahap pengukuran hasil (produck) dan tahap pembandingan (comparison) secara keseluruhan menunjukkan hasil yang kurang efektif.  Untuk peningkatan efektifitas  program pemberdayaan selanjutnya diberikan rekomendasi sesuai hasil analisis penelitian.Kata kunci: Evaluasi program, Pemberdayaan, Bintara Pembina Desa