Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI HAK ANAK MELALUI SEKOLAH RAMAH ANAK DI SEKOLAH DASAR istianah, anif; Retnasari, Lisa
PELITA JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH Vol 23 No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH - YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/pelita.v23i2.4872

Abstract

Penelitian ini penting dilakukan karena bertujuan mendeskripsikan implementasi hak anak melalui sekolah ramah anak di Sekolah Dasar dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi hak anak melalui sekolah ramah anak di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dikumentasi. Subjek yaitu kepala sekolah, guru penanggung jawab SRA, dan peserta didik. Objek penelitian yaitu implementasi hak anak melalui sekolah ramah anak di Sekolah Dasar. Uji keabsahan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpilan. Hasil penelitian menunjukan implementasi hak anak melalui sekolah ramah anak dilaksanakan dengan 5 tahapan sekolah ramah anak yaitu tahapan persiapan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan, tahap evaluasi dilakukan 3 bulan sekali saat tengah semester. Faktor pendukungnya adalah kualitas sekolah, motivasi dan semangat dan rasa tanggung jawab. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya lahan dan pendanaan, kurangnya tim ahli ramah anak dan kurangnya sosialisasi dan pelatihan tentang sekolah ramah anak.
Pendidikan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran PKn Sebagai Wujud Harmoni Perdamaian Istianah, Anif
PELITA JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH Vol 24 No 1 (2024): january-july 2024
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH - YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/pelita.v24i1.4873

Abstract

Konteks multikultural dieksplorasi melalui penyatuankebijaksanaan lokal serta melalui pembelajaran PendidikanKewarganegaraan. Fokus utamanya untuk perdamaian dilingkungan sekolah. Harmonisasi nilai-nilai kearifan lokal dapatdisertakan dalam kurikulum PKn. Metode penelitian ini adalahkualitatif dengan menggunakan pendekatan kepustakaan,sumber data terdiri atas sumber literatur dengan memilihreferensi buku serta jurnal yang mempunyai hubunganPendidikan multicultural untuk perdamaian. Teknikpengumpulan data menggunakan studi dokumentasi danobservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inkulturasipendidikan multikultural dapat meningkatkan pemahaman siswaterhadap nilai-nilai kearifan lokal, sekaligus memperkuatpemahaman toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman.Konstruk Pendidikan Kewarganegaraan bisa menjadi kontribusipositif dalam wujudkan lingkungan sekolah yang damai.Mempromosikan pemahaman lintas budaya serta menyiapkansiswa untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat yangberadab.
Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Persekolahan untuk Memperkokoh Rasa Kebangsaan Anak Hariyanti, Hariyanti; Irayanti, Irma; Cahya Permady, Gigieh; Istianah, Anif; Karta Sasmita, Saepudin; Alia Sari, Filma
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v4i2.206

Abstract

Indonesia merupakan negara multikultural, yang tergambar dari semboyan negara, “bhinneka tunggal ika”. Kebhinnekaan tersebut potensial menimbulkan  konflik jika tidak disikapi dengan bijak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai pancasila di Persekolahan untuk memperkokoh rasa kebangsaan anak. Artikel ini menggunakan metode literature review dalam menganalisis masalah dan mencarikan solusinya. Pengumpulan data dilakukan melalui kajian literatur berupa teori-teori dan hasil penelitian mengenai permasalahan terkait. Temuan penelitian menelusuri bahwa Negara majemuk seperti indonesia (negara kebangsaan) hanya bisa bertahan kalau kemajemukan itu dihormati. Perbedaan hendaknya tidak dijadikan kelemahan dalam membangun persatuan Indonesia justru merupakan modal sosial yang menjadikan negara Indonesia bersifat khas dan unik di mata dunia jika dikelola dengan baik. Di Indonesia, kebersamaan nilai terungkap dalam pancasila sehingga pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan perekat yang menyatukan perbedaan dalam realitas sosial yang ada. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan solusi dalam mencegah terjadinya konflik yang dilatarbelakangi oleh keberagamaan. PKn sebagai pendidikan multikultural berperan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila, yang dikenal sebagai dasar dan ideologi negara. Pancasila merupakan bagian integral dalam Pendidikan kewarganegaraan yang berfungsi membentuk warga negara yang baik, cerdas, toleran, pluralis dan humanis.
Pancasila and Citizenship Education Learning Model for Elementary School Students: A Literature Review Retnasari, Lisa; Hidayah, Yayuk; Mulyoto, Galih Puji; Istianah, Anif
Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Vol 16, No 1 (2023): Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mad.v16i1.13444

Abstract

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang digunakan guru dalam mengorganisir pembelajaran. Model pembelajaran dianggap mampu mengatasi permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran terjadi. Model pembelajaran yang inovatif akan memudahkan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran PPKn SD. Jenis penelitian ini adalah kualitatif studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran yang tepat dalam PPKn SD  ialah 1) Value Clarification Technique (VCT), 2) Analisis kasus, 3) Contextual Teaching and Learning (CTL), 4) Problem Based Learning (PBL). 
IMPLEMENTASI MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA : IMPLEMENTATION OF THE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MODEL TO ENHANCE STUDENT ACTIVENESS IN PANCASILA EDUCATION LEARNING Irawan, Hendri; Istianah, Anif
Jurnal Al Burhan Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58988/jab.v3i2.223

Abstract

Pancasila education, as one of the core subjects at the primary and secondary education levels, plays a crucial role in shaping the character and personality of students. However, it is often observed that students are less active and enthusiastic in participating in Pancasila education. This phenomenon can be linked to the lack of attractiveness in the teaching methods, making students less interested in active participation. The predominantly used conventional teaching models tend to be monotonous and less engaging, thus failing to stimulate students' interest and activeness. This research aims to investigate the implementation of the Two Stay Two Stray (TSTS) teaching model in enhancing student activeness in Pancasila education. The TSTS teaching method emphasizes collaboration, idea exchange, and active student involvement in the learning process. The research methodology employed is a qualitative descriptive approach, focusing on a deep understanding of students' behaviors, interactions, and experiences in the learning process. Data analysis is conducted using an inductive approach to identify patterns, findings, and interpretations emerging from the collected data. The results of this research contribute to the development of a teaching model that can increase student participation and engagement in Pancasila education. The TSTS model can be considered an effective alternative to creating a dynamic learning environment that stimulates students' understanding of Pancasila values. This research provides a foundation for improving teaching strategies to advance citizenship education at the Junior High School level. It contributes to a better understanding of the reality of Pancasila education at the Junior High School level, offering a basis for improving teaching strategies and sparking discussions for the development of a more relevant curriculum. The implications of this research can also assist relevant stakeholders in enhancing the quality of citizenship education in schools.