Anggraini, Selviana
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI RIZOBAKTERI INDIGENUS SEBAGAI AGENS BIOKONTROL JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM F. SP. CUBENSE PENYEBAB PENYAKIT LAYU TANAMAN PISANG Anggraini, Selviana; Trisno, Jumsu; Tizelia, Tizelia
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v1i1.25

Abstract

The use of rhizobacteria is an alternative control in suppressing plant disease attacks. The purpose of this study was to obtain indigenous rhizobacteria which have the potential as antagonist agents of Fusarium oxysporum f. sp. cubense. Sampling was carried out randomly selected on endemic lands. Isolation of rhizobacteria using serial dilution method and its antagonist test against Fusarium oxysporum f. sp. cubense uses the dual culture method. The isolation results from 3 banana cultivars (kepok, raja sere, and mas) obtained 24 rhizobacterial isolates with different morphological and physiological characters. The antagonist test results showed that 8 rhizobacterial isolates were able to suppress the growth of Fusarium oxysporum f. sp. cubense and is not plant pathogenic.
OPTIMALISASI PEMILIHAN VARIETAS DAN DOSIS PUPUK NPK PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) TERAPUNG DI LAHAN RAWA LEBAK Siaga, Erna; Lumbantoruan, Santa Maria; Anggraini, Selviana; Paulina, Maria
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 3 No 2 (2022): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v2i1.97

Abstract

Kondisi banjir pada lahan rawa lebak pada musim penghujan sekitar 3-6 bulan memiliki potensi dikembangkan untuk praktik budidaya sayuran terapung terutama sayuran daun seperti caisin, Brassica juncea L.. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya caisin terapung diantaranya yaitu pemilihan varietas dan dosis pupuk yang digunakan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan varietas dan dosis pupuk NPK yang terbaik pada budidaya caisin terapung di lahan rawa lebak padi pada periode banjir. Penelitian dilaksanakan di lahan rawa lebak petani, Desa Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Sumatera Selatan pada Januari-Maret 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu Varietas Caisin yang terdiri atas Espana, Shinta dan Tosakan. Faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK yang terdiri atas T1 (2.5 g tanaman-1), T2 (5 g tanaman-1), dan T3 (7.5 g tanaman-1). Komposisi media tanam yang digunakan yaitu tanah, pupuk kendang ayam dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1 (v:v:v). Media dicampur secara merata dan diisikan ke dalam polibag ukuran 30 cm x 30 cm. Hasil menunjukkan bahwa pada budidaya caisin terapung, nilai SPAD masing-masing varietas caisin menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sedangkan pemupukan NPK dosis 7.5 tanaman-1 menunjukkan nilai SPAD tertinggi namun berbeda tidak nyata dengan pemupukan NPK dosis 5.0 g tanaman-1. Hasil panen caisin varietas Espana dan Tosakan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sedangkan perbedaan dosis pupuk NPK yang diberikan memberikan hasil yang berbeda nyata antar dosis. Budidaya caisin memberikan hasil terbaik pada kombinasi antara penggunaan Varietas Espana dan dosis pupuk NPK 7.5 g tanaman-1.
Aplikasi Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Mikoriza terhadap Pertumbuhan Tanaman Terung (Solanum melongena L.) pada Fase Generatif Restiani, Selvi; Saputra, Regi; Asti D, Arda; Pitaloka K, Diah; A, Fitrah; Anggraini, Selviana; Ma’shum, Halim; Siaga, Erna
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 5 No 1 (2024): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v5i1.169

Abstract

The eggplant is a popular fruit and vegetable plant known for its delicious taste. Eggplant farming is economically valuable due to high market demand. Proper fertilization during the generative phase is essential for increasing eggplant production. This study investigates the effects of Pearl NPK 16-16-16 fertilizer and Mycorrhiza Fertilizer on eggplant growth and production. Conducted at the Experimental Land of the Agrotechnology Study Program, Faculty of Plant and Animal Sciences, Universitas Bina Insan, the research employed a Completely Randomized Design (CRD) with treatments: P0 = 0 g NPK Fertilizer + 10 g Mycorrhiza Fertilizer, P1 = 5 g NPK Fertilizer + 10 g Mycorrhiza Fertilizer, P2 = 10 g NPK Fertilizer + 10 g Mycorrhiza Fertilizer, and P3 = 15 g NPK Fertilizer + 10 g Fertilizer. The study revealed that the treatments significantly impacted plant height, leaf count, root weight (wet and dry), total weight, and dry weight of roots, stems, leaves, and overall eggplant plants. Application of 10 g NPK Fertilizer + 10 g Mycorrhiza Fertilizer (P2) yielded the best results in plant height, leaf count, wet and dry weight of plants, differing significantly from P0, P1, and P3 treatments.
Studi Literatur tentang Efektivitas Penggunaan Biopestisida dalam Pengelolaan Hama Tanaman Sari, Indriati Meilina; Anggraini, Selviana; Ansiska, Paisal
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 5 No 1 (2024): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) APRIL 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v5i1.199

Abstract

Penelitian ini melakukan tinjauan literatur mengenai efektivitas penggunaan biopestisida dalam pengelolaan hama tanaman. Biopestisida seperti Bacillus thuringiensis, produk berbasis neem, dan jamur entomopatogen Beauveria bassiana, telah terbukti efektif dalam mengurangi populasi hama dan meningkatkan hasil tanaman. Studi menunjukkan bahwa biopestisida menawarkan keuntungan signifikan dibandingkan dengan pestisida kimia konvensional, termasuk dampak positif terhadap kesehatan tanah dan biodiversitas, serta keamanan bagi organisme non-target seperti serangga penyerbuk. Namun, efektivitas biopestisida dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi lingkungan dan metode aplikasi, yang memerlukan optimisasi lebih lanjut. Implikasi dari temuan ini sangat penting untuk praktik pertanian berkelanjutan, dengan potensi untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian. Penelitian ini juga mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang membutuhkan penelitian lebih lanjut, termasuk dampak jangka panjang biopestisida dan ekonomi penggunaannya dalam skala besar. Hasil tinjauan ini menyarankan perlunya peningkatan kesadaran dan pemahaman petani tentang biopestisida serta pengembangan protokol aplikasi yang lebih standar dan efektif.