Yunita Rakhmawati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Profil Gaya Hidup Bebas Sampah Masyarakat Pesisir Kabupaten Malang Yunita Rakhmawati; Agus Dharmawan; Indra Kurniawan Saputra; Mardiana Lelitawati; Nur'aini Kartikasari; Nadila Sekar Zahida; Teguh Yuwono; Muhamad Syaikhu Alam
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi gaya hidup bebas sampah (zero waste) masyarakat pesisir Kabupaten Malang saat dilakukan publikasi hasil penelitian pemanfaatan tulang ikan sebagai bahan tambahan makanan. Fokus utama penelitian ini adalah mengetahui kehidupan dan bagaimana masyarakat menghadapi gaya hidup bebas sampah, serta menemukan solusi dalam mendukung terwujudnya gaya hidup bebas sampah. Pengumpulan data dilaksanakan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Terdapat 52 orang (28 laki-laki dan 24 perempuan) di atas 18 tahun, yang terpilih secara acak, berpartisipasi dalam survei gaya hidup bebas sampah. Berdasarkan responden survei, semua partisipan (100%) menyatakan pentingnya gaya hidup bebas sampah. Namun, terdapat 10% dari partisipan yang mengaku belum menerapkan gaya hidup bebas atau “minim” sampah. Alasannya tersebar masing-masing 20% menyatakan bahwa mereka tidak menyadari bahwa aksinya dapat mengubah apa pun; gaya hidup bebas sampah merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan; kurang fasilitas pendukung; dan menghabiskan lebih banyak waktu dan biaya. Bagi masyarakat yang sudah berpartisipasi, mengungkap tantangan terbesar (28%) yang dihadapi dalam menjalani gaya hidup bebas atau “minim” sampah adalah banyaknya barang-barang yang termasuk kedalam kebutuhan pokok dikemas secara berlebihan (menggunakan banyak plastik), disusul oleh kurangnya motivasi (21%) dan memakan lebih banyak waktu (19%). Dalam menghadapi tantangan tersebut, hampir setengah partisipan menyatakan bahwa dengan adanya panduan rinci untuk gaya hidup bebas sampah serta dibangunnya lebih banyak fasilitas pendukung dapat menjadi solusi.Kata Kunci: limbah tulang ikan, zero waste, masyarakat
Profil Keterbukaan Inovasi Masyarakat Nelayan Kecamatan Gedangan, Malang dalam Mendukung Program Ekonomi Kreatif Indra Kurniawan Saputra; Yunita Rakhmawati; Rifka Fachrunnisa; Mardiana Lelitawati; Nur'aini Kartikasari; Tsania Wardah Maulidiyah; Febriandri Annisa Murti; Arik Anggara; Aisyah Khoirunnisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada akhir dekade ini menuntut semua kalangan masyarakat untuk terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran profil keterbukaan inovasi masyarakat nelayan di Kecamatan Gedangan KabupatenMalang sebagai daerah yang secara intens menerima pelatihan dan pembinaan. Sebagai konsekuensinya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif sebagai pendekatan penelitiannya dengan metode survei. Masyarakat nelayan yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 52 orang dengan 28 laki-laki dan 24 perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari SD hingga Sarjana. Survei dalam studi ini dilakukan bersamaan dengan acara pelatihan pembuatan saus ikan Juni 2021. Angket keterbukaan terhadap inovasi diukur dengan dengan lima indikator utama yaitu keluasan (breadth); kedalaman (depth); keterlibatan (number of actors); ketercapaian (number of phases); dan kebebasan (freedom). Berdasarkan hasil, hampir semua indikator pengukuran keterbukaan inovasi masyarakat nelayan Gedangan menunjukan rerata di atas 75% (masing-masing keluasan 82%; kedalaman 88%; keterlibatan 78%; ketercapaian 75%; dan kebebasan 94%). Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Gedangan memiliki keterbukaan inovasi yang tinggi, sehingga masyarakat di daerah lain juga perlu mendapatkan pelatihan dan pembinaan secara intens.Kata kunci: Keterbukaan inovasi, nelayan, ekonomi kreatif
Pelatihan Pembuatan Aged Garlic sebagai Suplemen Herbal dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Pada Masa Post-COVID Sri Rahayu Lestari; Abdul Ghofur; Siti Imrotul Maslikah; Yunita Rakhmawati; Yuslinda Annisa; Alif Rosyidah El Baroroh; Dewi Sekar Miasih; Nenes Prastita; Putri Elok Septiana Dewi; Dimas Nur Ramadhani; Amalia Nur Rahma; Dahniar Nur Aisyah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID di Indonesia memiliki dampak yang luas di berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan. Semua orang menjadi waspada akan kesehatannya hingga saat ini. Konsumsi obat tradisional berbahan alami lebih digemari masyarakat karena memiliki efek samping yang rendah. Bawang putih merupakan salah satu bahan alam yang banyak tumbuh di Indonesia dan sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, bawang putih yang dikonsumsi mentah memiliki rasa getir dan aroma yang menyengat. Bawang hitam atau aged garlic adalah hasil olahan bawang putih yang bertekstur lunak, dengan rasa manis-asam, serta beraroma tidak menyengat. Aged garlic dapat menjadi upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, akan tetapi informasi ini masih kurang di masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan aged garlic sebagai suplemen herbal dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat di masa post-COVID. Metode pelaksanaan terdiri dari: 1) konsolidasi kegiatan, 2) sosialisasi, 3) pelatihan pembuatan, dan 4) pendampingan pemasaran produk. Kegiatan ini dilakukan terhadap kelompok PKK RW 09 Bukit Cemara Tidar, Karang Besuki, Sukun, Kota Malang. Melalui kegiatan ini, ibu-ibu PKK mendapatkan ilmu baru mengenai manfaat aged garlic, terampil membuat aged garlic dalam skala rumahan, dan dapat menjadikan aged garlic sebagai peluang usaha.