Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : GUYUB: Journal of Community Engagement

PKM Pendampingan Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 dalam Manajemen Diri Pasca Karantina di Rumah Karantina SMP Negeri 1 Pajarakan Probolinggo Setiyo Adi Nugroho; Septi Maharani Putri
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v3i1.2751

Abstract

Covid varian delta kini masuk ke Negara Indonesia, tentunya kondisi ini membuat pemerintah harus mencari cara untuk menekan angka peningkatan jumlah kasus covid-19 varian delta dikarenakan terbatasnya tenaga kesehatan dan ruang isolasi dirumah sakit. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah kabupaten probolinggo agar tidak terjadinya overload pasien covid-19 di rumah sakit yaitu didirikan rumah karantina yang terletak dibeberapa tempat dikabupaten probolinggo yang dipantau oleh relawan. Tujuan pengabdian ini adalah agar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dapat melakukan manajemen diri pasca karantina. Tahap awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengobservasi lingkungan di rumah karantina dan melakukan komunikasi dengan pihak dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Pada tahap kedua kami melakukan pendampingan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di rumah karantina dalam persiapan pasca karantina dengan  tentang pedoman manajemen diri menurut WHO yang terdiri dari: Cara Mengatasi Sesak Nafas, Berolahraga, dan Mengajarkan Pentingnya Pemeriksaan Diri Saat ada Keluhan. Tahap evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi adanya feed-back setelah dilakukan sosialisasi mengenai pedoman manajemen diri dari WHO pasca karantina dengan menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada pasien dan dengan hasil mayoritas pasien mengerti terhadap apa yang telah dijelaskan. Dalam pencegahan dan penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo pemerintah masih membutuhkan bantuan relawan Covid-19 untuk membantu memantau keadaan pasien Covid-19 di rumah karantina yang terletak dibeberapa tempat di Kabupaten Probolinggo.
PKM Keterlibatan Dosen dan Mahasiswa Profesi Ners sebagai Tim Kesehatan Pos Penyekatan PPKM Darurat se Jawa- Bali di Kabupaten Probolinggo Setiyo Adi Nugroho; Ahmad Arief Lizamani
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v3i2.2754

Abstract

Covid-19 dengan varian delta masuk ke Indonesia membuat angka kesakitan dan kematian naik begitu signifikan, sehingga Pemerintah mengambil kebijakan PPKM Darurat se Jawa-Bali. Seiring dengan keadaan tersebut daerah Kabupaten Probolinggo melakukan hal yang sama dengan penyekatan pintu masuk ke wilayah Probolinggo. Permasalahannya kekurangan petugas kesehatan, sehingga kebutuhan tenaga kesehatan di pos penyekatan dimanfaatkan oleh mahasiswa Profesi Ners Universitas Nurul Jadid untuk menjadi relawan tenaga kesehatan di pos penyekatan PPKM Darurat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk mensukseskan program PPKM  Darurat di wilayah Kabupaten Probolinggo. Tahap  pertama  yang  kami  lakukan  adalah tahap identifikasi yaitu pengamatan lapangan  dan melakukan  komunikasi dengan Puskesmas Sumberasih Kabupaten Probolinggo untuk melaksanakan pembelajaran tentang SOP melakukan swab antigen dengan baik, Tahap kedua yang kami lakukan adalah tahap implementasi yaitu pelaksanaan swab antigen yang dilaksanakan di pos penyekatan PPKM Darurat, Tahap ketiga yang kami lakukan adalah mengevaluasi dari proses implementasi bahwasanya mahasiswa mampu membantu mensukseskan program PPKM Darurat. Sebagaimana  rancangan yang  telah  kami  rangkai  dalam  langkah membantu tim satuan tugas covid-19 Kabupaten Probolinggo, mahasiswa membantu program keberhasilan PPKM Darurat dengan menjadi relawan dari akademik sebagai tenaga kesehatan di pos penyekatan PPKM Darurat untuk melakukan pemeriksaan swab antigen. Pendampingan mahasiswa Profesi Ners sebagai relawan pos penyekatan PPKM darurat merupakan program PKM yang diwujudkan sebagai suatu pengabdian kepada masyarakat maka pembimbing akademik mendelegasikan serta mendampingi mahasiswa untuk turut membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam  pelaksanaan pendampingan mahasiswa sebagai relawan pos penyekatan PPKM Darurat di exit tol Probolinggo Barat, mahasiswa dapat memahami dan melakukan swab antigen dengan baik serta mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang seharusnya tercapai di lahan praktek klinik di RSUD Sidoarjo.
PKM Family Centered Care sebagai Solusi Keamanan Finansial dan Pencegahan Amputasi pada Penderita Luka Ganggren di Paiton Kabupaten Probolinggo Setiyo Adi Nugroho; Amanda Virga Pratidina; Sofil Widad; Afifatur Rizqiyah; Nurul Hasanah; Rike Nur Safitri
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 3, No 3 (2022): Hilirisasi Pembelajaran Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v3i3.4805

Abstract

Penderita Diabetes Melitus sangatlah beresiko mengalami luka _ontrol_ yang buruk. Gangguan finansial terjadi akibat biaya perawatan luka yang sangat mahal. Beban finansial membuat banyak penderita DM tidak merawat luka dengan baik sehingga jatuh kepada amputasi bahkan kematian. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan untuk mendorong kemandirian keluarga penderita DM, target PKM ini menciptakan Family Centred Care yang dimana dapat menghemat sampai dengan 75% pengeluaran biaya perawatan luka dan tentunya mencegah terjadinya amputasi. Keluarga Mitra diberikan pelatihan perawatan luka modern, selain itu keluarga mitra mendapatkan pendampingan selama program. Tim PKM melakukan kunjungan setiap minggu sebagai _ontrol dari perawatan luka. Hasil dari PKM selam selama 2 Bulan (April-Mei) yang melibatkan 10 orang mitra membuat Family Centred Care tercapai, mitra dapat menghemat finansial sampai 75%, pekembangan luka yang sangat baik. Untuk itu, tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pendampingan perawatan luka secara modern kepada keluarga penderita DM.  Family Centred Care menjadi solusi terbaik mengatasi masalah finasial penderita DM