Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : IWJ : Inland Waterways Journal

Evaluation Of Crossing Vessel Operation Patterns On The Kariangau-Penajaj Port Kariangau East Kalimantan Province Argo, Junian Budi; Amanda, Monica; Ulya, Febriyanti Himmatul; Puspitasari, Novrianti; Dewi Apriani , Dahlia; Wulandari, Devita Eka
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Inland Waterways Journal (IWJ:Oktober)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v5i2.178

Abstract

Kariangau Ferry Port is a port in Balikpapan City which serves the Kariangau-Penajam route with a total of 12 ships per day. Ship operations on this route are not balanced with minimum service standards for ship operations and the ideal number of trips so that when the ship sails it does not carry maximum passengers or vehicles. This research aims to increase the efficiency of ship use based on the current ideal number of ships and trips and minimum service standards for ship operations. The method used in this research is analysis load factor, analysis of minimum service standards for ship operations, analysis of ship needs, and scheduling analysis. Based on the results of the calculation analysis load factorobtained on averageload factorfor passengers it is currently 1% and for vehicles it is currently 57%. The change in ship operating patterns on the Kariangau-Penajam route now from existing conditions, which was obtained through the results of analysis of the calculation of the need for the number of ships and analysis of optimal ship schedules, has caused differences between the current ship operating patterns and the planned operation patterns resulting from the calculations. The operating pattern of this plan is calculated based on the number of trips and the number of ships according to the needs of service users so that ships on this route can carry maximum passengers and vehicles.load factorideal 65%.
Evaluasi Kualitas Pelayanan Penumpang Pada Pelabuhan Penyeberangan Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara Lopulalan, P Marcello; Amanda, Monica; Sari, Vita Permata; Arkani, Hari; Ramadhan, Azuli Iqbal
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Inland Waterways Journal (IWJ:April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v6i1.208

Abstract

Pelabuhan Penyeberangan Baubau merupakan pelabuhan penyeberangan yang mempunyai rute lintasan Baubau-Waara, Baubau-Tolandona, dan Baubau-Dongkala, serta Baubau-Siompu-Kadatua. Untuk lintasan Baubau-Waara dengan jarak 2 mil yang merupakan lintasan komersil. Berdasarkan hasil survey di lapangan, ditemukan beberapa pelayanan bagi pengguna jasa yang belum dijalankan dengan baik seperti masih tergabungnya lokasi ruang tunggu yang di dalamnya terdapat kantin yang menyebabkan ruang tunggu menjadi sempit kapasitasnya dan juga belum tersedianya pendingin ruangan di dalam ruang tunggu yang menyebabkan suhu yang panas di dalam ruang tunggu jika terjadi pembludakan penumpang. Ruang musholla yang areanya masih belum bersih, perlengkapan solat yang belum lengkap dan belum tersedianya tempat wudhu. Setelah pelayaran dengan waktu tempuh yang tidak singkat, penumpang saat turun dari kapal biasanya akan mencari toilet, namun toilet pada Pelabuhan Penyeberangan Baubau belum sesuai dengan peraturan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa permasalahan yang ada yaitu dengan Customer Satisfaction Index, Gap Analysis dan Importance Performance Analysis. Berdasarkan hasil analisa Customer Satisfaction Index didapatkan indeks kepuasan pengguna jasa sebesar 56,85% dan termasuk dalam kategori cukup puas. Berdasarkan hasil analisa Gap didapatkan nilai Gap tertinggi (-1,45) pada atribut kesetaraan yang adanya fasilitas untuk difable dan ruang ibu menyusui. Dalam analisa Kuadran Importance Performance Analysis ada 6 intrumen atribut yang berada di kuadran I sebagai prioritas utama untuk diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya sehingga tingkat kepuasan pengguna jasa dapat meningkat.
Optimalisasi Kebutuhan Fasilitas Integrasi Antarmoda Di Pelabuhan Kariangau Kalimantan Timur Rahmita, Destria; Hardimansyah, Rizki; Amanda, Monica; Ulya, Febriyanti Himmatul; Agustini, Elfita; Atika, Aulia Ika; Faishal Fadhil, Muhammad Afif
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Inland Waterways Journal (IWJ:April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v6i1.210

Abstract

Secara umum, penyelenggaraan transportasi umum yang memadai memerlukan keterpaduan yang melibatkan lebih dari satu moda. Pelabuhan Kariangau merupakan salah satu Pelabuhan Penyeberangan di Kota Balikpapan yang menjadi tempat pergantian moda dari transportasi air dan transportasi jalan. Pada Pelabuhan Kariangau ini terdapat 21 (dua puluh satu) kapal ferry yang beroperasi dengan 3 (tiga) lintasan penyeberangan. Padalintasan Kariangau – Panajam kapal yang beroperasi berjumlah 19 kapal dengan jarak sejauh6,60 KM, kemudian pada lintasan Balikpapan – Mamuju terdapat 1 kapal yang beroperasi dengan jarak sejauh 291 KM dan 1 kapal beroperasi pada lintasan Balikpapan – Palu denganjarak sejauh 394 KM. Pelabuhan Penyeberangan Kariangau ini beroperasi selama 24 jam, maka dari itu produktivitas pengguna jasa di Pelabuhan Kariangau cukup tinggi. Pengguna jasa angkutan penyeberangan dalam menuju dan meninggalkan Pelabuhan Kariangau, dapatmenggunakan angkutan jalan dan juga angkutan perairan lanjutan. Saat ini angkutan umum yang melayani di pelabuhan Kariangau adalah Bus Trans Balikpapan koridor D Terminal Batu Ampar – Pelabuhan Kariangau. Berdasarkan survei di lapangan, permasalahan mengenai integrasi antarmoda di Pelabuhan Kariangau khususnya pada Bus Trans Balikpapan adalah tidak ditemukananya fasilitas penunjang seperti halte bus, papan informasi tarif dan jadwal keberangkatan Bus Trans Balikpapan serta jalan khusus (trotoar) dan gangway untuk menuju tempat penjemputan. Dengan adanya permasalahan tersebut membuat pengguna jasa khususnya dari lintasan antar provinsi kebingungan dalam melanjutkan perjalanan. Sehingga banyak penumpang turun dari kapal yang duduk di pinggir taman maupun jalan yang mengganggu proses keluar masuk kendaraan dari lapangan parkir siap muat menuju kapal maupun perpindahan kendaraan keluar Pelabuhan.
Tinjauan Pelaksanaan Pengawasan Kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) Di Pelabuhan Penyeberangan Hunimua Provinsi Maluku Amanda, Monica; Lopulalan, P Marcello; Hardimansyah, Rizki; Priyono, Broto; Sari, Desti Yuvita; Kelana, Sri; Ginting, Felixta Basdinari; Rahmita, Destria
IWJ : Inland Waterways Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Inland Waterways Journal (IWJ:April)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54249/iwj.v6i1.213

Abstract

Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan Indonesia maka dengan itu transportasi perlu diperhatikan dan di awasi tentang keselamatan dan keamanannya, pada wilayah Pelabuhan penyeberangan Hunimua beroperasi dari maluku Tengah menuju ke pulau seram waipirit Pelabuhan hunimua diawasi oleh Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Maluku yang bertuagas untuk menjaga keamanan dan keselamatan kapal dan penumpang, Pengawasan kendaraan Over dimension over loading di pelabuhan Hunimua merupakan satu langkah yang dilakukan oleh Balai Pengelola Trasnportasi Darat Kelas II Maluku untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya pelanggaran dalam berkendara dan kecelakaan di pelabuhan, terutama pada kendaraan Over dimension over loading. Alat pengukur tidak tersedia di Pelabuhan yang membuat faktor penghambat dalam pelaksanaan Pengawasan Kendaraan Over dimension over loading ialah kurangnya fasilitas pengukur dan penimbangan kendaraan yang belum tersedia untuk melakukan kegiatan pengawasan dilapangan dan kurangnya pemahaman pengemudi dalam berkendara yang meyebabkan kurang maksimal dalam pelaksanaan Pengawasan Kendaraan Over dimension over loading di pelabuhan Hunimua.