Nur Aini Puspitasari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Telaah Pembelajaran Menulis Puisi dengan Cerita Rakyat Betawi Berdasarkan Pendekatan Intertekstual Syarif Hidayatullah; Nur Aini Puspitasari; Trie Utari Dewi
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v9i2.1715

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mahasiswa dalam menulis puisi berdasarkan cerita rakyat Betawi. Untuk mengetahuinya hal tersebut, metode yang digunakan adalah dengan teknik analisis isi dengan pendekatan intertekstual. Teks puisi yang ditulis mahasiswa dianalisis berdasarkan pola-pola transformasinya dari hipogram berupa cerita rakyat Betawi. Puisi yang dianalisis sebanyak 31 puisi yang ditulis oleh 26 mahasiswa berjenis kelamin perempuan dan 5 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian ini ditemukan tiga  fenomena menarik, yaitu mayoritas mahasiswa melakukan pola ekserp dibandingkan dengan pola lainnya. Kedua, mahasiswa melakukan proses transformasi pada cerita-cerita rakyat Betawi yang cenderung populer. Ketiga, mahasiswa berjenis kelamin perempuan lebih memilih cerita berkonflik percintaan, sebaliknya mahasiswa berjenis kelamin laki-laki lebih memilih cerita berkonflik kekerasan.
Kesantunan Berbahasa Anak melalui Novel Mata dan Nyala Api Purba Karya Okky Madasari Ade Kurniawan; Nur Aini Puspitasari
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 5 No 2 (2022): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LPPM Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1737

Abstract

The purpose of this study was to describe children's language politeness in the maxims of reading, acceptance, humility, sympathy, agreement, and generosity. This study used descriptive qualitative method. The data collection procedures in this study include: prevention, reading novels of the eye and ancient flame which carry maxims repeatedly, inventorying dialogues of children and main characters containing maxims, data collection, data analysis, and interpreting data. The data analysis technique in this study used content analysis with the steps of reading and classifying the types of maxims. The results of this study show politeness in children's language, the maxim of sympathy with the indicator showing sympathy for the speech partner, the maxim above the indicator does not cause harm to the speech partner, the maxim of humility with the type of praising the speech partner and one's own goals as much as possible and the maxim of error with the type of understanding agreement. others and maximize approval of others. The importance of language politeness in novels and daily life, this research can be used as language learning for children.
KEARIFAN LOKAL SUKU BADUY DALAM FILM "AMBU" KARYA FARID DERMAWAN: PENDEKATAN SEMIOTIKA Rania Redhamutia; Nur Aini Puspitasari
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 7, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman mengenai kearifan lokal menjadi hal yang penting untuk mengatur tatanan kehidupan. Film merupakan salah satu media untuk menyampaikan sebuah kearifan lokal kepada masyarakat luas melalui tanda yang terdapat dalam alur cerita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal suku Baduy di dalam film Ambu karya Farid Dermawan dengan pendekatan semiotika. Hasil penelitian bahwa film Ambu mengandung enam dimensi kearifan lokal suku baduy yakni (1) pengetahuan lokal terdiri atas tokoh Ambu Misnah pembuatan pengobatan herbal dan masyarakat memiliki leuit untuk ketahanan pangan; (2) nilai lokal terdiri atas ketaatan masyarakat terdap pikukuh, penggambaran rumah adat, dan pakaian adat yang dikenakan sehari-hari oleh masyarakat suku Baduy; (3) Keterampilan lokal terdiri atas permainan alat musik tradisional, pembuatan kain tenun, dan penjualan berbagai kerajinan tangan khas suku Baduy; (4) Sumber daya lokal terdiri atas lahan pertanian, perladangan, dan sungai sebagai sumber pokok untuk memenuhi kebutan masyarakat suku Baduy; (5) Manajemen pengambilan keputusan lokal terdisi atas musyawarah yang dilakukan oleh Ambu Misnah dan Fatma bersama Jaro serta pemberian hukuman yang terdapat pada pikukuh karuhun; (6) Solidaritas kelompok lokal terdiri atas gotong royong untuk membangun rumah yang dilakukan oleh laki-laki suku Baduy dan rasa peduli yang tinggi terhadap tetangga. Kearifan lokal tersebut didapatkan melalui pendekatan semiotik berdasarkan tanda yang terdapat pada gambar dan dialog tokoh di film Ambu karya Farid Dermawan. Kata Kunci: kearifan lokal, suku Baduy, film Ambu, semiotik Understanding local wisdom is important to organize the order of life. Film is one of the media to convey a local to the wider community through signs contained in the storyline. This research was conducted with descriptive qualitative method that aims to find out the local wisdom of Baduy tribe in Ambu movie by Farid Dermawan with semiotic approach. The result of the research shows that Ambu movie contains six dimensions of local wisdom of Baduy tribe, namely (1) local knowledge consists of Ambu Misnah's character making herbal medicine and the community having leuit for food security; (2) local value consists of the community's obedience to pikukuh, the depiction of traditional houses, and traditional clothes worn daily by the Baduy tribe; (3) local skills consist of playing traditional musical instruments, making woven fabrics, and selling various handicrafts typical of the Baduy tribe; (4) Local resources consist of agricultural land, cultivation, and river as the main source to fulfill the needs of the Baduy community; (5) Local decision- making management consists of deliberations conducted by Ambu Misnah and Fatma together with Jaro and the punishment contained in pikukuh karuhun; (6) Local group solidarity consists of mutual cooperation to build houses carried out by Baduy men and a high sense of care for neighbors. The local wisdom is obtained through a semiotic approach based on the signs contained in the images and dialogues of the characters in Farid Dermawan's Ambu Keywords: Local Wisdom, Baduy Tribe, Ambu film, semiotic