Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Qua Teknika

Perbandingan Desain Elemen Struktur Pada Bangunan Gedung Secara Manual dan Dengan Software RSAP 2022 Bobby Asukmajaya R. R.
Jurnal Qua Teknika Vol 13 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Islam Balitar Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/quateknika.v13i1.2660

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak di Asia Tenggara, memiliki banyak pulau dan terletak dikawasan Ring of Fire / Cincin Api yang terletak di Pasifik. Sehingga dengan adanya kondisi tersebut bencana gempa sangat sering terjadi, dan bahkan akan sering terjadi seiring berjalannya waktu. Banyak sekali gempa yang terjadi sepanjang tahun 2020-2021, BMKG mencatat sebanyak 10.570 kali terjadi gempa tektonik ditahun 2020, sementara ditahun 2021 terjadi 8.264 kali gempa, gempa dengan kerusakan tercatat terdapat sebanyak 23 kali ditahun 2021. Untuk meminimalisir kehancuran gedung akibat gempa, maka sebaiknya perencana struktur bangunan gedung dapat mendesain sesuai dengan peraturan gempa dan peraturan perencanaan bangunan gedung terbaru. Adanya perkembangan terkait teknologi komputerisasi memudahkan bagi seorang engineer / perencana teknis bangunan untuk dapat mendesain bangunan gedung yang kuat dan ekonomis, dengan banyaknya tuntutan akan mendesain bangunan yang tahan gempa tersebut umumnya engineer hanya diberikan waktu yang cukup singkat, sehingga perlu adanya alat bantu untuk mendesain struktur bangunan gedung tahan gempa. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah software Robot Structural Analysis Professional (RSAP), pada tahun 2020 Autodesk selaku perusahaan pemilik software RSAP merilis update terbaru dimana didalamnya sudah masuk peraturan terbaru ASCE-16, dimana peraturan tersebut sesuai dengan SNI gempa terbaru yang telah digunakan di Indonesia yaitu SNI 1726-2019, selain itu dalam merencanakan gedung beton bertulang didalam RSAP 2022 juga menggunakan ACI 318M-14 yang juga sesuai dengan SNI 2847-2019. Hasil penelitian menunjukkan jika perlu adanya shearwall pada sumbu lemah bangunan gedung untuk membuat bangunan gedung tahan gempa dan pada perbandingan desain elemen struktur antara manual dan dengan RSAP 2022, didapatkan jika proses jauh lebih cepat dengan RSAP 2022 karena secara otomatis dihitung secara optimal dan langsung didapatkan gambar kerja tanpa harus menggambar secara manual dengan autocad.
PENGARUH SUBTITUSI PASIR NGANTANG DENGAN PASIR SILIKA TUBAN TERHADAP KUAT TEKAN BATA RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN PROSES CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE (CLC) Bobby Asukmajaya R. R.; Sugiharti
Jurnal Qua Teknika Vol 12 No 01 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Islam Balitar Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/quateknika.v12i01.2040

Abstract

Indonesia as a developing country that is moving into a developed country, has a very large development point of the country. Development has begun to be leveled in many regions, of course, with rapid development, materials that support productivity, quality and efficiency are needed so that they can be utilized properly by the construction world. One that has been widely developed and used is the use of light bricks, with the light bricks the productivity of a construction work is much higher. The process of making light bricks is divided into 2, namely AAC and CLC, the process of making AAC light bricks is generally made by large companies because the manufacturing equipment is quite expensive, while for middle to lower industries generally use the CLC or Celullar Lightweight Concrete system, with a relatively simple process so that easy to apply. There have been many studies that have been developed to produce good CLC lightweight bricks, one of which is by making fine aggregate better, one of which is trying to substitute fine aggregate with Tuban silica sand with a substitution ratio of 0%, 25%, 50%, 75 %, and 100%, The results showed that the substitution with the most optimal mixture was at 75% substitution. This is because at 75% substitution, the compressive strength of lightweight CLC bricks has the greatest value but with a relatively low volume weight compared to other substitutions. In addition, the compressive strength with 75% substitution is in the highest quality III in SNI compared to the other mixtures.