Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mutu dan Tingkat Penerimaan Konsumen Abon Ikan Layang (Decapterus sp.): Quality and Consumers Acceptence of Shredded Macarel Scad Fish (Decapterus sp.) Kasmiati; Nurfitri Ekantari; Asnani; Suadi; Amir Husni
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v23i3.32700

Abstract

Mutu dan tingkat penerimaan konsumen pada abon ikan bervariasi dan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam komersialisasi abon ikan. Informasi mengenai olahan ikan layang hasil tangkapan nelayan di Kepulauan Spermonde Selat Makassar masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik mutu dan tingkat penerimaan konsumen abon ikan layang yang diolah pada skala rumah tangga. Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu preparasi dan pembuatan abon ikan layang dilanjutkan dengan analisa mutu (proksimat, kadar logam berat) dan uji penerimaan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abon ikan layang mempunyai karakteristik mutu sebagai berikut: kadar air 3,84-4,60%, abu 5,35-5,66%, protein 36,39-37,39%, lemak 36,54-36,60%, serat kasar 5,66-7,90%, karbohidrat 9,22-10,87%, TPC 2,40-3,05 x 103 CFU/g, Cu 5,12-9,05 ppm, Mg 457,72-881,92 ppm, Zn 19,93-42,85 ppm. Tingkat penerimaan konsumen terhadap abon ikan layang rata-rata adalah netral, sedang abon ikan komersial disukai konsumen. Abon ikan layang telah memenuhi persyaratan sesuai SNI kecuali parameter kadar lemak.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MOLA HIDATIDOSA DI RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Kasmiati
Jurnal Ilmiah Keperawatan dan Kebidanan Holistic Care Vol. 3 No. 4 (2019): JURNAL ILMIAH KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN HOLISTIC CARE
Publisher : Stikes Graha Edukasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.509 KB) | DOI: 10.54184/jikkhc.v3i4.215

Abstract

Objective: to determine the risk factors for age, parity, and previous pregnancy history of hydatidiform mole against the incidence of hydatidiform mole in RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Method: analytic design with a case control study approach. The independent variables were age, parity, and previous molar pregnancy history. The population was all young pregnant bleeding. The number of sample cases and controls ratio 1: 1 is 38:38. The sampling technique was total sampling. Data were analyzed by univariate and bivariate. Result: odds ratio test with ? = 0.05. The results show that the age factor has (OR = 2.979) so that age has a 2.97 times risk of the incidence of hydatidiform mole, the parity factor has (OR = 4.431) so that parity has a risk of 4.4 times the incidence of hydatidiform mole, while a previous pregnancy history of hydatidiform mole are protective against the occurrence of hydatidiform mole. Conclusion: age and parity are risk factors for hydatidiform mole, while previous pregnancy history is only a protective factor against hydatidiform mole. Suggestion: health workers need to conduct socialization to prevent early marriage, promote family planning programs, programs for children at reproductive age, and remain vigilant about previous molar pregnancy history
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN PAPAN STIK PINTAR DI TK PAUD PELITA BANGSA DESA BILO KABUPATEN TOLI-TOLI Samsiar1 Samsiar1; Kasmiati; Hildawati
Ana' Bulava: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/abulava.Vol3.Iss2.90

Abstract

Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan motorik kasar) intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual) sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi yang khusus dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan maka dibutuhkan peran guru untuk mewujudkan proses perkembangan yang maksimal khususnya pada perkembangan kreativitas.Hasil penelitian ini menunjukan tiga tahapan peran guru dalam meningkatkan kreativitas anak melalui permainan papan stik pintar yaitu tahapan pembelajaran,tahapan pelaksanaan dan tahaapan penilaian.
PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK DAN GALASIN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DI TK ALKHAIRAAT 1 PUSAT PALU Srisuryani; Kasmiati; ufiyah ramlah
Ana' Bulava: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/abulava.Vol4.Iss1.109

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penerapan permainan tradisional congklak dan galasin dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan keabsahan data akan diperkuat dengan malakukan teknik pemeriksaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, sebelum bermain Guru mengenalkan media dan alat-alat yang akan digunakan oleh peserta didik untuk bermain congklak dan galasin, guru mengumpulkan, menjelaskan, mengabsen serta menghitung jumlah anak, guru mengawasi dan mendampingi anak dalam bermain.Kedua, Faktor pendukung yaitu kemampuan guru dalam menerapkan permainan congklak dan galasin.Sedangkan faktor penghambatnya keterbatasan waktu yang membuat anak belum merasa puas dalam bermain congklak dan galasin.