Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HEALTH EXAMINATION OF CONGREGATIONS OF MAJELIS TAKLIM ATHOYYIBAH KEMUNING (ATHOYYIBAH KEMUNING ISLAMIC LEARNING INSTITUTION) SOUTH JAKARTA Suralaga, Cholisah; Syamsiah, Siti; Tsabita, Taqiyya Hasya
International Journal of Engagement and Empowerment (IJE2) Vol. 4 No. 1 (2024): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v4i1.146

Abstract

The Athoyyibah Islamic Learning Institution, commonly known as Majelis Taklim Athoyyibah, attracts a consistent crowd of congregations. Approximately 70 individuals gather at Majelis Taklim every Wednesday for Quranic recitation, Tajwid study sessions, and religious lectures. Most attendees are housewives, while some are employed but attend occasionally due to the weekday scheduling of the sessions. The members of Majelis Taklim span a wide age range, typically between 30 and 70 years old. Many attendees also contend with health issues such as hypertension, diabetes mellitus, and joint pain. To conduct health examinations for the mothers of Majelis Taklim Athoyyibah Kemuning, South Jakarta, to detect disease symptoms early. Data was collected from 40 Majelis Taklim Athoyyibah Kemuning members during the health examination. Most participants (47.5%) were between 51-60 years old. Among them, eight individuals (20%) were found to have prehypertension, while 13 individuals (32.5%) were diagnosed with hypertension. Additionally, 15 participants (37.5%) reported symptoms of gastritis, and 50% of the congregants experienced joint pain. The health examination revealed a high prevalence of prehypertension, hypertension, gastritis, and joint pain among the members of Majelis Taklim Athoyyibah Kemuning. It is recommended that these individuals undergo regular health check-ups conducted by healthcare professionals or at health service centers to facilitate early detection of illnesses. Furthermore, those diagnosed with diseases should adhere to prescribed treatment regimens and adopt healthy lifestyle practices to manage their conditions effectively
Pengaruh Pemberian Telur Rebus dan Madu Terhadap Kadar Haemoglobin Remaja Putri di Posyandu Remaja Raemadia Wilayah Kerja Puskesmas Seba Nusa Tenggara Timur: Effect of Boiled Eggs and Honey on Haemoglobin Levels of Adolescents at Posyandu Renaja Raemadia Working Area of Puskesmas Seba East Nusa Tenggara Berel, Stiesia; Suralaga, Cholisah; Lail, Nurul Husnul
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i1.5508

Abstract

Masa Remaja (Adolescence)  merupakan masa transisi dari kanak-kanak  menuju masa dewasa  ditandai dengan terjadi perubahan-perubahan baik fisik, psikis dan psikososial. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja  ditandai  dengan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Sehingga tubuh membutuhkan gizi tinggi karena berhubungan dengan komposisi tubuh, kurangnya zat gizi seperti zat besi pada remaja dapat menimbulkan berbagai macam  masalah kesehatan seperti  Anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian telur rebus dan madu terhadap  kadar hemoglobin remaja putri di Posyandu remaja raemadia wilayah kerja Puskesmas Seba Nusa Tenggara Timur. Desain penelitian ini yaitu  quasi eksperimen dengan pre and post test design with control group yaitu melakukan  pre test - post test . Populasi pada penelitian adalah 65 remaja putri yang anemia . Tehnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu 30 sampel, dan dibagi menjadi 2 yaitu 15 sampel untuk kelompok intervensi dan 15 untuk kelompok kontrol. Dari  hasil penelitian didapatkan uji statistic menggunakan uji Independent t-test diperoleh mean pada selisih kelompok intervensi dan selisih kelompok kontrol sebanyak 0,019 gr/dl dan nilai p 0,000 (p <0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh konsumsi telur rebus dan madu terhadap kadar hemoglobin remaja putri  di posyandu remaja raemadia wilayah kerja Puskesmas Seba Nusa Tenggara Timur.
Penyuluhan Kesehatan tentang Hidup Bersih dan Sehat kepada Anak Yatim di Wilayah Pejaten Timur Jakarta Selatan Syamsiah, Siti; Suralaga, Cholisah
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.3040

Abstract

Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan, oleh karena itu salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sector kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaaan yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya dari orang lain. Kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah Pejaten Timur Jakarta Selatan yang berjudul “ Penyuluhan Kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Yatim Di Wilayah Pejaten Timur Jakarta Selatan “ telah dilaksanakan dengan baik sebanyak satu kali pertemuan yakni pada tanggal 26-27 Januari 2021 yang diikuti oleh 40 Peserta. Peserta dalam pengabdian ini adalah anak yatim di Di Wilayah Pejaten Timur Jakarta Selatan. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Kesehatan pada Anak Yatim di Wilayah Pejaten Timur, Jakarta Selatan, beberapa aspek yang perlu dievaluasi diantaranya meliputi: Partisipasi Peserta: Evaluasi sejauh mana peserta anak yatim terlibat dalam kegiatan penyuluhan.Pemahaman Materi: Evaluasi pemahaman peserta tentang perilaku hidup bersih dan sehat setelah penyuluhan.Interaksi dan Pertanyaan: Evaluasi sejauh mana peserta berinteraksi dan mengajukan pertanyaan selama penyuluhan. Keterlibatan Orang Tua/Pengasuh: Evaluasi apakah orang tua atau pengasuh anak yatim juga terlibat dalam kegiatan. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini dapat dilihat dari perubahan perilaku peserta, peningkatan pengetahuan tentang PHBS, dan kesadaran akan pentingnya kesehatan.Diharapkan anak-anak yatim di wilayah Pejaten Timur dapat mengamalkan perilaku hidup bersih dan sehat setelah mengikuti penyuluhan.Selain itu, hasilnya juga dapat dilihat dari tanggapan positif dari peserta dan apakah mereka menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Penyuluhan Kesehatan tentang Bahaya Narkoba kepada Anak Usia Sekolah Suralaga, Cholisah; Syamsiah, Siti; Zahra, Fatimah Tuz; Azzahra, Daviena
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.3071

Abstract

Fenomena penggunaan Narkoba dikalangan generasi muda saat ini saat mengkhawatir. Pada usia-usia tersebut sangat rentan dipengaruhi pergaulan yang kurang baik dari lingkungan, termasuk juga anak-anak yatim, apalagi dengan kondisi mereka yang sudah tidak punya ayah, bahkan juga tidak mempunyai ibu lagi. Kebanyakan mereka diasuh oleh neneknya atau saudaranya. Tujuan : Melakukan penyuluhan kesehatan tentang bahayanya narkoba kepada anak yatim berjumlah sekitar 30 orang anak, baik itu tingkatan sekolah TK sampai SMA. Hal ini dirasakan perlu karena beberapa dari anak-anak tersebut terlihat terpengaruh oleh pergaulan yang kurang baik, dan ditakutkan mereka juga terpengaruh oleh bahayanya jeratan narkoba. Metode: Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan pada anak- anak dan kemudian dilakukan tanya jawab . Peserta berjumlah 35 orang , yang berusia antara 5 tahun- 16 tahun. Persiapan dilakukan dari mulai mempersiapkan materi penyuluhan , mengurus izin, memberikan penyuluhan pada waktu yang telah ditetapkan , kemudian setelah selesai dilakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi penyuluhan dan menilai apakah penyuluhan kesehatan yang diberikan berhasil. Bila peserta paham dan bisa menjawab pertanyaan yang diberikan artinya penyuluhan yang dilakukan berhasil mencapai tujuannya. Hasil : Pada saat penyuluhan kesehatan didapatkan data dari 35 orang anak Yatim , terdapat paling banyak anak laki-laki 19 orang (54,3%), Usia 5-11 tahun dan 13-15 tahun masing-masing ada 12 orang (34,3%), Pendidikan SMP ada 12 orang (34,3%).7 orang diantaranya (20%) mengaku pernah merokok dan mengetahui tentang narkoba dari media televisi dan sosial media.Kesimpulan dan Saran: Dari 35 orang anak yatim yang diberikan penyuluhan kesehatan tentang bahayanya narkoba, ada yang pernah merokok dan mereka pernah mendengar informasi tentang bahayanya narkoba tetapi belum terlalu memahami. Diharapkan para remaja tersebut menjauhi teman dan lingkungan yang membawa pengaruh buruk pada mereka
Perbedaan Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam dan Kompres Hangat terhadap Nyeri Haid pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Nasional Jakarta Apriyaningsih, Annisa; Widiastuti, Susanti; Suralaga, Cholisah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13840

Abstract

ABSTRAK Dismenore adalah nyeri dibagian bawah perut dan biasanya disertai dengan gejala seperti sakit kepala, berkeringat, diare, dan muntah. Dismenore diklasifikasikan menjadi dua yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Kandungan yang dimiliki kunyit asam dapat mengurangi nyeri haid. Reaksi dari cyclooxygenase dapat menghambat inflamasi akibat dari kinerja curcumine dan anthocyanin sehingga dapat mengurangi kontraksi uterus. Mekanisme penghambat yang dihasilkan oleh curcumine terhadap kontraksi uterus dengan mengurangi influx ion kalsium (Ca2+) ke dalam kanal kalsium pada sel epitel uterus. Kompres hangat juga merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dianggap efektif untuk mengurangi rasa nyeri haid dan spasme otot. Suhu yang panas dapat dialirkan melalui konduksi, konveksi, dan konversi. Nyeri akibat memar, spasme otot, dan arthritis berespon baik terhadap peningkatan suhu karena dapat melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah local. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian minuman kunyit asam dan komres hangat terhadap nyeri haid pada mahasiswa keperawatan universitas nasioanl Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimen two grup pre and post test. Terdapat dari hasil penelitian rata rata skala nyeri sebelum diberikan minuman kunyit asam  (5.62) dan kompres hangat (5.77) dan setelah diberikan intervensi terdapat perubahan skala nyeri kelompok kunyit asam (1.92) dan kompres hangat (3.35). Hasil uji Wilcoxon dan Mann – Whitney diperoleh data p value 0.000 < 0.05 terdapat perbedaan signifikan pengaruh antara pemberian minuman kunyit asam dan pemberian kompres hangat terhadap nyeri haid pada mahasiswa keperawatan Universitas Nasional Jakarta. Bahwa pemberian minuman kuniyt asam lebih berpengaruh dibandingkan dengan pemberian kompres hangat. Kata Kunci: Dismenore, Kunyit Asam, Kompres Hangat  ABSTRACT Dysmenorrhea is pain in the lower abdomen and is usually accompanied by symptoms such as headache, sweating, diarrhea, and vomiting. Dysmenorrhea is classified into two, namely primary dysmenorrhea and secondary dysmenorrhea. The content of turmeric can reduce menstrual pain. The reaction of cyclooxygenase can inhibit inflammation due to the performance of curcumine and anthocyanin so as to reduce uterine contractions. The inhibitory mechanism produced by curcumine against uterine contractions by reducing the influx of calcium ions (Ca2+) into calcium canals in uterine epithelial cells. Warm compress is also one of the non-pharmacological therapies that is considered effective to reduce menstrual pain and muscle spasm. Heat can be transmitted through conduction, convection, and conversion. Pain due to bruising, muscle spasm, and arthritis responds well to increased temperature because it can dilate blood vessels and increase local blood flow. To determine the difference in the effect of giving sour turmeric drinks and warm compresses on menstrual pain in nursing students at the national university of Jakarta. This study uses quantitative methods with a quasi-experimental research design of two groups pre and post test. From the research results, the average pain scale before being given the turmeric acid drink (5.62) and warm compress (5.77) and after being given the intervention there was a change in the pain scale of the turmeric acid group (1.92) and warm compress (3.35). The results of the Wilcoxon and Mann - Whitney tests showed that the p value was 0.000 < 0.05, there was a significant difference in the effect between giving sour turmeric drinks and giving warm compresses on menstrual pain in nursing students at the National University of Jakarta. That the administration of sour turmeric drink is more influential than the administration of warm compresses. Keywords: Dysmenorrhea, Sour Turmeric, Warm Compresses