Putra, Boby Arya
Fakultas Pertanian Dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ADOPSI INOVASI PETERNAK SAPI POTONG TERHADAP TEKNOLOGI PAKAN DI DESA SAWOJAJAR, KOTABUMI UTARA Boby Arya Putra
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v5i1.3090

Abstract

Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah teknologi peternakan agar dapat diadopsi oleh peternak adalah teknologi harus sederhana, tidak rumit dan mudah dicoba peternak. Semakin mudah teknologi baru untuk dapat dipraktekkan, maka makin cepat pula proses adopsi inovasi yang dilakukan peternak. Desa Sawojajar terletak di Kecamatan Kotabumi Utara dengan jarak 8 km dari Ibu kota Kecamatan Kotabumi Kota yang memiliki luas wilayah ±1960 Ha, dengan luas lahan paling banyak digunakan untuk lahan perkebunan yaitu mencapai 1300 Ha/m2. Komoditi pertanian yang banyak dikembangkan antara lain tebu, sawit, singkong, padi, dan ubi-ubian, sedangkan komoditi peternakan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat adalah Sapi dan Kambing. Teknologi pakan yang diketahui sebagian besar peternak adalah teknologi pencacahan, silase hijauan dan fermentasi jerami padi. Kebutuhan peternak terhadap teknologi pakan adalah teknologi yang dapat memanfaatkan sumberdaya bahan pakan yang tersedia, murah dan mudah dilakukan. Bentuk dan metode pendekatan komunikasi yang digunakan dalam meningkatkan adopsi teknologi pakan sapi potong tergantung penyuluh dengan memperhatikan kondisi peternak/ kelompok peternak.
PERAN TEKNOLOGI PAKAN DALAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN RUMINANSIA DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA Boby Arya Putra
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v5i1.3092

Abstract

Peranan pakan dalam bidang peternakan sangat penting karena merupakan bagianyang tidak terpisahkan serta merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Teknologi berperan penting dalam meningkatkan produktivitas. Teknologi pakan  dalam penggunaan pakan  bidang peternakan perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan modal dan keterampilan peternak. Penggunaan teknologi pakan sangat mempengaruhi keputusan rumah tanggamelakukan aktivitas produksi, alokasi tenagakerja dankonsumsi.Kabupaten Lampung Utara memiliki luas 272.563 Ha yang memiliki luas lahan sawah sebanyak 19.286 Ha, perkebunan seluas 18.276 Ha dan Holtikultura 199 Ha, yang merupakan indikator penting penyediaan lahan dan bahan pakan bagi ruminansia. Kabupaten Lampung Utara memiliki sebagian mata pencaharian masyarakat adalah petani dan peternak sebanyak 156.402 jiwa (Lampung Utara Dalam Angka 2019). Kajian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan data sekunder yakni data Kabupaten Lampung Utara dalam Angka 2019 dan data Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara 2020. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan digambarkan dalam bentuk tabel. Berdasarkan potensi luas lahan Tanaman Pangan dan Holtikultura yang ada di Kabupaten Lampung Utara, menggambarkan bahwa potensi sumberdaya penerapan teknologi pakan di daerah ini sangat terbuka lebar guna menunjang penerapan teknologi pakan di subsektor peternakan. Oleh karena itu, sebaiknya juga di dukung oleh berbagai stakeholder, baik pemangku kepentingan, para akademisi, maupun masyarakat guna memaksimalkan potensi sumberdaya lahan yang ada.
ANALISIS PEMASARAN USAHA KERIPIK SUKUN “DUA PUTRI” DI DESA BARU KECAMATAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR Yulia; Boby Arya Putra
AgriMalS Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.127 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i1.336

Abstract

Keripik sukun merupakan salah satu usaha yang cukup diminati. Keripik sukun memiliki cita rasa yang nikmat. Konsumen keripik sukun semakin meningkat seiring meningkatnya variasi rasa dan olahan buah sukun. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui saluran pemasaran yang diterapkan pada UMKM “Dua Putri”, merumuskan strategi dan kendala kreasi-pemasaran kreasi keripik sukun. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran nol tingkat dan saluran pemasaran 1 tingkat. Strategi yang dapat diterapkan yakni mempertahankan hubungan antar karyawan, mempertahankan kualitas bahan dasar, mempertahankan kualitas kreasi, meningkatkan SDM guna menghasilkan kreasi berkualitas, menyediakan mesin kasir, meningkatkan citarasa kreasi, menyediakan lebih banyak sarana promosi, menciptakan inovasi kreasi, meningkatkan promosi dan melakukan inovasi dalam pemasaran. Kendala yang dihadapi oleh UMKM “Dua Putri” yaitu kompetisi dalam kreasi yang sama, kompetisi dalam harga, harga dan ketersediaan bahan dasar yang tidak stabil, serta SDM yang rendah.
KONDISI TERNAK KERBAU DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA Boby Arya Putra
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i1.10145

Abstract

Salah satu jenis yang terdapat di sub kawasan peternakan adalah kerbau. Kerbau (Bubalus bubalis) merupakan hewan ruminansia besar yang memiliki potensi tinggi dalam menghasilkan daging. Kerbau belum banyak mendapat perhatian dalam hal pemeliharaan, akan tetapi kerbau adalah salah satu hewan yang memiliki berbagai manfaat dan memberikan banyak keuntungan, terutama bagi peternak dan petani (Erdiansyah, 2009). Kerbau telah mendominasi di Lampung hingga tahun 1970-an. Beberapa daerah di Lampung tentunya layak dijadikan sebagai tempat hidup kerbau, jumlah populasi kerbau di Lampung secara umum berkurang dari 23.489 di tahun 2018 menjadi 18.814 pada tahun 2020.Kajian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dengan menggunakan informasi data dari Dirjen PKH, BPS, Lampung Utara dalam Angka Tahun 2019, dan informasi dari Dinas Pertanian Lampung Utara 2020. Ternak Kerbau di Kabupaten Lampung Utara pada dasarnya belum berkembang di masyarakat, hal ini dibuktikan dengan populasi yang umumnya berkurang dari tahun ke tahun. Terlepas dari peningkatan populasi kerbau  yang tidak relevan di Kabupaten Lampung Utara, ada beberapa masalah yang menyebabkan kemajuan populasi kerbau di Kabupaten Lampung Utara tidak ideal: (1) Bentuk Pemeliharaan Ekstensif; (2) Sulit mengatur pola perkawinan; (3) Rendahnya Pemanfaatan Inovasi; (4) Ketiadaan Aksesibilitas Permodalan; (5) Dukungan Pemerintah. Untuk kemajuan kerbau di Lampung Utara, harus ada dorongan untuk memulai program peningkatan ternak kerbau yang dikelola. Peningkatan ini harus mencakup dukungan, semua pihak (pemerintah, perguruan tinggi, industri, asosiasi ahli, masyarakat, dan media)
Pengembangan Teknologi Pengolahan Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak di Desa Sawojajar Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Woki Bilyaro; Dian Lestari; Boby Arya Putra; Agus Indra Mahardika; Alfahri Alfahri
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1171

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu kelompok ternak dalam mengatasi kendala terkait pengolahan pakan yang kurang baik menjadi lebih tepat dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada anggota kelompok ternak. Sosialisasi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas sapi potong. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada anggota kelompok ternak mengenai pengolahan pakan yang optimal. Selain itu, pendampingan dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat dan memantau perkembangan produktivitas sapi potong. Dalam pengabdian ini, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok ternak mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat digunakan. Dengan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat, diharapkan kelompok ternak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas sapi potong. Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan pakan yang efisien juga diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi kelompok ternak. Melalui kegiatan pengabdian ini, berhasil dicapai hasil yaitu, Peningkatan Pengetahuan peternakan tentang teknologi pakan, Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan, Peningkatan Kualitas Pakan, Peningkatan Produktivitas Ternak, dan Pengurangan Biaya Produksi dan Peningkatan Keuntungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan manfaat nyata bagi kelompok ternak di Desa Sawojajar. Peningkatan produktivitas ternak sapi potong berkontribusi pada kesejahteraan peternak, pembangunan ekonomi lokal, dan peningkatan sektor peternakan secara keseluruhan. Pada kegiatan selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan pengabdian dengan menggunakan jenis teknologi pakan ternak lainnya, seperti pengawetan dan peningkatan kualitas pakan melalui pembuatan pakan silase.  The Development of Feed Processing Technology to Improve The Productivities of Beef Cattle in Farmer Groups In Sawojajar Village, Kotabumi Utara Sub-District, North Lampung District. In an agribusiness-oriented livestock development program, resources, facilities and infrastructure must be mobilized together and synergistically towards efficient and resilient farming. To obtain optimal cattle production, farmers have to understand the proper feed management. Feed management consists of the ingredients of the feed, the substances contained in the feed ingredients, the ration formula, and the preparation of the ration composition. This service activity consists of three stages, i.e. planning, implementation and supervision. Feed processing is one of the solutions for sustainable or continuous feed availability. One of the most practiced feed processing is feed processing with ammoniation and fermentation techniques. After the manufacturing process, ammoniated feed will be stored and will be opened after fermentation which is 14-21 days. After passing that period, the ammoniated feed was opened and seen whether the process of making ammoniated feed was successful or not. After the ammoniation was opened, the results of the training in the previous 3 weeks were opened and the results were as expected. Then the ammoniated feed was tested on cattle owned by farmers or activity partners. Farmers gave a very good response, this was evidenced by the level of enthusiasm of farmers to participate in each activity session. During the activities, the target partners were very enthusiastic in paying attention to the feed processing training. In addition, partners also feel very helpful in solving the problem of unutilized harvest waste that can be used as feed ingredients for cattle. In the next activity, feed that has undergone processing should be tested for the quality and feasibility of feed for consumption by livestock, so that this activity can give farmers more confidence in processed feed from ammoniated straw.
Banana Waste (Musa acuminata Cavendish Subgroup) as A Sources Eco-Feed for Ruminants in Lampung Province: Potential and Nutrient Content ULVI FITRI HANDAYANI; BOBY ARYA PUTRA; AYU SRI ENDAYANI; A. RESHI DANU NARWASTU; REFKI SANJAYA
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v11i2.p106-120

Abstract

This research was conducted to determine the potential of banana waste (Musa acuminata Cavendish Subgroup), nutritional content, and phytochemical compounds. This study used descriptive analysis using interviews and field observations, as well as proximate analysis of the nutrient content i.e. whole banana, banana peel, and banana stem waste, and also phytochemical screening of banana peels and banana stems. Based on dry matter, whole banana waste contains 10.23% Ash, 1.80% Fat, 3.82% Crude Protein (CP), 8.81 Crude Fiber (CF), and 75.34% Nitrogen-Free Extract (NFE). Banana peel waste contains 6.33% Ash, 4.12% Fat, 4.67% CP, 18.46 CF, and 66.42% (NFE). Banana stem waste contains 25.84% Ash, 1.74% Fat, 11.64% CP, 41.88 CF, and 18.90% (NFE). Banana banana stems and peels contains flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids but they does not contain alkaloids. Whole banana waste, or banana peel and banana stem waste, from the Cavendish banana species (Musa acuminata Cavendish Subgroup) has the potential to be used as animal feed ingredients, especially for ruminants. However, further research is needed for livestock or the processing of banana waste to be optimally utilized.
Pengaruh Penambahan Level Jus Tape Singkong Terhadap Kualitas Fisik Dan Kadar pH Silase Daun Tebu (Saccharum Officinarum L.) RR Ningrum Della Septian Klessy Putri; Dian Lestari; Boby Arya Putra; Woki Bilyaro
AgriMalS Vol 4 No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v4i1.1191

Abstract

This research aims to determine the potential of sugarcane leaf waste as animal feed and the addition of certain substances as starter bacteria, namely cassava tape juice which contains high levels of carbohydrates so that it can meet the nutritional needs of BAL during the fermentation period. The use of tape juice on the physical quality (aroma, color, texture) and pH levels of sugarcane leaf silage. This research is an experimental study using a completely randomized design (CRD) method consisting of 4 treatments and 5 replications. The treatments that will be applied are P0 (sugarcane leaves + 0% cassava tape juice), P1 (sugarcane leaves + 3% cassava tape juice), P2 (sugarcane leaves + 6% cassava tape juice), P3 (sugarcane leaves + cassava tape juice 9%), data analysis using Anova (Analysis of Variance) and if the data results are real, they are further tested with DMRT (Duncan Multiple Range Test). The research results showed that the addition of cassava tape juice did not improve the physical quality (aroma, color, texture) of silage and pH levels.