Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFEK CURCUMA DAN ALLIUM SATIVUM TERHADAP KADAR LEMAK ABDOMEN DAN KOLESTEROL DARAH AYAM RAS PEDAGING Berlin Jaya Tel; Dian Lestari; Ayu Sri Endayani; Jonathan Anugrah Lase; Novita Ardiarini
AgriMalS Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.48 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i1.335

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat interaksi pemberian tepung curcuma dan Allium Sativum dalam ransum terhadap kadar lemak abdomen dan kadar kolesterol darah broiler. Metode yang digunakan yakni metode eksperimental dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama yakni level tepung curcuma 0%, 0,5% dan 1% sedangkan faktor kedua yakni level pemberian tepung Allium Sativum 0%, 0,5% dan 1%, setiap faktor terdiri dari 3 ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan pemberian tepung curcuma dan Allium Sativum tidak signifikan (P > 0,05) terhadap bobot akhir, lemak abdomen, dan kolesterol darah.
PENGARUH JARAK TANAM DAN PENAMBAHAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH ANAKAN PADI MSP 13 DI LAMPUNG TENGAH Nyang Vania Ayuningtyas Harini; Dian Lestari; Rio Dewantara
AgriMalS Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.091 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i1.340

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan produksi padi di Indonesia dengan pemberian biochar dan penerapan jarak tanam pada padi MSP 13. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengaturan jarak tanam dan aplikasi biochar terhadap tinggi tanaman padi MSP 13, dan jumlah anakan padi MSP 13. Rancangan yang digunakan yakni Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (3x2) dengan 3 ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda NyataTerkecil (BNT) pada taraf 5%. Variabel yang diamati tinggi tanaman padi MSP 13 dan jumlah anakan padi MSP 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan J1B1 pada saat padi berumur 20 HSS, 35 HSS, dan 65 HSS menghasilkan tanaman yang lebih tinggi dibandingan dengan perlakuan lain. Pada pengamatan jumlah anakan tanaman padi MSP 13 menunjukkan 20 HSS, 35 HSS dan 65 HSS berkisar antara 3,33 - 35 anakan per rumpun. Simpulan dari penelitian ini yakni perlakuan jarak tanam dan aplikasi biochar tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman padi MSP 13, perlakuan jarak tanam dan aplikasi biochar tidak berpengaruh terhadap jumlah anakan padi MSP 13, perlakuan B1 (pemberian biochar 5000 kg ha-1) mampu meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah anakan padi MSP 13 dibandingkan dengan tanpa pemberian biochar, jarak tanam yang dianjurkan untuk budidaya tanaman MSP 13 yaitu 30x25 cm dan 25x25 cm.
PENINGKATAN PERFORMA AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN FEED ADITIF CURCUMIN DAN CAPSICUM ANNUM L. Tisa Kamilah Mulhimah; Rukmiasih; Sumiati; Dian Lestari
AgriMalS Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.328 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i2.406

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi performa ayam broiler betina yang diberi Curcumin dan Capsicum annum L. dalam pakan yang mengandung minyak jelantah. Ayam yang digunakan sebanyak 180 ekor ayam broiler betina Cobb. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 taraf pemberian Curcumin (0% dan 0,016%) dan 3 taraf pemberian tepung Capsicum annum L. (0%; 0,5%; dan 0,75%). Peubah yang diamati yaitu konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan, indeks performa, Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC). Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA), kecuali konversi pakan, indeks performa, dan IOFCC dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara Curcumin dan Capsicum annum L. terhadap semua performa yang diukur. Namun pemberian Curcumin 0,016% menghasilkan IOFCC lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Pemberian tepung Capsicum annum L. 0,75% menghasilkan konversi pakan lebih rendah dari kontrol. Pemberian Curcumin dan Capsicum annum L. dalam pakan yang mengandung minyak jelantah non-signifikan terhadap performa ayam broiler.
EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN DI DESA SAWOJAJAR Jonathan Anugrah Lase; Dian Lestari; Ulvi Fitri Handayani
AgriMalS Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.797 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i2.417

Abstract

Inseminasi Buatan menjadi salah satu teknologi reproduksi untuk peningkatan populasi sapi pedaging dengan cara meningkatkan perbaikan mutu genetik ternak, sehingga dalam waktu pendek dapat menghasilkan anak dengan kualitas baik dalam jumlah yang besar dengan memanfaatkan pejantan unggul. Teknologi IB mulai menjadi trend ditingkat peternak sapi pedaging. Namun evaluasi tingkat keberhasilannya belum banyak diketahui. Berdasarkan trend teknologi IB tersebut maka dilakukan evaluasi tingkat keberhasilan teknologi inseminasi buatan pada sapi pedaging di Desa Sawojajar, Kecamatan Kotabumi. Metode penelitian dilakukan adalah metode penelitian deskriptif dan pengumpulan data dilakukan menurut metode purposive sampling dengan cara pengisian kuisioner kepada peternak dan inseminator. Variabel yang diamati yakni hasil persepsi hasil adopsi teknologi IB, data jumlah ternak di tiga kelompok ternak, jumlah ternak aseptor, nilai S/C, dan tingkat kebuntingan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni Adopsi teknologi IB pada ternak sapi pedaging di Desa Sawojajar menunjukkan angka Service per Conception (S/C) 3,4 dan Conception Rate (CR) 3,7% yang dinilai masih rendah dan perlu ditingkatkan. Ada empat aspek yang diduga menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan teknologi IB yakni semen pejantan, kesuburan ternak betina, keterampilan inseminator, dan pengetahuan peternak dalam mengidentifikasi fase estrus pada ternak.
IDENTIFIKASI KUALITAS INTERNAL TELUR DAN FAKTOR PENURUNAN KUALITAS SELAMA PENYIMPANAN Woki Bilyaro; Dian Lestari; Ayu Sri Endayani
AgriMalS Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.392 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i2.418

Abstract

Telur merupakan salah satu bahan makanan dengan harga ekonomis yang memiliki nilai gizi lengkap dan dibutuhkan oleh tubuh. Telur mudah mengalami kerusakan baik secara fisik, kimia dan mikrobiologis. Durasi waktu penyimpanan dapat mempengaruhi kualitas telur. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi waktu penyimpanan terhadap perubahan kualitas telur dimasyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dengan cara menganalisis telur ayam yang disimpan oleh masyarakat pada suhu ruang dengan durasi waktu penyimpanan yang berbeda yakni 1 hari, 5 hari, 10 hari, dan 14 hari. Masing-masing perlakuan lama simpan terdiri dari 5 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 butir telur. Total telur ayam ras yang digunakan sebanyak 60 butir telur. Durasi waktu penyimpanan dapat mempengaruhi nilai HU, Ph telur, dan perbesaran kantong udara. Berdasarkan kajian menunjukkan bahwa telur terbaik adalah disimpan pada suhu antara 4-7℃. Beberapa metode yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pengawetan telur. Metode tersebut diantaranya adalah metode pasteurisasi, Extremely Low Frequency Magnetic Fields (ELF-MF), Thyme Oil and Cold Nitrogen Plasma (CNP) dan Dielectric Barier Discharge-UV Plasma. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), Telur dapat disimpan disuhu ruang, maksimum selama 14 hari dengan kelembapan 80%-90%. Penyimpanan disuhu 4–7℃, maksimum selama 30 hari dengan kelembapan 60%-70%.
PENGARUH JARAK TANAM PADA PRODUKTIVITAS TANAMAN CAISIM (Brassica chinensis vrachinensi) Jonathan anugrah lase; Refki Sanjaya; Dian Lestari
AgriMalS Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.399 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v2i2.613

Abstract

Abstrak: Caisim merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis yang banyak diminati masyarakat. Salah satu upaya meningkatkan hasil panen caisim, dapat dilakukan budidaya secara hidroponik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman yakni jarak tanam. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui jarak tanam yang tepat terhadap produktivitas tanaman caisim secara hidroponik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode ekperimental. Perlakuan jarak tanam terdiri atas 4 taraf yaitu P1: Jarak tanam 10 cm x 20 cm, P2: Jarak tanam 20 cm x 20 cm, P3: Jarak tanam 30 cm x 20 cm dan P4: Jarak tanam 40 cm x 20 cm. Setiap perlakuan terdiri dari 10 ulangan. Data primer diperoleh dengan cara mengamati pertumbuhan caisim selama 5 minggu dengan interval seminggu sekali. Adapun variabel yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar panen. Jarak tanam dapat mempengaruhi produktivitas tanaman Caisim. Perlakuan jarak tanam 30 cm x 20 cm memberikan hasil lebih baik terhadap tinggi batang, jumlah daun, dan berat segar panen caisim.
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN SINGKONG SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI TERHADAP KADAR KANDUNGAN MALONALDEHIDA DAN ASAM LEMAK TOTAL DAGING AYAM Woki Bilyaro; Dian Lestari; A Reshi Danu Narwastu; Abi Gilang Ramadhan Ramadhan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i1.10144

Abstract

Ternak unggas adalah ternak yang dapat dikembang sebagai penyumbang daging nasional. Daging ayam memiliki kandungan gizi yang lengkap seperti protein, rendah lemak dan mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi. Kandungan asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Namun asam lemak tidak jenuh rentan sekali mengalami oksidasi. Indikasi oksidasi pada lemak dapat diketahui melalui pengukuran kadar malondialdehida (MDA) dan analisis asam lemak. Adapun upaya dalam menekan tingkat oksidasi adalah dengan pemanfaatan antioksidan. Salah satu sumber antioksidan alami yakni daun singkong. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun singkong terhadap penurunan tingkat stres pada broiler. Metode penelitian adalah metode ekperimental dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah kadar MDA dan Asam Lemak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan perlakuan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan uji lanjut Duncan. Pengunaan tepung daun singkong dalam pakan broiler memberikan pengaruh terhadap asam lemak total pada daging paha ayam broiler pada taraf  2% (P2). Sedangkan P1 (1%) dan P3 (3%) relatif sama dengan P0 (0%). Pada pengujian MDA didapatkan kadar MDA mengalami penurunan dari P0 ke P3. Namun tidak terdapat perberbedaan nyata dengan perlakuan kontrol.
Pengembangan Teknologi Pengolahan Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak di Desa Sawojajar Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Woki Bilyaro; Dian Lestari; Boby Arya Putra; Agus Indra Mahardika; Alfahri Alfahri
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1171

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu kelompok ternak dalam mengatasi kendala terkait pengolahan pakan yang kurang baik menjadi lebih tepat dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada anggota kelompok ternak. Sosialisasi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas sapi potong. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada anggota kelompok ternak mengenai pengolahan pakan yang optimal. Selain itu, pendampingan dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat dan memantau perkembangan produktivitas sapi potong. Dalam pengabdian ini, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok ternak mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat digunakan. Dengan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat, diharapkan kelompok ternak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas sapi potong. Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan pakan yang efisien juga diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi kelompok ternak. Melalui kegiatan pengabdian ini, berhasil dicapai hasil yaitu, Peningkatan Pengetahuan peternakan tentang teknologi pakan, Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan, Peningkatan Kualitas Pakan, Peningkatan Produktivitas Ternak, dan Pengurangan Biaya Produksi dan Peningkatan Keuntungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan manfaat nyata bagi kelompok ternak di Desa Sawojajar. Peningkatan produktivitas ternak sapi potong berkontribusi pada kesejahteraan peternak, pembangunan ekonomi lokal, dan peningkatan sektor peternakan secara keseluruhan. Pada kegiatan selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan pengabdian dengan menggunakan jenis teknologi pakan ternak lainnya, seperti pengawetan dan peningkatan kualitas pakan melalui pembuatan pakan silase.  The Development of Feed Processing Technology to Improve The Productivities of Beef Cattle in Farmer Groups In Sawojajar Village, Kotabumi Utara Sub-District, North Lampung District. In an agribusiness-oriented livestock development program, resources, facilities and infrastructure must be mobilized together and synergistically towards efficient and resilient farming. To obtain optimal cattle production, farmers have to understand the proper feed management. Feed management consists of the ingredients of the feed, the substances contained in the feed ingredients, the ration formula, and the preparation of the ration composition. This service activity consists of three stages, i.e. planning, implementation and supervision. Feed processing is one of the solutions for sustainable or continuous feed availability. One of the most practiced feed processing is feed processing with ammoniation and fermentation techniques. After the manufacturing process, ammoniated feed will be stored and will be opened after fermentation which is 14-21 days. After passing that period, the ammoniated feed was opened and seen whether the process of making ammoniated feed was successful or not. After the ammoniation was opened, the results of the training in the previous 3 weeks were opened and the results were as expected. Then the ammoniated feed was tested on cattle owned by farmers or activity partners. Farmers gave a very good response, this was evidenced by the level of enthusiasm of farmers to participate in each activity session. During the activities, the target partners were very enthusiastic in paying attention to the feed processing training. In addition, partners also feel very helpful in solving the problem of unutilized harvest waste that can be used as feed ingredients for cattle. In the next activity, feed that has undergone processing should be tested for the quality and feasibility of feed for consumption by livestock, so that this activity can give farmers more confidence in processed feed from ammoniated straw.