Ayu Sri Endayani
Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEK CURCUMA DAN ALLIUM SATIVUM TERHADAP KADAR LEMAK ABDOMEN DAN KOLESTEROL DARAH AYAM RAS PEDAGING Berlin Jaya Tel; Dian Lestari; Ayu Sri Endayani; Jonathan Anugrah Lase; Novita Ardiarini
AgriMalS Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.48 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i1.335

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat interaksi pemberian tepung curcuma dan Allium Sativum dalam ransum terhadap kadar lemak abdomen dan kadar kolesterol darah broiler. Metode yang digunakan yakni metode eksperimental dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama yakni level tepung curcuma 0%, 0,5% dan 1% sedangkan faktor kedua yakni level pemberian tepung Allium Sativum 0%, 0,5% dan 1%, setiap faktor terdiri dari 3 ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan pemberian tepung curcuma dan Allium Sativum tidak signifikan (P > 0,05) terhadap bobot akhir, lemak abdomen, dan kolesterol darah.
IDENTIFIKASI KUALITAS INTERNAL TELUR DAN FAKTOR PENURUNAN KUALITAS SELAMA PENYIMPANAN Woki Bilyaro; Dian Lestari; Ayu Sri Endayani
AgriMalS Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.392 KB) | DOI: 10.47637/agrimals.v1i2.418

Abstract

Telur merupakan salah satu bahan makanan dengan harga ekonomis yang memiliki nilai gizi lengkap dan dibutuhkan oleh tubuh. Telur mudah mengalami kerusakan baik secara fisik, kimia dan mikrobiologis. Durasi waktu penyimpanan dapat mempengaruhi kualitas telur. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi waktu penyimpanan terhadap perubahan kualitas telur dimasyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dengan cara menganalisis telur ayam yang disimpan oleh masyarakat pada suhu ruang dengan durasi waktu penyimpanan yang berbeda yakni 1 hari, 5 hari, 10 hari, dan 14 hari. Masing-masing perlakuan lama simpan terdiri dari 5 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 butir telur. Total telur ayam ras yang digunakan sebanyak 60 butir telur. Durasi waktu penyimpanan dapat mempengaruhi nilai HU, Ph telur, dan perbesaran kantong udara. Berdasarkan kajian menunjukkan bahwa telur terbaik adalah disimpan pada suhu antara 4-7℃. Beberapa metode yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pengawetan telur. Metode tersebut diantaranya adalah metode pasteurisasi, Extremely Low Frequency Magnetic Fields (ELF-MF), Thyme Oil and Cold Nitrogen Plasma (CNP) dan Dielectric Barier Discharge-UV Plasma. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), Telur dapat disimpan disuhu ruang, maksimum selama 14 hari dengan kelembapan 80%-90%. Penyimpanan disuhu 4–7℃, maksimum selama 30 hari dengan kelembapan 60%-70%.
Banana Waste (Musa acuminata Cavendish Subgroup) as A Sources Eco-Feed for Ruminants in Lampung Province: Potential and Nutrient Content ULVI FITRI HANDAYANI; BOBY ARYA PUTRA; AYU SRI ENDAYANI; A. RESHI DANU NARWASTU; REFKI SANJAYA
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v11i2.p106-120

Abstract

This research was conducted to determine the potential of banana waste (Musa acuminata Cavendish Subgroup), nutritional content, and phytochemical compounds. This study used descriptive analysis using interviews and field observations, as well as proximate analysis of the nutrient content i.e. whole banana, banana peel, and banana stem waste, and also phytochemical screening of banana peels and banana stems. Based on dry matter, whole banana waste contains 10.23% Ash, 1.80% Fat, 3.82% Crude Protein (CP), 8.81 Crude Fiber (CF), and 75.34% Nitrogen-Free Extract (NFE). Banana peel waste contains 6.33% Ash, 4.12% Fat, 4.67% CP, 18.46 CF, and 66.42% (NFE). Banana stem waste contains 25.84% Ash, 1.74% Fat, 11.64% CP, 41.88 CF, and 18.90% (NFE). Banana banana stems and peels contains flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids but they does not contain alkaloids. Whole banana waste, or banana peel and banana stem waste, from the Cavendish banana species (Musa acuminata Cavendish Subgroup) has the potential to be used as animal feed ingredients, especially for ruminants. However, further research is needed for livestock or the processing of banana waste to be optimally utilized.