Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Kurniawan; Syarwani Ahmad; Achmad Wahidy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.47 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v4i3.864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Prabumulih yang ditinjau dari manajemen kurikulum manajemen kesiswaan, manajemen guru, manajemen sarana dan prasarana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena salah satu bentuk metode yang dapat mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1) Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih; 2) guru, dan 3) tenaga administrasi dan ketatausahaan. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi/ gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen berbasis sekolah sudah diterapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Prabumulih ditinjau dari manajemen sarana dan prasarana, manajemen kurikulum, manajemen peningkatan mutu guru dan manajemen kesiswaan.
PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Achmad Wahidy
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 11 No. 3 (2013): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v11i3.138

Abstract

AbstrakBerbicara mengenai problematika pendidikan khususnya di Indonesia tentu tidak dapat dilepaskan dari berbagai persoalan yang rumit. Kerumitan ini tidak saja menyangkut persoalan konsep, berbagai peraturan, anggaran, tetapi juga persoalan pelaksanaan dari berbagai sistem dan aturan yang menyangkut dengan dunia pendidikan itu sendiri. Hal inilah yang membuat keprihatinan bagi sebagian kalangan yang sempat mencurahkan perhatiannya dalam dunia pendidikan, mereka melihat bahwa telah ada yang salah dalam pendidikan di Indonesia.Perbaikan secara menyeluruh terhadap masalah pendidikan adalah sangat penting. Dari sekian banyak persoalan pendidikan tersebut, salah satunya adalah peran orang tua dan guru dalam menumbuhan motivasi belajar siswa. Keberadaan orang tua yang sepenuhnya menyerahkan proses pendidikan kepada lembaga formal seperti sekolah-sekolah dan guru menjadikan proses pendidikan seperti jalan ditempat. Disisi lain peranan guru yang menjadi tokoh sentral dalam dunia pendidikan terkadang tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Disinilah pentingnya letak pengawasan orang tua dan guru dalam dunia pendidikan. Konsep dasar ini terkadang tidak diperdulikan oleh orang tua dan guru dalam menjalankan proses pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang akan bermuara pada peningkatan mutu dan hasil pendidikan tidak dapat terwujud. Kata kunci: Peran orang tua dan guru
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA KARANGAN BEBAS MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Achmad Wahidy
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 6
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A B S T R AKPenelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan kesalahanberbahasa dalam karangan bebas mahasiswa semester VI program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Palembang dalam bentuk taksonomi siasat permukaan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan berbahasa bentuk taksonomi siasat permukaan yang paling dominan ditemukan adalah bentuk penghilangan dan penambahan. Pengaruh interferensi bahasa pertama mahasiswa/pembelajar terlihat jelas pada hasil karangan.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkanbahwa kesalahan berbahasa dapat terjadi jika adanya interferensi bahasa pertama ke dalam bahasa kedua. Penelitian karangan bebas mahasiswa semester VI program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Universitas PGRI Palembang menunjukkan adanya kesalahan berbahasa dalam bentuk taksonomi siasat permukaan yakni penghilangan, penambahan, salah formasi, dan salah susun.Kata kunci: Taksonomi siasat permukaan: penghilangan, penambahan, salah formasi, dan salah susun.
FUNGSI DAN PROSES BERBAHASA MAHASISWA DAN PEGAWAI PADA PELAYANAN AKADEMIK DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Achmad Wahidy
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 5
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi dan proses berbahasa mahasiswa dan pegawai Universitas PGRI Palembang dalam peristiwa tutur pada loket pelayanan akademik di Universitas PGRI Palembang. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa dan pegawai Universitas PGRI Palembang. Data dalam penelitian ini adalah tuturan mahasiswa dan pegawai Universitas PGRI Palembang yang difokuskan pada subbag Keuangan Universitas PGRI Palembang dalam Pelayanan Akademik di Universitas PGRI Palembang. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data pengamatan dan perekaman. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa tuturan pegawai subag keuangan dan mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang terjadi pada peristiwa tutur mengindikasikan adanya berbagai fungsi bahasa yang terkandung dalam tiap-tiap tuturan sesuai dengan maksud tuturan yang hendak disampaikan. Selanjutnya, proses berbahasa yang terjadi melibatkan penutur dan mitra tutur disebut proses dekode berupa penerimaan, perekaman, dan pemahaman serta proses produksi atau proses rancangan berbahasa atau dapat disebut pula proses enkode yang pada tahapannya diawali oleh proses enkode semantik yakni proses penyusunan konsep, ide, atau pengertian dilanjutkan dengan enkode gramatikal dan enkode fonologi, yakni penyusunan unsur bunyi dari kode sebagai lambang bahasa..Kata Kunci: Fungsi Bahasa, Proses Bahasa
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) PADA SISWA KELAS X SMK PELAYARAN SINAR BAHARI PALEMBANG Achmad Wahidy; Yuli Hidaroyani
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang Prosding PPs tanggal 26 November 2016
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis karangan narasi melalui strategi peta konsep (concept mapping) pada siswa kelas X SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembang yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Lrg. Pasundan Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan Ilir Timur II Palembang Sumatra Selatan dengan Subjek penelitian  siswa kelas X Notik A tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pada siklus pertama kemampuan menulis karangan narasi siswa sebesar 76,67% dan setelah diberikan tes pada siklus kedua kemampuan menulis karangan narasi siswa mengalami peningkatan mencapai 90,00% siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus pertama sebesar 13,33% atau 13% siswa sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah berhasil mencapai indikator yang diharapkan dan hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian yaitu adanya peningkatan kemampuan menulis karangan narasi melalui strategi peta konsep pada siswa kelas X SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembangtercapai dengan baik. Kata kunci: Karangan Narasi, Strategi Peta Konsep (CONCEPT MAPPING)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP PGRI SUKAMORO KABUPATEN BANYUASIN Achmad Wahidy
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang KUMPULAN JURNAL DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 6
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keaktifan belajar siswadalam pembelajaran membaca pemahaman selama diterapkannya model pembelajaran talking stick, dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran talking stick terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII di SMP PGRI Sukamoro Kabupaten Banyuasin. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa VIII.1sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimen, dengan teknik pengumpulan data tes, dan non tes sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil observasi selama proses pembelajaran membaca pemahaman menggunakan model pembelajarantalking stick, terlihat bahwa proses membaca pemahaman siswa sangat aktif. Hasil kebenaran pengujian hipotesis yang penulis ajukan terlihat bahwa t hitung > t tabel , yakni 3,37>1,67, hal ini dapat diartikan bahwa ada pengaruh model pembelajaran talking stick terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII di SMP PGRI Sukamoro Kabupaten Banyuasin, terbukti kebenarannya dan dapat diterima.Kata kunci: Model pembelajaran talking stick dan kemampuan membaca pemahaman
PRINSIP KERJASAMA, KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK Achmad Wahidy
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 8
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A B S T R AKSalah satu bentuk kegiatan berdimensi sosial yang dipergunakan oleh manusia setiap hari adalah perilaku bertutur. Seperti lazimnya kegiatan yang berdimensi sosial, kegiatan bertutur dapat berlangsung dengan baik apabila para peserta pertuturan terlibat aktif di dalam proses bertutur. Agar kegiatan bertutur dapat berlangsung dengan baik, tidak saja keaktifan peserta pertuturan di dalam bertutur yang diharapkan, tetapi bentuk saling bekerjasama dalam bertutur menjadi sesuatu yang sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran pertuturan yang terjadi. Bentuk kerjasama yang baik dalam pertuturan salah satunya dapat dilakukan dengan berperilaku sopan. Berperilaku sopan dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan “muka” si mitra tutur dalam kegiatan bertutur. Kata Kunci: Prinsip Kerjasama, Prinsip Kesopanan, Parameter Pragmatik
CERDAS DAN CERMAT BERBAHASA CERMIN PRIBADI BANGSA BERMARTABAT: PERILAKU SANTUN BERBAHASA Achmad Wahidy
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 17
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A B S T R AKBahasa sebagai alat komunikasi berkaitan erat dengan budaya. Dalam berkomunikasi perilaku santun dalam bertutur merupakan suatu keharusan yang harus diperhatikan oleh setiap pemakai bahasa. Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara berkomunikasi lewat tanda verbal atau tatacara berbahasa, serta tunduk pada norma-norma budaya yang berlaku ketika tuturan atau komunikasi itu terjadi. Norma budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat kongkritnya adalah etika yang telah ditentukan dan disepakati bersama antarmasyarakat dalam suatu daerah. Tidak terkecuali etika dalam berbahasa yang harus diperhatikan setiap pemakai bahasa ketika peristiwa komunikasi berlangsung, yang memberikan asumsi bahwa pemakai bahasa dalam berkomunikasi harus mempertimbangkan norma yang berlaku di masyarakat agar perilaku santun dalam berbahasa dapat terwujud dengan baik.  Kata kunci: Kesantunan Berbahasa
ANALISIS KEMAMPUAN BERBICARA ANAK AUTIS (AN ANALYSIS OF AUTISTIC CHILD’S SPEAKING ABILITY) Latifah Fitriana Sekarsari; Achmad Wahidy; Barkudin Barkudin
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 19, No 1 (2021): METALINGUA EDISI JUNI 2021
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/metalingua.v19i1.568

Abstract

AbstractThis study aims to determine the speaking ability of children with autism in communication. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques, observation, interviews, and documentation that occurred in the field with the conversation recording technique. The data obtained by the researcher were then analyzed using Scovel's theory of the four stages of language production by humans during communication, conceptualization, formulation, articulation, and self-monitoring. From the data that has been analyzed, it is found that R's speaking ability can be said to be good, because of the four stages of language production, R is able to pass 3 stages well, first is conceptualizing the utterance he will say, also being able to respond to questions and words from people around him, then pronunciation of R in speaks quite well even though using a dialect of English, and R is able to find out mistakes in pronunciation with the help of people around him.
REPRESENTASI NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT SUKU BANJAR DAN DAYAK PADA NOVEL JENDELA SERIBU SUNGAI KARYA MIRANDA SEFTIANA DAN AVESINA SOEBLI (The Representation of Cultural Values of Banjar Tribe and Dayak in the Novel Jendela Seribu Sungai By Miranda Seftiana and Avesina Soebli) Emawati Emawati; Achmad Wahidy; Kiki Aprillianti Rifai
SALINGKA Vol 18, No 1 (2021): SALINGKA, Edisi Juni 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i1.437

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian antropologi sastra yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam berbagai nilai budaya masyarakat suku Banjar dan Dayak yang direpresentasikan dalam novel Jendela Seribu Sungai karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli. Pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan antropologi sastra, suatu pendekatan interdisipliner yang secara khusus mengkaji berbagai aspek kebudayaan manusia yang tercermin melalui karya sastra. Selanjutnya, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Untuk menganalisis data, digunakan teknik analisis isi yang meliputi tahapan identifikasi data, klasifikasi data, dan interpretasi data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan lima nilai budaya masyarakat suku Banjar yang direpresentasikan dalam novel Jendela Seribu Sungai karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli. Pertama, percaya adanya kekuasaan Tuhan dan senantiasa terus berdoa kepada Tuhan. Kedua, manusia harus dapat menjaga dan menggunakan alam dengan sebaik-baiknya agar dapatbermanfaat dalam kehidupan. Ketiga, manusia tidak dapat hidup sendiri karena merupakan makhluk sosial. Keempat, musyawarah, saling membantu dan saling mengasihi antarsesama. Kelima, manusiabertanggung jawab terhadap kelangsungan hidupnya sendiri untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik.Kata kunci: kebudayaan, nilai budaya, antropologi sastra  AbstractThis study aims to describe the cultural values of the people of Banjar and Dayak tribes are represented in the novel of Jendela Seribu Sungai by Miranda Seftiana and Avesina Soebli.The method used in this research is literary anthropology approach. It examines various aspects of human culture which is reflected through literary works. Furthermore, the research used qualitative descriptive method and content analysis technique are used to analyze the data, they are respectively, data identification, data classification, and data interpretation. The results found five cultural values of the people of Banjar tribe and Dayak that is representedin the novel of Jendela Seribu Sungai by Miranda Seftiana and Avesina Soebli. First, believe in the power of God and always continue to pray to God. Second, humans must be able to maintain and use nature as well as possible so that it can be useful in life. Third, humans cannot live alone because the people are social creatures. Fourth, deliberation, helping each other and sharing among each other. Fifth, humans are responsible for their own survival to make their lives better.Keywords: cultural, cultural value, literary anthropology