Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting

Analisis Konten Aqidah pada Poster Digital di Akun Instagram @Mudaberdakwah Maulida Zakiyah; Dewi Anggrayni; Ikhwan Hamdani
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol 2 No 2 (2022): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting (In Press)
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.936 KB) | DOI: 10.47467/dawatuna.v2i2.543

Abstract

The development of Technology and Information which is now increasingly sophisticated and growing rapidly so that people are required to be able to choose and determine the information needed or information that is more universal or comprehensive. itself, several social media sites have been introduced and become popular all over the world. These types of social media are Facebook, Twitter, Youtube, Linkedin, Instagram, Whatsapp, etc. Each social media certainly has its own purpose for its users to share their experiences, ideas, or life moments. Instagram is the social media most interested in by the Indonesian people, number 2 after Facebook, the largest number of Instagram users in Asia Pacific. Seeing from the side of the advantages of Instagram, it returns to the user when using Instagram with positive things, of course the information that will be received will be positive, but it is another thing if the user uses Instagram media with negative things, the things he will receive will be negative. That's why people need to use this media properly and appropriately. Da'wah accounts are also popping up on Instagram. Spreading Islamic religious messages is packaged very attractively in order to attract modern society, because with a new place to preach, now Instagram social media can be a promising target or target. Because of that, not a few people have come to know and learn about the religion of Islam with these da'wah accounts on Instagram. Da'wah packaged in the form of digital posters can be called da'wah which aims to convey information or messages packaged through social media, besides that also related to making or choosing signs and arranging them in the form of images to convey an idea, one of the results is a poster or leaflet where the poster is a medium that can make everyone interested also does not require a lot of money. large and also fast and efficient in conveying an idea and a message of kindness.
Dakwah Rohana Kuddus dalam Surat Kabar Soenting Melajoe Farrah Hanifah; Nirwan Syafrin; Dewi Anggrayni
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol 2 No 2 (2022): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting (In Press)
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.753 KB) | DOI: 10.47467/dawatuna.v2i2.796

Abstract

Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, sebagaimana Allah mengutus para Nabi dan Rasul-Nya untuk menyebarkan risalah dakwah ke seluruh penjuru bumi. Manusia diciptakan sebagai seorang khalifah atau pemimpin di muka bumi, dengan tujuan untuk senantiasa beribadah kepada-Nya. Dakwah merupakan ajakan, seruan, panggilan bagi manusia kepada jalan Allah. Berbicara tentang dakwah, maka konteksnya tak hanya selalu menyampaikan dengan ceramah, atau penyampaian secara lisan, melainkan dapat dalam bentuk tulisan. Seiring berkembangnya zaman, maka berkembang juga media teknologi dan informasi. Dakwah pun harus senantiasa berkembang dalam menyampaikannya, salah satunya melalui media massa. Media memiliki kekuatan untuk menggiring opini publik, terutama umat Islam yang menjadi populasi terbesar di Indonesia. Pers sendiri sudah berkembang di Minangkabau pada permulaan abad ke-20 sebagai sebuah wadah informasi dari berbagai bidang, baik sosial, politik, ekonomi dan budaya yang saat itu begitu dinamis. Peluang besar ini pun turut diambil oleh tokoh perempuan pelopor pers Nasional Rohana Kuddus. Pergerakan Rohana Kuddus dalam kepenulisan khususnya jurnalistik sekaligus sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia begitu masif untuk menyuarakan hak-hak perempuan. Rohana Kuddus menjadikan penanya sebagai senjata melawan kedzoliman sekaligus bentuk pembelaan terhadap kaum perempuan yang masih sangat terbatas pada masa itu. Maka Rohana Kuddus menggunakan dakwah melalui tulisan yang diwujudkan dengan mendirikan surat kabar pertama yang dikelola langsung oleh perempuan sebagai wadah untuk menuangkan pemikiran-pemikiran, menyiratkan semangat berjuang, serta pesan-pesan dakwah istimewa bagi kaum perempuan. Rohana Kuddus bertekad untuk mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia bernama Soenting Melajoe dibantu oleh Datuk Sutan Maharadja yang terbit pada tahun 1912-1921.