Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Formulasi Nanopartikel Ekstrak Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Zat Warna Sediaan Lipstik Indri Maharini
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 2 No. 1 (2017): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.582 KB)

Abstract

Lipstick merupakan sediaan dekoratif yang banyak digunakan oleh wanita. Dalam sediaan ini biasanya mengandung bahan pewarna sintetik. Penggunaan lipstick sangat mungkin tertelan bersama ludah, makanan dan minuman oleh karena itu sangat berbahaya jika dalam sediaan lipstik mengandung zat pewarna berbahaya. Zat warna alami dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman dibandingkan dengan pewarna sintetik. Buah naga merupakan tanaman yang mengandung betasianin. Senyawa ini merupakan zat warna merah pada buah yang berkhasiat sebagai antioksidan. Antioksidan diperlukan dalam formulasi sediaan lipstick untuk mencegah teroksidasinya lemak dari basis yang dapat menyebabkan bau tengik pada sediaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan formulasi nanopartikel ekstrak buah naga. Nanopartikel mampu mencegah terjadinya migrasi zat warna pada sediaan lipstick. Metode pembuatan sediaan nanopartikel menggunakan gelasi ionic. Komposisi formula nanopartikel buah naga yaitu : eksrak cair buah naga konsentrasi 1 g/ 25 ml 4 bagian, larutan kitosan 1 mg/ml 1 bagian dan 0,05 bagian Na TPP konsentrasi 0,4 mg/ml. hasil sediaan nanopartikel menunjukkan larutan opalesen dan stabil dalam penyimpanan. Sediaan lipstick berkonsisitensi rendah dengan warna pink pucat. Kata kunci: nanopartikel, buah naga, antioksidan, zat warna, lipstik
Potensi Ekstrak Kering Belut (Monopterus albus) pada Pengobatan Tukak Lambung Havizur Rahman; Putri Maya Sari; Indri Maharini; Bilia Ayu Septiana
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.5727

Abstract

Peningkatan konsumsi akohol, obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), dan diet yang keliru menjadi penyebab meningkatnya penyakit tukak lambung (ulkus peptikum) di seluruh dunia. Penggunaan obat sintetis jangka panjang sering menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Belut diketahui memiliki kadar protein yang tinggi, mirip dengan ikan gabus. Penelitian tentang aktifitas ikan gabus dalam pengobatan luka bakar, luka dalam bekas operasi, serta tukak lambung telah banyak dilakukan. Diperkirakan aktifitas tersebut dipromotori oleh kandungan protein dan asam amino dari ikan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 5 kelompok perlakuan masing-masing 5 ekor tikus. Diperoleh hasil rata-rata titik pendarahan pada kontrol negatif 7,6: kontrol positif 2,6; dosis ekstrak kering belut 100 mg/kgBB sejumlah 4,2; dosis ekstrak kering belut 200 mg/kgBB sejumlah 1; dan dosis ekstrak kering belut 400 mg/kgBB sejumlah 1. Sedangkan rata-rata pH cairan lambung pada kontrol negatif 4,948: kontrol positif 5,182; dosis ekstrak kering belut 100 mg/kgBB 4,224; dosis ekstrak kering belut 200 mg/kgBB 2,888; dan dosis ekstrak kering belut 400 mg/kgBB 4,89. Secara statistik terdapat perbedaan titik pendarahan yang signifikan antara dosis kontrol positif, 100, 200, dan 400 mg/kgBB dengan kontrol negatif. Tidak ditemukan adanya korelasi antara pH dengan timbulnya titik pendarahan, sehingga pH tidak dapat dijadikan parameter terjadinya tukak lambung. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kering belut memiliki aktifitas sebagai pengobatan tukak lambung dengan dosis terbaik pada 200 mg/kgBB.
Development of Ethanolic Extract of Pinang Masak Jambi (Areca Catechu L.) as A Modulator of Doxorubicin Cytotoxic Effect in Breast Cancer Therapy Fitrianingsih, Fitrianingsih; Maharini, Indri; Utami, Diah Tri
Pharmaceutical Sciences and Research
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Doxorubicin is one of the chemotherapy agents that is often used in breast cancer therapy. Phenomenon of breast cancer cell resistance to chemotherapy agents has been traced to the molecular level. The development of compounds that can overcome drug resistance chemotherapy needs to be continuously developed, especially agents with specific molecular targets, namely P-glycoprotein (Pgp), NFkB, cyclin, and cyclin-dependent kinase (CDK). Another alternative is the combination of chemotherapy agents with chemopreventive agents (co-chemotherapy) to reduce side effects and increase sensitivity of cancer cells. Doxorubicin is often used in breast cancer therapy. This study was performed to determine the effect of ethanolic extract of Pinang Masak Jambi (Areca catechu L.) (EEPMJ) and doxorubicin combination on MCF-7 breast cancer cells. Cytotoxic assay of EEPMJ and doxorubicin, alone, or in combination, was done using MTT test method to determine the IC50 and CI (Combination Index) values. The results indicated that EEPMJ and doxorubicin had IC50 values of 75.1 µg/ml and 22 µg/ml, respectively. Based on CI values, all combination concentration showed varying CI values. The concentration of 1/8 IC50 of EEPMJ with 1/2, 1/4, and 1/8 IC50 of doxorubicin showed a strong synergistic effect (CI 0.1 - 0.3), with the inhibition of cell viability up to 67.39%. This synergistic effect occurs because EEPMJ potentially could increases the cytotoxicity of doxorubicin.
In Vitro Determination of SunProtective Factor (SPF) of Dadap Serep (Erythrina Subumbrans (Haks.) Merr.) Leaf Extract Using Spectrophotometric Method Indri Maharini
Journal of Chemical Natural Resources Vol. 1 No. 1 (2019): Journal of Chemical Natural Resources
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.304 KB) | DOI: 10.32734/jcnar.v1i1.836

Abstract

Dadap serep (Erythrina Subumbrans Haks Merr) contains bioactive compounds of flavonoids, saponins, isoflavones, alkaloids, and lectins. Flavonoid compounds have a sunscreen effect. This studyaimed to determinethe value of Sun Protective Factor (SPF) using spectrophotometry method with variations in the extract concentrations, such as500 ppm,750 ppm, and 1000 ppm.The results showed that the SPF values of each concentration were11.47 ±0.583335, 17.05 ± 0.898838,21.93 ± 0.791557, respectively. In conclusion, the ethanol extract of dadap serep hastheability to become sunscreen in the maximal and ultra category.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM SWAMEDIKASI PENYAKIT RADANG SENDI DI DESA MENDALO INDAH KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA Elisma .; Indri Maharini; Fitrianingsih .; Diah Tri Utami
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.611 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i1.3766

Abstract

Penyakit radang sendi atau sering dikenal dengan istilah rematik merupakan penyakit yang banyak menyerang masyarakat pada usia 25-74 tahun dengan prevalensi dan keparahan yang meningkat dengan usia. Terapi pada penyakit ini bukan hanya dengan pemberian obat tapi juga ditunjang oleh terapi non obat. Pemanfaatan tanaman yang bekhasiat sebagai obat tradisional juga dapat menunjang terapi ini, mengingat pengobatan rematik membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan selama hidup. Hal ini dapat menimbulkan resiko efek samping obat yang dikonsumsi. Dengan demikian diperlukan berbagai terapi non obat serta pengobatan alternatif untuk menunjang penatalaksanaan dari penyakit ini. Program ini akan dilaksanakan di Desa Mendalo Indah, RT 02 Kec. Jambi Luar Kota dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengatasi penyakit radang sendi (rematik) baik dengan terapi menggunakan obat, obat alternatif maupun dengan terapi non obat seperti diet makanan dan melakukan latihan fisik tertentu agar ketidakberdayaan (disability) yang diakibatkan penyakit ini dapat diatasi sehingga kualitas hidup masyarakat menjadi meningkat dengan mengetahui cara pengobatan yang efektif. Hasil evaluasi pelaksanaan pengabdian yang diikuti oleh warga RT 02, desa Mendalo Indah adalah warga memahami tentang penyakit radang sendi dan bagaimana penatalaksanaannya baik secara farmakogis maupun non farmakologis sehingga mampu melakukan swamedikasi terhadap penyakit itu sendiri untuk menciptakan masyarakat yang peduli dengan kesehatan guna mewujudkan Indonesia sehat. Disamping itu juga diperoleh gambaran insidensi penyakit radang sendi khususnya asam urat pada masyarakat di desa Mendalo Indah.
Green synthesis nanoperak menggunakan ekstrak batang dadap serep (Erythrina Subumbrans (Hassk.) Merr) Indri Maharini; Fitrianingsih Fitrianingsih; Diah Tri Utami
Journal of Pharmaceutical and Sciences Suppl. 1, No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i5-si.410

Abstract

Dadap serep stems contain secondary metabolite compounds of flavonoids, saponins, isoflavonoids, alkaloids and lectins which can act as reducing agents in the biosynthesis of nanosilver. This research aims to determine the effect of the concentration of liquid extract of dadap serep stem on the green synthesis silver nanoparticle (AgNPs) process. The aqueous extract of dadap serep stem reacted with one mM AgNO3 in a ratio of volume 1: 1 (FI), 1: 2 (FII), and 2: 1 (FIII). Characterization of AgNPs includes Surface Plasmon resonance (SPR) using UV/Vis spectrophotometer at wavelengths of 300-700 nm, particle size, and zeta potential using a particle size analyzer (PSA). The result showed that the SPR of AgNP values is 429-436 nm. AgNPs FI, II, and III particle sizes were 66.13 nm, 75.76 nm, and 75.96 nm, respectively. The PDI values below 0.5 confirmed that the distribution of nanoparticles was uniform. The most stable nanoparticle is Formula I.
Optimasi krim tabir surya menggunakan kombinasi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L.) dan ekstrak kulit pepaya (Carica papaya L.) Giga K. Harmonyzha; Syamsurizal Syamsurizal; Indri Maharini
Journal of Pharmaceutical and Sciences Suppl. 1, No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v6i5-si.411

Abstract

Excessive sun exposure can cause detrimental effects on the skin. Pineapple fruit peels (Ananas comosus L.) and papaya (Carica papaya L.) contain flavonoid compounds that can serve as sunscreen. This study aims to optimize the concentration of pineapple peel extract and papaya fruit peel in sunscreen cream formulations to provide sun protection capabilities in the maximum category. Pineapple and papaya peel extraction uses the maceration method with 70% ethanol solvent. The concentration of the extract was determined utilizing the Simplex Lattice Design method incorporated in the Design Expert 10 software. Responses used for formula optimization include pH, dispersibility and SPF values of cream preparations. The composition of the optimum formula consists of 7.90% pineapple peel extract and 9.12% papaya peel extract. Evaluation of the optimum formula shows that the resulting cream preparation has a pH of 4.58, a spread power of 9.02 cm2 and an SPF value of 11.35. Preparations of the optimal formula of sunscreen cream have protective activity against ultraviolet rays in the maximum category.