Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOMPUTASI PARAMETER ADAPTIF FUZZY CONTROLLER PADA SISTEM PENGERING KAYU Zakarias Situmorang
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 2 (2009): Instrumentational And Robotic
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komputasi terhadap parameter kontrol menjadi penting dilakukan sesuai hasil pengukuran pada sebuah prototipe sistem pengering kayu, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih riil. Parameter yang dianalisis berkaitan dengan penerapan adaptif fuzzy controller (AFC) pada prototipe alat pengering kayu tenaga panas surya, yaitu berupa besaran control priode sistem untuk perlakukan yang berbeda-beda dari aktuator. AFC di implementasikan dengan mekanisme adaptasi yang diarahkan bekerja pada sistem ketika terjadi perubahan humiditi drying dari sebuah jadwal pengeringan kayu sengon, tetapi dengan kondisi temperatur drying yang tetap. Mekanisme ini membandingkan model reference dan situasi riil ruang pengering sesuai kondisi cuaca untuk mendapatkan kondisi yang diinginkan. Hasil implementasi disajikan dalam bentuk look-up table dari perlakuan aktuator pada rule AFC.
RULE SURAM PADA SISTEM PENGENDALI PENGERING KAYU TENAGA PANAS SURYA Zakarias Situmorang
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 2 (2009): Instrumentational And Robotic
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radiasi SURya dan Temperatur AMbient merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam proses pengeringan kayu teanaga panas surya. Rule suram ini merupakan aturan yang berbasis logika fuzzy dengan memuat keadaan cuaca dan kondisi udara yang diimplementasikan pada proses pengeringan kayu. Rule suram merupakan produk dari pengaturan membership function dari fuzzy controller yang bekerja berdasarkan kecepatan antisipasi pada kondisi perubahan temperatur ambien dan humiditi ambien untuk secara cepat mengaktifkan aktuator. Diperoleh 8 rule kontrol keluaran untuk memanfaatkan operator logika fuzzy yang diimplementasikan pada alat pengering kayu tenaga surya tenaga surya agar secepat mungkin tanggap akan keadaan sekitarnya, sehingga akan mampu mengoptimalkan pemanfaatan penggunaan energi surya, sesuai jadwal pengeringan kayu.
KOMPARASI RANDOM FOREST DAN LOGISTIC REGRESSION DALAM KLASIFIKASI PENDERITA COVID-19 BERDASARKAN GEJALANYA Ichsan Firmansyah; Jaka Tirta Samudra; Doughlas Pardede; Zakarias Situmorang
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 5, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v5i3.994

Abstract

Abstract: In data mining, we can use symptoms suffered by patients for a reference in classifying positive and negative Covid-19 patients using data mining. Random Forest and logistic regression are two data mining algorithms with high accuracy, precision, and sensitivity in data classification. This study compares the random forest and the logistic regression algorithm - where we use the lasso and ridge regulations - on classifying positive and negative Covid-19 patients based on their symptoms. From 5434 data used in the data set, the evaluation results show that the random forest algorithm is the best in terms of accuracy, precision, and sensitivity compared to other algorithms, while the logistic regression algorithm with ridge regulation is the worst. The random forest algorithm is the most reliable in classifying patients with positive Covid-19, while the logistic regression algorithm with ridge regulation is the least reliable. Also, the random forest algorithm is the most reliable in classifying patients with negative Covid-19, while the logistic regression algorithm with lasso regulation is the least reliable.Keywords: classification;covid-19;data mining;logistic regression;random forest.Abstrak: Dalam data mining, kita dapat menggunakan gejala yang diderita pasien sebagai acuan dalam mengklasifikasikan pasien positif dan negatif Covid-19 menggunakan data mining. Random forest dan logistic regression adalah dua algoritma data mining yang memiliki akurasi (accuracy), presisi (precision), dan sensitivitas (recall) tinggi dalam klasifikasi data. Penelitian ini membandingkan algoritma random forest dan logistic regression - di mana kami menggunakan regulasi lasso dan ridge - dalam mengklasifikasikan pasien positif dan negatif Covid-19 berdasarkan gejalanya. Dari 5434 data yang digunakan dalam data set, hasil evaluasi menunjukkan bahwa algoritma random forest adalah yang terbaik dalam hal akurasi, presisi, dan sensitivitas dibandingkan dengan algoritma lainnya, sedangkan algoritma logistic regression dengan regulasi ridge adalah yang terburuk. Algoritma random forest paling andal dalam mengklasifikasikan pasien positif Covid-19, sedangkan algoritma logistic regression dengan regulasi ridge merupakan algoritma yang paling tidak tidak dapat diandalkan. Selain itu, algoritma random forest paling andal dalam mengklasifikasikan pasien dengan Covid-19 negatif, sedangkan algoritma logistic regresssion dengan regulasi lasso merupakan yang paling tidak dapat diandalkan.Kata kunci: covid-19;data mining;klasifikasi;logistic regression;random forest.
Analisis Faktor Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Nilai Gagal Menggunakan Metode Algoritma C4.5 ELa Roza Batubara; Zakarias Situmorang
Jurnal Dinamika Informatika Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Dinamika Informatika Vol.11 No.2
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the most dominant factor in students' difficulties in completing failed grades. In this study, researchers used Data Mining techniques using the C4.5 algorithm. Sources of research data used were obtained from interviews and giving questionnaires to students at random in the AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar environment. The research variables used are the costs incurred (C1), time taken (C2), motivation to try to work (C3), student awareness (C4), and information obtained (C5). In this study, the alternative used as a sample was AMIK Tunas Bangsa students, sixth semester. The results of the classification using the C4.5 algorithm and testing with rapidminer software found that the most dominant factor in the difficulty of students completing the failed score was the cost incurred (C1) with a gain value of 0.15577244.