Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH JUMLAH SIRIP TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER Arif Rochman Fachrudin; Gumono Gumono; Riyanto Heri Nugroho
Jurnal Teknik Mesin Vol 2 No 2 (2019): Vol. 2 NO. 2 (2019) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.514 KB) | DOI: 10.32511/jtm.v2i2.461

Abstract

Shell and Tube Exchanger merupakan salah satu alat penukar kalor dengan memanfaatkan 2 pipa yaitu pipa bagian luar (Shell) dan pipa bagian dalam (tube). Fluida panas mengalir pada bagian dalam, dan fluida pendingin mengalir berlawanan arah pada pipa bagian luar (Shell), sehingga terjadi proses pendingin fluida panas yang mengalir di pipa bagian dalam, yaitu panas dari fluida panas dipindahkan ke fluida dingin yang mengalir. Proses ini berjalan terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan suhu yang di hasilkan oleh penelitian tersebut dengan melakukan variasi jumlah sirip dan mengetahui seberapa besar penurunan suhu yang terjadi pada variasi tersebut menggunakan perpindahan panas pada heat exchanger pipa ganda dengan sirip siku empat. Shell and Tube heat exchanger didesain dengan variasi jumlah sirip yang diletakkan pada pipa dalam (tube) Jumlah sirip yang divariasikan adalah : tanpa sirip, 3 sirip, 6 sirip dan 9 sirip. Dari pengujian ini dihasilkan bahwa penurunan temperatur tertinggi adalah pada sirip yang paling banyak yaitu berjumlah 9, yaitu sebesar 45,3 0C. Penurunan temperatur terjadi dari suhu 800 C menjadi temperatur rata rata 34,70C . Selanjutnya pada sirip berjumlah 6 dari temperatur 8 0 C menjadi temperatur rata rata 40,50 C. Pada sirip berjumlah tiga penurunan temperatur terjadi dari 800C menjadi 45,30C. Sedangkan untuk tanpa sirip, penurunan temperaturnya terkecil, yaitu dari 850C menjadi 47 0C. Dari hasil pengujian didapat penurunan suhu pada alat penukar kalor pipa ganda dengan sirip siku empat,yang dimana dengan ukuran panjang plat 40 cm dan tebal 1,25 mm pengaturan jumlah sirip dan jarak sirip memberikan hasil yang berbeda. Harga rata rata koefisien perpindahan kalor total untuk alat penukar panas pipa ganda dengan tube menggunakan bahan Stainless Steel, sehingga jumlah kalor yang di transfer dari fluida yang berada di tube ke fluida yang berada di shell juga berbeda. dengan Penambahan sirip pada sisi tube dengan jumlah yang berbeda sehingga luas permukaan tube yang diuji berbeda inilah yang menyebabkan perolehan nilai penurunaan suhu memberikan hasil yang berbeda. Perolehan nilai penurunan suhu bahan tersebut mengalami peningkatan seiring dengan penambahan jumlah sirip dan kerapatan sirip yang terpasang. Jadi untuk penurunan suhu yang paling cepat turun dalam penelitian ini adalah tipe sirip 9 yaitu sebesar 45,3 0C.
Optimalisasi Variasi Volume Resin Komposit Serat Limbah Karung Glangsing Utsman Syah Amrullah; Riyanto Heri Nugroho
Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur Vol 1 No 01 (2018)
Publisher : Polinema Press, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jetm.v1i01.7

Abstract

The waste of sacks glangsing of rice, fertilizer, sugar, animal feed and others can cause serious problems, example in the household scale causes the storage process in the warehouse very difficult because takes place, also invites mices to come. And on a larger scale the excessive use of sacks of glangsing causes waste and pollution to the soil due to the difficult and time-consuming decomposition. Efforts to utilize waste sacks glangsing are make it as a reinforcing fiber composite material. It is expected to be an alternative fiber replacement fiber material available on the market. The stiffness or flekstural test is taken to show comparison the composite. The composite material (with glass fiber reinforce) which made in equal thickness and simultaneously, showed that the resin volume of 15 cc applied to fiberglass fiber with an area of ​​180 x 180 mm, with 3 layers have a deflection 1.2 mm at 31.5 grams load. While the volume of 30 cc resin gives a deflection 0.25 mm at the same load. While specimens that use glangsing sack fiber did not provide a good enough stiffness. At 31.5 gram load the deflections are very large 12 mm for 15 cc resin volume, and 9.8 mm for 25 cc resin volume, and 4.5 mm for resin volume of 30 cc, and 4.5 mm for resin volume 45 cc. Beside a large deflection, the composite with sack glangsing fibers is apparently subjected to delamination (exfoliation). Therefore, the use of glangsing sack fiber is not recommended.