Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGETAHUAN GURU PENJAS TENTANG MATERI PERMAINAN BOLA VOLI DI SEKOLAH (Suatu Penelitian di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Singkil) Teuku Junaidi; Muhammad Jafar; Amiruddin Amiruddin
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Vol 3, No 3 (2017): AGUSTUS 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.711 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pengetahuan Guru Penjas Tentang Materi Permainan Bola Voli di Sekolah (Suatu Penelitian di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Singkil)”. Pengetahuan merupakan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pelajaran penjasorkes merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat dibutuhkan oleh para siswa siswi di sekolah. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengetahuan Guru penjas tentang materi permainan bola voli di Kabupaten Aceh Singkil.               Jenis penelitian ini termasuk kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, fenomena, peristiwa-peristiwa dan pengetahuan atau obyek studi. Populasi dalam penelitian ini seluruh Guru Penjas di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Singkil, 20 guru penjas dari 8 SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Singkil. Mengingat populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu total sampling. Dalam melakukan penelitian, peneliti menyebarkan  pernyataan-pernyataan dalam bentuk angket kepada Guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Singkil agar data yang didapat benar-benar falid dan mampu dipertanggung jawabkan.               Data yang diproleh kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan setatistik dalam bentuk rata-rata dan persentase, berdasarkan penelitian didapat sebanyak 78% Guru memiliki pengetahuan yang bagus tentang materi permainan bola voli di SMA.Dengan demikian Simpulan dalam penelitian ini bahwa hasil penelitian dan pengolahan data bahwa rata-rata Pengetahuan Guru Penjas Tentang Pengetahuan Materi Permainan Bola Voli di Sekolah di Kabupaten Aceh Singkil (berada pada kategori bagus) dengan skor persentase 78% (Bagus). Kata Kunci : pengetahuan materi bola  voli
Mapping of Mangrove Ecosystem In Segara Anakan Lagoon using Normalized Different Vegetation Index and Dominant Vegetation Index Endang Hilmi; Lilik Kartika Sari; Arif Mahdiana; Teuku Junaidi; Muslih Muslih; Sesilia Rani Samudra; Norman Arie Prayogo; Muhamad Baedowi; Tri Nur Cahyo; Rifky Raihady Danu Putra; Fitra Amalia Sari
Journal Omni-Akuatika Vol 18, No 2 (2022): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2022.18.2.926

Abstract

Mangrove ecosystem in Segara Anakan Lagoon (SAL) Cilacap as a typical and specific semiclosed estuary. SAL  is dominated by many species like as Rhizophora spp., Sonneratia spp., Bruguiera spp., Avicennia spp., and other species. The normalized different vegetation index (NDVI) and dominant vegetation index (DVI) are a suitable method to support the mapping analysis of mangrove structure and mangrove density.  This research aimed to develop mapping of mangrove species distribution, density and dominated species using NDVI and DVI.  The method of this research used NDVI analysis using satellite imagery 2017-2020 and domination vegetation with line and quadrat transect method. The results showed that  West Segara Anakan had mangrove dense (25 %), moderate density (25 %), rare density (50%) and East Segara Anakan had mangrove dense (43,86 %), moderate density (47.99 %), rare density (8,24 %).  Based on domination species showed that East Segara Anakan was dominated by Rhizophora stylosa (233-1633 trees ha-1), Rhizophora apiculata (100-1067 trees ha-1), Nypa frutican (50-2775 trees ha-1), whereas West Segara Anakan was dominated by Nypa frutican (565-2333 trees ha-1), Avicennia marina (198-933 trees ha-1), Sonneratia caseolaris  (132-700 trees ha-1) and Avicennia alba (107-1000 trees ha-1). Keywords : Mangrove density, mapping analysis, Segara Anakan Lagoon, NDVI and NDWI
PERTENTANGAN ANTARA CHRISTIAN SNOUCK HURGRONJE DAN JOHANES BENEDICTUS VAN HEUTSZ DALAM PENETAPAN KEBIJAKAN KOLONIALISME BELANDA DI ACEH (1898-1904) Irfan Dame; Teuku Junaidi; Sukirno Sukirno
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 1 No 1 (2014): Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.586 KB)

Abstract

Johanes Benedictus van Heutsz menerapkan perang frontal yang kejam dan mulanya hal ini mendapatdukungan Christian Snouck Hurgronje. Namun Christian Snouck Hurgronje mengajukan perubahanstrategi penaklukkan dengan menerapkan kebijakan politik Asosiasi untuk meredam perlawanan rakyatAceh. Perbedaan pandangan antara Christian Snouck Hurgronje dan Johanes Benedictus van Heutsztelah dimulai dengan munculnya usulan politik asosiasi ini.Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui latar belakang munculnya pertentangan antaraChristian Snouck Hurgronje dan Johanes Benedictus Johanes Benedictus van Heutsz dalam menetapkanKebijakan Kolonial Belanda di Aceh. Untuk mengetahui dampak terjadinya pertentangan dalam bidangPolitik, Militer dan Sosial di Aceh.Penelitian ini memperoleh hasil bahwa Yang melatarbelakangi pertentangan antara Christian SnouckHurgronje dan Johanes Benedictus van Heutsz adalah disebabkan oleh latar belakang profesi yangberbeda antara keduanya dimana Christian Snouck Hurgronje memiliki dasar profesi ilmuwan yangbekerja dalam bidang orientalisme. Sementara itu Johanes Benedictus van Heutsz memiliki dasar profesimiliter, keras, kejam, sadis adalah bagian dari konsep pemikirannya. Dampak dalam bidang Politikadalah munculnya perpecahan, politik saling meninggalkan, menjatuhkan antara keduanya. Dampakdalam bidang militer adalah merajalelanya agresifitas pasukan militer Belanda yang tidak terkontrol.Dampak dalam bidang sosial adalah munculnya suatu kondisi yang tidak aman bagi masyarakat Aceh.
MALAISE DAN PENGARUHNYA TERHADAP GERAKAN NASIONAL INDONESIA Teuku Junaidi; Bachtiar Akob
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 1 No 2 (2014): Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.606 KB)

Abstract

Sepanjang sejarah perekonomian, malaise merupakan krisis ekonomi dunia yang memuncak pada tahun 1929 sebagai dampak dari Perang Dunia I (1914-1918). Hancurnya tatanan ekonomi dunia berdampak langsung terhadap Hindia Belanda, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun politik. Fenomena ini berpengaruh pada organisasi-oerganisasi Pergerakan Nasional dalam melawan penguasa. Artikel ini menggunakan metode historis melalui penelahan bubu-buku yang dilakukan secara bertahap. Dari pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi hingga historiografi. Terjadinya malaise dilatar belakangi oleh Perang Dunia I. Banyak negara menjadi miskin, lenyapnya daerah-daerah pemasaran, daya beli lemah, kelebihan produksi, dan pengangguran bertambah. Sejalan dengan peristiwa sejarah tentang inflansi ini mulailah krisis ekonomi melanda dunia. Di Indonesia, Fenomena ini dijadikan peluang oleh organisasi Pergerakan Nasional untuk menghimpun kaum buruh melakukan aksi-aksi politik sebagai bentuk perlawananan terhadap Pemerintah Hindia Belanda dalam mewujudkan Indonesia merdeka.
Landasan Futuralistik Pendidikan Abad 21: Menghadapi Tarik Menarik antara Modernisme dan Postmodernisme Teuku Junaidi
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 2 No 2 (2015): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.003 KB)

Abstract

Modernisasi pada awalnya dianggap sesuatu yang wajar dan memiliki optimisme terhadap perbaikan sosial dan moral dengan bertumpu pada kebaikan ilmu pengetahuan dan teknologi (informasi), namun dalam perkembangnnya modernisasi mengakibatkan berbagai konsekuensi. Atas dasar konsekuensi-konsekuensi tersebut, modernisasi melahirkan gerakan yang menyebutnya dirinya sebagai postmodern. Modernism dan postmodern dalam perjalanan sejarah disebut sebagai pertumbuhan. Postmodern merupakan kelanjutan daari modernism. Namun para pemikir modernism kontemporer seperti Karl Popper, Houston Smith dan Habermas, tidak menganggap penting soal timbulnya gerakan postmodernisme. Mereka tetap yakin akan kekuatan gerakan modernisme bahwa : modernitas masih mampu membimbing kehidupan kontemporer sampai jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Sementara itu, postmodernisme merupakan antithesis dari modernisme. Pada abad 21 dalam kondisi pendataran dunia, kedua aliran ini terlibat tarik menarik kekuatan yang menyebabkan kebingungan individu dan masyarakat dunia. Dalam kondisi inilah, pendidikan diharapkan dapat membantu menyiapkan individu dunia untuk dapat bertahan dan turut mengambil bagian. Jalan yang dapat ditempuh bagi pendidikan adalah dengan merenungkan ulang atau menyiapkan landasan pendidikan yang bersifat futuralistik untuk menghadapi tarik menarik antara modernisme dan postmodernisme.
RAGAM HIAS ACEH Teuku Junaidi; Mufti Riyani
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 4 No 1 (2017): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.336 KB)

Abstract

Ragam hias sebagai identitas budaya telah melalui proses lahir, tumbuh dan berkembang dengan tidak meninggalkan corak khas atau corak aslinya. Dalam sisi yang positif, perkembangan ini dapat menjadi indikator dinamisnya suatu kebudayaan. Pada sisi yang lain, perkembangan corak identitas dalam kurun waktu yang panjang, telah melahirkan gaya corak atau langgam-langgam baru. Perkembangan ragam hias identitas sebagai proses kreativitas dan persentuhan budaya, menuntut usaha untuk tetap menjaga dan melestarikan ragam hias dalam bentuknya yang asli. Penelitian ini bermaksud untuk menelusuri kembali ragam hias identitas pada Masyarakat Aceh khususnya masyarakat nelayan dan masyarakat peladang dengan local genius-nya masing-masing. Hasil penelitian menunjukan bahwa ragam hias identitas masyarakat nelayan dan Peladang dapat diamati melalui motif dasar yang berkembang pada wilayah geografis tersebut. Di wilayah pantai dengan pengaruh budaya islam yang lebih kuat maka untuk menghindari ikonoklasme, seni hias muncul dalam bentuk kaligrafi dan arabesk. Aarabesk merupakan pengembangan rasa keindahan yang bebas dari mitos alam dan dilakukan dengan mengembangkan pola-pola abstrak yang diambil dari pengolahan motif bunga-bungaan, daun-daunan dan poligon-poligon. Pada masayarakat peladang motif dasar yang ada selain menunjukan kekayaan geografis yang bersifat setempatan juga menunjukan motif alam yang didominasi dengan bentuk dasar awan dan bintang. Pemaknaan ragam hias banyak dihubungkan dengan tata nilai dan sistem adat yang berlaku dalam masyarakat peladang. Temuan di lapangan menunjukan pemanfaatan ragam hias pada produk ekonomi kreatif tidak menunjukan kekayaan ragam hias identitas pada masing-masing wilayah. Pengembangan motif diwilayah pesisir justru banyak mengambil motif dasar milik masyarakat peladang. Sehingga disarankan agar motif dasar pada masing-masing wilayah dapat dikonservasi melalui berbagai kegiatan.