Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Kestabilan Lereng pada Ruas Jalan Nimbontong-Taja-Lereh Di KM 123+700 Chandra, Alfian Adie
Syntax Idea Vol 3 No 8 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v3i8.1406

Abstract

Topografi di Papua umumnya merupakan daerah yang terdiri atas gunung dan lembah yang mempunyai kemiringan lereng beragam. Sarana transportasinyapun sedemikian rupa direncanakan sehingga harus melalui lereng tersebut. Salah satunya yaitu pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui faktor keamanan lereng dan mencari desain penanggulangan longsoran berdasarkan faktor keamanan lereng yang diperoleh dari analisis kestabilan lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh di Km 123+700. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan perhitungan yaitu topografi dan parameter tanah. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan survey lokasi, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi literatur/ sumber penelitian seperti instansi pemerintah, dan swasta. Pada ruas jalan tersebut dilakukan pemotongan lereng agar jalan yang dibuat aman dan nyaman untuk dilalui para pengendara. Namun pada beberapa titik terjadi penurunan permukaan badan jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kestabilan lereng agar dapat mengidentifikasi penyebab longsor tersebut. Analisis stabilitas lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh menggunakan program bantu GeoSlope 2007. Dari analisis yang telah dilakukan, dengan kondisi diberi beban jalan dan tekanan air pori maka dapat diambil kesimpulan bahwa lereng pada ruas jalan Nimbotong-Taja-Lereh Km 123+700 termasuk lereng yang kritis terhadap longsor karena faktor kemanan lereng berada dibawah 1,07. Faktor penyebab longsor yang menentukan adalah akibat tekanan air pori karena setelah dilakukan analisis menggunakan beban jalan sebesar 12 Kpa, hasil analisis menunjukkan factor keamanan masih diatas 1,07.
Analisis Kestabilan Lereng pada Ruas Jalan Nimbontong-Taja-Lereh Di KM 123+700 Chandra, Alfian Adie
Syntax Idea Vol 3 No 8 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v3i8.1406

Abstract

Topografi di Papua umumnya merupakan daerah yang terdiri atas gunung dan lembah yang mempunyai kemiringan lereng beragam. Sarana transportasinyapun sedemikian rupa direncanakan sehingga harus melalui lereng tersebut. Salah satunya yaitu pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui faktor keamanan lereng dan mencari desain penanggulangan longsoran berdasarkan faktor keamanan lereng yang diperoleh dari analisis kestabilan lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh di Km 123+700. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan perhitungan yaitu topografi dan parameter tanah. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan survey lokasi, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi literatur/ sumber penelitian seperti instansi pemerintah, dan swasta. Pada ruas jalan tersebut dilakukan pemotongan lereng agar jalan yang dibuat aman dan nyaman untuk dilalui para pengendara. Namun pada beberapa titik terjadi penurunan permukaan badan jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kestabilan lereng agar dapat mengidentifikasi penyebab longsor tersebut. Analisis stabilitas lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh menggunakan program bantu GeoSlope 2007. Dari analisis yang telah dilakukan, dengan kondisi diberi beban jalan dan tekanan air pori maka dapat diambil kesimpulan bahwa lereng pada ruas jalan Nimbotong-Taja-Lereh Km 123+700 termasuk lereng yang kritis terhadap longsor karena faktor kemanan lereng berada dibawah 1,07. Faktor penyebab longsor yang menentukan adalah akibat tekanan air pori karena setelah dilakukan analisis menggunakan beban jalan sebesar 12 Kpa, hasil analisis menunjukkan factor keamanan masih diatas 1,07.
Analisis Kestabilan Lereng pada Ruas Jalan Nimbontong-Taja-Lereh Di KM 123+700 Alfian Adie Chandra
Syntax Idea Vol 3 No 8 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v3i8.1406

Abstract

Topografi di Papua umumnya merupakan daerah yang terdiri atas gunung dan lembah yang mempunyai kemiringan lereng beragam. Sarana transportasinyapun sedemikian rupa direncanakan sehingga harus melalui lereng tersebut. Salah satunya yaitu pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui faktor keamanan lereng dan mencari desain penanggulangan longsoran berdasarkan faktor keamanan lereng yang diperoleh dari analisis kestabilan lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh di Km 123+700. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan perhitungan yaitu topografi dan parameter tanah. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan survey lokasi, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi literatur/ sumber penelitian seperti instansi pemerintah, dan swasta. Pada ruas jalan tersebut dilakukan pemotongan lereng agar jalan yang dibuat aman dan nyaman untuk dilalui para pengendara. Namun pada beberapa titik terjadi penurunan permukaan badan jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kestabilan lereng agar dapat mengidentifikasi penyebab longsor tersebut. Analisis stabilitas lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh menggunakan program bantu GeoSlope 2007. Dari analisis yang telah dilakukan, dengan kondisi diberi beban jalan dan tekanan air pori maka dapat diambil kesimpulan bahwa lereng pada ruas jalan Nimbotong-Taja-Lereh Km 123+700 termasuk lereng yang kritis terhadap longsor karena faktor kemanan lereng berada dibawah 1,07. Faktor penyebab longsor yang menentukan adalah akibat tekanan air pori karena setelah dilakukan analisis menggunakan beban jalan sebesar 12 Kpa, hasil analisis menunjukkan factor keamanan masih diatas 1,07.
PENGARUH PENAMBAHAN SIRTU TERHADAP NILAI CBR SUBGRADE RUAS JALAN KOYA TENGAH DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA (QUARRY SIRTU HARAPAN KABUPATEN JAYAPURA) Alfian Adie Chandra
JURNAL TEKNIK SIPIL CENDEKIA (JTSC) Vol 2 No 2 (2021): Juli
Publisher : Faculty of Engineering, Planning and Architecture, Winaya Mukti University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.29 KB) | DOI: 10.51988/jtsc.v2i2.34

Abstract

The problem of the bearing capacity of the subgrade is one of the most important thingsconsidered in a planning and work of a civil building construction. This matterbecause the soil functions as a medium that withstands the load or action of the constructionbuilt on it. Changes in weather and temperature in the field are factors that makeunstable ground. Many stabilizations have been carried out using cement soil, howeverrequires no small cost and also the results of the implementation of the soil stabilizationrelatively short-lived. Therefore, this research was conducted using a mixture ofsirtu with mixed variations of 15%, 20% and 30%. More variety of mixThe added sirtu causes the water content to decrease which will make the power value decreasethe bearing capacity of the soil increases, the value of the plastic limit increases, while the value of the liquid limit and indexthe plasticity of the soil decreases.
ANALISA KESTABILAN LERENG PADA LOKASI PERUMNAS IV PADANG BULAN KOTA JAYAPURA DENGAN METODE LIMIT EQUILIBRIUM (BISHOP DISEDERHANAKAN) Alfian Adie Chandra; Helen Gianditha Wayangkau; Roberth Frans Horik
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.412 KB)

Abstract

Analisa kestabilan lereng Perumnas IV Padang Bulan diperlukan karena di kaki lereng terdapat aliran sungai. Apabila lerang ini tidak stabil dan terjadi longsor, maka daerah aliran sungai berpotensi tertimbun material longsor. Material longsor yang menutupi aliran sungai membuat aliran air terhambat dan kemudian meluap ke area perumahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian Analisa kestabilan lereng menggunkaan metode limit equilbrium dan bhishop disederhanakan. Data yang dibutuhkan adalah data topografi dan data tanah. Hasil penelitian menujukan nilai faktor kemanan sebesar 1,381 maka dapat disimpulakan bawa lereng pada Perumnas IV Padang Bulan Kota Jayapara dalam Kondisi kritis.
Analisis Kestabilan Lereng pada Ruas Jalan Nimbontong-Taja-Lereh Di KM 123+700 Alfian Adie Chandra
Syntax Idea Vol 3 No 8 (2021): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v3i8.1406

Abstract

Topografi di Papua umumnya merupakan daerah yang terdiri atas gunung dan lembah yang mempunyai kemiringan lereng beragam. Sarana transportasinyapun sedemikian rupa direncanakan sehingga harus melalui lereng tersebut. Salah satunya yaitu pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui faktor keamanan lereng dan mencari desain penanggulangan longsoran berdasarkan faktor keamanan lereng yang diperoleh dari analisis kestabilan lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh di Km 123+700. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan perhitungan yaitu topografi dan parameter tanah. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan survey lokasi, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi literatur/ sumber penelitian seperti instansi pemerintah, dan swasta. Pada ruas jalan tersebut dilakukan pemotongan lereng agar jalan yang dibuat aman dan nyaman untuk dilalui para pengendara. Namun pada beberapa titik terjadi penurunan permukaan badan jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kestabilan lereng agar dapat mengidentifikasi penyebab longsor tersebut. Analisis stabilitas lereng pada ruas jalan Nimbontong-Taja-Lereh menggunakan program bantu GeoSlope 2007. Dari analisis yang telah dilakukan, dengan kondisi diberi beban jalan dan tekanan air pori maka dapat diambil kesimpulan bahwa lereng pada ruas jalan Nimbotong-Taja-Lereh Km 123+700 termasuk lereng yang kritis terhadap longsor karena faktor kemanan lereng berada dibawah 1,07. Faktor penyebab longsor yang menentukan adalah akibat tekanan air pori karena setelah dilakukan analisis menggunakan beban jalan sebesar 12 Kpa, hasil analisis menunjukkan factor keamanan masih diatas 1,07.
The Effect of Addition of Coral as a Stabilizing Material to the Value of Soil Bearing Capacity Alfian Adie Chandra
Enrichment : Journal of Management Vol. 12 No. 1 (2021): November: Management Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.355 KB)

Abstract

The type of clay that is very sensitive to changes in water content because it can cause changes in the volume of the soil is also known as expansive soil. The comprehensive nature of the soil is identical to the swelling potential of the soil. The potential for development on the soil can also be a problem in the subgrade layer of the road, which will later have a low carrying capacity or CBR value, causing issues on the road. This study aims to increase the carrying capacity of the soil by using coral from Arso 1 and quicklime, using five different grain sizes and using an additional composition of 10% of the original soil weight in each test, in the form of testing the Arterberg limits, standard proctor compaction, and CBR testing. The use of coral helps improve the quality shown to reduce the plastic index, increase soil density and CBR values ​​in the subgrade layer of roads.
Pengaruh Penambahan Semen Dan Kapur Terhadap Stabilisasi Tanah Merah Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digoel Jonly Sonny Watie; Alfian Adie Chandra
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 2 No 1 (2021): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.186 KB) | DOI: 10.34010/crane.v2i1.5007

Abstract

Variasi yang digunakan adalah tanah merah + semen dengan variasi 11%, 13%, 15% dan tanah merah + kapur dengan variasi 11%, 13%, 15%. Pengujian yang dilakukan meliputi sifat fisik dan sifat mekanis tanah. Hasil Pengujian didapatkan kadar air tanah=23,34%, Berat jenis tanah=2,653%, batas cair (LL)=56,25%, batas plastis (PL)=24,13%, Indeks Plastisitas (PI)=32,12% dan pengujian Analisa saringan No.200 yaitu 48,78%. Menurut SNI 03-6797-2002 tanah ini termasuk dalam golongan A-7-6. Parameter kekuatan menggunakan pengujian CBR dan UCT dengan masa peram 7 hari. Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap tanah dengan penambahan semen 11% didapatkan nilai CBR 34,8%, penambahan 13% semen nilai CBR sebesar 51,0% dan penambahan 15% semen nilai CBR sebesar 78,0%. Untuk nilai UCT pada penambahan semen 11% sebesar 7,6 kg/cm2, pada penambahan 13% semen nilai UCT sebesar 10,60 kg/cm2, kemudian pada penambahan 15% semen nilai UCT sebesar 17,13 kg/cm2. Untuk terhadap tanah dengan penambahan kapur padam 11% didapatkan nilai CBR 8,9%, pada penambahan 13% kapur padam nilai CBR sebesar 9,7% dan pada penambahan 15% kapur padam nilai CBR sebesar 8,3%. Untuk nilai UCT pada penambahan kapur padam 11% sebesar 6,3 kg/cm2, pada penambahan 13% kapur padam nilai UCT sebesar 9,1% kg/cm2, kemudian pada penambahan 15% kapur padam nilai UCT sebesar 8,4 kg/cm2. Dari masing-masing variasi bahan campuran dan porsentasenya disimpulkan bahwa belum memenuhi persyaratan untuk bahan stabilisasi tanah dengan nilai CBR sebesar 120% (target) dan Kuat Tekan Bebas (UCT) sebesar 24 Kg/cm2 (target) sesuai Persyaratan Spesifikasi Khusus Interim Tahun 2013 seksi 5.4 – Lapis Pondasi Semen Komposit Tanah (SKh-1.5.4).
Pengaruh Sistem Biopori Untuk Menangani Genangan Pada Tanah Lanau Novianto Novianto; Alfian Adie Chandra; Bahtiar Bahtiar
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 2 No 1 (2021): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.547 KB) | DOI: 10.34010/crane.v2i1.5008

Abstract

Permasalahan genangan bukanlah persoalan yang sederhana, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, antara lain, pertambahan debit banjir akibat perubahan tata guna lahan, penyempitan dan pendangkalan saluran akibat desakan permukiman dan sedimen. permasalahan tingginya muka air tanah dan permasalahan sampah. Untuk itu, Solusi untuk penanganan genangan pada tanah dengan kondisi lanau adalah dengan menerapkan sistem konservasi air, yang mana salah satunya dengan membuat lubang resapan biopori. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi dengan keadaan tanah tanah lanau. data-data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Data primer yang di dapat adalah berupa laju infiltrasi air ke dalam tanah dan nilai laju infiltrasi sebelum dan sesudah adanya lubang resapan biopori. Berdasarkan penelitian diperoleh kondisi tanah secara umum yaitu lempung berpasir kasar, nilai kepadatan basah (É£b) = 3.32 gr/cm3 dan nilai kepadatan kering (É£d) = 2.61 gr/cm3 , kadar air sebesar 22,03 %, kadar air optimum sebesar 28,57 % dan berat isi kering sebesar 1,270 gr/cm3 , koefisien permeabilitas (k) sebesar 0,004748 cm/detik.
ANALISIS STABILITAS LERENG PADA RUAS JALAN ABE-ARSO STA 3+700 DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL ALFIAN ADIE CHANDRA
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 2 No 2 (2021): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.48 KB) | DOI: 10.34010/crane.v2i2.5236

Abstract

Ruas jalan Abe – Arso merupakan jalur penghubung antara Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom dan merupakan jalur utama perekonomian sebelum adanya jembatan youtefa bagi warga Keerom. Longsor yang terjadi pada ruas jalan Abe-Arso STA 3+700 sangat menganggu dan mengurangi aktifitas perekonomian dan dirasa perlu untuk dilakukan penelitian mengenai penyebab dan penanganan longsoran, Salah satu alternatif penanganan longsor yaitu menggunakan geotekstil, karena geotekstil bersifat permanen dan dalam pengerjaan atau pemasangannya tidak membutuhkan waktu yang begitu lama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh faktor penyebab longsor yang terjadi di lokasi penelitian dan untuk memperoleh angka keamanan lereng jika penanganan longsor menggunakan geotekstil. Berdasarkan metode keseimbangan gaya dan elemen hingga di peroleh faktor dominan penyebab dari kelongsoran yang terjadi dilapangan adalah: beban gempa dengan angka keamanan sebesar 0,1116, beban dengan muka air tanah sebesar 0,91. Hasil analisis pada lereng asli dengan perkuatan geotekstil yang dilakukan dengan perhitungan manual diperoleh angka kemanan sebesar 6,4 dan menggunakan plaxis diperoleh angka kemanan sebesar 6,9, kedua nilai tersebut > 1,3, lereng dalam kondisi stabil jika menggunakan perkuatan dengan geotekstil. Kata kunci: Stabilitas lereng, geotekstil, faktor keamanan, plaxis