Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Majalah Teknik Industri

Perhitungan Rancangan Dimensi Turbin Cross flow PLTMH Dengan Variasi Debit dan Head (Studi Kasus Air Terjun Desa Belawae, Kab. Sidrap dan Desa Uludaya, Kab. Maros) Agung Ari Purwanto; Jumaedi
Majalah Teknik Industri Vol 27 No 2 (2019): Majalah Teknik Industri Desember 2019
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rancangan Turbin cross flow adalah salah satu PLTMH yang sedang dikembangkan dan menjadi salah satu solusi mengenai krisis energi listrik diwilayah pedalaman khususnya pada daerah sulawesi selatan. Turbin ini dirancang dengan memanfaatkan air sebagai tenaga penggerak. Penelitian ini penulis melakukan peninjauan lokasi sebagai studi kasus dalam melakukan proses rancangan , lokasi pengukuran debit dan tinggi jatuh air di desa Belawae, Kab. Sidrap yang memilki potensi daya air yang bisa dibangun PLTMH, dan hasil dari peninjauan lokasi akan dijadikan acuan untuk merancang turbin cross flow selanjutnya yang sesuai potensi daya air yang ada. Dari hasil penelitian tugas akhir ini didapatkan standar cara menghitung rancangan bagian-bagian turbin yang akan dibuat, yaitu dengan memasukkan nilai Debit = 0,045 m3/s dan Head =2 m, maka dimensi turbin cross flow akan diketahui, dimana: Daya Turbin = 0,7063 kw≈ 1 kw, Diameter runner = 0,28 m, Panjang runner= 0,30 m, Tebal sudu = 0,0037 m, Lebar pipa pancar nozel = 0,216 m, dan Diameter Poros= 22,5 mm selanjunya dari hasil perhitungan tersebut akan dibuat komponen turbin sebagai pengujian hasil dari perhitungan dalam perancangan.
Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Penilaian Kinerja Pemasok Kayu Dian Eko Hari Purnomo; Agung Ari Purwanto
Majalah Teknik Industri Vol 28 No 1 (2020): Majalah Teknik Industri Juni 2020
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian kinerja pemasok merupakan keputusan yang penting dalam suatu perusahaan, karena akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif. CV. Rimba Sentosa sedang melakukan pemilihan supplier yang akan memasok bahan baku kayu mahoni dengan lima pemasok, yaitu Manggala Jati, UD. Jati Mukti, Toko Kayu Jati”Mukti”, Gunung Hijau, dan Indah Sentosa. Dalam penelitian ini penilaian kinerja pemasok terbaik menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini didasarkan pada konsep perbandingan berpasangan untuk setiap hirarki yang ada pada struktur hirarki yang ada. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan ini ada 3 kriteria dan 6 sub kriteria yang mendukung setiap kriteria. Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja pemasok adalah waktu, kualitas, dan harga. Sub kriteria yang dapat digunakan dalam untuk penilaian kinerja pemasok adalah pengiriman tepat waktu, lead time, spesifikasi bahan baku, jumlah bahan baku, harga pembelian bahan baku, dan biaya transportasi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode AHP, maka pemasok yang mempunyai nilai terbaik adalah pemasok “Indah Sentosa”, yang mana nilainya adalah 0,344 atau 34,420%.
Implementasi Konsep Artificial Intelligence Dalam Membantu Menentukan Persediaan Bahan Baku Kayu Pada Industri Furnitur Dian Eko Hari Purnomo; Agung Ari Purwanto
Majalah Teknik Industri Vol 29 No 1 (2021): Majalah Teknik Industri Juni 2021
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada industri furnitur mengalami masalah ketidakpastian dalam menentukan jumlah persediaan bahan baku kayu yang optimal. Logika fuzzy merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis sistem yang mengandung ketidakpastian. Pada penelitian ini membahas penerapan logika fuzzy dalam menyelesaiakan permasalahan persediaan bahan baku kayu pada industry furnitur dengan pendekatan Fuzzy. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pemasukan, penyaluran, dan persediaan bahan baku kayu dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2018. Perancangan sistem untuk memperoleh output dilakukan dengan tahap-tahap: (a) Pembentukan himpunan fuzzy, (b) Aplikasi fungsi implikasi, (c) Komposisi aturan, (d) Penegasan (defuzzifikasi). Penyelesaian masalah dengan menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto dilakukan dengan metode Tsukamoto dengan bantuan software Visual Basic sehingga akan diperoleh hasil yang dinginkan pada variabel output. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto, maka dapat dianalisis pembandingan antara persediaan bahan baku kayu realisasi dengan pendekatan Fuzzy Tsukamoto terlihat berbeda dan hasil dari pendekatan Fuzzy Tsukamoto lebih optimal.
Analisis Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Bandung Dinning Table (Studi Kasus CV. ABC) dengan Metode Statistik Agung Ari Purwanto; Sheila Isnaili
Majalah Teknik Industri Vol 30 No 2 (2022): Majalah Teknik Industri Vol.30 No.2 Desember 2022
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses produksi suatu produk dapat dikendalikan kualitasnya dengan menganalisis alur proses maupun produk cacat yang terdapat pada proses produksinya. Masalah cacat produk yang sering timbul pada proses produksi Bandung Dinning Table pada CV.ABC Furnitur yaitu timbulnya bercak hitam, goresan, terdapat lubang dan permukaan yang masih kasar pada top table, proses pemantauan kesalahan/cacat pada suatu produk dilaksanankan secara kontinyu untuk dapat menjaga kualistas produk. Metode yang digunakan adalah metode statistik, diantaranya check sheet, Histogram, Diagram pareto, Diagram Sebab-Akibat, Peta Kendali, dan FMAE. Hasil dari check sheet rata-rata produk cacat yang dihasilkan 12,56% dari rata-rata jumlah produk yang di produksi, Histogram cacat produk menyebutkan jumlah cacat permukaan sebesar 144 unit produk, hasil dari control chart tidak terdapat titik berada diluar batas kendali atas dan bawah, untuk hasil analisis FMEA di dapatkan SDM menjadi factor penyebab masalah dengan nilai severity 8 (High), Occurance 8 (High) dan detection 6 (Rendah).