Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) Oemiati, Nurnilam; Revisdah, Revisdah; Rahmawati, Rahmawati
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 6, No 3 (2020): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.2842202063

Abstract

Salah satu kegiatan pertambangan batubara adalah pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) yang diawali dengan penggalian dan pengangkutan menuju area penimbunan (disposal). Lapisan tanah penutup dipindahkan dari lokasi penggaliam (front) menuju disposal memerlukan alat mekanis berupa alat muat Excavator dan alat angkut Heavy Duty. PT. Satria Bahana Sarana memiliki target produksi yang diberikan kepada subkontraktor, sehingga perlu dilakukan analisa produktivitas alat muat dan alat angkut pada pengupasan lapisan tanah penutup lokasi PIT I utara Banko Barat.Persentase ketercapaian target produktivitas berdasarkan rencana pengupasan lapisan tanah penutup (Overburden) sebesar 600 Bcm / Jam. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan kombinasi kerja alat muat dan alat angkut didapat, pada alat muat Excavator sebesar 90% (540,205 Bcm / Jam) sedangkan alat angkut HD sebesar 48,95% (293,727 Bcm / Jam) dari target Hasil produksi berdasarkan perhitungan kurang dari target produksi yang direncanakan. Penyebab tidak tercapainya target produksi adalah mekanisme penyiapan lokasi, pengaruh penyiapan lokasi dan pengaruh keserasian jumlah alat.Dari hasil pengamatan di lapangan dan hasil perhitungan faktor keserasian antara excavator dan heavy duty didapat bahwa hasil MF sebesar 0,642 < 1, artinya alat muat excavator bekerja kurang dari 100% sedangkan alat angkut heavy duty bekerja 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. Dengan demikian jika dilakukan optimasi terhadap kerja efektif alat tersebut, evaluasi jam kerja dan penambahan jumlah excavator dan heavy duty dapat meningkatkan hasil produksi sehingga target dapat terpenuhi.
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN STABILISASI TANAH TERHADAP KUAT TEKAN BATU BATA PASCA PEMBAKARAN Oemiati, Nurnilam
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 6, No 3 (2020): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.2843202063

Abstract

Batu bata merupakan bahan konstruksi yang banyak dipergunakan dalam konstruksi. Untuk itu perlu ditambahkan bahan tambah yang bertujuan untuk menambah kekutannya yaitu zeolit. Dari zeolit ini dapat diketaui pengaruh perubahan sifat mekanik batu-bata melalui uji susut bakar dan uji kuat tekan.Digunakan sampel tanah tanah lempung yang berasal dari daerah kelurahan Talang Betutu. Sampel batu-bata berukuran panjang 23 cm, lebar 11cm, dan tinggi 5 cm. Variasi penambahan zeolit adalah 0%, 7%, 9%, 11% dan 13%.Nilai susut bakar minimum terjadi pada zeolit 13% sebesar 21,22% dan nilai kuat tekan optimum sebesar 53,97 kg/cm² dicapai pada umur 14 hari saat pendiaman campuran selama 5 hari.
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SISA PEMBAKARAN BATU BATA TERHADAP KUAT LENTUR BETON Oemiati, Nurnilam; Junaidi, A
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2019): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.2828201962

Abstract

Di daerah Talang Betutu banyak terdapat abu sisa pembakaran batu bata yang menjadi limbah. Penelitian ini mencoba untuk memanfaatkan limbah tersebut yang dipakai sebagai bahan tambah pembuatan beton. Pada penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk balok dengan ukuran 15cm x 15cm x 60cm sebanyak 8 benda uji, mempunyai 4 variasi, dengan penambahan abu sisa pembakaran batu bata 0 %, 5% , 7,5 %, 10% dalam penelitian ini menggunakan variasi umur 28 hari. Hasil uji kuat lentur rata-rata pada umur 28 hari menunjukkan bahwa beton normal sebesar 48,54 kg/cm2, beton normal + abu sisa pembakaran batu bata 5% sebesar 43,85 kg/cm2, beton normal + abu Sisa pembakaran batu bata 7,5 % sebesar 41,74 kg/cm2, dan beton normal + abu sisa pembakaran batu bata 10% sebesar 38,27 kg/cm2. Terlihat bahwa abu sisa pembakaran batu bata tidak meningkatkan kuat lentur beton.Key Words : Kuat Lentur Beton, abu sisa pembakaran batu bata
STUDI GERUSAN TANAH PADA LERENG SUNGAI LEMATANG DESA MUARA LAWAI KABUPATEN MUARA ENIM Bahri, Zainul; Oemiati, Nurnilam
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2020): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.3221202064

Abstract

Sungai Lematang memiliki panjang 244 km merupakan salah satu sungai terpanjang di Sumatera Selatan. Bantaran Sungai Lematang pun tak luput dari fenomena erosi. Dampak dari erosi ini dapat mengakibatkan gerusan pada lereng sungai. Oleh karena itu diperlukan penelitian penyebab terjadinya gerusan pada sungai tersebut, Penelitian dilakukan berdasarkan perhitungan kecepatan aliran sungai dengan metode apung, dan rumus Manning. Untuk stabilitas lereng menggunakan metode Fellenius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran (Vlapangan) = 0,64 m/detik dan kecepatan aliran perhitunganVperhitungan= 0,61 meter/ detik > Vc dengan syarat batas terendah 0,60 m/detik, menunjukkan bahwa lereng di daerah tersebut mengalami penggerusan. Nilai stabilitas lereng sebesar 0,23 < 1,5 yang berarti lereng tidak stabil. Kata Kunci : Kecepatan aliran, gerusan lereng sungai.
ANALISA FAKTOR KEHILANGAN ENERGI PADA DISTRIBUSI PIPA DARI BOOSTER KERTAPATI SAMPAI KAWASAN PASAR Oemiati, Nurnilam; Kimi, Sudirman; Anggraini, Rani
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2021): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.3655202171

Abstract

To meet the needs of clean water in the Sungki Simpang Market Area, the distribution of clean water plays an important role and is very much needed by local residents. There are still many obstacles that result in a lack of water supply, so that people rely heavily on PDAM Tirta Musi Booster Kertapati to meet their clean water needs.In this study, the authors analyzed the energy loss factors in the distribution network of clean water pipes from Booster Kertapati to Sungki Simpang Market Area, factors that affect energy loss in the pipe distribution network include flow rate, flow velocity, pipe bend angle, pipe friction, and change in pipe cross- section.The results of the calculation show that the largest total energy loss is in the I-J pipe segment of 71.47446 m, the Ø0,1016 m or Ø4 inch pipe with a speed of 4.35800 m/s and the smallest total energy loss is in the C'-C pipe section of 0.10979 m , the Ø0,1016 m or Ø4 inch pipe at 1.38004 m/s. So it can be concluded that not only the number of turns, changes in the cross-section and length of the pipe that affect the energy loss factor, the flow velocity is also a factor in the energy loss.Keywords: Energy Loss Factor, Analysis Result.
PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM SEBAGAI CAMPURAN PEMBUATAN BATA RINGAN Oemiati, Nurnilam; Jonizar, Jonizar; Tri Meyrian, Aang
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2021): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.4185202172

Abstract

Lightweight bricks are bricks that have a specific gravity lighter than bricks in general. Lightweight bricks can also be made using additives, such as alumina powder which produces gas when the concrete is still plastic or by using aggregates of low density, such as pumice, volcanic ash, and diatomite rock, which are the most commonly used natural aggregates. Styrofoam is inseparable from efforts in utilizing waste to be taken from around the Palembang area. Thus the addition of styrofoam waste will not have a negative impact on the environment because it can be used as lightweight bricks. (0%) 241 kg/cm2, styrofoam mix (20%) 82.3 kg/cm2, styrofoam mix (40%) 75.25 kg/cm2, styrofoam mix (60%) 26.4 kg/cm2 , styrofoam mix (80%) 9.05 kg/cm2, styrofoam mixture (100%) 0 kg/cm2.