Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean; Brian Jamco
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2641

Abstract

Latarbelakang: Mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki kemampuan yaitu percaya pada dirinya sendiri dalam menentukan hal yang ingin dicapainya di masa depan yang dikenal dengan self-efficacy. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self-efficacy dengan orientasi masa depan pada mahasiswa Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian: metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengembilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah 121 responden. Hasil penelitian: hasil menunjukkan bahwa gambaran mahasiswa memiliki Self-efficacy tinggi yaitu 53,7% dan 46,3% lainnya memiliki Self-efficacy yang rendah sedangkan gambaran orientasi masa depan terdapat 95,9% mahasiwa memiliki orientasi masa depan yang baik, dan 4,1% lainnya memiliki orientasi masa depan yang buruk. Hubungan Self-efficacy dengan orientasi masa depan pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir di Universitas Klabat didapat nilai p value 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasinya r = 0,564 yang artinya ada hubungan yang signifikan dan keeratan hubungan sedang dengan arah positif. Rekomendasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan Self-efficacy agar berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan di masa depan. Serta rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sehubungan dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Self-efficacy maupun orientasi masa depan dengan menambahkan jumlah sampel serta kondisi dalam pengambilan data secara langsung
Hubungan antara Kecemasan dan Karakteristik Pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit di Sulawesi Tengah Ferdy Lainsamputty; Metty Wuisang
Journal of Islamic Medicine Vol 6, No 1 (2022): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI MARET 2022
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v6i1.15331

Abstract

Background: Emergency patients have a very high chance of experiencing anxiey. Anxiety occurs due to several causes, from both from internal and external factors. Some demographic factors and patients characteristics may have potential relationship with anxiety. Objective: This study aimed to identify the relationship between patient characteristics and anxiety in the emergency department (ED). Methods: A descriptive correlational and cross-sectional design were employed. The population in this study were patients in the EDs. A total of 180 convenience samples were recruited from 2 general hospitals in Central Sulawesi Province of Indonesia. Data were collected using the Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS-42) questionnaire. Descriptive statistics and bivariate analysis (Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, and Spearman Rank) were applied to identify the relationship between variables. Results: There was a very significant relationship between the type of payment and anxiety among patients in the ED (p0,01). No significant associations were found between anxiety and other patient characteristics (p0,05). Conclusion: Patients who used national insurance have a higher level of anxiety
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI ASRAMA UNIVERSITAS KLABAT Metty Wuisang
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 1 (2021): I am your Nurse
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i1.489

Abstract

A healthy behaviour is a person's actions or activities carried out by someone, both directly and indirectly, to maintain and improve the health condition. Academic achievements are results that have been achieved from learning activities at school or college that are cognitive and usually are determined through measurement and assessment. The purpose of this study is to determine the relationship between healthy living behaviour and academic achievement. This research use analytic observational with the cross sectional approach. The sampling technique is purposive sampling with a sample size of 258 respondents. Data analysis uses the Spearmen correlation formula. The conclusion that healthy living behaviour with academic achievement has a significant relationship with p = 0.011<0,05. The recommendation for tertiary institutions to improve facilities and regulations that will support the healthy living behaviour of students in improving academic achievements.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN STRES PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNKLAB Bastian Rahakratat; Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 2 (2021): The First and Last Frontier
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i2.573

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir seringkali merasa stres dengan tuntutan akademis seperti skripsi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan stres pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Klabat. Disain penelitian deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dengan jumlah sampel yaitu 102 responden. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki dukungan sosial teman sebaya yang tinggi yaitu 100%, sedangkan tingkat stres pada mahasiswa yaitu stres sedang dengan jumlah responden 51 (50%) . Kesimpulan terdapat hubunganyang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan stres pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Klabat dengan nilai p value = 0,013. Sementara itu, nilai koefisien korelasi yaitu r = -0.245 yang artinya hubungan lemah, semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya maka semakin rendah tingkat stres atau sebaliknya. Kesimpulan mahasiswa dapat selalu mengandalkan dukungan sosial teman sebaya dalam mendukung proses pembelajaran terlebih khusus saat menyusun skripsi untuk mengurangi tingkat stres.
TINGKAT KECEMASAN PADA PERAWAT RUANGAN ISOLASI COVID-19 Frendy Fernando Pitoy; Metty Wuisang; Jonathan Limando
NUTRIX Vol 5 No 2 (2021): Volume 5, Issue 2, 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol5.Iss2.570

Abstract

Abstrak Tenaga kesehatan khususnya perawat merupakan komponen yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan pasien yang dirawat. Namun, dimasa pandemic covid-19 tenaga keperawatan akan merasa berbeda dikarenakan rentannya terpapar dengan virus covid-19 dan lebih mungkin akan mengalami kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat ruangan isolasi covid-19 di RSUP Prof. R. D. Kandou Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian descriptive correlation dengan teknik total sampling dengan menggunakan 151 perawat yang bekerja di ruang isolasi covid-19. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tenaga keperawatan yang bekerja di ruang isolasi covid-19 tidak merasa cemas saat bekerja dengan nilai persentase mencapai 95%. Lebih lanjut data menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan para perawat jika ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai p = 0.175 > 0.05, terdapat perbedaan yang signifikan saat ditinjau dari ruang perawatan dengan nilai p = 0.003 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa perawat yang bekerja di ruang perawatan isolasi covid-19 RSUP Prof. R. D. Kandou Manado tidak merasakan kecemasan baik laki-laki maupun perempuan, tapi terdapat perbedaan tingkat kecemasan perawat antara ruang perawatan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat direkomendasikan bagi institusi rumah sakit untuk memperhatikan kariawan yang bekerja di ruangan isolasi covid-19 khususnya diruangan Anggrek 1 dan Irina F. Kata kunci : Covid-19, Tingkat kecemasan, Perawat ruang isolasi Abstrac Health workers, especially nurses, are very important components in improving the health of patients. However, during the COVID-19 pandemic, nursing staff will experience the difference of being exposed to the Covid-19 virus and are more likely to experience anxiety. The purpose of this study was to determine the anxiety level of nurses in the Covid-19 isolation room at Prof. RSUP. R.D. Kandou Manado. A method of descriptive correlation was utilized in this study with 151 nurses working in covid-19 isolation room which are selected using total sampling technique. The results of the study show that most of the nursing staff who work in the COVID-19 isolation room did not feel anxious while working with a percentage value of 95%. Furthermore, the result shows that there is no significant difference in the level of anxiety of the nurses when sex is considered with a p value of 0.175 > 0.05, and there is a significant difference when nursing ward was considered with a p value 0.003 < 0.05. Conclusion that the nurses who work in the Covid-19 isolation room at Prof. R. D. Kandou Manado did not experience any anxiety either male or female, but there is a difference in the level of anxiety of nurses when the nursing word is considered. The recommendation for hospital to pay attention for the employees who work in the Covid-19 isolation room, especially in the Anggrek 1 and Irina F. Keywords: Covid-19, Anxiety Level, Nursing Isolation Room
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER DAN DISMENORE PADA MAHASISWI Metty Wuisang; Jonan Arzel Frans; Grace Fresania Kaparang
NUTRIX Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Issue 2, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss2.854

Abstract

Abstract Dysmenorrhea is still an unresolved public health problem that may negatively impact women's health, social relationships, school or work activities and psychological status. Managing dysmenorrhea can be done with self-care therapies or using complementary therapies to reduce pain with minimal side effects because of the natural ingredients. The purpose of this study was to determine the differences in types of complementary therapy with dysmenorrhea in students of the Faculty of Nursing at the Universitas Klabat. The study employing observational analytic research with a cross sectional approach. The sampling technique was accidental sampling and 223 female students approached to participate. The finding shown that majority of participants 103 (46.2%) experienced moderate pain dysmenorrhea. As for the type of complementary therapy used by female students, it was found that 6 female students (2.7%) used warm compress therapy, 4 female students (1.8%) used relaxation therapy, 2 participants (0.9%) used herbs, 68 (30.5%) used mineral water therapy, 2 (0.9%) did not do any therapy, 141 (63.2%) used combination therapy. Kruskal-Wallis statistical test showed that there was statistically significance difference between the types of complementary therapy and dysmenorrhea in nursing students at the Universitas Klabat with a p value of 0.003 (<.05). It is recommended for women that the usage of complementary therapies for the management of dysmenorrhea is applicable and for further research to research the most effective and efficient complementary therapies for dysmenorrhea. Keywords: complementary therapy, dysmenorrhea Abstrak Dismenore masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting yang dapat berdampak negatif pada kesehatan wanita, hubungan sosial, kegiatan sekolah atau pekerjaan dan status psikologis. Penanganan dismenore dapat dilakukan dengan perawatan mandiri atau menggunakan terapi komplementer untuk mengurangi rasa nyeri dengan efek samping minimal karena dari bahan alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jenis terapi komplementer dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian. menggunakan jenis penelitian analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dan 223 mahasiswi bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Distribusi frekuensi dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat menunjukkan bahwa mayoritas mengalami nyeri sedang 103 (46,2%). Sedangkan untuk jenis terapi komplementer yang dipakai oleh mahasiswi didapati 6 mahasiswi (2,7%) menggunakan terapi kompres air hangat, 4 mahasiswi (1,8%) menggunakan terapi relaksasi, 2 mahasiswi (0,9%) menggunakan herbal, 68 mahasiswi (30,5%) menggunakan terapi minum air mineral, 2 mahasiswi (0,9%) tidak melakukan terapi apapun, 141 mahasiswi (63,2%) menggunakan terapi kombinasi. Uji statistik Kruskal-wallis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara jenis terapi komplementer dengan dismenore pada mahasiswi Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat dengan nilai p = 0.003 (<.05). Rekomendasi kepada para wanita dapat menggunakan terapi komplementer untuk penanganan dismenore dan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti terapi komplementer yang paling efektif dan efisien untuk dismenore. Kata Kunci: dismenore, terapi komplementer
Hubungan perilaku hidup sehat dengan distres psikologis pada mahasiswa keperawatan Metty Wuisang; Ferdy Lainsamputty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i2.9363

Abstract

Background: Healthy lifestyle is very important to implement in order to prevent the occurrence of various diseases. Psychological distress is a negative mental health condition that can affect individuals either directly or indirectly. Changing lifestyle in a positive direction can prevent physical and mental disorders. Poor lifestyles and high levels of stress are common in nursing students.Purpose: To examine the relationship between healthy living behaviors and psychological distress among nursing students.Method: This study employed an analytic observational design with the cross-sectional method. A total of 169 samples were recruited using a consecutive sampling technique. A self-develop instrument and The General Health Questionnaire 12 (GHQ-12) were used to collect the data. Descriptive statistics and the Spearman correlation test were performed to determine the relationship.Results: Healthy living behaviors had a significant and negative relationship with psychological distress (r = -0.37; p<0.001).Conclusion: Nursing students who adopted healthier lifestyles, experienced lower psychological distress.Keywords: Healthy Lifestyle; Psychological Distress; Nursing StudentsPendahuluan: Perilaku hidup sehat sangat penting untuk diterapkan guna mencegah terjadinya berbagai penyakit. Distres psikologis merupakan suatu keadaan kesehatan mental negatif yang dapat mempengaruhi individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku hidup sehat yang buruk dan tingkat stres yang tinggi sering terjadi pada mahasiswa keperawatan.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup sehat dengan distres psikologis pada mahasiswa keperawatan.Metode: Penelitian ini berjenis penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang. Sejumlah 169 sampel direkrut menggunakan teknik consecutive sampling. Kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dan The General Health Questionnaire 12 (GHQ-12) digunakan dalam pengambilan data. Statistik deskriptif dan uji korelasi Spearman difungsikan untuk menentukan hubungan.Hasil: Perilaku hidup sehat dan distres psikologis mempunyai hubungan negatif yang signifikan (r = -0,37; p<0.001).Simpulan: Mahasiswa keperawatan yang menerapkan perilaku hidup yang lebih sehat, mengalami tekanan psikologis yang lebih rendah.
Body Image dan Pola Makan pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Klabat Metty Wuisang; Frendy Fernando Pitoy; Priskila Fientje Mareyke
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.552 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i5.10353

Abstract

ABSTRACT Everyone, especially women, is very concerned about their body shape. Wrong descriptions about the body can cause body image problem, which they tend to experience changes in negative behavior. Diet is an activity that is often used as an alternative to rebuild the body image. The teenagers tried to change their diet so the body more beautiful without thinking about the disadventage from nutrition insufficient. This study aims to determine the relationship between body image and diet in nursing students at Universitas Klabat. The research method used is descriptive correlation with a cross sectional approach. 128 respondents were selected using a purposive sampling technique. The Multidimensional Body Self Relation Questionnaire – Appearance Scales (MBRSQ-AS) and dietary pattern questionnaire were used in data collection. The results showed that a total of 128 respondents were studied, and the majority of the respondents namely 94 female students (73.4%) had a positive body image and 123 female students (96.1%) had a good diet. Furthermore, the results found that after Pearson Correlation analysis regarding the relationship between body image and diet was done, there was a value of p = 0.000; r = 0.360. There is a significant relationship between body image and diet in Nursing Student at Klabat University. The relationship is weak and unidirectional, where the more positive the body image of the respondents, the better their diet. It is recommended for the students to be able to maintain a good perception of body image so that their diet will be maintained properly and spread from health problems. Keywords: Body Image, Diet, StudentsABSTRAK Setiap individu khususnya wanita sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka. Deskripsi yang salah tentang tubuh dapat menyebabkan masalah pada body image sehingga cenderung mengalami perubahan perilaku kearah yang negative. Pola makan merupakan kegiatan yang sering menjadi alternatif dalam memperbaiki body image yang rusak. Para remaja beranggapan bahwa dengan merubah pola makan tubuh akan terlihat indah tanpa memikirkan kekurangan yang akan ditimbulkan apabilah tubuh tidak memiliki nutrisi yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan pola makan pada mahasiswi keperawatan Universitas Klabat.Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. 128 responden telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner Multidimentional Body Self Relation Quesioner – Appearance Scales (MBRSQ-AS) dan kuesioner pola makan telah digunakan dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 128 responden yang diteliti, sebagian besar responden yaitu 94 mahasiswi (73,4%) memiliki body image positif dan 123 mahasisi (96,1%) memiliki pola makan yang baik. Lebih lanjut, hasil uji statistik Pearson Correlation mengenai hubungan antara body image dan pola makan menemukan hasil dengan nilai p = 0,000; r = 0,360. Terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan pola makan pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Klabat. Hubungan bersifat lemah dan searah, dimana semakin positif body image responden maka akan semakin baik pola makan mereka. Direkomendasikan bagi para mahasiswi agar dapat mempertahankan persepsi yang baik tentang body image sehingga pola makan akan terjaga dengan baik dan terhindar dari gangguan kesehatan. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai faktor lain yang dapat mempengaruhi pola makan seperti aktivitas fisik, stres dan sosial ekonomi. Kata Kunci: Body Image, Pola Makan, Mahasiswi
Anxiety Experiences Among Pregnant Women During COVID-19 Pandemic Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean; Cherol Nelson Ering
NUTRIX Vol 7 No 2 (2023): Volume 7, Issue 2, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i2.942

Abstract

Pregnant women are a group at risk of contracting COVID-19. This condition makes pregnant women often feel anxious about the possibility of exposure to COVID-19 infection. Anxiety that cannot be overcome will have a negative impact on the pregnant woman herself, such as preeclampsia and even miscarriage and the fetus, such as premature birth and low birth weight. This study aims to explore the anxiety experiences of pregnant women during the COVID-19 pandemic. This research was conducted in the North Minahasa area using a qualitative method with a phenomenological approach. Informants in this study amounted to 11 people. Methods of data collection using semi-structured video and face-to-face interviews. Anxiety experienced 4 themes that emerged, namely: 1) Anxiety about contracting, 2) Anxiety about other people's health, 3) Anxiety about doing antenatal care, and 4) Anxiety about childbirth. Health workers need to overcome anxiety in pregnant women so that negative impacts on pregnant women and the fetus can be avoided. Telehealth can be an alternative option to help pregnant women deal with anxiety during the COVID-19 pandemic. Keywords: Anxiety, COVID-19, Pregnant Women Abstrak Ibu hamil merupakan kelompok yang berisiko tertular COVID-19. Kondisi ini membuat ibu hamil kerap merasa cemas akan kemungkinan terpapar infeksi COVID-19. Kecemasan yang tidak bisa diatasi akan berdampak buruk pada ibu hamil itu sendiri seperti preeklampsia bahkan keguguran dan janin seperti lahir prematur dan berat badan bayi baru lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kecemasan ibu hamil selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan di daerah Minahasa Utara dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. Metode pengumpulan data menggunakan video semi terstruktur dan wawancara tatap muka. Kecemasan mengalami 4 tema yang muncul yaitu: 1) Kecemasan tertular, 2) Kecemasan terhadap kesehatan orang lain, 3) Kecemasan melakukan antenatal care, dan 4) Kecemasan terhadap persalinan. Tenaga kesehatan perlu mengatasi kecemasan pada ibu hamil sehingga dampak negatif pada ibu hamil maupun janin bisa terhindari. Telehealth dapat menjadi pilihan alternatif untuk membantu ibu hamil mengatasi kecemasan selama masa pandemi COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, Ibu hamil, Kecemasan