Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanfaatan Energi Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif pada Proses Produksi Hidrogen Pada Hidrofill Choirul Saleh; Rachmadi Setiawan; Bima Romadhon Parada D.P
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Komputer Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/bite.v2i2.913

Abstract

Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, memiliki tiga ancaman serius, yaitu kenaikan harga akibat permintaan yang besar, menipisnya cadangan minyak, serta polusi gas rumah kaca (CO2). Isu lingkungan global yang menuntut tingkat kualitas udara yang baik, mendorong berbagai pakar energi untuk mengembangkan energi yang ramah lingkungan. Hidrogen merupakan bahan bakar yang banyak mendapatkan perhatian untuk dikembangkan, karena merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan berpotensi menggantikan bahan bakar fosil. Produksi hidogen dapat dilakukan dengan melakukan proses elektrolisis air. Meskipun elektrolisis air telah dikenal selama sekitar 200 tahun itu masih menyumbang 4% hidrogen yang dihasilkan oleh elektrolisis karena efisiensi proses produksi yang rendah. Produksi gas yang rendah dan konsumsi energi yang tinggi adalah masalah serius elektrolisis air. Rata-rata 4,5–5,0 kWh/m3H2. Teknologi elektrolisis yang memanfaatkan matahari sebagai sumber energi merupakan teknologi produksi hidrogen yang ramah lingkungan yang didapatkan secara gratis dari alam. Akan tetapi energi listrik yang dihasilkan sel surya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, sehingga daya yang dihasilkan oleh panel surya bersifat fluktuatif. Ada banyak sistem kontrol yang telah dikembangkan untuk mengendalikan tegangan keluaran panel surya agar lebih stabil, salah satunya Buck converter dengan metode kompensator PID. Mengenai metode PID, sistem kontrol ini memiliki respon cepat, tidak ada offset, tidak ada osilasi, dan dapat digunakan dengan proses orde tinggi dibandingkan kontrol PI dan PD. Dari pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa konsumsi energi listrik pada produksi Hidrogen menggunakan elektrolisis air, menggunakan kendali PID memiliki efisiensi kinerja yag lebih baik, dengan rata-rata konsumsi daya sebesar 5400 Watt Hour atau sekitar 96,5% konsumsi energi yang digunakan oleh sistem tanpa kendali PID yang mencapai 5594 Watt Hour.
Pengembangan Database Sistem Pemantauan Daya Panel Surya Berbasis Borland Delphi dan Komunikasi Nirkabel LoRa Rachmadi Setiawan; Citra Dewi Megawati; Bima Romadhon Parada Dian Palevi; Sirojul Hadi
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe) Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Ilmu Komputer Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/bite.v4i1.1943

Abstract

Perangkat lunak database pemantauan yang kami kembangkan memanfaatkan daya tarik teknologi untuk memotivasi mahasiswa dan membantu peneliti melakukan analisis data. Sistem ini dirancang pada sistem operasi Windows dan terdiri dari board akuisisi data, catu daya, pemrosesan data, sensor, perangkat komunikasi radio, GUI dan sistem database. Board akuisisi dibangun dari platform Node MCU. Secara praktis, sistem ini bekerja dengan melakukan pengukuran pada PV dan lingkungan sekitar menggunakan sensor. Database pemantauan digunakan untuk menyimpan data hasil pengukuran kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel pada GUI. Dalam hal ini, peneliti dapat memperoleh kurva karakteristik V-I, sehingga dapat membantu pengamatan, pengumpulan data dan memahami prinsip kerja PV. Pada hasil uji coba yang telah dilakukan pada sistem database pemantauan daya panel surya berbasi komunikasi radio LoRa, sistem mampu berkomunikasi dengan baik antara bagian transmitter dan receiver pada frekuensi radio 433 MHz dan jarak 0 hingga 900 meter. Baud rate 38400 digunakan karena memiliki kecepatan transfer data yang tinggi dengan tingkat rata-rata error yang rendah. Dalam pengujian database, data dapat ditampilkan dalam grafik dengan baik, dan database yang dibangun menggunakan Microsoft Access 2007 mampu bekerja dengan normal pada sistem operasi Windows 7 dan Windows 10
Penerapan Algoritma Fuzzy Logic pada Solar MPPT Controller Bima Romadhon; Irrine Budi S
ALINIER: Journal of Artificial Intelligence & Applications Vol. 2 No. 2 (2021): ALINIER Journal of Artificial Intelligence & Applications
Publisher : Program Studi Teknik Elektro S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.695 KB) | DOI: 10.36040/alinier.v2i2.4303

Abstract

Sel surya memiliki keunggulan dalam biaya produksi yang rendah dan efisiensi yang tinggi, dan telah menjadi salah satu contoh energi terbarukan yang bersih, dengan produk terbanyak berjenis silicon polycrystalline dan silicon monocrystalline menjadi produk utama di pasar photovoltaic (PV). Kelemahan dari sel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat dengan intensitas cahaya rendah, efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Suatu modul PV memiliki karakteristik daya keluaran yang dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari yang diterima oleh modul. Kenaikan suhu sel surya lebih tinggi akibat radiasi matahari akan menurunkan daya sel surya. Beberapa parameter lain yang berpengaruh pada kinerja sel surya selain radiasi cahaya matahari dan suhu, adalah daya pembebanan yang berpengaruh pada efisiensi produksi daya modul PV. Dalam sistem PLTS terdapat empat bagian utama, yaitu PV, Solar Charger Controller (SCC), Baterai, dan Inverter. Fungsi utama solar charge controller adalah untuk menjaga jumlah muatan yang berasal dari PV ke sistem baterai untuk menghindari overcharge. Fungsi dasar dari SCC adalah, membatasi dan mengatur tegangan dari modul PV untuk menghindari pengisian dan pengosongan baterai yang berlebihan. SCC di pasaran terdapat versi MPPT, meskipun ada versi PWM yang tidak dibahas pada penelitian ini. SCC berjenis MPPT mampu memaksimalkan daya maksimum dari modul PV. MPPT memonitor daya keluaran modul PV, membandingkannya dengan tegangan baterai kemudian memberikan daya maksimum yang dapat dihasilkan modul PV untuk mengisi baterai. Pada pengujian yang telah dilakukan terbukti bahwa pengunaan modul MPPT mampu memaksimalkan produksi daya dari modul PV, hal ini dikarenakan pada kondisi pengujian diberikan dummy load dengan hambatan rendah, sehingga tegangan pada panel surya tanpa MPPT drop baik pada jenis silicon monocrytalline maupun polycrystalline, sebaliknya, pada MPPT tidak terjadi daya turun yang berlebihan. Keyword : Buck Converter, Efisiensi, Energi, MPPT, Sel Surya.
The Black Box Testing of the "Hybrid Engine" Application Using Boundary Value Analysis Technique: - Citra Dewi Megawati; Nina Deskartika Miwa; Bima Romadhon Parada Dian Palevi
Sinkron : jurnal dan penelitian teknik informatika Vol. 8 No. 2 (2023): Research Article, Volume 8 Issue 2 April, 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/sinkron.v8i2.12278

Abstract

The "Hybrid Engine" application is an introduction to a hybrid engine that is packaged attractively and can be accessed online, this application is very important for conveying information about hybrid engines, if an error occurs in the functional application there can be misunderstandings about the information conveyed. Therefore it is necessary to test to ensure the quality of the application that has been produced. Testing is an evaluation process of assessing the functional quality of software to check whether the software meets the expected process or not. Functional processes that have not been maximized can cause inequalities in the data information to be displayed. Applications that have been designed must go through the testing stages to ensure the level of functional quality. Of the several types of black box testing methods, one of them is Boundary Value Analysis. The method tests the maximum and minimum number of digits to produce a valid value and is easy enough to test "hybrid engine" applications. The first stage carried out in this research is to identify the functionality to be processed and ensure that the maximum and minimum number of digits matches the predetermined system arrangement. The result of applying the method used is that the quality of the application is under its function, and can be utilized properly by the user. The results of the Boundary Value Analysis test show that the application is following the expected system and instructions with a success percentage of  78.245615%.
UTILIZATION OF SOLAR ENERGY AS AN ALTERNATIVE ENERGY SOURCE IN THE HYDROGEN (H2) PRODUCTION PROCESS IN HYDROFILL Bima Romadhon; Choirul Saleh; Rachmadi Setiawan; Citra Dewi Megawati
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, May 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v3i1.3553

Abstract

ABSTRACT: Due to the industrial revolution, global demand for oil rose as did hydrogen. Given the population explosion, energy demand is rising to a very large level and this results in excessive exploitation of natural resources and greenhouse gas deposits. But since the 2015 Paris Agreement, the attention of international bodies and climate movements has made drastic policy toward the use of renewable energy, with the gradual elimination of fossil fuels. One of the key challenges to reducing greenhouse gas emissions and addressing the growing global energy demand is with environmentally friendly and sustainable energy solutions. Hydrogen is recognized as a potential fuel because it offers a carbon-free solution, a high caloric value compared to fossil fuels. Hydrogen can be produced from a wide variety of domestic resources. Currently, most hydrogen is produced using Steam Methane Reforming (SMR) and Carbon Capture and Storage (CCS) natural gas or coal gasification is the cheapest way in terms of cost compared to using electrochemistry and renewable biomass as the main ingredients of hydrogen production. Electrolysis methods were applied in this study to produce hydrogen fuel. The purpose of this test was to compare the effectivity of electrolysis system production in room temperature conditions (VH2real) and ideal conditions (VH2ideal) with energy consumption (Vcell) per liter of H2. From the tests that have been conducted, it can be concluded that the ideal condition of an electrolysis system is difficult to achieve in room temperature conditions, the results showed in ideal conditions, the expected hydrogen volume of 18.23 liters was obtained with a power consumption of 6,390 Watts / Liter, but in the room conditions the average test results showed that the average power consumption consumed was 6,633 Watts / Liter.
LoRa Network Performance Analysis on Landslide Monitor for Landslide Disaster Mitigation in the Greater Malang Area Kartiko Ardi Widodo; Bima Romadhon Parada Dian Palevi
Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi Vol 13, No 2 (2024): Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/stmsi.v13i2.3896

Abstract

The Greater Malang region, consisting of Malang City, Batu City and Malang Regency, has a high potential for landslides, influenced by varying topography. This study shows the potential for landslides and mitigation efforts in this region. Data from the Central Statistics Agency (BPS) records the number of landslide incidents, and the East Java Government has formed a Regional Disaster Management Agency (BPBD) for risk management. A research team from the National Institute of Technology Malang developed Landslide Monitor (LSdM), a Wireless Sensor Network (WSN) using Long Range (LoRa) technology. The main focus is on Quality of Service (QoS) of LoRa networks. Test results demonstrate LSdM's capabilities in Line of Sight (LoS) and Non Line of Sight (NLoS) conditions, with LoRa frequency analysis highlighting differences in packet loss rates. LSdM is expected to improve landslide disaster risk management in Greater Malang.
Monitoring Pergeseran Tanah Berbasis IoT Blynk Menggunakan Sensor Grove IMU 9 DOF dan ESP 32 kukuh prayoga pangestu prastiyawan; Irmalia Suryani Faradisa; Bima Romadhon Parada Dian Palevi
Magnetika: Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro Vol 8 No 1 (2024): Magnetika: Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro
Publisher : Magnetika: Jurnal Mahasiswa Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah longsor atau gerakan tanah adalah suatu proses geologi yang terjadi karena perpindahan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis seperti jatuhnya gumpalan bebatuan besar dari tanah, yang menyebabkan kerugian harga dan benda. Oleh karena itu dirancang suatu sistem untuk melihat adanya pergeseran tanah, menggunakan Mikrokontroler ESP32, Sensor Seed IMU 9 DOF, LCD dan aplikasi Blynk IoT. Cara kerja alat ini ESP 32 dan sensor IMU 9 Dof yang terpasang di lapangan menampilkan data pada LCD dan secara realtime akan mengirim kondisi tanah ke aplikasi Blynk IoT. Pada halaman aplikasi Blynk IoT akan menampilkan data grafik. Semakin tinggi pergeseran Tanah, maka grafik pada aplikasi Blynk IoT juga akan semakin naik.