Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Masyarakat dalam Melaksanakan Protokol Covid-19 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Lalu Sulaiman; Sastrawan Sastrawan; Sulwiyatul Kamariyah Sani; Menap Menap
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk229

Abstract

Since the confirmation of 2 Indonesian citizen positive with Covid-19 on March 2, 2020, it has made Indonesian people in panic. Indonesian had responded to the arrival of these outbreak excessively. At the beginning of this outbreak, the people was quite obedient in implementing health protocols. However, gradually, the level of community compliance began to decline. People mobilization is still high even large-scale social restrictions have been implemented. The number of people affected by Covid-19 is increasing day by day. Therefore, the aim of this study is to determine the factors that affect the decrease in community compliance in implementing the Covid-19 health protocols. This research was conducted using a descriptive-qualitative method. Data were collected through in-depth interviews with 12 participants. In addition, data was collected by direct observation. Data analysis was performed using constant comparison content analysis. From the results of this study, it was found that factors that affect the decrease in public compliance in implementing the Covid-19 protocols are: public perception of Covid-19, religious understanding, euphoria about the new normal era, confusion of the information about Covid-19 and social-economic and political factor. Based on the results of this study, it is recommended that the government should build a special communication design that there is no confusion in public’s perceptions and opinions about the Covid-19. Keywords: covid-19; health protocol; compliance ABSTRAK Sejak terkonfirmasinya 2 orang Warga Negara Indonesia positif Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020 membuat rakyat Indonesia menjadi panik. Pada awal kedatangan pandemi ini, masyarakat cukup patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tingkat kepatuhan masyarakat mulai menurun. Mobilisasi masyarakat juga masih tinggi meskipun pembatasan social berskala besar (PSBB) telah diterapkan di berbagai kota. Jumlah yang terkonfirmasi positif juga semakin meningkat setiap harinya, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kepatuahan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Sebanyak 12 orang berpartisipasi dalam penelitian ini yang terdiri dari sasaran primer dan sasaran sekunder. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 12 orang partisipan. Selain itu data dikumpulkan secara observasi langsung di lapangan. Analisa data dilakukan dengan metode constant comparison content analysis. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol Covid-19 adalah: Persepsi masyarakat akan keberadaan Covid-19, pemahaman keagamaan terkait wabah, euforia tentang new normal, kesimpang-siuran informasi tentang Covid-19 dan faktor sosial-ekonomi dan politik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pemerintah membuat rancangan komunikasi secara khusus agar tidak terjadi kesimpang-siuran persepsi dan opini masyarakat tentang keberadaan Covid-19 ini, sehingga mereka patuh melaksanakan protokol kesehatan. Kata kunci: covid-19; protokol kesehatan; kepatuhan
Perbedaan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Sebelum dan Sesudah Akreditasi di Puskemas Praya Kabupaten Lombok Tengah Sulaiman Lalu; Sastrawan Sastrawan; Sulwiyatul Kamariyah Sani; Muslim Tasim
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 9 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.154 KB) | DOI: 10.37824/jkqh.v9i1.2021.241

Abstract

Akreditasi merupakan suatu upaya pemerintah untuk menjamin mutu pelayanan dalam hal ini yaitu pelayanan kesehatan. Pelayanan yang berkualitas bilamana pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Tidak hanya sampai disitu, pelayanan kesehatan yang berkualitas harus mampu mencegah terjadinya mal praktek (adverse event). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi pasien rawat jalan terhadap perbedaan mutu pelayaanan sebelum dan sesudah kegiatan akreditasi di Puskesmas Praya Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan partisipan utama adalah pasien rawat jalan yang pernah berobat sebelum maupun sesudah akreditasi. Sedangkan partisipan (sasaran) antara adalah kepala dan para petugas yang ada di Puskesmas Praya. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan persepsi partisipan tentang penampilan fisik dan sarana yang ada di puskemas Praya. Dalam arti bahwa penampilan fisik dan sarana pelayanan yang tersedia jauh lebih baik setelah akreditasi. Kecepatan pelayanan jauh lebih cepat dengan waktu tunggu yang lebih singkat. Selain itu perilaku petugas dalam memberikan pelayanan serta kenyamanan pasien saat berobat jauh lebih baik dari pada sebelum akreditasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan kesehatan paska akreditasi jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum akreditasi. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Praya dan jajarannya untuk mempertahankan mutu pelayanan kesehatan dengan menggunakan prinsip siklus PDCA.
PENDAMPINGAN PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN PROGRAM TONASI (TANAMAN OBAT TRADISIONAL HIPERTENSI) DI DUSUN PIDADA SINTUNG Lalu Muhammad Sadam Husen; Yayan Hardiansah; Vera Yulandasari; Sulwiyatul Kamariyah Sani; Robi Febrian
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1: Januari 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah tinggi dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Salah satu terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi komplementer. Ada banyak jenis terapi komplementer dimana salah satunya penggunaan daun seledri. Metode kegiatan yang digunakan dalam program pemberdayaan Kesehatan TONASI (Tanaman Obat Tradisional Hipertensi) pemanfaatan air rebusan daun seledri yaitu dengan cara memberikan air rebusan daun seledri, Kegiatan dilaksanakan selama tujuh hari yang didampingi langsung oleh kepala dusun dan kader Kesehatan di dusun Pidada. Kemudian pelaksanaan dari implementasi program TONASI dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan satu kali kegiatan penyuluhan dan dua kali kegiatan pelatihan siang dan sore. Dari hasil pemeriksaan setelah tujuh hari kami melakukan pemeriksaan tekanan darah post-test dimana hasil rata-rata tekanan darah dari 14 lansia yang mengalami Hipertensi sangat signifikan untuk Sistolik 130 mmHg dan untuk diastolik 90 mmHg. Terbukti khasiat dari air rebusan daun seledri sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Identifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol daun dan kulit batang Banten (Lannea coromandelica) menggunakan GC-MS sebagai tanaman obat Atri Sri Ulandari; Sulwiyatul Kamariyah Sani
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.11127

Abstract

Tanaman yang sudah banyak digunakan dalam pengobatan alternatif oleh masyarakat dapat dimanfaatkan dan dijadikan inovasi baru dalam membuat produk. Salah satu tumbuhan yang ada di Lombok adalah tumbuhan Banten (Lannea coromandelica) yang memiliki banyak khasiat dari batang hingga daunnya diantaranya sebagai pereda demam, anti inflamasi, anti bakteri, anti kanker. Senyawa yang terdapat pada daun dan kulit batang Banten masih belum diketahui sehingga perlu adanya penelitian mengenai identifikasi senyawa pada tumbuhan Banten (Lannea coromandelica). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi daun dan kulit batang Banten (Lannea coromandelica) dengan pelarut metanol menggunakan metode maserasi, identifikasi senyawa secara kualitatif dan secara kuantitatif menggunakan GC-MS. Senyawa yang teridentifikasi secara kualitatif pada ekstrak metanol daun adalah senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, steroid, fenolik dan glikosida. Ekstrak metanol kulit batang banten mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, fenolik dan glikosida. Sedangkan senyawa yang teridentifikasi secara kuantitatif menggunakan GC-MS pada ekstrak metanol daun banten adalah  senyawa Cholest-5-en-3-ol (3.beta.)- (CAS) Lanol, Hexadecanoic acid (CAS) Palmitic acid, 2-Hexadecen-1-ol,3,7,11,15-tetramethyl, Heptadecene-(8)-Carbonic acid, Octadecanoic acid (CAS) Stearic acid, sedangkan ekstrak metanol kulit batang banten mengandung senyawa 9,12-Octadecadien-1-ol (CAS) Octadeca-9,12-Dien-1-Ol, 9,12-Octadecadien-1-ol (CAS) Octadeca-9,12-Dien-1-Ol, 9,12-Octadecadienoic acid (Z,Z)-(CAS), Hexadecanoic acid (CAS) Palmitic acid, Tricyclo [20.8.0.0E7,16] Triacontan.
IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK DAUN JARAK KEPYAR (Ricinus communis) DENGAN ANALISIS FITOKIMIA DAN GC-MS SEBAGAI KANDIDAT SENYAWA OBAT Sulwiyatul K Sani; Baiq Erna; Atri Sri Ulandari
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 8 No 1 (2023): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v8i1.5115

Abstract

As a tropical country with biodiversity, Indonesia is rich with flora especially those with potential as medicinal plants such as Jarak Kepyar (Ricinus communis). Leaves of jarak kepyar (Ricinus communis) are used as a medicine for wounds, rash, abscess, and fever. Therefore, the purpose of this study was to determine the active compound in ethanol and n-hexane extract of jarak kepyar (Ricinus communis) leaves using phytochemical analysis and GC-MS. The research method used is the experimental method in the laboratory. The steps of the research were extraction of jarak kepyar (Ricinus communis) leaves using 96% ethanol and n-hexane with the maceration method. Furthermore, jarak kepyar (Ricinus communis) leaves extract was analyzed qualitative and quantitatively by phytochemical screening and GC-MS analysis. The results of the phytochemical screening showed that the chemical compounds contained in the ethanol extract of jarak kepyar (Ricinus communis) leaves were flavonoids, alkaloids, terpenoids, tannins and phenolics. While the chemical compounds contained in the n-hexane extract of jarak kepyar (Ricinus communis) leaves are alkaloids. GC-MS analysis of the ethanol and n-hexane extracts of jarak kepyar (Ricinus communis) leaves showed that several compounds that are found in the extract of jarak kepyar (Ricinus communis) leaves such as 2-ethoxycarbonyl-5-oxo-pyrolidine, delta-octalactone, trimethyl ester or trimethyl citrate, quinic acid, 2,3- Dihydro-3,5-dihydroxy-6-methyl-4H-pyran-4-one and methyl oleate have potential as medicinal compounds.