wahyudin, wawan
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BASIC STUDENT LEADERSHIP TRAINING AND ISLAMIC GATHERING IN SHAPING THE LEADERSHIP CHARACTER OF GENERATION-Z IN SMK INFORMATIKA SERANG CITY Murniasih, Eri; Wahyudin, Wawan; Hidayatullah, Hidayatullah
Conciencia Vol 24 No 1 (2024): Conciencia
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/2qjq7c17

Abstract

The purpose of this study is to find out how SMK Informatika Kota Serang forms leadership character in its students who are generation-Z. Leadership is the art of influencing and directing others to achieve common goals using principles such as obedience, trust, honour and cooperation. This leadership spirit is possessed by every generation, including Generation Z. The characteristics of this generation have a speciality that is close to technology because since birth they have known technology, growing up with the advancement of smartphones and social media. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection was done through observation and literature study. Observations were made of the Basic Student Leadership Training and Islamic Gathering activities attended by students of SMK Informatika Kota Serang. Literature study was conducted by reviewing activity documents and literature on leadership. Based on the results of the study obtained information that the Basic Student Leadership Training (LDKS) and Islamic Gathering programme. LDKS and Islamic Gathering programmes have great potential to shape leadership character in Generation Z which is supported by strong exposure to technology. LDKS can bridge Generation Z in developing the ability to lead, communicate, cooperate, overcome challenges more effectively and increase motivation and self-confidence.  And Islamic Gathering activities as a character application habituation programme can shape students to have good and effective leader characters. 
KEBIJAKAN KEPEMIMPINAN KIAI YANG BERDAMPAK KEPADA KESEJAHTERAAN GURU DI PONDOK PESANTREN RIFDILLAH, MUHAMMAD; SAPPAYANI, SHALIMA; WAHYUDIN, WAWAN; FIRDAOS , RIJAL
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i3.3120

Abstract

Kiai leadership patterns are very important in Islamic boarding school education. The life and death of an Islamic boarding school depends on the Kiai's teaching patterns that are practiced at the Islamic boarding school. Here, Islamic boarding school educational leaders are expected to be able to stimulate the formation of a dynamic learning community. This research aims to analyze the impact of leadership policies implemented by kiai in Islamic boarding schools on teacher welfare. The research method used is qualitative with a case study approach. Data was obtained through in-depth interviews with kiai, teachers and related stakeholders, as well as direct observation at several Islamic boarding schools which were the focus of the research. The analysis was carried out using content analysis techniques to identify the leadership policies implemented and their impact on teacher welfare. It is hoped that the findings of this research will provide a deeper understanding of the role of kiai in improving the welfare of teachers in Islamic boarding schools. ABSTRAKPola kepemimpinan Kiai sangat penting dalam pendidikan pesantren. Hidup matinya suatu pondok pesantren tergantung pada pola pengajaran Kiai yang diamalkan di pondok pesantren tersebut. Di sini, pimpinan pendidikan pesantren diharapkan mampu merangsang terbentuknya komunitas belajar yang dinamis Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan kepemimpinan yang diterapkan oleh kiai di pondok pesantren terhadap kesejahteraan guru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan kiai, guru, dan stakeholder terkait, serta observasi langsung di beberapa pondok pesantren yang menjadi fokus penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik content analysis untuk mengidentifikasi kebijakan kepemimpinan yang diterapkan dan dampaknya terhadap kesejahteraan guru. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kiai dalam meningkatkan kesejahteraan guru di pondok pesantren.
Metodologi Penafsiran Kontekstual Abdullah Saeed dalam Al-Qur’an Abad 21 Budiman, Syarif; Wahyudin, Wawan; Muhtarom, Ali; Budiarjo, Budiarjo; Sufyan, Akhmad
Journal of Education Research Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i1.836

Abstract

Tafsir Al-Qur'an memegang peranan sentral dalam pengembangan tradisi intelektual Islam. Sebagai sumber utama, Al-Qur'an telah dipelajari dan dipahami selama berabad-abad dengan menggunakan  pendekatan dan metode yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan setiap  zaman. Dominasi model penafsiran tekstual dalam tradisi penafsiran Al-Qur'an sepanjang sejarah Islam membuat Profesor Kajian Islam Universitas Melbourne, Abdullah Saeed, mengajukan alternatif model penafsiran kontekstual, yaitu  pendekatan penafsiran. . Al-Quran yang lebih peka konteks. Sebab model penafsiran tekstual cenderung mengabaikan baik konteks sosio-historis masa turunnya maupun konteks masa penafsiran. Artikel ini fokus khusus  menganalisis aspek metodologis pemikiran Abdullah Saeed dalam mengkontekstualisasikan penafsiran Al-Qur'an. Secara umum Saeed menawarkan empat langkah fungsional penafsiran kontekstual, yaitu: Mengidentifikasi aspek orisinal melalui pemahaman subjektivitas penafsir, konstruksi bahasa dan makna serta dunia Al-Qur'an pertemuan dengan dunia teks, Memulai tugas penafsiran dengan mengenali makna asli teks dan meyakini keaslian dan keandalan teks analisis kritis independen terhadap teks, Mengidentifikasi makna teks dengan mengkaji setiap konteks makna bagi penerima pertama, Menghubungkan penafsiran teks dengan konteks saat ini kontekstualisasi, makna sekarang
Guru Sebagai Tenaga Profesional Menurut Perspektif Islam Nuravipah, Eem; Wahyudin, Wawan; Suklani
TANZHIMUNA Vol 2 No 2 (2022): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.607 KB) | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v2i02.189

Abstract

Betapa pentingnya peranan guru dan betapa beratnya tugas dan tanggung jawabnya, terutama tanggung jawab moral untuk digugu dan ditiru, yaitu digugu kata- katanya dan ditiru kelakuannya. Tugas guru bukan hanya sebatas di sekolah, akan tetapi di mana saja mereka berada. Tujuan dari penelitian ini, yakni untuk Betapa pentingnya peranan guru dan betapa beratnya tugas dan tanggung jawabnya, terutama tanggung jawab moral untuk digugu dan ditiru, yaitu digugu kata- katanya dan ditiru kelakuannya. Tugas guru bukan hanya sebatas di sekolah, akan tetapi di mana saja mereka berada. Di rumah sebagai orang tua atau ayah- ibu adalah pendidik bagi putera puterinya. Di masyarakat sebagai tokoh suri teladan bagi orang- orang di sekitarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya, maupun pandangan- pandangannya ataupendapatnya, seringkali menjadi ukuran kebenaran bagi orang- orang di sekitarnya. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode teoritik yaitu dimana teori yang mengidentifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau untuk mendeskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan. Dan Adapun hasil dari penelitian ini antara lain; 1)Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan minimal, antara lain, memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya, mempunyaijiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus-menerus (continues improvement) melalui organisasi profesi, Internet, buku, seminar dan semacamnya.2)ada tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission).