Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Laju Korosi Pada Plat Baja Spcc dengan Pengaplikasian Sistem Proteksi Katodik Impressed Current Magfira Ayunda Salsabilla; Destri Muliastri; Dian Ratna Suminar
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.298 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4313

Abstract

Korosi logam merupakan masalah yang merugikan terutama aspek finansial. Baja SPCC (Steel Plate Cold Coil) digunakan oleh industri sebagai material tangki. Dalam hal ini pengendalian korosi sangat diperlukan untuk menekan laju korosi. Salah satu teknik pengendalian korosi yaitu Impressed Current Cathodic Protection (ICCP). Penelitian ini menganalisis laju korosi dan mengukur tegangan potensial korosi dengan pengaplikasian Sistem ICCP pada baja SPCC. Variasi yang digunakan dalam penelitian yaitu tegangan dan lama perendaman. Variasi tegangan yaitu 3.5 Volt, 2 Volt, dan 1.5 Volt, sedangkan variasi lama perendaman yaitu 24 jam, dan 48 jam. Pengujian laju korosi menggunakan metode weight loss dan potensiodinamik. Struktur mikro untuk melihat korosi sumuran dilakukan menggunakan mikroskop optik. Hasil pengukuran tegangan potensial menghasilkan tegangan 2 Volt berada di dalam batas potensial proteksi katodik. Pengujian metode weight loss dan potensiodinamik menghasilkan laju korosi terendah yaitu variasi 2 Volt sebesar 0,46 mmpy pada metode weight loss dan 0,0821 mmpy pada metode potensiodinamik. Semakin lama perendaman dengan ICCP laju korosi semakin cepat, sedangkan pada variasi tanpa ICCP laju korosi meningkat yaitu sebesar 0,8371 mmpy pada metode weight loss dan 0,0965 mmpy pada metode potensiodinamik. Pengamatan mikroskop menghasilkan kedalaman korosi sumuran pada variasi tanpa sistem ICCP lebih dalam dari variasi menggunakan sistem ICCP.
Pengaruh Sudut Die Penarikan Kawat Baja AISI 1006 dengan menggunakan FEM Muliastri, Destri; Lesmana, Prayoga; Septiyani, Devi Eka
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 2 (2022): Volume 17, Nomor 2, Agustus 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i2.3278

Abstract

Pembuatan kawat umumnya termasuk dalam pengerjaan dingin atau coldworking yang berarti proses pengerjaan dilakukan dibawah suhu rekristalisasi dari logam tersebut, pengerjaan dingin akan mempengaruhi sifat mekanik diantaranya kekerasan, kekuatan dan keuletan. Wire drawing mampu menunjukan perubahan sifat mekanik tersebut dan parameter yang mempengaruhi ialah sudut cetakan atau die, temperatur, pelumas dan juga persentase reduksi. Metode dari penelitian ini ialah membandingkan hasil simulasi pada software Ansys Workbench 19.0 dan hasil perhitungan dengan teori yang sudah ada, dengan tujuan mengetahui pengaruh dari variasi sudut die terhadap nilai tegangan alir dan gaya penarikan. Dalam penelitian ini material wire yang digunakan ialah baja AISI 1006 ditarik melalui beberapa variasi sudut die 12º, 14º dan 16º, dengan koefisien gesek 0,03 untuk masing-masing persentase reduksi kawat 17,36%; 9,75%; dan 19,95%. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah rata-rata tegangan alir dan gaya penarikan. Persentase perbedaan hasil simulasi dan teoritis dari rata-rata tegangan alir dan gaya penarikan memiliki rata-rata sebesar secara berurutan 1,47% dan 8,35%, dengan nilai tegangan alir terbesar 158,508 Mpa dan gaya penarikan terbesar 502,63 N .Kata kunci: Baja AISI 1006; Finite Element Methode, Sudut die, Wire Drawing
The Characterization of Mechanical and Chemical Properties of Recycled Styrofoam Waste Employing Extrusion Process Triyono, Budi; Muliastri, Destri; Arifin, Devi Eka Septiyani
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 18, No 2 (2023): Volume 18, Nomor 2, Agustus 2023
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v18i2.4615

Abstract

Styrofoam waste is a polystyrene plastic-based waste in the form of foam with low density. Scavengers or recyclers are not interested in receiving styrofoam waste because of its light density which makes it ineffective in transportation and storage. Styrofoam waste can actually be converted into solid polystyrene products through a thermal-extrusion process but data regarding the optimum operating temperature and the characteristics of the resulting solid polystyrene products are not yet available. The purpose of this study was to investigate the properties of solid polystyrene products resulting from recycled styrofoam waste and determine the optimum temperature of the thermal-extrusion treatment process to be compared with the characteristics of the original polystyrene based on the results of tensile and impact tests. In this study, the processing was carried out using the thermal-extrusion method; Styrofoam is melted and extruded into a mold to produce polystyrene solids. The research was carried out with variations in extrusion temperature at 180°C, 200°C, and 220°C. The polystyrene solids are then molded into tensile and impact test specimens by injection molding. The results showed that the optimal extrusion temperature was 200°C with tensile and impact strength values of 27.55 MPa and 1,069 j/m2, respectively. Compared to the original polystyrene, the tensile strength value is 25.3% lower and the impact strength value is 29.5% lower. The decrease in the tensile and impact strength values is due to the shortening of the molecular bonds in the recycled polystyrene during the thermal-extrusion treatment process. Even though the tensile strength and impact are still lower, the use of styrofoam waste using the thermal-extrusion method has the potential to be developed at the production and commercialization stage because the resulting product has good economic value and can also reduce the use of original polystyrene and at the same time can solve the problem of styrofoam waste.
Analisis Pengaruh Annealing yang Dikombinasikan Dengan Repetitive Hammering Terhadap Nilai Kekerasan Pada Baja AISI 201 Annisa Novitasari; Destri Muliastri
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5432

Abstract

Baja AISI 201 termasuk kedalam baja tahan karat austenitik (austenitic stainless steel) dengan kandungan Cr 16-18% dan C 0,15%. Material ini memiliki sifat mekanik yang rendah sehingga dipelukan peningkatan kekuatan pada material dengan rekayasa material. Salah satu teknik rekayasa material yang dilakukan yaitu kombinasi antara perlakuan panas dengan deformasi plastis. Penelitian ini menganalisis kekerasan dari AISI 201 yang dilakukan annealing yang dikombinasikan dengan repetitive hammering. Proses annealing dilakukan dengan temperatur 1050°C dan waktu penahanan 19 menit. Proses repetitive hammering dilakukan dengan menjatuhkan beban pada sampel secara berulang. Menggunakan beban seberat 5 Kg dengan ketinggian 1 meter, variasi pemukulan beban adalah 20 kali, 40 kali, dan 60 kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat seiring dengan deformasi yang diberikan. Nilai kekerasan secara berurutan yaitu 148,7 VHN ; 237,9 VHN ; 322,7 VHN ; 328,7 VHN dan 290,9 VHN. Hasil pengujian kekerasan diketahui bahwa semakin banyak jumlah variasi pukulan yang dilakukan, maka akan semakin tinggi nilai keras yang didapatkan. Hal ini dapat disebabkan karena slip line yang semakin rapat dan bertambah seiring dengan bertambahnya deformasi berupa pukulan yang diberikan. adanya twinning dan slip line dapat menghambat gerakan dislokasi sehingga meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan korosi.
PERANCANGAN GIRDER PADA FLEKSIBEL GANRTY CRANE KAPASITAS 1 TON Rachmad Imbang Tritjahjono; Ramadhan Ramadhan; Destri Muliastri; Casiman Sukardi; Yun Gemilang
Jurnal Teknologi Terapan Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jtt.v9i2.610

Abstract

Lifting and transporting equipment is one of the keys to carrying out work in the manufacturing and construction industries. Due to limited access, various obstacles must be overcome in some working areas. A ganrty crane is an alternative lifting equipment that has high flexibility. This article reports the research results on the girder’s main components. This component gets direct contact with loading when lifting and rigging work is carried out. This research method was conducted by comparing manual calculation models and CAE using the Solidworkss Simulation software. From these two methods, this study yielded 23.091 and 25.54MPa for manual calculations and the finite element method, respectively. Furthermore, in the finite element method with direct contact loading, a stress of 40.52MPa is obtained. From the three stress calculations, it can be concluded that the safety factor has exceeded the requirements set out in the standard. Furthermore, utilizing the Goodman model, mitigating the possibility of fatigue failure also indicates a safe condition. Based on recent research reports, a potential self-healing is not yet possible to be recognized well especially for metals having a grain size of micron.