Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Waktu Pemotongan Terhadap Produksi Bahan Segar Dan Bahan Kering Serta Kapasitas Tampung Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Yang Diberi Pupuk Kompos Berbeda Napitupulu, Romeni; Sihombing, Juli Mutiara
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 6, No 2 (2024):
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i2.47417

Abstract

Abstrak. Hijauan adalah bahan makanan utama bagi ternak yang tidak dapat diganti selain menambahkan konsentrat, keperluan rumput hijauan ini bisa sampai 95% dari total keseluruhan bahan pakan. Demi mencukupi kebutuhan hijauan tersebut kebanyakan peternak biasanya mengambil rumput dari lahan terabaikan seperti tepi sungai, pematang jalan atau pinggiran sawah. Selain itu, dengan melepas ternaknya di areal padang rumput dan kebun - kebun yang sanggup menjadi sumber hijauan pakan ternak. Ciri khas pakan hijau yang berasal dari tipe lahan seperti itu didapati dengan pasang surut yang besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas.Tujuan dari penelitian ini untuk memahami pengaruh penggunaan pupuk kompos yang berbeda dan waktu pemotongan yang berbeda terhadap produksi segar, produksi kering dan kapasitas tampung Rumput Gajah . Penelitian ini memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama Pengaruh Penggunaan pupuk kompos yang berbeda sebagai media tanam simbol (P). Faktor kedua waktu pemotongan dengan simbol (W). Parameter yang dikaji dalam penelitian ini adalah produksi segar, produksi kering, dan kapasitas tampung rumput gajah. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kompos dan waktu pemotongan yang berbeda tidak menunjukkan hasil yang signifikan pada produksi segar dan kapasitas tampung rumput gajah. Tetapi pada Produksi kering memperoleh hasil yang nyata pada waktu pemanen yang berbeda. Kata Kunci :Kompos, Kapasitas Tampung, Rumput Gajah
Pelatihan Budidaya Hidroponik Sistem Wick di Kelompok Tani Purnama Sari Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara Berliana, Yunida; Putra, Irwan Agusnu; Juniarsih, Triara; Sihombing, Juli Mutiara; Berutu, Karina Mia; Ramadhan, Ali; Wibowo, Fadli; Kajarina, Selly; Amalia, Runi; Lase, Kiki Swandi
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 2 No 2 (2023): Edisi Juli 2023 - Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v2i2.859

Abstract

Budidaya tanaman dengan cara Hidroponik merupakan sistem yang tidak memerlukan lahan yang luas. Hidroponik system wick adalah salah satu hidroponik yang menjadi jalan penghubung antara larutan nutrisi dengan media tanam menggunakan sumbu.. Sumbu yang pada umumnya dipakai berupa tali, sumbu lilin, atau benang katun. Hidroponik wick termasuk dalam kelompok penanaman pasif. Artinya, pergerakan atau perpindahan tidak terlalu banyak dibutuhkan, serta tidak memerlukan peralatan canggih seperti mesin atau pompa dalam penerapannya sehingga cukup sederhana, Karena sifatnya sederhana, sistem hidroponik wick cocok untuk pemula yang ingin menerapkan di bidang perkebunan hidroponik. Kelebihan sistem ini juga dapat menghasilkan tanaman subur meskipun rendah perawatannya. Kelompok tani Purnama Sari berada tidak jauh dari perkotaan dan fokus didalam pengembangan tanaman Hortikultura dan tanaman pangan dengan luas olah lahan yang tidak terlalu luas, sehingga budidaya tanaman dengan hidroponik sistem wick merupakan salah satu pilihan untuk dapat menghasilkan tanaman yang lebih bersih dan sehat di keterbatasan lahan yang sempit. Metode kegiatan yang dilaksanakan yaitu metode pendampingan (mentoring) dan metode partisipatory rural approach (PRA). Hasil kegiatan ini sudah memberikan informasi dan pemahaman tentang hidroponik sistem wick sehingga anggota kelompok tani dapat menerapkannya.