Kain tenun Alor merupakan hasil karya masyarakat Alor yang diwarisi secara turun temurun. Pembelajaran menenun di sekolah dasar merupakan salah satu upaya agar kebudayaan ini tidak akan hilang ditelan zaman. Tujuan peneliatan ini adalah untuk menganalisis bagaimana model ideal dalam pembelajaran menenun dan untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menenun.. Metode yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dimana peneliti terlibat langsung dalam proses pengumpulan data pada peserta didik kelas IV dan guru kelas. Hasil dari peneliian ini menemukan bahwa model ideal dalam pembelajaran menenun di Madrasah Ibtidaiyah dapat di gambarkan dengan tiga langkah yaitu: input, proses dan out put. Input berarti sebelum melakukan proses pembelajaran guru harus memberikan edukasi dan kesempatan kepada peserta didik. Setelah itu di lakukan proses atau tahapan perancangan yang menggunakan ketersediaan sarana prasaran dengan melibatkan peran orang tua dan masyarakat setempat. Maka out put menghasikan ketercapaian pembelajaran yang diharapkan, berupa peserta didik dapat menenun, menjaga nilai budaya dan meningkatkan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 10 kategorisasi meliputi: partisipasi aktif, efektifitas pembelajaran menenun, life skill, learning mindset, kemampuan menenun, proses menenun, kesempatan pembelajaran menenun, monitoring pembelajaran, supporting system dan manajemen pembelajaran menenun